• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

4.1. Letak Geografis

Secara geografis Desa Bonto Tallasa terletak di Kecamatan Uluere yang berada dibagian utara Kabupaten Bantaeng dengan jarak 14 km dari pusat kota Bantaeng dan 7 km untuk jarak ke ibu Kecamatan Uluere. Luas wilayah 7,4 Ha atau 5.05 km2 dan terletak di ketinggian 540-600 m dari permukaan laut Dengan batas-batas desa sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan Desa Bonto Daeng Sebelah Timur : Berbatasan Desa Bonto Majannang Sebelah Selatan : Berbatasan Desa Bonto Rannu Sebelah Barat : Berbatasan Kabupaten Jeneponto 4.1.1. Iklim dan Curah Hujan

Pada umumnya iklim alam dan curah hujan di Desa Bonto Tallasa yaitu beriklim tropis dengan curah hujan sedang. Secara umum lingkungan iklim dan curah hujan di Desa Bonto Tallasa nyaris sama disemua wilayah di Kabupaten Bantaeng, tepatnya ada 2 musim (musim hujan dan musim kemarau)..

Musim hujan lazimnya dimulai dari bulan Desember sampai bulan Juni dan biasanya masyarakat petani memanfaatkan untuk menanam ragam jenis komoditi pertanian seperti jagung, terong, mentimun, kacang, wortel, kubis dan hasil holtikultura lainnya, sedangkan pada musim kemarau umumnya timbul sekitar dari bulan Juni sampai bulan November. Pada saat musim kemarau kekhawatiran petani untuk bercocok tanam selalu muncul karena air irigasi yang diharapkan untuk dipakai menyiram tidak dapat memenuhi akan kebutuhan

25 tanaman. Curah hujan Desa Bonto Tallasa rata-rata setiap tahunnya 18 mm tidak jauh berbeda dengan curah hujan di desa lain di kabupaten Bantaeng.

4.1.2. Topografi Desa

Desa Bonto Tallasa memiliki kondisi daerah pegunungan, berada diatas gunung dengan ketinggian antara 540 sampai 600 M diatas permukaan laut. Pada ketinggian ini, keadaan tanah cukup subur untuk ditanami berbagai jenis tanaman, baik tanaman jangka pendek maupun tanaman jangka panjang.

4.1.3. Administrasi Desa

Pusat pemerintahan di Desa Bonto Tallasa terletak di Dusun Bungloe dan secara administrasi Desa Bonto Tallasa dibagian menjadi 5 (lima) Dusun yakni :

a. Dusun Bungloe terdiri dari 3 RW dan 6 RT b. Dusun Senea terdiri dari 3 RW dan 7 RT c. Dusun Batu sodong terdiri dari 2 RW dan 4 RT d. Dusun Kampung Beru terdiri dari 2 RW dan 4 RT e. Dusun Bata Batayya terdiri dari 3 RW dan 6 RT

Struktur pemerintahan Desa Bonto Tallasa ialah secara spesifik Kepala Desa sebagai koordinator keseluruhan kewajiban pemerintah desa sekaligus kepala desa pada dasarnya bergantung pada wilayah tersebut dan strategi pertanggungjawaban diserahkan kepada Bupati melalui Camat. Selain itu, kepala desa bersama BPD wajib menyampaikan laporan artikulasi pertanggung jawaban kepada rakyat setempat.

26 4.2. Kondisi Demografis

4.2.1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur

Berdasarkan struktur umur penduduk Desa Bonto Tallasa tergolong pada usia Produktif, Indikasi ini tergambar dari rasio usia produktif kelompok umur 21- 30 dan 20 yang termasuk golongan usia remaja.

Tabel 4.1. Jumlah Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur

No Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

Sumber: TIM Penyusun RPJM Desa Bonto Tallasa

Tabel 4.1. Menunjukkan bahwa 22,3% penduduk Desa Bonto Tallasa berada di bawah usia 30 tahun. Perihal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Bonto Tallasa sedang dalam kelompok penduduk usia muda, dan pada usia 21-30 sampai dengan 31-40 tahun cenderung terlihat bahwa usia produktif biasanya daerah setempat dapat berfikir dengan baik karena mereka sekarang memiliki pengalaman dan informasi yang memadai, dan pada usia 60 tahun ke atas dapat digolongkan sebagai usia yang kurang produktif karena cara kerja yang tidak lagi usia produktif

27 4.2.2. Jumlah Penduduk Bersasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal besar pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa Bonto Tallasa Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng adalah 2.824 Jiwa dengan jumlah kepala keluarga 831 KK. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka di perlukan sumber daya manusia (SDM) yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga segala potensi yang di miliki bisa termanfaatkan dengan baik untuk pendorong pembangunan di suatu wilayah, khususnya Desa Bonto Tallasa.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase (%)

1 Laki-laki 1.380 48,9

2 Perempuan 1.444 51,1

Jumlah 2.824 100

Sumber: TIM Penyusun RPJM Desa Bonto Tallasa.

