• Tidak ada hasil yang ditemukan

geraKan SalIng BanTU Dan YBSI

Dalam dokumen Perang Melawan Corona (COVID-19) (Halaman 37-42)

`“Gerakan saling bantu, harus diangkat, dimunculkan ke permukaan,

bukan untuk disombongkan tapi untuk menjaga harapan dan menjadi sumber inspirasi”

Ir. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia

Kalimat sederhana dari orang yang sederhana. Dari seorang presiden bangsa yang besar, Republik indonesia. ide untuk melakukan gerakan saling bantu inilah, yang menginpirasi yBSi, untuk melakukan program “Gerakan Saling Bantu yBSi hadapi Covid-19”. Gerakan ini dipimpin lang-sung oleh Ketua yBSi, istrinda Virly Mavitasari beserta relawan tenaga kesehatan (nakes) yBSi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 30 april 2020 dan Minggu, 3 Mei 2020. Berupa pembagian sembako, paket buka puasa, dan pemba-gian bingkisan. Dalam masa pandemi dan pemberlakuan Pembatasan So-sial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, menyebabkan beban yang tidak ringan di seluruh lapisan masyarakat. Mulai kelas bawah hingga ke-las atas, termasuk pemerintah. Solusinya adalah saling bantu-membantu, seperti yang disampaikan Presiden ir. H. Joko Widodo dan itu perlu diang-kat, disampaikan. Dengan harapan yang kuat, membantu yang nyaris tak berdaya. Sehingga masyarakat kita, akan terbentuk menjadi masyarakat yang saling menguatkan, melalui program berbagi dan kepedulian.

Pada tanggal 30 Mei 2020, yBSi membagikan 100 paket sembako bagi masyarakat prasejahtera di Daerah Jetis, Surabaya. Dilanjutkan pada hari Minggu, 3 Mei 2020, yBSi mengadakan kegiatan melalui 2 etape. Etape pertama, pagi pukul 09. 00 wib., dilaksanakan pembagian sembako bagi 100 orang duafa di sekitar Perak. Termasuk takmir Masjid at Taqwa Perak, yang mengkoordinirnya. Paket yang terdiri dari beras, gula, minyak, kopi kapal api, leminarele, biskuit roma, hydromamma minuman vitamin, minu-man susu tea, dan kurma, dibagikan langsung oleh Ketua Dewan Penga-was dan Ketua yBSi. alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar.

Etape kedua, dimulai pada pukul 15.00 wib., relawan yBSi sebanyak sepu-luh orang, dipimpin langsung ketua yBSi pun bergerak. Sekitar 150 paket buka puasa dan 150 paket bingkisan disiapkan. Targetnya, nakes yang bertugas jaga UGD di hari Minggu.

97 Perang Melawan Corona (COVID-19)

Sejenak melepas penat dari hiruk-pikuk perilaku bingung dan serba tidak jelas yang terjadi di negara suka-suka riang gembira ini. Cara melepas penatku adalah dengan menyaksikan relawan-relawan yBSi terus berger-ak. Berbagi kepedulian, sesuai visi misi awal berdiri yayasan ini. Menjadi setitik air di padang tandus, sehembus angin di gurun pasir, setitik cahaya di tengah gelap.

akankah bermakna keberadaannya? Setitik air takkan menghilangkan da-haga, tapi bisa membasahi kerongkongan pekat, walau sesaat. Sehembus angin takkan bisa hilangkan lelah, tapi bisa sejenak berikan rasa segar. Walau sesaat, setitik cahaya takkan mampu menerangi jalan, tetapi bisa menunjukkan arah panduan adanya kehidupan, adanya harapan.

yBSi di Ramadan ini terus bekerja. Karena sadar, saat inilah banyak kelompok yang membutuhkan perhatian, kepedulian, dan adanya harapan, manakala rakyat bingung harus berbuat apa. Karena setiap keputusan, serba tanggung dan kehilangan marwahnya. Gerakan saling bantu hadapi Covid-19 merupakan alternatif solusi, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Rangkaian delapan tahap dilaksanakan selama Ramadan di antaranya yaitu, Peduli nakes RSU dan Puskesmas, Peduli nakes RS Tni, Peduli Guru dan Pendidik, Peduli Guru ngaji bersama RMi nU Jatim, dan Peduli Dhuafa Wilayah Surabaya.

