• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otot ManusiaC.

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Renni Diastuti 2009 (Halaman 86-91)

Sumber: www.cas.vanderbilt.edu, 2006. Gambar 3.17 Otot jantung. perintah otak. Otot ini dipengaruhi oleh saraf

otonom, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Ciri-ciri otot polos:

– Berinti satu.

– Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.

– Bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah. Perhatikan gambar 3.15.

b. Otot lurik/serat lintang

Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot ini melekat menutupi rangka. Ciri-ciri otot lurik: – Sel berinti banyak.

– Bentuknya silindris. Sel otot tampak lurik karena adanya kandungan protein otot yang berbeda, yaitu aktin dan miosin.

– Bekerja atas kesadaran atau menurut perintah otak. Perhatikan gambar 3.16.

Berdasarkan mioglobin, otot rangka dibedakan menjadi otot merah dan otot putih. Otot merah mempunyai lebih banyak mioglobin dibandingkan otot putih. Mioglobin adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen. Oksigen yang diikat oleh mioglobin berfungsi untuk respirasi sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas.

c. Otot jantung/ miokardium (involunter) Ciri-ciri otot jantung:

– Berbentuk serabut lurik yang bercabang- cabang, jumlah inti selnya banyak, terletak di tengah serabut.

– Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak.

Sumber: www.hwscience.com, 2006. Gambar 3.15 Otot polos.

Sumber: www.mhhe.com, 2006. Gambar 3.16 Otot lurik.

sel otot polos inti sel otot polos

lurik inti sel

inti sel

Keistimewaan otot jantung adalah mempunyai struktur seperti otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung melebar dan menyempit sehingga menimbulkan denyut jantung. Dengan adanya kontraksi dan relaksasi, darah kita dapat dipompa ke dalam pembuluh-pembuluh darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.

Tabel 3.1 Perbedaan antara Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung Perbedaan Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung Bentuk Panjang, silindris Gelendong,

ujung meruncing

Panjang, silindris bercabang- cabang Jumlah inti sel Banyak, terletak

di tepi sel Satu, terletak di tengah sel Banyak, terletak di tengah serabut Kerja Dipengaruhi kesadaran Tidak dipengaruhi kesadaran Tidak dipengaruhi kesadaran Gerak dan ketahanan Cepat, tidak teratur, cepat lelah Lambat, teratur, dan tidak cepat lelah

Teratur dan tidak cepat lelah

2. Bagian-Bagian Otot

Otot-otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik, yaitu:

a. Kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek. b. Ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang.

c. Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang.

Otot terdiri atas benang-benang atau serabut otot. Saat dilihat di bawah mikroskop serabut otot terlihat bergaris-garis. Masing-masing serabut terdiri dari ribuan benang-benang yang disebut mioſ bril. Masing-masing mioſ bril terdiri dari filamen protein. Ada 2 tipe filamen yaitu aktin dan miosin. Perhatikan gambar 3.18.

Sumber: under the microscope, muscles, 2005, Hal. 14. Gambar 3.18 Struktur otot.

Sumber: Kimball, Biologi Jilid 2, 2006, Hal. 711. Gambar 3.19 Energi untuk kontraksi otot.

Apabila dilihat tanpa bantuan mikroskop maka otot terdiri dari: – Tendon: urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.

Ventrikel: empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.Origo: ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak. Insersio: ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.Diskus interkalaris: bagian khas otot jantung yang merupakan batas.

3. Cara Kerja Otot

Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.

Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama otot, tulang, sendi, dan saraf.

Otot memerlukan tenaga (energi) untuk berkontraksi. Energi itu berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Perhatikan gambar 3.19. Otot mampu menghasilkan energi melalui glikolisis. Proses glikolisis lebih mendalam akan kalian pelajari pada kelas XII. Mula-mula glikogen yang berada pada serabut otot akan terpisah-pisah ketika serabut otot kehilangan oksigen. Glikogen yang terpisah-pisah akan menjadi glukosa 1-fosfat. Zat ini diubah menjadi isomernya, glukosa 6-fosfat, yang akan memasuki lintasan glikolisis. Glikolisis merupakan tahapan respirasi yang memerlukan oksigen. Proses ini akan menghasilkan energi berupa ATP (adenosin trifosfat). ATP akan digunakan untuk bekerja. Selain glikolosis energi juga dapat dihasilkan oleh kreatin fosfat, kreatin fosfat dapat menyumbangkan fosfat yang berenergi tinggi kepada ADP untuk mengubahnya menjadi

Biologi Kita

Biologi Kita

Ekspresi Wajah Ekspresi pada wajah ternyata dikendalikan lebih dari 30 otot wajah. Otot wajah bersama tulang muka bersama membentuk ekspresi wa- jah. Ekspresi wajah saat marah dua kali lebih ban- yak menggunakan otot wajah daripada ekspresi saat senyum sehingga keadaan marah akan lebih banyak menggu- nakan energi.

Sumber: Under the microscope muscles, 2005.

ATP. Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu (asam laktat). Asam laktat terjadi karena otot bekerja terlalu keras, misalnya saat berlari. Otot yang bekerja keras akan memperoleh energi tanpa melalui respirasi yang memerlukan oksigen, hasil ATPnya sedikit dan banyak menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa oleh darah untuk dibuang ke luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja yang berat. Pernahkah kalian merasakan keadaan yang demikian? Saat kalian sedang melakukan kegiatan apa? Untuk menguaraikan asam susu diperlukan oksigen yang cukup banyak. Penggunaan oksigen yang banyak dalam waktu singkat menyebabkan napas terengah-engah. Otot yang sering dilatih akan berkembang atau membesar disebut hipertropi. Sebaliknya, otot yang tidak sering digunakan akan mengecil, disebut atropi.

4. Sifat Kerja Otot

Untuk menggerakkan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik (otot rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan ( antagonis) dan ada yang bersamaan (sinergis).

a. Otot antagonis, adalah dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi.

Macam-macam gerak antagonis adalah: 1) Fleksi dan ekstensi

Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Sebaliknya, ekstensi merupakan gerak meluruskan. Contohnya gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari, dan bahu. Gerak ekstensi lebih lanjut hingga melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi.

2) Adduksi dan abduksi

Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan. 3) Elevasi dan depresi

Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.

4) Supinasi dan pronasi

Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.

5) Inversi dan eversi

Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.

b. Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi.

Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah.

Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Renni Diastuti 2009 (Halaman 86-91)