TABEL II
GEJALA KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA
Nama Zat Perkiraan
Dosis Letal Tanda dan Gejala Terapi
Alkohol Anilin ( lain-lain : assetanilid, fenasetin, asetaminofen ). Antihistamin Arsen trioksida 6 – 20 g 200 – 300 mg
Muntah, delirium dan depresi SSP
Akut : methemoglobinemis
dengan sianosis. Darah
berwaran coklat, kulit dingin, tekanan darah tururn, nadi lemah, pernafasan cepat, dangkal.
Dilirium dan perangsangan SSP, Koma
Kronik : Nefritis menahun, anemia
Depresi SSP sampai koma. Kejang disudut dengan depresi pernafasan. Mulut kering. Takikardi
Akut : Tenggorokan tercekik dan sukar menelan . Kolik usus, dinding perut sakit, dire berdarah, muntah, oliguria, kejang, koma dan syok.
Kronik : Lemah, mual. Gejal seperti koriza akut. Stimatitis,
salvias, dermatitis, arsenic
melanosis.
Udem lokal pada kelopak mata dan pergelangan kaki. Keratosis
palmaris dan plataris,
hepatomegali, sitoris, kerusakan ginjal dan ensefalopati.
Simtomatik. Beri kopi tubruk, emetik dengan
mustard satu sendok
makan dalam air atau garam dapur. Vitamin C 1g IV Biru metelin 1 % 1 mg/kg BB IV perlahan- lahan. Simtomatik, dengan perhatian perhatian
terhadap sirkulasi dan pernafasan.
Hentikan obat dan selanjutnya simtomatik. Simtomatik, perhatikan pernafasan : Bila kejang
diberi antikonvulsan,
gunakan 3 – 4 ml tiopental 2 – 5 %, secara IV luminal tidak boleh diberikan. Morfin untuk menghilang kan nyeri. Bilas lambung. Beri susu.
Berikan BAL 2.5 mg /kg BB IM, tiap 4 jam sampai 10 mg/ kg /BB.
Berikan BAL 2.5
mg/kg /BB IM, diulangi sampai 4 kal;i. Bila gejala
timbul, pengobatan
Asam dan basa kuat ( HCL, H2SO4, KOH, NaOH ) Asam borat 15 g Korosif
Muntah, diare, sakit kepala, tidak tenang, rash erithemateus.
Simtomatik : Beri susu. Bila tertelan dalam larutan pekat, jangan melalukan bilas lambung.
Simtomatik, diuresis
paksa.
Nama Zat Perkiraan
Dosis Letal Tanda dan Gejala Terapi
Aspirin
Atropin (alkaloid beladona dan anti kolinergik lain ). 20 – 30 g 500-1000 mg jumlah lebih kecil mungkin sudah
Hiperventilasi, keringat, muntah, delirium dan koma. Akhirnya depresi nafas.
Mulut kering, kulit merah dan nafas mirip beludru pada perabaan ; penglihatan kabur dan midriasis ; takikardi, retensi
Simtomatik (awasi pernafasan )
Beri susu. Bilas lambung dengan Na- bikarbonat 5 %, vitamin K bila ada perdarahan. Antikonvulsi tidak boleh diberikan. Simtomatik. Beri susu. Bilas lambung dengan air. Kateter air seni. Perhatikan pernafasan dan
Barbiturat : Fenobarbital Fenobarbital dan sekobarbital Bensin Bromida (Karbromal, Bromisovalum ) Dipiron berbahaya) 5 g 3 g 1 g
urin, delirium, halusinasi dan koma.
Refleks berkurang, depresi nafas, koma, syok. Pupil kecil, dilatasi pada akhirnya.
Sama dengan Fenobarbital, hanya berlangsung lebih pendek.
Inhalasi atau oral : mual,
muntah, sakit kepala,
penglihatan terganggu, mabuk, koma, depresi sentral dan depresi nafas.
Kronik : lihat keracunan timbal
Akut : Jarang karena
dimuntahkan.
Subkutan atau kronik : muntah, sakit perut, gelisah, drlirium dan kelainan mental serta neurologik lain ; dapat menjurus ke bunuh diri, koma. Udem Angionsurotik dan kelainan kulit , ekstasi, kadang-kadang agranulositosis
sisitem kardiovaskular. Bilas lambunag walaupun sudah lebih dari 4 jam. Tinggalkan 30 g MgSO4
dalam usus. Beri kopi tubruk.
Diuresis paksa hanya
pada keracunan
fenobarbital. Hemodialisis paling baik. Bila perlu berikan 2 ml niketamid
untuk memperbaiki
pernafasan.
Simtomatik Epinefrin dan norepinefrin tidak boleh diberikan karena bisa menimbulkan fibrilasi ventrikel.
