• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Batasan Istilah

4. Gejala-gejala Kecemasan

Gejala-gejala kecemasan yang muncul dalam diri seseorang ada yang dapat langsung dilihat dan ada juga yang tidak dapat langsung dilihat. Gejala kecemasan yang dapat dilihat langsung dapat memberikan informasi pada diri kita bahwa kita atau orang lain sedang mengalami perasaan cemas. Pada penelitian ini akan lebih difokuskan pada gejala-gejala kecemasan yang tampak dan dapat dilihat secara langsung serta dirasakan oleh individu sendiri.

Fabella (1993:75) menyebutkan gejala kecemasan secara psikologis melalui :

a. Perilaku yang suka membual dan pamer. Membual maksudnya mengatakan sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataan dan yang dimaksud dengan pamer adalah menunjukkan sesuatu hal baik barang maupun keberhasilan yang dicapai pada orang lain secara berlebihan.

c. Penghindaran terhadap situasi yang dapat mendatangkan kecemasan dengan cara tidur, menyibukkan diri atau berkhayal. Berkhayal disini maksudnya memikirkan sesuatu hal yang belum terjadi atau tidak nyata.

d. Munculnya reaksi tertentu terhadap rangsangan (kurang tanggap ataupun terlalu sensitif). Misalnya siswa merasa ada sesuatu yang salah seperti rambutnya yang berantakan atau pakainnya yang kurang rapi ketika berada di depan kelas. Reaksi yang dimunculkan siswa karena perasaan tersebut siswa menjadi sering merapikan rambut dengan jari-jari tangan atau siswa menjadi sedikit-sedikit merapikan pakaiannya ketika berada di depan kelas.

e. Perilaku yang berubah menjadi aneh. Misalnya sikap seorang siswa yang biasanya ramah dan baik, kini tiba-tiba menjadi tidak peduli dengan orang lain dan mudah tersinggung.

Gejala kecemasan secara fisiologis (fisik) yang dapat dirasakan oleh individu sendiri menurut Fabella (1993:75) antara lain :

a. Nafsu makan yang hilang atau nafsu makan yang terlalu berlebihan. b. Gangguan pencernaan seperti sakit mag.

c. Diare atau sering buang-buang air. d. Jantung berdebar-debar.

e. Wajah memerah.

f. Keringat dingin yang biasanya muncul pada bagian telapak tangan atau wajah.

g. Pusing dan sakit kepala.

h. Kaku atau rasa sakit pada otot karena kejang.

i. Jika kecemasan yang dialami semakin parah akan muncul gangguan kesulitan tidur atau terbangun di tengan malam.

Daradjat (1985) menyebutkan gejala kecemasan secara fisik yang dapat dilihat oleh orang lain dan dapat dirasakan oleh individu sendiri antara lain :

a. Ujung-ujung jari terasa dingin.

b. Pencernaan tidak teratur atau mengalami gangguan pencernaan seperti mag.

c. Pukulan jantung cepat.

d. Berkeringat terlalu berlebihan. e. Tidur tidak nyenyak.

f. Nafsu makan hilang. g. Kepala pusing.

h. Nafas sesak disebabkan karena detak jantung yang cepat.

Daradjat (1985) menyebutkan gejala kecemasan secara mental atau psikologis ketika seseorang sedang mengalami kecemasan antara lain :

a. Merasa takut.

b. Merasa akan ada bahaya.

c. Tidak bisa memusatkan perhatian. d. Tidak berdaya.

f. Hilang kepercayaan diri. g. Tidak tentram.

h. Ingin lari dari kenyataan hidup.

Menurut Supratiknya (1995:39) gejala-gejala kecemasan antara lain :

a. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tak menentu (diffuse uneasiness).

b. Terlalu peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan, dan sering merasa tidak mampu, minder, depresi serba sedih.

c. Sulit konsentrasi dan sulit mengambil keputusan, serba takut salah. d. Sering mengeluh bahwa ototnya sering tegang, khususnya pada leher

dan sekitar bagian atas bahu, mengalami diare yang parah (kronik), sering buang air kecil, dan menderita gangguan tidur berupa kebiasaan tidak bisa tidur (insomnia) dan mimpi buruk.

e. Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar tanpa sebab yang jelas.

