• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Deskripsi Sejarah dan Pemikiran Politik Ikhwanul Muslimin

C. Gerakan- Gerakan Ikhwanul Muslimin

C.1. Gerakan Ikhwanul Muslimin Tahun 1932 – 1939

Ikhwanul Muslimin yang didirikan di Mesir pada tahun 1928 adalah gerakan Islam terpenting abad ke-20 dan menjadi prototipe bagi gerakan Islam lain di berbagai negeri muslim. IM beranggapan bahwa umat Islam mengalami kemunduran dan terbelakang dibandingkan dengan negeri-negeri Barat yang menjajah banyak negeri di dunia Islam, yang menjadi sumber ideologi modern di dunia Islam. Selain itu, IM juga sepakat diperlukannya keharusan untuk kembali kepada sumber asli agama Islam.89 Oleh karena itulah kemudian IM melakukan berbagai gerakan-gerakan yang tujuan utamanya adalah mendirikan khilafah.

Diawal kemunculan IM pada tahun 1928, organisasi ini langsung berkembang. IM banyak melakukan berbagai kegiatan baik itu kegiatan keagamaan maupun kegiatan pendidikan. Pada tahun 1932 kegiatan pertama yang dilakukan IM adalah membuka forum ceramah dan kajian yang dikenal dengan Hadist Tsulatsa, menerbitakan surat kabar mingguan, yakni Al-Ikhwan Al- Muslimun. Selain menerbitkan surat kabar, IM juga menerbitkan majalah An-Nadzir. Sebagai penghargaan terhadap perempuan-perempuan Muslim, IM juga membentuk Unit Akhwat Muslimah. Berbagai aktivitas IM ini terjadi selama beberapa tahun.90 Hal yang paling krusial dilakukan IM adalah mengirim surat kepada Ahmad Habsyah Basya, yakni Menteri Keadilan Mesir ketika itu. Adapun maksud pengiriman surat tersebut adalah untuk melakukan pendekatan perjuangan Undang-Undang.

88

Ibid., Hal. 309.

89

Lihat Miftahuddin, Op.cit., Hal. 14.

Adapun tuntutan yang diajukan IM yang dalam hal ini diwakili oleh Hasan Al-Banna adalah sebagai berikut:

Tuntutan pertama; kamu hendaklah menerima bersama dengan satu pendirian (wajib kembali

kepada perundangan Islam dan menyatukan mahkamah di Mesir diatas asas perundangan Islam dari sekarang).

Tuntutan Kedua; kamu hendaklah memerintahkan pembentukan sebuah komite bagi

perbaikan Undang-Undang yang ada sekarang. Komite ini diketuai oleh al ustadz Kamil Sidqi Beik, menurut bentuk yang baru dan dapat melahirkan tujuan ini. Ini dapat dilaksanakan dengan menyerahkannya dibawah pimpinan Syekh Azhar atau Mufti Al-Akbar. Komite hendaklah diisi oleh ulama-ulama kita yang terkemuka didalam syariah Islam, tokoh-tokoh undang-undang syar‟i dan dari Al-Azhar yang mulia dan para cerdik pandai didalam Undang-Undang negeri dengan segala cabang, tidak ketinggalan juga Al- Ustadz Kamil Sidqi Beik bersama diantara mereka.91

C.2. Gerakan Ikhwanul Muslimin Tahun 1939 - 1970

Selain beberapa aktivitas diatas, aktivitas IM selanjutnya adalah mendirikan kantor-kantor cabang IM dan mulai mengaktifkan sistem Usrah sebagai bentuk pembinaan ideologi. Kegiatan ini terus berlangsung sampai sekitar tahun 1940 sebelum Hasan Al-Banna dipindahkan ke Qana atas instruksi dari Inggris. Setelah kembali ke Kairo, Hasan Al-Banna ditangkap bersama dengan rekan-rekannya. Namun tidak lama kemudian dilepaskan. Hanya saja pemerintah membredel majalah dan melarang pencetakan brosur-brosur serta pertemuan-pertemuan IM.92

Gerakan IM yang terhambat karena dilarang oleh pemerintah ternyata tidak menyurutkan niat Hasan Al-Banna dan rekan-rekannya, hal ini terlihat hingga pada tahun 1942 Hasan Al-Banna terjun ke dunia politik, namun kemudian mundur karena tidak

91

Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Op.cit., Hal 197-198. 92Utsman Abdul Mu‟iz Ruslan, Op.cit., Hal. 206 – 209.

diizinkan oleh An Nuhas. Namun pada 12 Februari 1949 Hasan Al-Banna wafat karena dibunuh.93 Hal ini menyebabkan IM kemudian mendirikan sebuah unit rahasia yang diberi

nama “Biro Rahasia”. Selanjutnya IM melakukan kerjasama dengan elemen perwira dan elit militer Mesir untuk menggulingkan raja Farouk yang dianggap hanya menjadi boneka bagi Inggris untuk melindungi kekuasaan Kolonial. Saat itu IM dipimpin oleh Hasan Al Hudaibi. Usaha IM dan elemen militer Mesir tidak sia-sia ketika pada tahun 1952 perwira bebas mengambil alih kekuasaan di Mesir, yakni digantikan oleh Muhammad Neguib yang menjabat sebagai presiden Mesir. Namun selanjutnya rezim militer menganggap IM adalah ancaman bagi kekuasaan mereka, Sehingga yang terjadi kemudian adalah penangkapan terhadap aktivis IM, pembakaran kantor IM, serta pembunuhan terhadap tokoh-tokoh IM. Penyerangan tersebut dilakukan karena IM dianggap telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Naser, yakni perdana menteri Mesir saat itu.94 hal ini menyebabkan IM tidak dapat melakukan aktivitas. Namun meskipun demikian IM diam-diam melakukan aktivitas bawah tanah sampai sekitar tahun 1957. Hingga pada tahun 1965 IM kembali melakukan aktivitas yang dikenal dengan nama organisasi 1965.

