a. Gerakan Tanam di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah
Untuk mendorong dan memotivasi petani melakukan percepatan tanam kedelai maka dilaksanakan Pencanangan Tanam Kedelai, kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan petani/kelompok tani dan dihadiri oleh seluruh unsur terkait dalam bidang usaha tani kedelai. Kegiatan Pencanangan Tanam ini merupakan gerakan tanam kedelai Musim Tanam Kedelai Tahun 2012 secara nasional.
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pencanangan gerakan tanam kedelai adalah sebagai upaya guna memotivasi petani untuk membudidayakan kedelai dan tanam serentak dengan penerapan teknologi secara optimal sehingga dapat dicapai tingkat produktivitas yang tinggi. Sedangkan sasarannya adalah tercapainya sasaran tanam nasional kedelai seluas 1.312.000 Ha secara nasional dan memberikan dampak psikologis mendorong peningkatan produksi kedelai secara nasional.
Pencanangan gerakan tanam kedelai telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2012 yang berlokasi di Desa Banjarreja, Kecamatan Puarasan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Acara gerakan tanam kedelai dihadiri oleh Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian, Bupati Kebumen, Muspida Kabupaten Kebumen, Kadin Kebumen, Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang diwakili oleh Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen, Camat Kabupaten Kebumen, Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Kabupaten Kebumen, Kelompok tani dan Petani Kabupaten Kebumen sebanyak 300 orang serta instansi terkait lainnya.
Gerakan Pencanangan Tanam Kedelai secara simbolis telah dilakukan
pada lahan seluas 1000 m2 oleh :
Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang diwakili oleh Direktur Budidaya
Aneka Kacang dan Umbi
Bupati Kebumen
Muspida Kabupaten Kebumen
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen
Adapun hal-hal yang mengemuka dalam temu wicara ini antara lain :
1) Petani mempermasalahkan benih kedelai yang diterima petani pada SLPTT kedelai tahun lalu kurang baik dan disarankan agar tahun 2012 ini dapat lebih baik. Hal ini telah ditanggapi Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian dan Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi bahwa benih yang disalurkan harus sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan, apabila tidak sesuai petani dapat menolak, minta diganti yang baru.
2) Untuk mendorong peningkatan produksi pangan khususnya padi, petani meminta bantuan untuk JIDES dan JITUT, hal ini telah ditanggapi bahwa program JIDES dan JITUT sudah dialokasikan untuk Jawa Tengah dan Kebumen.
3) Petani juga mempermasalahkan harga jual kedelai terutama pada saat panen raya yang sangat rendah. Hal ini telah ditanggapi bahwa pemerintah sedang berusaha untuk menaikkan pajak bea masuk impor agar harga kedelai naik.
4) Petani juga mengusulkan dapat menjadi penangkar benih. Hal ini telah ditanggapi oleh Dinas Provinsi bahwa sudah ada kegiatan pembinaan penangkar benih termasuk kabupaten Kebumen.
5) Melihat antusiasme petani dan keberhasilan petani kebumen dalam berbudidaya kedelai maka untuk mendorong semangat para petani, Bupati Kebumen dan masyarakat sepakat mengusulkan agar panen SLPTT kedelai ini dapat dilakukan oleh Menteri Pertanian.
b. Gerakan Tanam di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh
Acara tanam kedelai dilaksanakan di desa Penauron Baru, Kecamatan Penauron Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh pada tanggal 15 Desember 2012 dan dihadiri oleh Menteri Pertanian, Gubernur Provinsi Aceh, Bupati
kab. Aceh Timur, Ketua DPRD, Dinas Pertanian Provinsi D.I. Aceh, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, D.I. Yogjakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, Petani/kelompoktani Kab. Aceh Timur serta Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.
Pelaksanaan gerakan penanaman dilakukan pada areal seluas 1.000 ha di lahan tadah hujan yang sumber benihnya berasal dari cadangan benih nasional (CBN) dengan varietas Anjasmoro dan akan dipanen pada bulan Maret 2013. Potensi luas lahan pertanian di Kabupaten Aceh Timur terdiri dari lahan baku sawah 35.025 ha (lahan sawah pengairan 15.877 ha dan sawah tadah hujan 19.148 ha) dan Lahan kering 104.403 ha (lahan tegalan 40.577 ha, lahan pekarangan 23.308 ha dan lahan huma 36.518 ha). Lahan sawah tadah hujan merupakan sumberdaya yang sangat potensial untuk pengembangan kedelai.
Pada tahun 2012 khusus untuk pengembangan kedelai di Kabupaten Aceh Timur telah dicanangkan oleh Menteri Pertanian sebagai lumbung kedelai nasional. Pada tahun 2013 Kabupaten Aceh Timur akan melaksanakan pengembangan kedelai seluas 24.000 ha yang meliputi 19.000 ha akan dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan dan 5.000 ha pada lahan kering untuk kegiatan SL-PTT.
Sasaran produksi kedelai pada tahun 2012 sebesar 1.900.000 ton belum terpenuhi antara lain disebabkan oleh harga yang kurang mendukung dan kurangnya ketersediaan benih bermutu. Untuk harga Kementerian Pertanian sudah mengusulkan penetapan harga dasar pembelian kedelai dan Kementerian BUMN mempertimbangkan untuk memberi penugasan kepada BULOG menampung hasil panen kedelai petani dengan harga pembelian yang layak.
Secara simbolik dilakukan penyerahan bantuan benih kedelai kelas FS (Benih Dasar) sejumlah 5 ton kepada 7 Provinsi yaitu Aceh, Jawa Tengah, D.I. Yogjakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Pemberian bantuan benih tersebut sebagai gelar teknologi pengembangan produksi benih kedelai yang akan digunakan sebagai sumber benih dalam rangka membangun kemandirian benih kedelai melalui Jalur Benih Antar Lapang dan Antar Musim (JABALSIM) di 7 wilayah.