Menurut Kartini Kartono (2000:121) gejala-gejala kecemasan yang tampak dapat dilihat melalui :

a. Muncul emosi-emosi kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam keadaan heboh dan gempar (excited).

b. Sering merasa mual dan muntah-muntah. Badan merasa sangat lelah, banyak berkeringat, gementaran, dan seringkali menderita diare atau mulas.

c. Selalu dipenuhi ketegangan-ketegangan emosional dan bayangan-bayangan kesulitan yang hanya dalam khayalan, walaupun tidak ada perangsang khusus. Ketegangan dan ketakutan-kecemasan yang khronis itu yang menyebabkan tekanan jantung yang sangat cepat, percepatan tinggi dari darah (tachycardia), dan tekanan darah tinggi (hypertension).

Menurut Santrock (1995:230) gejala-gejala kecemasan itu antara lain :

a. Gelisah. b. Gemetar.

c. Ketidakmampuan untuk rileks. d. Pusing.

e. Jantung berdebar-debar. f. Berkeringat.

Menurut Nevid, dkk (2005:168) gejala-gejala kecemasan yang muncul secara fisik antara lain :

a. Kegelisahan, kegugupan.

b. Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar. c. Banyak berkeringat.

e. Pusing atau pingsan.

f. Sulit berbicara atau sulit bernafas.

g. Jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang. h. Suara yang bergetar.

i. Sering buang air kecil dan diare. j. Leher dan punggung terasa kaku.

k. Jari-jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin. l. Tangan yang dingin dan lembab.

m. Panas dingin.

n. Gangguan sakit perut dan mual.

o. Mulut atau kerongkongan terasa kering. p. Wajah terasa memerah.

Menurut Sundari (2005:51) gejala-gejala kecemasan yang bersifat fisik dan dapat dilihat langsung antara lain :

a. Jari-jari tangan dingin. b. Detak jantung makin cepat. c. Berkeringat dingin.

d. Kepala pusing.

e. Nafsu makan berkurang. f. Tidur tidak nyenyak. g. Dada sesak nafas.

Kristiana (1989) mengatakan bahwa seseorang mengalami kecemasan dapat ditunjukkan secara :

a. Psikologis cirinya adalah rasa takut, gelisah, gugup, tegang, ragu-ragu, tidak berdaya dan kurang mampu mengontrol diri. b. Fisiologis cirinya adalah jantung berdebar-debar, sakit perut,

pencernaan terganggu, diare, mual, pusing, lemah, nafas terengah-engah, mulut kering, berkeringat (terutama di telapak tangan), otot tegang (dari dahi, tengkuk, bahu, pinggul, dan sebagainya), sakit kepala, gelisah, mudah berkeringat, gemetar, gatal-gatal, kejang-kejang, pandangan mata kabur, pucat, nafsu makan ternganggu.

Sardiman (1987) menyatakan bahwa ada beberapa gejala yang menunjukkan seseorang sedang mengalami kecemasan, antara lain yaitu tidak bisa tidur, mudah marah, gelisah, sulit untuk istirahat, makan tidak teratur, tidak bisa berkonsentrasi, tidak berani untuk mengambil keputusan, terlalu peka atau sensitif, dan mudah untuk berkeringat secara terus menerus.

Berdasarkan dengan pendapat para tokoh di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa gejala-gejala kecemasan yang dialami oleh seseorang dapat di lihat secara psikologi seperti rasa takut, gelisah, gugup, dan dapat di lihat secara fisiologis seperti berkeringat pada bagian-bagian tertentu, jantung berdetak lebih cepat, kepala terasa pusing, dll.

B.Kegiatan Presentasi di Sekolah SMA Fransiskus Bandar Lampung

Dokumen terkait