• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geoscience Program Paleoclimates in Asia During the Cretaceous

Dalam dokumen Kuda Nil Pernah Menjelajah Pulau Jawa (Halaman 34-36)

IGCP adalah suatu wadah hasil kerja sama UNESCO dan International Union of Geological Sciences (IUGS) yang telah melaksanakan kegiatan penelitian mengenai ilmu kebumian sejak tahun 1972. Sampai saat ini IGCP telah melibatkan ahli-ahli dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda dari 150 negara dengan tujuan pengembangan dan pertukaran pengetahuan serta metode mengenai kegeologian demi kepentingan global dengan lebih dari 400 proyek

di seluruh dunia. Isu-isu yang menjadi fokus dalam IGCP di antaranya adalah lingkungan, perubahan iklim, serta sumber daya energi dan mineral.

Indonesia melalui Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, bertindak sebagai tuan rumah dalam suatu pertemuan antar ahli kebumian yang dikemas dalam Symposium IGCP. Simposium dihadiri oleh perwakilan dari negara anggota IGCP-507, yaitu: China, India, A. D. Wirakusumah,sebagai Ketua Panitiamemberikan sambutan.

Pakistan, Indonesia, Mongolia, Korea, Malaysia, Rusia, Philipina, Korea Selatan, dan Jepang, dengan menyertakan para ahli serta nara sumber terbaiknya. Tema yang digelar adalah Paleoclimates In Asia During The Cretaceous, sedangkan dari Indonesia dihadiri oleh para tenaga ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta para ahli dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.

Titik berat Symposium IGCP507 adalah diskusi dan presentasi sebagian hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli anggota IGCP dari berbagai negara, yang berfokus pada penelitian mengenai flora dan fauna, perubahan iklim, lingkungan termasuk bencana geologi, aspek tektonik, serta sumber daya geologi pada jaman kapur berdasarkan studi stratigrafi, paleontologi, sedimentologi, geokimia, dan isotop, terutama di wilayah Asia, serta penyebabnya terhadap kepunahan flora dan fauna pada saat itu dan juga aspek positif, yaitu potensi sumber daya mineral terutama di Indonesia, khususnya di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Kegiatan Simposium dilaksanakan selama dua hari, tanggal 7 dan 8 Oktober 2010 dan dilanjutkan dengan acara fieldtrip ke Karangsambung dan Prambanan pada 9 Oktober 2010. Simposium

dilaksanakan di Hotel Phoenix, diawali laporan Ketua Panitia, A. Djumarma Wirakusumah, dilanjutkan dengan Sambutan Presiden IGCP 507 Yong Il Lee, dan Sambutan sekaligus Pembukaan oleh Kepala Badan Geologi R. Sukhyar. Simposium dihadiri lebih dari 150 peserta.

Kegiatan hari pertama menampilkan pembicara Kunci, yaitu HD. Tjia (Malaysia), dengan judul Tectonic of Deformed Jurassic Cretaceous Strata of Peninsular Malaysia, dilanjutkan dengan sebelas pembicara sumber dengan tiga sesi. Sesi 1 dengan empat pembicara, 1. Sung Kyung Hong (Korea) dengan judul: Relationship between the climate change and pCO2 variation during the cretaceous. 2. Hitoshi Hasegawa (Jepang) dengan judul: Spatio-temporal change of the desert development in Asia interior during the Cretaceous to Neogene - implication for the onset timing of the asian Monsoon. 3. Bajpai Sunil (India) dengan judul: Late Maastrichtian Climate In Peninsular India - Insights from Intertrappean Lacustrine deposits of Deccan Volvanic Province. 4. Hisao Ando (Jepang) dengan judul: Recontruction of terrestrial paleonvironmental changes during the intervals of Oceanic Anoxic Events (OAEs) from the from the Jurassic-Cretaceous lacustrine deposit in Southeast Mongolia.

Pada sesi 2 menampilkan tiga pembicara, pembicara 5. Maybellyn A. Zapeda (Philipina) dengan judul: Late Cretaceous Biostratigraphy And Environmental Conditions Along The Sampaloc/Capinpin-Daraitan Road Section, Tanay, Rizal, Philippines. 6. M Sadiq Malkani (Pakistan) dengan Judul: Pakisauridae And Balochisauridae Titanosaurian Sauropod Donisaurs From The Non Marine Mezozoic of Pakistan. 7. K. Ishida (Jepang) dengan judul: Early Aptain Radiolarian Fauna From The nankai Group, Sw Japan: biochronostratigraphy and paleobiogeography.

