DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM ISTILAH
Istilah-istilah dalam Sistem Pemerintahan dan Kekerabatan
Abdi dalem Orang-orang yang mengabdikan dirinya kepada raja.
Adik nakbai Sebutan untuk adik perempuan dan ina nakbai adalah sebutan untuk kakak perempuan. Contoh: A, B dan C adalah adik perempuan dari D. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah A, B dan C adalah nakbai dari D. Keluarga besar dari suaminya disebut penakbaian.
Batin/Raja Gelar berdasarkan wilayah dibawah urutan wilayah milik Pangeran.
Bilik Wilayah setingkat dusun di wilayah pekon.
Buay Kelompok kekerabatan dari satu keturunan moyang, setingkat
dengan marga. Buay asal adalah sebutan untuk keturunan inti golongan pendiri pekon.
Folklor Adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.
Kelamo Sebutan hubungan kekeluargaan seorang anak terhadap
keluarga besar dari pihak ibunya. Contoh: A adalah isteri dari B, mereka punya anak C dan D. Maka keluarga besar dari ayah dan ibunya A adalah kelamo dari C dan D). Apak kelamo
adalah sebutan untuk paman dari pihak ibunya. Ibu kelamo
adalah sebutan untuk bibi dari pihak ibunya.
Kelepah/Kerepah Sebutan hubungan kekeluargaan antara dua orang atau lebih perempuan yang bersaudara kandung. (contoh: A adalah isteri B, mereka memiliki anak perempuan yaitu C dan D. Maka C adalah kelepah dari D dan sebaliknya.
Kemaman Sebutan hubungan kekeluargaan untuk paman dari pihak ayah.
Kepunyimbangan Pelapisan sosial berdasarkan pangkat/jabatan yang dilihat dari kedudukan seseorang sebagai pemuka adat, sebagai anak laki-laki tertua menurut tingkat garis keturunan masing-masing, dan kedudukan seseorang di dalam adat Lampung.
Kuntara Raja Niti Kitab milik suku Lampung Pubian yang beradat Pepadun dan berbahasa dialek Api (dialek milik suku Lampung Saibatin/Pesisir). Kuntara Raja Niti artinya “Kitab Raja Memerintah” berisikan berbagai hal tentang masyarakat Lampung, seperti: sejarah asal-usul masyarakat Lampung dan silsilah keturunannya, pembagian wilayah kekuasaan masing-masing buay, dan pasal-pasal hukum adat.
Lakau Tuho Sebutan hubungan kekeluargaan seseorang terhadap keluarga besar dari isteri kakaknya.
Lakau Sebutan hubungan kekeluargaan seorang suami terhadap
keluarga besar dari isterinya.Contoh : A adalah isteri dari B. Maka keluarga besar dari pihak A adalah lakau dari B).\
Lebu Sebutan hubungan kekeluargaan seseorang terhadap keluarga asal neneknya.
Mahani Sebutan hubungan kekeluargaan seorang perempuan kepada
laki-64
laki dari D. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah A, B dan C adalah mahani dari D.
Mas/Kemas Sebutan untuk adik ketiga Sultan, berturut-turut satu tingkat dibawah gelar kakaknya (Sultan, Raja, dan Radin) dan tidak memiliki wilayah kekuasaan.
Mintuha Sebutan hubungan kekeluargaan antara suami terhadap orang tua isterinya, dan antra isteri dengan orang tua suaminya. Contoh : A mempunyai anak B. Dan C mempunyai anak D. Kemudian antara B dan D menikah. Maka A adalah mintuha
dari D dan B adalah mintuha dari C.
Nakbai Sebutan hubungan kekeluargaan seorang laki-laki kepada
saudara perempuannya.
Nuwo Sebutan rumah tinggal bagi masyarakat Lampung dalam
dialek Nyow.
Pamegat Jabatan keagamaan tingkat daerah watak. Jabatan ini diwarisi secara turun-temurun.
Pandia Pakusara Urutan gelar berdasar urutan kebangsawanan di dalam hubungan darah.
Pangeran Gelar berdasarkan wilayah dibawah urutan wilayah milik Sultan.
Pekon Desa dengan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur kepentingan warganya berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional. Desa disebut
Pekon berdasarkan kebijakan pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada desa-desa tradisional yang menggunakan sistem Pemangku. Pemekonan setingkat dengan Kelurahan, setiap Pekon terbagi oleh dusun-dusun dan dipimpin oleh Peratin
Pemangku Kepemimpinan berdasarkan adat.
Peratin Pemimpin pekon yang dipilih dan dilantik secara adat.
Punyimbang Sebutan untuk pemuka adat Lampung. Punyimbang Suku
untuk tingkat suku, punyimbang buay (Bandar) untuk tingkat buay (sub suku), punyimbang marga (Megou) untuk tingkat marga, punyimbang pekon untuk tingkat pekon, dan
punyimbang sumbai untuk pemuka adat pekon tetangga.