Bila mungkin beri oral : NaCL atau NH4CL 6g/ hari . HCT 2x 25 Mg
Simtomatik : Gejala – gejala kulit dan udem
angioneurotik dapat
diberikan antihistamin dan 0,3 ml epinefrin 1 per mil subcutan
Nama Zat Perkiraan
Dosis Letal Tanda dan Gejala Terapi
Fenol Insektisida Golongan organofosfat misalnya, DDVP, diazinon, malation dan paration 1 g Setiap dosis berbahaya
Korotif (sel lendir mulut dan usus ).
Sakit hebat, muntah, koma dan syok, kerusakan ginjal.
Keracunan lewat oral, muntah,
diare, hipersalivasi,
bronkokonstriksi, keringat
banyak, miosis, bradikardi (kadang – kadang takikardi ) ; tensi menurun, kejang atau paralysis.
Depresi nafas.
Simtomatik : Beri susu. Bilas lambung dengan hati –hati, bila ada gunakan oleum olivarum. Bersihkan jalan nafas. Berikan segera 2 mg atropin sulfat IV diulang tiap 10 –15 menit sampai terlihat muka merah, hipersalivasi berhenti dan
bradikardi berubah
Golongan karbamat ( karbaril, baygon ) Golongan organoklorin misalnya : aldrin, BHC, DDT, dieldrin, endrin, klordan, tiodan, dan toksafen. Jamur Jengkol Kalium permanganat Kamfer DDT 15-30 g Endrin : 1.5 g 2 g oral Seperti organofosfat
Kejang , tremor, koma, kemudian dapat timbul paralisis
Tergantung jenis jamur. Gejala muskarinik
Degenerasi sel hepar dan ginjal. Kolik ureter dan renal, hematuria, oliguria, kadang – kadang anuria dengan bahaya uremia
Kristal : bekerja korosif ( larutan : tidak berbahaya ), muntah, nadi lemah, kulit dingin, kolopas, udem glottis.
Kejang
kulit tidak berkeringat lagi.
Observasi penderia terus menerus dan bila gejala
kembali, ulangi
pemberian atropin.. Berikan juga pralidoksim 1000 mg IV perlahan – lahan , bila ada.
Beri cepat atropin sulfat 2 mg IV, diulangi tiap 10 – 15 menit sampai atropinisasi penuh.
Simtomatik. Bilas
lambung dan tinggalkan
larutan MgSO4 30 g Fenobarbital 100 – 200 mg IM atau 5 - 10 diazepam IV Atropin sulfat 2 mg SK dan simtomatik Natrium bikarbonat 4 x 2 g per oral sehari. Bila ada
anuria pengobatan
tersebut diatas tidak berguna. Obatilah sebagai penderita uremia.
Beri putih telur, susu dan laksan, bilas lambung.
Persiapan untuk
trakeostomi.
Simtomatik luminal 100 – 200 mg IM
Nama Zat Perkiraan
Dosis Letal
Tanda dan Gejala Terapi
Karbon-Monoksida Karbontetra-Klorida Codein ( opiat 2-10 ml
Sakit kepala, koma, depresi nafas dan syok..
Mual, muntah, sakit kepala, kulit dingin, kejang, koma, fibrilasi ventrikel. Gangguan fungsi hati dan ginjal. Kematian karena depresi nafas.
Mual, muntah, pusing, kulit
Pernafasan buatan dengan O2 murni dibawah tekanan (oronasal mask ) Simtomatik, pernafasan buatan dengan O2, infus glukosa. Epinefrin dan norepinefrin tidak boleh diberikan. Bila ada depresi nafas
lain )
Marihuana
Metilalkohol (dalam bahan bakar : 5 - 10 % ) Minyak tanah Morfin Natrium fluorida ( racun kecoa ) Tinggi sekali 30 ml 120-150 mg Dua sendok teh
bila teraspirasi
120-150 mg 60 mg berbahaya
2-5 g
dingin, pupil kecil. Depresi nafas, koma.
Menyerupai keracunan atropin dengan perdarahan ( lihat atropine) : halusinasi nyata sebelum koma, mulut kering tidak begitu hebat ; retensi urin tidak ada ; midriasis tidak ada. Setelah periode laten 8 – 32 jam : depresi SSP, asidosis, retinitis, butra, sakit kepala, sakit perut, kulit dingin, mengigau, koma.
Bradikardi menandakan
prognosis buruk
Aspirasi dalam paru –paru paling berbahaya. Iritasi saluran cerna. Depresi SSP dengan depresi nafas. Muntah : aspirasi dengan akibat dispnea, asfiksia, udem paru, dan pnemunitis, dan kadang –kadang kejang.
Seperti kodein
Kolik usus, muntah, diare, kejang tetaniform (chostek’s sign) ; paralis pernafasan
berikan nalokson HCL 5 – 10 mg.
Bila tidak ada depresi nafas simtomatik saja. Simtomatik. Tidak
berbahaya kesadaran pulih setelah ½ - 1 hari tanpa amnesia. Diuresis paksa. Simtomatik dengan memperbaiki asidosis pernafasan diawasi. Berikan etilalkohol untuk menghambat oksidasi methanol. Berikan asam nikotin IV untuk dilatasi arteri retina sesudah koma diatasi.
