LEMBAR KUESIONER Perihal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner
DALAM RANGKA PENYUSUNAN SRIPSI PADA PROGRAM SARJANA ILMU EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
IV. GARIS-GARIS BESAR PERTANYAAN
A. Kepada Pendamping (Ketua Pengurus, Fasilitator MPM PP Muhammadiyah):
1. Apa saja bentuk-bentuk pemberdayaan/pendampingan kepada masyarakat miskin (komunitas becak, Asongan, IKM dan Guyub Makmur) yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam proses pemberdayaan masyarakat miskin yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Apa saja yang menjadi kendala yang dialami oleh pendamping selama proses pemberdayaan masyarakat miskin yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta
B. Kepada Dampingan (Ketua Komunitas Becak, Asongan, IKM, Guyub Makmur):
1. Apakah ada perbedaan yang dirasakan antara sebelum didampingi MPM dan setelah didampingi oleh MPM dari sisi:
a. Pengetahuan dan keterampilan b. Pendapatan
2. Apa saran atau harapan untuk MPM PP Muhammadiyah selanjutnya dari sisi:
a. Fasilitator b. Program/kegiatan
2. HASIL WAWANCARA
R1:
Nama Responden : Hadi Sutrisno
Posisi/kedudukan : Pengurus MPM PP Muhammadiyah Waktu wawancara : 27 Oktober 2016 Pukul 10.00 WIB Tempat wawancara : Kantor MPM
Intisari hasil wawancara:
1. Bentuk-bentuk pemberdayaan berbeda pada tiap-tiap kelompok dampingan seperti pada becak terdapat pelatihan Bahasa Inggris agar para anggota dapat berkomunikasi dengan para wisatawan asing dengan baik, di asongan pemberdayaan pada makanan aman dari bahaya, di komunitas IKM pemberdayaan pada pengemasan produk yang baik dan benar, sedangkan pada komunitas Guyub makmur pemberdayaan pada pembuatan makanan yang sehat seperti angkringan.
2. Kendala pun berbeda di tiap komunitas di komunitas becak masih kurangnya kesadaran di dalam berkelompok dan juga para anggota buka berdomisili asli DIY. Di asongan terdapat kendala kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa kalau yang membuat makanan bahaya signifikan. 3. Faktor yang menjadi pendukung dalam melakukan pemberdayaan yaitu
Sumber daya Manusia yang dimiliki oleh MPM seperti fasilitator cukup untuk memberikan dampingan, relasi MPM PP Muhammadiyah dengan dinas terkait dan dana yang cukup untuk mengadakan kegiatan/program. R2:
Nama Responden : Kiswanto
Posisi/kedudukan : Ketua komunitas Becak
Waktu wawancara : 27 Oktober 2016 Pukul 09.00 WIB Tempat wawancara : Punokawan
Intisari hasil wawancara:
1. Ada perbedaan antara sebelum didampingi dan sesudah didampingi: a. Pengetahuan: awalnya sama sekali mengerti Bahasa Inggris sehingga
untuk menyapa wisatawan asing saja tidak berani apalagi untuk menawarkan jasa becak dan hal lainnya. tapi sekarang telah berani tidak hanya menyapa wisatawan asing tetapi sudah bisa untuk menawarkan jasa becak tapi juga sampai tawar menawar harga.
b. Pendapatan: Terjadi peningkatan karena sebelumnya pendapatan hanya dari wisatawan lokal tapi sekarang sudah bertambah dari wisatawan asing terlebih di akhir pekan karena banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta khususnya Malioboro dan sekitarnya.
2. Saran atau harapan bagi MPM PP Muhammadiyah:
a. Fasilitator: para fasilitator tetap mengusahakan untuk memajukan kelompok abang becak agar kelompok becak semakin kuat dan solid. b. Program: ada kegiatan penguatan kelompok kembali setelah dulu terjadi
konflik internal di dalam kelompok, selain itu juga ada kegiatan menabung dan iuran sosial yang nantinya dapat digunakan untuk menolong sesama anggota apabila ada yang membutuhkan.
