• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

B. Geriatri

Proses menua merupakan proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya (Ismayadi, 2008).

Batasan usia menurut WHO meliputi :

a. Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun

b. Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun

c. Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun

d. Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun (Ismayadi, 2008).

Menurut undang undang (UU) No. 4 tahun 1965 pasal 1 seorang dapat

dinyatakan sebagai lanjut usia setelah mencapai umur 55 tahun. Saat ini berlaku

UU No. 13 tahun 1998 lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun

keatas (Ismayadi, 2008).

Pasien geriatri (elderly) merupakan pasien dengan karakteristik khusus

karena terjadinya penurunan massa dan fungsi sel, jaringan, serta organ. Hal ini

menimbulkan perlu adanya perubahan gaya hidup, perbaikan kesehatan, serta

pemantauan pengobatan baik dari segi dosis maupun efek samping yang mungkin

ditimbulkan (David, 2010).

Geriatri juga telah mengalami perubahan dalam hal farmakokinetik dan

farmakodinamik obat. Perubahan farmakokinetik yang terjadi karena adanya

penurunan kemampuan absorbsi yang disebabkan oleh perubahan dari saluran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gastrointestinal, perubahan distribusi terkait dengan penurunan cardiac output dan

ikatan protein-obat, perubahan metabolisme karena penurunan fungsi hati dan

atau ginjal, serta penurunan laju ekskresi karena terjadinya penurunan fungsi

ginjal (Ismayadi, 2008).

1. Perubahan Sistem Ginjal pada Geriatri

Ginjal Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh

melalui urin, darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus (nefron). Pada

geriatri nefron menjadi atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%.

Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat dan

terkadang menyebabkan retensi urin (Ismayadi, 2008).

Kondisi ginjal pada geriatri juga akan diperparah dengan penyakit yang

umumnya diderita oleh para geriatri, antara lain hipertensi, diabetes, dan atau

hiperlipidemia (Rockwood, 2010). Pasien berusia 60 tahun ke atas akan

mengalami penyempitan pembuluh darah yang menyuplai darah ke organ ginjal.

Umumnya penyempitan yang terjadi akan terlambat deteksinya. Kadangkala

beberapa pembuluh darah akan tersumbat sehingga menimbulkan terjadinya

hipertensi, penyakit ginjal progresif, ataupun keduanya (Cohen, 2005).

2. Laju Filtrasi Glomerulus(LFG) pada Geriatri

Laju filtrasi glomerulus (LFG) adalah jumlah darah yang terfiltrasi melului

glomerulus setiap menit (Patel, 2009). Klirens kreatinin paling banyak digunakan

dalam mengukur LFG. Produksi kreatinin bervariasi menurut umur, berat badan

dan jenis kelamin (Shargel, 2005). Salah satu indeks fungsi ginjal yang paling

16

GFR. Hal ini dapat disebabkan karena total aliran darah ginjal dan pengurangan

dari ukuran dan jumlah glomerulus. Pada beberapa penelitian yang menggunakan

bermacam-macam metode, menunjukkan bahwa GFR tetap stabil setelah usia

remaja hingga usia 30-35 tahun, kemudian menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73

m2/dekade.

Tabel I. Nilai Rata-rata LFG Berdasarkan Pertambahan Usia

(National Kidney Foundation, 2010).

Menurut National Kidney Foundation, nilai LFG pada individu normal

90-120 mL/min/1,73 m2 dan akan menurun seiring dengan meningkatnya usia

(Patel, 2009). Nilai LFG yang didapatkan berdasarkan formula tertentu kemudian

digunakan untuk menilai tingkat keparahan penyakit ginjal kronis (Chronic

Kidney Disease) seperti digambarkan pada tabel II. (Knott, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel II. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG

Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG

Tahap LFG

dengan luas permukaan tubuh 1,73m2

Deskripsi Manajemen

I >90 Fungsi renal normal (tetapi urinalisis dan struktur abnormal atau faktor genetik mengindikasikan penyakit ginjal) Observasi dan mengkontrol tekanan darah

II 60-89 Fungsi renal sedikit menurun (CKD tahap II tidak dapat didiagnosa dari LFG saja tapi juga membutuhkan urinalisis dan struktur abnormal atau faktor genetik)

Observasi dan mengkontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskular

IIIa 45-59 Fungsi renal menurun dalam tahap moderat, dengan atau tanpa tanda kerusakan ginjal lainnya

Observasi dan mengkontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskular

IIIb 30-44 Fungsi renal menurun dalam tahap moderat, dengan atau tanpa tanda kerusakan ginjal lainnya

Observasi dan mengkontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskular

IV 15-29 Penurunan fungsi renal yang berat

Memikirkan rencana untuk mengatasi gagal ginjal tahap akhir

V <15 Gagal ginjal tahap akhir Transplantasi atau dialysis

(Knott, 2010).

Metode Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan

Cockcroft-Gault (CG) merupakan formula yang paling banyak di gunakan dalam

memperkirakan fungsi ginjal dalam estimasi nilai LFG, yang dipengaruhi oleh

18

Formula MDRD kurang tepat bila digunakan untuk estimasi nilai LFG

pada pasien yang berumur kurang dari 18 tahun dan atau obesitas. Adapun

formula MDRD adalah sebagai berikut:

LFG (mL/min/1,73 m2) = 186 x (Scr)-1,154 x (umur)-0,203 x (0,742 jika wanita) x (1,212 bila African-American)

(Knott, 2010).

Persamaan MDRD juga digunakan untuk perhitungan LFG di Afrika-

Amerika, hal ini untuk menunjukkan fakta bahwa ras Amerika-Afrika memiliki

LFG lebih tinggi dari ras lain yang dihitung dengan formula MDRD dengan

kreatinin serum yang sama. Hal ini disebabkan massa otot yang rata-rata lebih

tinggi serta tingkat generasi kreatinin yang lebih cepat di Afrika-Amerika.

Laboratorium klinis tidak dapat mengumpulkan data tentang ras dan karenanya

tidak dapat melaporkan perkiraan LFG menggunakan persamaan untuk Kaukasia

(Eropa timur dan Asia barat). Untuk orang Afrika-Amerika, kalikan estimasi LFG

seperti pada orang Kaukasia dikalikan dengan 1,21 sebagai faktor pengali (NKF,

2004).

Formula Cockcroft-Gault(CG) merupakan formula yang sudah divalidasi

untuk digunakan dalam penyesuaian dosis obat. Adapun formula CG adalah

sebagai berikut:

Cockcroft-Gault= {((140-usia) X BB)/(72 SCr)} x 0.85 jika wanita

(National Kidney Foundation, 2010).

Kreatinin klirens dengan menggunakan rumus Cockroft-Gault merupakan

pelaksanaan rutin yang dipakai dalam klasifikasi dan cara estimasi LFG yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

direkomendasikan oleh K/DOQI (Kidney Disease Outcomes Quality Initiative),

dengan atau tanpa koreksi luas permukaan badan berdasarkan nilai kreatinin

serum. Rumus CG juga merupakan rumus alternatif yang paling sering digunakan

karena hasilnya lebih cepat dengan menggunakan perhitungan kreatinin serum,

berat badan, jenis kelamin dan usia. Menggunakan rumus CG hasilnya lebih

cepat, oleh karena itu banyak membantu klinisi yang membutuhkan hasil dengan

segera untuk menentukan diagnose dan pengobatan (Department of Chemical

Pathology, 2007).

Dokumen terkait