Sesi 3 hari pertama dengan empat pembicara: 8. Hirano, Hiromichi (Jepang) dengan judul: Taxonomic Revision of Late Cretaceous Polyptychoceras Yabe, 1927 Based on The Ontogenetic Study. 9. Fauzie Hasibuan (Indonesia) dengan judul: Cretaceous Inoceramidae (Bivalvia) from Fafanlap Formation, Misool Archipelago, Indonesia. 10. M. Sadiq

Malkani (Pakistan) dengan judul: Lithostratigraphy And Vertebrates From The Indus Basin of Pakistan. 11. H. Hasimoto (Jepang) dengan judul: Upper Cretaceous ammonite and radiolarian zonal correlation in the Izumi Group, Sw Japan, review for the integrateg biostratigraphy of the NW pacific region.

Kegiatan pada hari kedua, 8 Oktober 2010,

menampilkan pembicara Kunci, Hermes

Panggabean (Indonesia) dengan judul: Geology of Jurassic-Cretaceous Periods of Indonesia Region: A Review on Rock Types and Palaogeographyc Developments. Dan dilanjutkan dengan sebelas pembicara dengan dibagi dalam tiga sesi. Sesi 1 dengan tiga pembicara, 1. Xiaoqiao WAN (China) dengan judul: Jurassic-Cretaceous Boundary And Shrimp U-Pb Age Constrain The Valanginian- Hauterivian Boundary In South Tibet. 2. Nana Suwarna (Indonesia) dengan judul: Mesozoic Sediment Characteristic In The Asai-Rawas Region Of The Southern Sumatera. 3. Hyojong Lee (Korea) dengan judul: Preliminary study on the regional variation of the sedimentary facies of the early Cretaceous Sindong Group, Korea: implications for basin history.

Sesi 2 hari ke 2 dengan empat pembicara, yaitu 4. Rachmat Heryanto (Indonesia) dengan judul: Characteristics And Depositional Environment On Jurassic-Cretaceous Rock Sequences In Meratus Mountains, South Kalimantan. 5. T. Choi (Korea) dengan judul: Provenance of Sindong Group In The Cretaceous Gyeongsang Basin, Korea Based On Detrital Zircon Geochronology. 6. Lucas Donny S (Indonesia) dengan judul: Cretaceous Subduction Zones in Indonesia: Paleogeography, Arc Granitoid Plutonism and Metallic Mineralizations. 7. Dorjmaa (Korea) dengan judul: Sandtone Petrology And Mudstone Geochemistry Of Late Mesozoic Rift- Fill Sequence in The Khar Khultur Area, East Gobi Basin, Mongolia: Implications For Provenance And Weathering.

H.D. Tjia, keynote speaker.

Sesi 3 hari kedua menampilkan 4 pembicara, yaitu 8. Bhakti H Harahap (Indonesia), dengan judul: Tectonostratigraphy Of The Phanerozoic Continental Province Succession In Southern Papua, Eastern Indonesia. 9. Dolli Rizky P. (Indonesia) dengan judul: Study On The Heavy Minerals Compositions of Quartz Sand Derived from Mesozoic Granitoid in Western Indonesia. 10. Adi Maulana (Indonesia) dengan judul: Pre- Tertiary Tectonic Evolution of the South Sulawesi Basement Rocks, Indonesia: Constrain from Petrology and Geochemistry Data. 11. Karlo L. Queano (Philipina) dengan judul: Uppermost Jurassic to Lower cretaceous radiolarian faunas in northwestern Luzon: Implication on accretion tectonics in the region.

Simposium ditutup oleh A. Djumarma

Wirakusumah, 8 Oktober 2010 pukul 16.00. Agenda selanjutnya berupa fieldtrip pada tanggal 9 Oktober pagi dengan tujuan Karang Sambung.n

(Donny Hermana dan Nenen Adriyani / Pranata Humas Badan Geologi)

Dalam dokumen Kuda Nil Pernah Menjelajah Pulau Jawa (Halaman 34-36)

Dokumen terkait