R3:
Nama Responden : Sri Lestari
Posisi/kedudukan : Anggota IKM Pustaka Mulia Waktu wawancara : 15 Oktober 2016 Pukul 14.30 WIB Tempat wawancara : Kokap, Kulon Progo
Intisari hasil wawancara:
1. Perbedaan antara sebelum dan sesudah didampingi oleh MPM PP Muhammadiyah:
a. Pengetahuan: menambah wawasan mengenai pengemasan produk, pemasaran produk. Selain itu juga menambah pengetahuan agama seperti mengaji Al- Qur’an.
b. Pendapatan: tidak terdapat perubahan sama saja seperti biasa. 2. Saran atau harapan bagi MPM PP Muhammadiyah:
a. Fasilitator: tetap mendampingi kelompok IKM
b. Kegiatan: adanya kegiatan pelatihan pembuatan pemutih pakaian/bayclin.
R4:
Nama Responden : Wagiyem
Waktu wawancara : 20 Oktober 2016 Pukul 11.30 WIB Tempat wawancara : Ngoro oro, Gunung Kidul
Intisari hasil wawancara:
1. Terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah didampingi:
a. Pengetahuan: sekarang mengerti cara pengolahan makanan yang baik, kemudian juga pengemasan produk yang benar
b. Pendapatan: terjadi peningkatan karena telah mendapat pengetahuan mengenai pengolahan dan pengemasan produk yang benar.
2. Saran atau harapan bagi MPM PP Muhammadiyah:
a. Fasilitator: Fasilitator tetap mau mendampingi komunitas IKM Sedio Maju
b. Kegiatan: Adanya kegiatan studi banding dengan semua anggota kelompok untuk mengunjungi tempat IKM yang lain.
R5.
Nama Responden : Ngadirah
Posisi/kedudukan : Ketua Guyub Makmur
Waktu wawancara : 26 Oktober 2016 Pukul 09.30 WIB
Intisari hasil wawancara:
1. Perbedaan sebelum dan sesudah didampingi MPM PP Muhammadiyah: a. Sekarang telah bisa menentukan laba dalam melakukan usaha, selain
itu juga mengerti mengenai pengemasan, pemasaran juga manajemen keuangan dalam keluarga
b. Pendapatan: pendapatan yang diperoleh menjadi tambahan untuk membantu suami dan ekonomi keluarga.
2. Saran atau harapan bagi MPM PP Muhammadiyah
a. Fasilitator: Agar para fasilitator lebih dekat dengan dampingan
b. Kegiatan/ program: Mempunyai tempat yang dapat dijadikan tempat untuk berkumpul dan melakukan kegiatan-kegiatan.
Nama Responden : Prasetyo
Posisi/kedudukan : Ketua komunitas Asongan
Waktu wawancara : 3 November 2016 Pukul 12.25 WIB Intisari hasil wawancara:
1. Perbedaan sebelum dan setelah didampingi:
a. Pengetahuan: menambah pengetahuan mengenai makanan sehat dan aman
b. Pendapatan: tidak terdapat perbedaan, pendapatan biasa-biasa saja 2. Saran atau harapan bagi MPM PP Muhammadiyah:
a. Fasilitator: selalu dimonitor setiap melakukan kegiatan b. Kegiatan: adanya kegiatan arisan
R7
Nama Responden : Tuhu Hermawan
Posisi/kedudukan : Fasilitator
Waktu wawancara : 5 November 2016 Pukul 11.00 WIB Tempat wawancara : Kantor PP Muhammadiyah
Intisari hasil wawancara:
1. Bentuk pemberdayaan/pendampingan yang dilakukan, pada komunitas becak: penguatan organisasi agar kelompok bisa mandiri, pertemuan rutin, pembentukan koperasi, pelatihan Bahasa Inggris, dan pernah ada pawai becak. Pada komunitas asongan: workshop tentang makanan sehat, pengecekan makanan dampingan, pertemuan rutin. Pada komunitas IKM: pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, pengajian dan pertemuan rutin, arisan. Pada komunitas Guyub makmur: pelatihan pengemasan dan pembuatan produk, pengajian, pemberian gerobak.
2. Kendala yang dialami: pola kaderisasi tingkat daerah masih rendah sehingga masih mengandalkan fasilitator tingkat pusat.