C.3. Gerakan Ikhwanul Muslimin Tahun 1970 – 1981

Diawal tahun 1970 IM kembali beraktivitas, yakni dengan memfokuskan masjid dan universitas dalam menyebarkan ideologi IM. Pada tahap ini aktivitas IM semakin berkembang pesat dengan mendirikan sekolah-sekolah, klinik kesehatan, dan menggalang bakti sosial. Banyak aktivis IM yang dilepaskan dari penjara oleh Anwar Sadat. Selain itu juga mulai dijalankan syari‟atIslam di Mesir. Dari sini pula IM kemudian mendirikan

93 Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Loc.cit., Hal 192.

94Lihat Adhe Nuansa Wibisono. 2011. “Perjuangan Politik Al-Ikhwan Al-Muslimun dalam Melawan Rezim Otoritarianisme di Mesir Pada Era Gamal Abdul Nasser sampai Husni Mubarak (1954-2011)”. Skripsi Fakultas Ilmu Hubungan

Internasional Universitas Gadjah Mada.Hal. 12-29.

Diakses pada http//repository.ugm.ac.id/dspace/bitsream/123456789/18485/1/Adhe.pdf, pada 15 November 2015, pukul 23.30 WIB.

Gama‟at Islamiyah, yakni unit mahasiswa yang selanjutnya berkembang menjadi salah satu

actor politik independen karena pengaruhnya yang cukup kuat bagi masyarakat. Namun, hampir sama dengan peristiwa penyerangan IM yang dilakukan oleh militer Mesir, Anwar

Sadat juga menganggap Gama‟at Islamiyah merupakan ancaman bagi kekuasaannya, karena Gama‟at banyak mengeluarkan kritik terhadap rezim yang berkuasa pada saat itu. hal ini

menyebabkan terjadinya penangkapan kembali terhadap aktivis IM.95

C.4. Gerakan Ikhwanul Muslimin Tahun 1980 – 2011

Diawal 1980 IM mendirikan Islamic Trends, yaitu terdiri dari orang-orang professional yang selanjutnya dijadikan kandidat dalam pemilihan asosiasi professional. Karena keberhasilan anggota Trends Islamic dalam menarik perhatian masyarakat, akhirnya pada 1984 Islamic Trends memenangkan 7 dari 25 kursi dan pada tahun 1990 memenangkan 20 kursi.

Aktivitas politik IM dimulai pada pemilu 1984, yakni dimana IM membangun aliansi dengan Partai Wafd. Hal ini dikarenakan status IM yang illegal. Usaha IM dibawah pemimpin ketiganya yaitu Umar Tilmisany berhasil mendudukkan 8 kandidat IM dikursi parlemen. Sedangkan pada pemilihan umum 1987 IM kembali berkoalisi dengan Partai Buruh dan juga partai Al-Ahrar. Aliansi mereka dinamakan dengan Aliansi Islam (Al-

Tahaluf Al-Islami). Pada pemilihan umum tahun 1987 ini IM berhasil mendapatkan 36 kursi

diparlemen. Namun sebagaimana peristiwa-peristiwa yang melanda IM sebelumnya, pada tahun 1995 dan 1996 ribuan aktivis dan anggota IM dipenjara, ada pula yang dipaksa bekerja bertahun-tahun. Selain itu pemerintahan yang berkuasa pada masa itu dibawah Husni Mubarok mengarahkan media massa untuk melakukan pemberitaan buruk terhadap IM, serta mencitrakan IM sebagai kelompok teroris. Alasan pengasingan IM sangat klasik, yakni Husni Mubarok merasa IM merupakan ancaman bagi tampuk kekuasaannya.

95

Peristiwa yang sama terjadi pada pemilihan umum tahun 2000. Sebanyak 550 aktivis IM ditangkap, termasuk diantaranya 20 orang elit IM. Hal ini membuat IM hanya mendapat 17 kursi dari total 454 kursi legislatif. Selanjutnya pada tahun 2005 IM terlibat dalam demonstasi pro- demokrasi dengan Egyptian Movement for Change. Hal ini menyebabkan banyak aktivis IM ditangkap. Namun cukup mengejutkan ditahun yang sama prestasi politik IM sangat tidak terduga, yakni IM berhasil mendapatkan 88 kursi dari 150 kandidatnya. Selanjutnya pada tahun 2011, melalui Muhammad Mursi, IM mendirikan partai politik yang bernama Partai Kebebasan dan Keadilan. Puncaknya pada pemilihan umum Mesir tahun 2012 Muhammad Mursi berhasil memenangkan pemilihan umum menjadi presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Namun pada tahun 2013 presiden Mursi di kudeta dari kepemimpinannya serta banyak aktivis dan anggota IM yang dipenjara.96

D. Tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin

Dokumen terkait