Bilas lambung tidak boleh.
Simtomatik saja.
Berikan O2 under
pressure bila ada
udem paru.
Antibiotika. Seperti kodein
Berikan infus glukosa 5 % dan CaCL210 % IV( bisa diulang ) Simtomatik, berikan AL- hidroksida gel secara oral.
Nama Zat Perkiraan
Dosis Letal Tanda dan Gejala Terapi
Natrium hipoklorit ( pemutih pakaian, bukan detergan ) Natrium nitrit 30 ml larutan 15 % 1 gram
Bila pekat lebih berbahaya, dan bersifat korosif pada selaput lendir. Perforasi lambung, perdarahan, syok dan striktur (kemudian )
Hipotensi, sianosis karena methemoglobinemia, kejang dan koma.
Simtomatik, beri susu, putih telur atau Mg O. Jangan diberi Na –
bikarbonat. Bilas
lambung harus hati – hati.
Bilas lambung.
Berikan 500 mg vitamin C IV. Biru metilen 1 %, 1 mg/kgBB/IV.
Nikotin Nitrogen dioksida Reaksi obat Sianida (singkong ) Timbal 60 mg = 3 btg sigaret yang dilarutkan dalam air
Sakit kepala pusing, tremor, kejang, paralysis pernafasan, koma.
Sebagai gas menimbulkan iritasi mata dan saluran nafas. Udem paru dispnea, bronkiolitis obliterans, koma.
Bermacam – macam reaksi kulit: obat, udem angineurotik, reaksi serum; reaksi anafilaktik dan lain-lain.
Mual, muntah, pernafasan cepat, delirium, sianosis, koma. Akut : jarang
Kronik : sakit kepala, rsa logam dalam mulut. Garis biru pada gusi, sakit perut ( kolik ), diare, anemia, basophilic stipping dari eritrosit. Paralisis dan kejang.
Koproporfirin uria, kelainan radiologik pada tulang.
Tidak ada antidotum. Bilas lambung dan
laksan dengan MgSO4
30 g . Pernafasan buatan.
Bersihkan jalan nafas.
Berikan O2 dan
Prednison dosis besar. Beri 0,3 ml adrenalin 1 % subcutan, harus diulangi tiap 7 – 10 menit sampai ada perbaikan. Antihistamin. Deksametason 2 x 1mg oral selama 4 hari. Beri segera 50 ml Na tiosulfat 25 % I Berikan 1 g NaCa2 EDTA dalam infus 500 ml glucose 5 % dua kali sehari salama 3 hari. Ca glukonat 2 g IV. Laksan dengan MgSO4, Luminal 100 - 200 mg IM bila ada kejang.
Nama Zat Perkiraan
Dosis Letal Tanda dan Gejala Terapi
Tingtur yodium Tingtur yodium pekat Warfarin atau derivat dikumarol (racun tikus ) 30 – 60 ml Dosis Berbahaya 1 – 2 mg/kg BB untuk 6 hari
Bila pekat bersifat korosif, Hipotensi, takikardi, delirium, stupor, nefritis
Perdarahan kulit dan mukosa.
Berikan air tajin dan susu dengan segera.
Bilas lambung dengan larutan Na – tiosulfat 10 %. Vitamin K 50 mg IM atau 3 kali 50 mg oral sehari. Fitomenadion, jauh lebih poten dan bermanfaat.
Keracunan ( tambahan ) 1. Terapi Simptomatik :
a. Airway : Membebaskan jalan nafas
b. Sirkulasi : IVFD atasi shock, kalau perlu digitalis dan diuertik jika ada payah jantung. Hati-hati ada payah ginjal mendadak.
2. Terapi spesifik :
a. Menghilangkan racun : cuci dengan air dan sabun.
b. Mengeluarkan racun dari saluran pencernaan : bilasan lambung kecuali pada keracunan bahan korosif, air keras asam/basa pekat.
( minyak tanah ) - Strihnin - Bila ada kejang 3. Tindakan Detoksikasi :
a. Keracunan sianida : Amiliantrit, Sodium tiosulfat b. Keracunan meramik/organofosfat : Atropin
c. Keracunan narkotik : Narcan d. Keracunan garan barin : Sodium sulfat e. Keracunan alkoloid belladonna : Fisostigmin f. Keracunan logam berat : BAL g. Keracunan methegobulinamine : Biru metilin h. Keracunan Wartorin : Vitamin K i. Keracunan methanol : Etmol 4. Mempercepat pengeluaran racun :
a. Minum banyak atau dengan IVFD b. Kalau perlu diuretika
5. Dialisis :
Indikasi : Bila racun mencapai dosis lethal a. Metabolit zat racun bersifat lebih toksik b. Shock, kerusakan hati atau payah ginjal c. Kedaruratan bayi ( neonatus )
d. Kedaruratan obsgyn 1.
2.
Nama Penyakit /Diagnosis Kriteria Diagnosis
: :
LUKA BAKAR