• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FESYEN HARAJUKU

2.3 Gaya Berpakaian Ala Harajuku Dewasa Ini

2.3.1 Gaya Cosplay

2.3.1.2 Gaya Visual kei

Visual Kei (bijuaru kei) adalah sebuah fesyen yang terbentuk semenjak usainya Perang Dunia II (terbentuknya angura dan eroguro), dan pada saat itu fenomena ini bukanlah sebuah fesyen belaka, melainkan gaya hidup dari sebagian orang-orang yang merasa terbuang dengan adanya perubahan zaman. Komunitas yang didominasi oleh kaum pria ini berbicara tidak hanya dengan suara tetapi juga melalui penampilan. Banyak diantara mereka yang berpakaian dan berdandan layaknya wanita, demikian juga dengan cara mereka bersikap dan bertingkah laku. Akan tetapi komunitas ini tidak bertahan lama. Banyak diantara mereka yang tidak tahan menghadapi penderitaan hidup setelah perang sehingga memilih mengakhiri hidupnya.

Sebutan visual kei sendiri baru mulai populer pada tahun 1980, dimana pada saat itu muncul sebuah band beraliran heavy metal yang terinspirasi oleh KISS, yaitu X-Japan. Pada saat itu, terjadi perombakan besar-besaran pada fesyen dan gaya berpakaian anak muda Jepang, dimana tidak hanya wanita yang menggunakan make up dan mengenakan rok untuk sekedar santai atau pergi ke konser, tetapi juga kaum pria yang memandang hal tersebut bukan sebuah penyimpangan tetapi hanya sebagai fesyen belaka. X- Japan, selain sebagai band legendaris, juga adalah band yang dapat dikatakan telah melahirkan sebuah gaya yang dikemudian hari disebut sebagai visual kei. Visual kei terdiri dari dua suku kata dari bahasa yang berbeda, yakni visual yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti fisik, sementara kei berasal dari bahasa Jepang yang berarti gaya atau penampilan. Jadi dari segi

bahasa, visual kei diartikan sebagai gaya atau penampilan fisik. Secara luas, visual kei diartikan sebagai gaya yang terbentuk dari kepribadian atau tingkah laku tiap individu yang terekspresikan melalui penampilan luar. Meskipun X-Japan tealh bubar sejak bertahun-tahun lalu, visual kei tetap bertahan hingga kini, dan bahakan terus berkembang (Image Jepang di Mata Anak Muda Indonesia: 33)

Di Jepang, penggemar band Visual Kei sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara-negara lain, perbandingannya kecil secara kuantitas antara penganut Visual Kei kira-kira keseluruhan antara remaja putra dan putri. Daya tarik kostum pada fans adalah dengan ditunjukkan oleh para gadis yang berpakaian cosplay sebagai anggota band favorit mereka, secara terpisah pada konser di Jepang, di Amerika pada acara-acara anime.

Band visual kei yang diartikan sebagai yang utama dari gaya visual, tidak mengacu pada jenis musik tertentu. Mereka sebagian memainkan musik rock, hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, Penicillin, Due'le Quartz, Plastic Tree, musik gothic dan neoclassic seperti Malice Mizer, Moi Dix Mois, Rentrer en Soi, D'espairs Ray dan Phantasmagoria, Light Rock dan Pop seperti L'Arc~en~Ciel, Glay, Shazna dan musik heavy metal dan Ballad seperti X Japan, Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun, selain itu musik industrial, punk, dan techno kadang - kadang juga masuk ke dalamnya (http://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Kei). Berikut beberapa gaya yang termasuk dalam visual kei yang banyak dikenakan oleh para cosplayer.

a) Gothic

Gothic fesyen adalah gaya berpakaian orang-orang yang tergabung dalam kelompok subkultur gothic yang biasa dikenal dengan sebutan goth. Gaya ini diketahui berasal dari