3. Faktor pendukung: relasi Muhammadiyah banyak baik dari cabang ranting, universitas, LSM, lembaga-lembaga terkait.
R8:
Nama Responden : M. Nurul Yamin
Posisi/kedudukan : Ketua MPM PP Muhammadiyah Waktu wawancara : 6 November 2016 Pukul 08.00 WIB Tempat wawancara : Pascasarjana
Intisari hasil wawancara:
1. Bentuk-bentuk pemberdayaan: pendamping keagamaan yang terdiri dari dua model, pertama, pengajian kelompok yang materinya sesuai dengan problema anggota kelompok masing-masing. Kedua, pengajian inspiratif. Dalam pengajian inspiratif ini selain menghadirkan narasumber dari luar juga ada dari anggota dampingan untuk menyampaikan pengajian yang dijadikan sebagai bagian dari proses saling belajar, memotivasi, tukar pengalaman dan informasi serta menginspirasi. Pendampingan kesehatan dengan dua pendekatan preventif melalui penyuluhan dan kuratif dengan pengobatan gratis. Pendampingan peningkatan keterampilan dengan pelatihan. Pendampingan penguatan kelompok dengan pembentukan organisasi pada kelompok masing-masing.
2. Kendala selama pendampingan: hambatan fisik dari dampingan dan persoalan dana untuk melaksanakan program/kegiatan.
3. Faktor pendukung; jaringan MPM dari pusat sampai cabang, semangat kerelawanan para fasilitator, keterbukaan para dampingan untuk melakukan perubahan dan dukungan dari lembaga Muhammadiyah.
Tabel B.1
Pengelompokan Hasil Wawancara
NO TEMA INTISARI WAWANCARA KESIMPULAN
1 Perbedaan setelah didampingi dari sisi pengetahuan
R2.1a. Pada mulanya sama sekali mengerti Bahasa Inggris sehingga untuk menyapa wisatawan asing saja tidak berani apalagi untuk menawarkan jasa becak dan hal lainnya. tapi sekarang telah berani tidak hanya menyapa wisatawan asing tetapi sudah bisa untuk menawarkan jasa becak tapi juga sampai tawar menawar harga. R3.1a. Menambah wawasan
mengenai pengemasan produk, pemasaran produk. Selain itu juga menambah pengetahuan agama seperti mengaji Al-Qur’an. R4.1a. Sekarang sudah mengerti
cara pengolahan makanan yang baik, kemudian juga pengemasan produk yang benar.
R5.1a. Sekarang telah bisa menentukan laba dalam melakukan usaha, selain itu juga mengerti mengenai pengemasan, pemasaran juga manajemen keuangan dalam keluarga
R6.1a Menambah pengetahuan anggota mengenai makanan sehat dan aman melalui
workshop yang telah diikuti.
Terdapat perbedaan yang mengarah kepada hal positif pada anggota dampingan yang sesuai dengan bidang kelompok masing-masing. Oleh sebab itu memberikan manfaat bagi anggota baik untuk pekerjaannya maupun untuk kehidupan sehari-hari.
2 Perbedaan setelah didampingi dari sisi pendapatan
R2.1b. Terjadi peningkatan karena sebelumnya pendapatan hanya dari wisatawan lokal, tetapi sekarang sudah bertambah dari wisatawan asing terlebih di akhir pekan karena banyak wisatawan yang
berkunjung ke Yogyakarta khususnya Malioboro dan sekitarnya.
R3.1b. Tidak terdapat perubahan sama saja seperti biasa. R4.1b. Terjadi peningkatan karena
telah mendapat
pengetahuan mengenai pengolahan dan
pengemasan produk yang benar.
R5.1b. Pendapatan yang diperoleh menjadi tambahan untuk membantu suami dan ekonomi keluarga.
R6.1b. Tidak begitu terdapat perbedaan, pendapatan biasa-biasa saja. Terdapat perbedaan pendapatan para anggota dampingan walaupun tidak terlalu besar tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih ibu rumah tangga mendapat tambahan pendapatan untuk membantu ekonomi keluarga. 3 Saran/harapan bagi fasilitator
R2.2a. Para fasilitator tetap mengusahakan untuk memajukan kelompok abang becak agar kelompok becak semakin kuat dan solid.
R3.2a. Tetap mendampingi kelompok IKM R4.2a. Fasilitator tetap mau
mendampingi komunitas IKM Sedio Maju
Harapan bagi fasilitator yaitu untuk tetap mendampingi para anggota dampingan saat melakukan kegiatan
R5.2a. Agar para fasilitator lebih dekat dengan dampingan. R6.2a. Fasilitator selalu monitori
saat dampingan melakukan kegiatan.