Adapun hasil dari temu wicara sebagai berikut :
1) Pemberian bantuan benih pada 7 Provinsi yang akan dijadikan sebagai sumber benih, perlu kiranya dikawal insentif guna memenuhi sebagian sebagian kebutuhan benih kedelai di wilayah masing-masing;
2) Pemerintah daerah dan BUMN bersama-sama mengidentifikasi areal potensial untuk pengembangan areal kedelai;
3) Perlu ditingkat perakitan varietas unggul umur genjah dengan produksi tinggi (>2,5 ton/ha) dan disertai perbaikan teknik produksi pengelolaan tanaman terpadu secara berkelanjutan;
4) Litbang telah berhasil menghasilkan varietas unggul kedelai GEMA dan DERING yang umurnya genjah (73 hari) dengan potensi hasil 2,4 ton/ha;
5) Peran peneliti, penyuluh , pengamat OPT dan petugas lapang agar mendampingi dan membimbing petani dalam penerapan teknologi sehingga produktivitas kedelai dapat ditingkatkan;
6) Membutuhkan alat olah tanah seperti traktor besar 100 PK sebanyak 3 unit dan herbisida;
7) Kabupaten Aceh Timur sanggup mengembangkan kedelai seluas 50.000 ha, apabila adanya kepastian harga kedelai minimal sebesar Rp. 7.000/kg;
2. Gelar Teknologi Kedelai Hitam dan Panen Kedelai di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur
Gelar teknologi budidaya kedelai hitam dan kacang hijau berlokasi di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun seluas 5 ha pada lahan sawah dengan pengairan terbatas dan dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, Petrokimia Gresik, PT.FMC, Unilever, Alam Hijau, Bayer, Perusahaan Kecap Bangau, Petrosida, BPTP Jawa Timur, BPTP Jawa Tengah, BPTP Yogjakarta, BPSB Jawa Timur, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Balitkabi-Malang dan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.
Gelar teknologi tersebut bertujuan untuk mendiseminasikan inovasi teknologi kedelai hitam dan kacang hijau kepada petani setempat dan dari hasilnya terlihat bahwa tanaman kedelai dan kacang hijau sangat baik dan cukup menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Di daerah Kabupaten Madiun berkembang penanaman kedelai hitam dengan variasi varietas yang terbatas, Detam 1 dan Detam 2 merupakan varietas kedelai hitam baru yang dapat dipakai sebagai alternative pilihan dengan berbagai keunggulan karakter yang dimiliki. Sedangkan untuk kacang hijau diperkenalkan varietas Vima 1 yang sangat sesuai untuk antisipasi lahan yang berpengairan terbatas atau pada kondisi kekurangan air.
Penanaman kedelai hitam dan kacang hijau dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2012 yang mana sebelum dilakukan penanaman dilaksanakan sarasehan dan sosialisasi budidaya kedelai hitam dan kacang hijau. Teknologi yang di implementasikan budidaya kedelai hitam dengan menanam varietas Detam 1 dan Detam 2 yang utama dan sebagai pendamping varietas Argomulyo, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Malika, Cikurai dan galur kedelai hitam umur genjah, sedangkan untuk kacang hijau ditanam varietas Vima 1. Keunggulan dari varietas Detam dibanding dengan varietas Malika, dimana untuk varietas Malika setiap pohon mempunyai 8 cabang dan tiap polong ada 2 biji kedelai, sedangkan untuk varietas Detam setiap pohon ada 12 cabang dan tiap polong ada 3 biji kedelai. Untuk hasil kedelai hitam petani setempat telah bekerjsama dengan unilever dengan harga berkisar Rp. 6.800 - 7.000,-, sedangkan di pasaran umum harga kedelai hitam berkisar Rp.6.300 – 6.600,-
Acara panen secara simbolik dilakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Litbang dan perwakilan dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Kemudian dilanjut dengan melihat gelar teknologi berbagai macam varietas – varietas kedelai, olahan dari kedelai hitam dan pupuk serta dilakukan temu wicara dengan kelompok tani.
Secara simbolik diberikan bantuan kepada petani berupa a) 10 paket bantuan lauk pauk untuk korban bencana kekeringan, b) benih padi non hibrida sebanyak 1.250 kg (15 kelompok tani di Kecamatan Pilangkenceng, 6 kelompok tani di Kecamatan Balerejo dan 4 kelompoktani di Kecamatan Mejayan), c) bantuan 5 buah alat mesin diesel (desa Ngengor, Pulerejo, Krebet, Pilangkenceng dan Kenongorejo) dan d) bantuan benih kedelai hitam varietas Detam 1 dan 2 kelas BD sebanyak 250 kg dan benih kacang hijau varietas Vima kelas BD sebanyak 250 kg.
Temu wicara dengan petani didampingi oleh Wakil Bupati, adapun hasil dari temu wicara sebagai berikut :
1) Pola tanam yang biasa dilakukan petani setempat padi-padi-padi akan dirubah menjadi padi-padi-palawija
2) Sudah ada pemetaan tanah di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur yang dibawah koordinasi wilayah (Korwil) daerah untuk melihat status pertanaman
3) Ketersediaan air selama ini di lapangan hanya mengandalkan 3 sumur pompa dalam yang dibangun tahun 1984 dan 2009, akan dikomunikasikan oleh Wakil Bupati dengan PU untuk pengadaan sumur pompa.
4) Petani mengharapkan adanya jaminan harga dari hasil panen mereka 5) DPRD akan memberikan bantuan benih kedepannya apabila penanaman
kedelai hitamnya berhasil meningkat