• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gereja yang Melayani (Diakonina)

Dalam dokumen PA Katholik dan BP Buku Siswa Kelas XI (Halaman 85-89)

Bab II Sifat Sifat Gereja

E. Gereja yang Melayani (Diakonina)

Gereja dipanggil untuk melayani manusia, seluruh umat manusia. “Melayani” adalah kata penting dalam ajaran Yesus. Pada Malam Perjamuan Terakhir, Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa para pengikut Yesus harus merendahkan diri dan rela menjadi pelayan bagi sesamanya. Jika orang ingin menjadi terkemuka, ia harus rela menjadi pelayan. Yesus sendiri menegaskan: “Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” (Mrk 10: 45). Itulah sikap yang diharapkan oleh Yesus terhadap murid-murid-Nya.

Doa

Bapa yang Maharahim,

Yesus Kristus Putra-Mu telah memberikan teladan tentang bagaimana seharusnya kami hidup saling melayani.

Karena itu ya Bapa, bimbinglah kami dalam pelajaran ini agar mampu memahami ajaran Yesus tentang melayani yang diwariskan kepada Gereja, sehingga kami mampu menjadi pelayan satu terhadap yang lain atas dasar kasih Yesus sendiri sendiri. Amin.

1. Makna Melayani

Simaklah kisah pelayanan seorang dokter berikut ini!

Dr. Lie Augustinus Dharmawan, Peduli Kaum Pinggiran

LABUAN BAJO, FBC- Keprihatinan

terhadap kaum pinggiran yakni mereka yang miskin dan termarjinal telah mendorong Dr. Lie Augustinus Dharmawan, Phd, FICF, SpB, SpBTKV mengabdikan diri tanpa pamrih dengan memberikan pelayanan medis secara gratis kepada ribuan masyarakat miskin di desa-desa di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mempermudah aktivitas pelayanan medis, ia mendirikan sebuah wadah yakni Yayasan Doctor Share (share accessible health and care) yang berkedudukan di Jakarta. “Saya terpanggil untuk melayani mereka yang miskin

Sumber: FBC

dan terpinggirkan. Saya terpanggil untuk mengabdikan diri untuk masyarakat kita yang sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan terutama anak-anak. Mereka harus diselamatkan dari kematian terutama karena malnutrisi,” ujar Dr. Lie demikian ia biasa disapa ketika berbincang-bincang dengan FBC di Labuan Bajo, Sabtu pekan lalu.

Keprihatinan terhadap kaum miskin dan terpinggirkan merupakan panggilan jiwa Dr. Lie untuk memberikan diri sepenuhnya melayani orang-orang sakit. Ia berkeliling Indonesia memberikan pertolongan medis secara gratis. Dr, Lie, adalah seorang ahli bedah dan telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk melayani masyarakat miskin di seluruh Indonesia. Ia berjalan dari kampung ke kampung untuk melayani mereka yang sakit dan menderita. Ia sudah menjelajahi separuh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Ia mengaku selama menjalankan pelayanan medis, ia menghadapi berbagai tantangan dan halangan terutama tantangan alam yang sering tidak bersahabat. Namun ia mengaku kekuatan Tuhan telah menuntun perjalanan dan karya luhurnya melayani sesama.

Pengagum berat Muder heresa dari Kalkuta ini menyatakan, NTT termasuk wilayah yang mendapatkan pelayanan dari yayasannya karena daerah NTT merupakan salah satu daerah paling tertinggal di Indonesia selain Papua dan Maluku. Di NTT sejumlah daerah telah ia kunjungi seperti Atambua di pulau Timor dan Manggarai Barat di Flores.

Kata dia, manusia tentu saja menghadapi banyak persoalan namun persoalan tersebut bukanlah untuk dihindari melainkan untuk diatasi. Ia mengaku sejak Yayasan ini didirikan pada tahun 2008 lalu, sudah ribuan pasien yang mendapatkan pelayanan secara gratis. Dalam tugas pelayanan itu ditemukan beragam penyakit mulai dari penyakit yang ringan sampai yang berat seperti penyakit kanker.

Atas dedikasi dan pelayanan tanpa pamrih itu pada tahun 2011 lalu, ia mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil menolong pasien secara gratis sebanyak 12.380 orang pasien.

Dokter ahli bedah yang tampil low proile itu mengatakan, Indonesia semestinya tidak boleh miskin dan menderita kalau semua orang termasuk pemerintah peduli pada mereka yang miskin dan terpinggirkan. Manusia Indonesia harus sehat secara rohani, jasmani, dan spiritualnya.

Untuk mendukung karya pelayanan, yayasan telah merancang sebuah kapal laut untuk dijadikan rumah sakit terapung. Rumah sakit itu untuk melayani masyarakat di wilayah-wilayah terpencil terutama masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia.

“Kami sudah punya rumah sakit terapung tapi, kami tidak datang bersama kapal karena cuaca buruk. Tapi ke depan kami akan melakukan pelayanan di atas kapal yang sudah tersedia. Dengan adanya rumah sakit terapung, masyarakat di pulau-pulau akan mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus ke darat,” ujarnya. (Kornelius Rahalaka)

• Setelah menyimak cerita tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan untuk mendalami artikel tersebut bersama-sama teman sekelasmu dengan fokus perhatian pada isi pesan. Apa pesan cerita tersebut, apa motivasi tokoh cerita membangun rumah sakit terapung, apa kaitannya dengan tugas pelayanan Gereja, serta keteladan apa yang dapat kamu tiru dalam hidupmu sebagai orang Katolik.

2. Semangat Pelayanan Gereja dalam Terang Kitab Suci

Simaklah kisah Kitab Suci berikut ini.

Bukan Memerintah Melainkan Melayani (Mrk. 10: 35-45)

35Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu

permintaan kami!” 36Jawab-Nya kepada mereka: “Apa yang kamu kehendaki,

Aku perbuat bagimu?” 37Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu. 38Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” 39 Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 40Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang- orang bagi siapa itu telah disediakan”.

41Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. 42Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Sumber: Koleksi Penulis

43Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 44dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 45Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

• Setelah menyimak kisah Kitab Suci tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

a. Apa isi pesan Kitab Suci yang telah dibaca? b. Sikap apakah yang diajarkan Yesus kepada kita?

c. Salah satu tugas Gereja adalah melayani. Apakah ciri-ciri pelayanan Gereja itu? d. Apa sajakah bentuk-bentuk pelayanan Gereja Katolik di Indonesia?

3. Menghayati Tugas Gereja yang Melayani

Refleksi

Tuliskan sebuah releksi tentang sejauh manakah kamu meneladani Yesus dalam melayani sesama dalam hidupnya sehari-hari.

Rencana Aksi

Tentukan satu tindakan konkret yang dapat kamu lakukan dalam kaitan dengan pelayanan di lingkungan atau Komunitas Umat Basis atau di sekolahmu.

Doa

Ya Bapa, terima kasih untuk segala berkat dan rahmat-Mu yang Engkau limpahkan kepada kami dalam pertemuan ini. Semoga dalam hidup sehari-hari, kami sanggup melayani sesama, baik dalam kata-kata maupun perbuatan demi kemuliaan-Mu, sepanjang segala masa. Amin.

Tugas:

Buatlah rencana pelayanan yang telah dibuat, kemudian laksanakanlah pelayan- an yang kamu rencanakan.

Setelah itu, buatlah laporan tertulis. Mintalah tanda tangan orang tua atau wali muridmu.

Dalam dokumen PA Katholik dan BP Buku Siswa Kelas XI (Halaman 85-89)