4.2.3. Kepadatan dan Persebaran Penduduk

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Tiap Dusun Berdasarkan Jenis Kelamin

No Nama Dusun Jumlah Penduduk

Sumber: TIM Penyusun RPJM Desa Bonto Tallasa

28 Tabel 4.3. Menunjukkan persebaran penduduk di Desa Bonto Tallasa Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng relatif merata di tinjau dari jumlah penduduk di tiap-tiap dusun hampir berimbang, namun karena luas wilayah tiap dusun berbeda maka tingkat kepadatan yang tertinggi penduduknya berada pada dusun Senea sebanyak 619 jiwa, sementara tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah berada di dusun Kampung Beru dengan jumlah 413 jiwa.

4.2.4. Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian yaitu sama dengan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari untuk memenuhi kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

Tabel 4.4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Petani 730 78,2

2 Wiraswasta/Pelaku UMKM 82 8,8

3 Karyawan Swasta 3 0,3

4 Non PNS (Honorer, BPD,RKRT) 84 9,0

5 PNS 19 2,0

6 Lainnya 15 1,6

Jumlah 933 100

Sumber: TIM Penyusun RPJM Desa Bonto Tallasa

Tabel 4.4. Menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan masyarakat Bonto Tallasa Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng adalah dibidang pertanian dimana penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 730 jiwa dengan

29 persentase 78,2% dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Bonto Tallasa benar-benar memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

4.2.5. Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam mendorong tingkat kesejahteraan secara keseluruhan dan tingkat perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, itu akan memberdayakan kapasitas masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu pendidikan bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang ideal dalam membangun juga memajukan Desa Bonto Tallasa di bidang budaya ke ilmuan, sosial, ekonomi dan politik.

Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Tidak Tamat Sekolah 571 38,3

2 Tamat SD Sederajat 516 34,6

3 Tamat SMP Sederajat 135 9,0

4 Tamat SMA Sederajat 147 9,9

5 Tamat Diploma (I, II, III) 19 1,3

6 Tamat Strata (I, II, III) 104 7,0

Jumlah 1.492 100

Sumber: TIM Penyusun RPJM Desa Bonto Tallasa

Tabel 4.5. menunjukan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Desa Bonto Tallasa Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng sudah baik karena tingkat pendidikan penduduk ada yang telah mencapai gelar SI dengan persentase 7% dan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah sekolah dasar (SD) dengan jumlah

30 516 dengan besar persentase 34,6% akan pola pikir usahatani masyarakat, karena pendidikan dengan jenjang tinggi penduduk bisa berpikir secara baik tentang meningkatkan usahataninya mengenai ilmu teknologi yang baru.

4.2.6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Desa di daerah sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan masyarakat, dalam menggarap suatu ruang di kota/desa, sejumlah kantor dan yayasan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan berpengaruh sejauh mendukung keuangan daerah. Untuk memiliki pilihan untuk menjalankan kantor dan kerangka kerja desa, itu juga harus didukung oleh aset yang memuaskan dan SDM yang berkualitas.

Adapun sarana dan prasarana yang tersedia didalam Desa Bonto Tallasa Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng untuk dapat mendukung kegiatan masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6. Sarana dan Prasarana Yang Terdapat di Desa Bonto Tallasa

No Sarana dan Prasarana Unit

Sumber: Laporan Profil Desa Bonto Tallasa, 2021

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Bonto Tallasa Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng yakni TK sebanyak 1 unit, SD 2 unit, SLTP 2 unit, SMA 1

31 unit, Masjid 4 unit, Kantor Desa 1 unit, Puskesmas 1 unit, dan juga masyarakat yang hobi olahraga di sediakan lapangan sepakbola, futsal, takraw masing-masing memiliki 1 unit.

Dokumen terkait