99 Perang Melawan Corona (COVID-19)

Bangun Sehat Indonesiaku, merupakan nama yang aku pilih. Untuk se-buah nama bagi foundation yang kudirikan bersama keluargaku, sekitar 20 tahun lalu. Saat aku masih berpangkat letnan satu.

nama itu doa. Begitu kata kyai sepuh-sepuh Madura. Saat aku berdiskusi tentang nama untuk yayasan yang aku dirikan, maka tercetuslah nama itu. Termasuk doanya, agar keberadaan yayasan ini mampu menjadi bagian kekuatan. Bagi pembangunan kesehatan bangsa indonesia.

Muluk dan terasa seperti mimpi ya? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Bagi para kaum “pesimisme”, wajar jika menganggap ini tidak mungkin. Tapi bagi orang-orang penyuka tantangan, ini merupakan optimisme dan dengan kekuatan itu, kejadian ini dapat terbukti. Hingga hari ini, yBSi masih bergerak dan bekerja, ke mana-mana. Di seluruh nusantara mem-bagi semangat kepedulian mem-bagi bangsa indonesia, alhamdulillah.

Sempat ada yang bertanya, modalmu dari mana? Hanya dokter yang masih muda, gaji pas-pasan jangan-jangan hanya jadi pengepul donasi saja. aku dan istriku tersenyum santai. Buat kami, sinisme dan ketidakyakinan, dis-ebabkan oleh dua hal. Pertama, tidak mampu dan tidak mau melakukan, kedua gambaran perilaku pribadinya saja, tetapi the show must go on. Sekali layar yBSi terkembang, pantang kapal berbalik haluan.

ada satu pegangan kami sekeluarga yang sederhana saja. Rasullullah saw. pernah bersabda, allah swt. berfirman: “Berinfaklah wahai anak adam, ni-scaya aku berinfak “kepadamu” (HR. abu Hurairah Muttafaq ‘alaih). Siapa yang tidak ingin diinfaq langsung oleh pemilik langit dan bumi? Karena jika itu terjadi, maka tidak akan miskin kita karena sedekah.

Jadi, aku memulai dari jariyahku sekeluarga. Mulai dari yang kecil dan sedikit yang penting istiqomah. Sembari mengajak keluarga lain yang me-miliki visi sama, kemudian mulai ada yang bergabung dari lingkungan ke-luarga. Sampai akhirnya, mulai ada simpatisan lain baik personal ataupun perusahaan, ikut bergabung. Mereka pun ditasbihkan sebagai bagian dari keluarga besar yBSi. Tanpa terasa, 20 tahun yBSi telah berjalan. alham-dulillah.

103 Perang Melawan Corona (COVID-19)

BIoDaTa rIngKaS PenUlIS

Pendidikan Pasca Sarjana S2 Magister Kesehatan Minatan Hiperbarik Uni-vesitas airlangga tahun (1999 – 2001) dan Magister Hukum Universitas Patimura tahun (2016-2018). Selain itu , mengikuti Fellowship Program Emergency Medicine di Universiti Sains Malaysia (USM) Penang tahun 2010 dan Short Course Underwater Medical Emergency di Japan Under-water Medical Center (JUMC), yokohama Jepang (2017). Saat ini sedang menempuh tahap akhir Program Doktor ilmu Manajemen Di STiESia Sura-baya.

Karier militer di Tni aL, diawali melalui Sekolah Pendidikan pertama Perwira Karier angkatan ke 2 1994/1995 (Sepa PK 2/1995) . Lulus dengan pangkat Letnan Dua Laut (Letda) Korps Kesehatan(K). Dan bertugas diberbagai Kesatuan di lingkungan Kesehatan Tni aL. antara lain Pgs. Karumkit Diskes armatim (2000), Karumkital J. Lilipory Sabang (2009), Ka-baglitbang Lakesla (2013), Karumkital Dr. FX Suhardjo Lantamal 9 ambon (2015), Kasubditkes aaL ( 2017 ), Ka SPi Rumkital Marinir Cilandak (2019) dan saat ini sebagai Kadep di RSaL Midiyanto Suratani Tanjung Pinang ( 2020). Saat ini penulis berpangkat Kolonel Laut (K) Kesehatan.