Inggris pada awal tahun 1980-an. Gaya berpakaian mereka biasanya selalu bercirikan dengan warna hitam. Namun di Jepang, para band Jepang yang banyak menggunakan fesyen gothic tidak melulu menggunakan hitam sebagai plihan berbusan mereka, bisa saja warna hitam digabungkan dengan warna merah dan putih atau warna-warna gelap lainnya. Contoh band yang setia menggunakan style ini adalah Malice Mizer, dan Moi Dixmois. (lihat gambar 2.a)

b) Gothic Lolita

Gothic Lolita fesyen merupakan bagian dari gaya dan sub-kebudayaan Gothic & Lolita yang muncul pertama kali di Jepang. Secara umum, Lolita diinspirasi oleh pakaian anak-anak ‘Victorian’ dan kostum rumit yang berasal dari jaman Rococo. Gaya Rococo merupakan bagian dari seni yang muncul di Perancis pada awal abad ke-18, setelah berakhirnya jaman Baroque. Gaya-gaya lain yang mempengaruhi Lolita diantaranya gaya barat Goth & Punk, serta pakaian pelayan wanita di Perancis. Meskipun tidak dapat dikatakan sebagai penemu gaya Lolita tetapi gaya ini telah berhasil dipopulerkan oleh Mana dari grup band Malice Mizer (lihat gamabar 2.b). Mode ini dimulai pada tahun 70-an, walaupun pada kenyataannya tidak dapat merengkuh popularitas serta publikasi media sampai pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000.

c) Angelic

Sesuai dengan namanya yang berarti malaikat, kata-kata yang bisa menggambarkan salah satu style visual kei ini adalah Pure (bersih), saintly (suci), dan adorable (mengagumkan). Baju yang serba satin berwarna putih dengan wajah serba pucat dan sayap adalah ciri dari style ini. Pada era Le ciel, Gackt dan Malice Mizer sempat menggunakan style ini (lihat gbr 13).

d) Punk

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial.

Tidak beda dari negara tempat punk berasal, di Jepang juga sering terlihat band-band Jepang yang berdandan ala punk ini dengan ciri khas rambut bergaya mohawk tersebut, namun keunikannya dikarenakan band-band Jepang seolah memadukan unsur punk dengan J-style itu sendiri. Biasanya band yang menggunakan style ini membawakan musik yang bergenre punk juga (lihat gambar 14).

e) Cyber

Jika mendengar kata cyber, maka yang terlintas adalah robot-robot dengan segala warna silvernya. Style yang satu ini sering digunakan oleh band yang bernama Glay. Warna-warna silver dan sentuhan make-up yang serba pucat menjadi ciri dari style ini (lihat gambar 15).

f) Retro

Style retro ini bercirikan casual namun elegan. Band seperti Baroque atau Merry adalah band pengusung style retro. Style ini tampil dengan make-up yang dominan hitam

dan pakaian yang serba hitam yang sesuai dengan nuansa dark dan gritesque yang diciptakan melalui musiknya. Mereka juga kadang-kadang memakai pakaian seragam sekolah zaman Jepang kuno yang mencerminkan style retro dari musik mereka. Sering juga mengkombinasikan dengan casual street wear dan kostum glamrock (lihat gbr 16).

g) Fetish.

Style ini mengingatkan kita pada bahan yang terbuat dari kulit yang mengkilap dan tentu saja bondage straps. Style ini bisa dilihat pada band Dir en Grey dalam video klip nya Raison d’etre (lihat gbr 17).

h)Oriental

Terinspirasi dari kemolekan penari Geisha, kabuki dan mewahnya kimono. Bisa dilihat pada band Kaggra yang sering menggunakan style ini. Dimana semua personilnya (yang semua lelaki) memakai kimono lengkap dengan atributnya, dan terlihat sangat cantik sekali (lihat gbr 18).

i) Fairy Tale

Salah satu band yang sukses menggunakan style ini adalah Psycho le cemu. Style ini memiliki ciri yaitu mengadaptasi dari cerita legenda dan mitologi. Namun, tidak banyak band yang membawa image visual seperti ini (lihat gbr 19).

j) Mediterranean

Gaya dandanan ini sangat terkesan feminis. Terlihat pada band Laruku, dimana para personilnya bergaya layaknya seorang wanita, dengan rambut panjang, baik dengan rambut disasak atau digerai (lihat gbr 20).

k) Glam

Diambil dari kata “glamour” dari bahasa Inggris yang berarti menarik atau dapat juga berarti sesuatu yang yang mewah. Gaya ini mengangkat image rockstar ala tahun 80-an. Salah satu personil band Jepang yang memakai gaya ini adalah almarhum Hide (gitaris X- Japan) (lihat gambar 21).

l) Groom Boom

Groom boom adalah style berupa image pengantin yang menjadi inspirasi oleh para J- rockers. Banyak band J-rock yang menggunakan kostum pengantin, baik gaun maupun tuxedo dalam aksi panggungnya. Contoh band yang sering menggunakan image ini adalah Luna sea, atau malice mizer (lihat gbr 22).

Dokumen terkait