4 Saran/harapan bagi program
R2.2b. Ada kegiatan penguatan kelompok kembali setelah dulu terjadi konflik internal di dalam kelompok, selain itu juga ada kegiatan menabung dan iuran sosial yang nantinya dapat digunakan untuk menolong sesama anggota apabila ada yang membutuhkan. R3.2b. Adanya kegiatan pelatihan
pembuatan pemutih pakaian/bayclin. R4.2b. Adanya kegiatan studi
banding dengan semua anggota kelompok untuk mengunjungi tempat IKM lainnya.
R5.2b. Mempunyai tempat yang dapat dijadikan tempat untuk berkumpul dan melakukan kegiatan- kegiatan.
R6.2b. Adanya kegiatan arisan di dalam komunitas. Harapan bagi program tiap kelompok berbeda beda sesuai dengan kebutuhan yang belum ada di kelompoknya 5 Bentuk- bentuk pemberdayaan R1.1. Bentuk-bentuk pemberdayaan berbeda pada tiap-tiap kelompok dampingan seperti pada becak terdapat
pelatihan Bahasa Inggris agar para anggota dapat berkomunikasi dengan para wisatawan asing dengan baik, di asongan
Bentuk-bentuk pemberdayaan dikelompokkan menjadi dua yaitu umum dan khusus. Umum yang dilakukan pada semua dampingan
pemberdayaan pada makanan aman dari bahaya, di
komunitas IKM pemberdayaan pada pengemasan produk yang baik dan benar, sedangkan pada komunitas Guyub makmur pemberdayaan pada pembuatan makanan yang sehat seperti angkringan. R7.1. Pada komunitas becak:
penguatan organisasi, pertemuan rutin, pembentukan koperasi, pelatihan Bahasa Inggris, dan pernah ada pawai becak. Pada komunitas asongan:
workshop tentang makanan sehat, pengecekan makanan dampingan, pertemuan rutin. Pada komunitas IKM: pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, pengajian dan pertemuan rutin, arisan. Pada komunitas Guyub makmur: pelatihan
pengemasan dan pembuatan produk, pengajian, pemberian gerobak. R8.1 Pendamping keagamaan pengajian kelompok pengajian inspiratif Pendampingan kesehatan melalui penyuluhan pengobatan gratis Pendampingan peningkatan keterampilan dengan pelatihan. Pendampingan penguatan kapasitas organisasi. seperti kegiatan pendampingan keagamaan, dan pendampingan kesehatan. Khusus dilakukan sesuai dengan bidang kelompok masing-masing
6 Faktor Pendukung
R1.2. Faktor pendukung yang dimiliki oleh MPM seperti fasilitator cukup untuk memberikan dampingan, relasi MPM PP
Muhammadiyah dengan dinas terkait, dan Dana yang cukup untuk mengadakan kegiatan/program. R7.2. Relasi Muhammadiyah
banyak baik dari cabang ranting, universitas, LSM, lembaga-lembaga terkait. R8.2. Jaringan MPM dari pusat
sampai cabang, semangat kerelawanan para fasilitator, badan dukungan dari lembaga Muhammadiyah. Faktor pendukung untuk semua dampingan sama yaitu jaringan MPM dari pusat hingga cabang dan ranting, fasilitator, relasi MPM dengan lembaga lain, dan dukungan dari lembaga Muhammadiyah lainnya. 7 Kendala dalam pemberdayaan
R1.3. Kendala pun berbeda di tiap komunitas di komunitas becak masih kurangnya kesadaran di dalam
berkelompok dan juga para anggota buka berdomisili asli DIY. Di asongan terdapat kendala kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa kalau yang membuat makanan bahaya yang signifikan.
R7.3. Pola kaderisasi di tingkat daerah masih rendah sehingga masih
mengandalkan fasilitator tingkat pusat.
R8.3. Hambatan fisik dari dampingan dan persoalan dana untuk melaksanakan program/kegiatan. Kendala dalam pemberdayaan dibedakan menjadi umum dan khusus. Umum kendala secara keseluruhan berupa pola kaderisasi di tingkat daerah yang masih rendah dan dana yang menjadi permasalahan tersendiri.