Selain menempuh karier di militer, penulis juga pernah menjadi Dosen Luar Biasa di Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (UHT) Sura-baya, Fakultas Kedokteran Universitas Patimura (Unpatty) ambon dan STiKES Hang Tuah Surabaya.

Penulis lahir di Jakarta tahun 1971. Dari keluarga militer, ayah alm. H. Syahrawi abdul Kadir dan ibunda Hj. Ra Soelistyowati Soeripto. Melalui pendidikan di SD O3 Pagi Cipulir Ja-karta ( 1982), SMPn 11 JaJa-karta (1984), SMPn 7 Surabaya(1985) dan SMan 6 Surabaya (1988). Dilanjutkan den-gan menempuh pendidikan di Fakul-tas Kedokteran UniversiFakul-tas Hasanud-din (1988-1996) dan STiE Makasasar (1992-1997).

104 Dr.Hisnindarsyah

Beberapa kali bertugas sebagai pembicara di internasional Congres Mili-tary Medicine (iCMM) antara lain di amman, yordania (2016), Vientien, Laos ( 2017), Hawaii national Guard, Honolulu, USa ( 2017), asia Pasific Medical Hospital Exchange Program (aPMHE) Xi’an, China (2018). Juga menjadi pembicara lokal di dalam negeri dengan fokus pada kesehatan ke-lautan, hiperbarik dan hukum militer. Termasuk materi tentang keamanan kesehatan Global (Global Health Securities) dan nubika(nuklir, biologi dan kimia).

aktif menulis sejak remaja. Tulisannya banyak dimuat di media lokal anta-ra tahun 1995 sampai dengan 2006 seperti Harian Fajar dan Pedoman Rakyat di Makassar. Juga Harian Jawa Pos (JP) dan Surabaya Pos (SP) di Surabaya. Termasuk di media lokal lingkungan militer seperti majalah Ghora Vira, Cakrawala dan Warta Kesehatan Tni aL. Beberapa buku yang dibuat adalah Masyarakat Pinggiran: kumpulan tulisan (1996), Pen-anganan Kedaruratan Medis (2002), Kamus Kedokteran- Oscar Publisher ( 2010).

Di kegiatan kebudayaan pernah aktif dilingkungan Bengkel Muda Sura-baya (BMS) dan Dewan Kesenian SuraSura-baya (DKS). Termasuk menjadi pelindung kelompok seniman Ludruk, Ketroprak dan wayang orang di THR Surabaya.

Dikenal aktif di kegiatan sosial dengan mendirikan yayasan Bangun Sehat indonesiaku/yBSi (2002), yang diinspirasi oleh kerusuhan ambon- Maluku Utara (1999) dan Kerusuhan Sampit (2001). Sampai saat ini yBSi masih terus bergiat dalam penanganan kedaruratan bencana, pemberdayaan masyarakat pra sejahtera melalui baksos kesehatan dan edukasi- pen-dampingan pasien HiV/aiDS. Selain itu penulis juga menjadi Koordinator bidang Kesehatan PW RMi-nU Jawa Timur (Dewan Pondok Pesantren na-dhdatul Ulama).

adapun organisasi profesi yang diikuti selain anggota iDi antara lain PER-DOHi (Perhimpunan Dokter Hiperbarik indonesia), PKHi (Perhimpunan Kesehatan Hiperbarik indonesia), MaEM (Malaysian association Emer-cency Medicene), MaSTEM (Malaysian asossiacion Emergency and Trau-matology Medicine) dan member iCMM (international Congress Military Medicine).

Menikah dengan Virly Mavitasari (1999), yang saat ini menjadi Ketua Umum yBSi. Memiliki dua orang anak: Muhammad Ghifary Mahindisyah dan azzeldine aliyah Zahira, yang keduanya saat ini sedang menempuh pendidikan di FK Unair dan FK UHT.

Dalam dokumen Perang Melawan Corona (COVID-19) (Halaman 37-42)

Dokumen terkait