Radin Gelar adik kedua Sultan, berturut-turut satu tingkat dibawah gelar kakaknya (Sultan dan Raja).
Radin/Minak Gelar berdasarkan wilayah dibawah urutan wilayah milik Batin/Raja.
Raja Gelar adik pertama Sultan, satu tingkat dibawah gelar
kakaknya (Sultan).
Rakai Nama silsilah wangsa dan sebutan yang berarti 'penguasa di', seperti sebutan Bhre zaman Majapahit. Penguasa di daerah
watak yang merupakan raja-raja bawahan.
Sultan/Dalom Gelar berdasarkan wilayah yang menguasai Kesultanan Lampung.
Umpu/Tamong Sebutan hubungan kekeluargaan untuk kakek atau nenek dalam masyarakat Lampung.
65
Uyang Sebutan hubungan kekeluargaan antara seorang isteri terhadap
adik perempuan dari suaminya. Contoh: A adalah isteri B, C adalah adik perempuan dari B, hubungan kekeluargaan mereka yaitu C adalah uyang dari A)
Wanua/banua/nua Daerah desa/kampung dalam masyarakat Majapahit dan Bali kuno.
Watak Daerah yang dikuasai oleh rakai.
Istilah-istilah Vegetasi dan Satwa
Kayu Klumbuk Sebutan untuk sejenis kayu eboni.
Liman cutik Sebutan untuk rombongan gajah yang sedikit.
Liman ramik Sebutan untuk rombongan gajah yang banyak.
Limawong Jadian Sebutan untuk harimau jadi-jadian.
Istilah-istilah dalam Permukiman Tradisional Andang-andang Railing teras rumah adat Lampung
Andar Pada lamban pesagi adalah rangka bubungan atap. Pada
balay,bagian yang melintang di bawah tiang di atas ranggas
Anjung Rumah kebun di areal perkebunan tanaman keras, berbentuk persegi (±1.8 m) atau persegi panjang dengan tiang 1.5-2.5 m, memiliki dinding penuh, lantai, kamar-kamar, serambi, dapur, garang, dan tangga untuk naik.
Babatan/rang laya Jalan raya
Badanni lamban Bagian badan rumah tinggal
Bah lamban Bagian bawah rumah tinggal
Balay ramik Umbulan atau kumpulan lumbung (Balay artinya lumbung dan
Ramik artinya ramai)
Balay, Walay Lumbung untuk hasil kebun (padi, kopi dan damar)
Balei Balai Kota (istilah kuno pada masa penjajahan Inggris)
Bangkok Bagian muka rumah yang menghadap ke jalan raya
Beka, bedah Belah
Bikkai Elemen tradisional pada ujung teritisan atap rumah tinggal.
Bilik kebik Kamar anak laki-laki tertua
Bilik tebelayar Kamar anak kedua dan seterusnya
Bilik tengah Kamar orang tua
Bilik Daerah di wilayah pekon, setingkat dusun. Bilik dalam rumah tinggal berarti kamar
Bubung kukus Bentuk atap lamban pesagi yang terbuat dari lembaran ijuk dengan bentuk mengerucut ke atas.
Bubung perahu Bentuk atap lamban pesagi mahanyukkan yang seperti bentuk
tebak perahu terbalik
Culu’ langit Tempat turunnya roh leluhur dan para dewa di Gunung Pesagi
Gagading Tempat dinding dipasang di bagian atas
Gagading lunas Tempat dinding dipasang di bagian bawah
Garang hadap Bagian kanan rumah dan bagian hadap tempat mula-mula menaiki tangga, tempat mencuci kaki atau meletakkan alas kaki dan peralatan yang tidak layak dibawa masuk ke rumah
66
Garang Serambi belakang yang dipergunakan sebagai tempat mandi dan buang air
Geragal Jembatan
Hamejong Duduk
Hanau Enau
Hanyukni Bagian yang memanjang ke belakang
Hatok bulung Atap anjung yang terbuat dari anyaman ilalang atau rumbia
Hung Kudan Bagian yang memanjang ke belakang dalam Lamban
Mahanyuk’an
Hutang Tatakan tiang duduk dalam Lamban Pesagi
Huwok Debu kulit padi/dedak
Ijan Tangga
Iko’an Ikatan
Ilung kudan,kudan Bagian belakang rumah tinggal
juyu,buri
Kebik, kakebik Pekarangan rumah tinggal kiri dan kanan
Kekopni lamban Bubungan rumah
Kepalas Rumah kecil di tengah kebun untuk menjaga ladang dengan 4
tiang tinggi, atap dari ilalang atau daun sesuk (lengkuas), lebar tangga 1-1.5 m, ada yang berdinding sebagian (± 60 cm dari lantai), dan ada yang berdinding penuh. Kepalas ini dibuat dari bahan kayu atau bambu dan biasanya ada gantungan tali ke orang-orangan sawah untuk mengusir burung. Ruangan- yang berdinding penuh, berupa: lepau, rang pedom (tempat tidur), dan dapur.
Kepappang Bercabang dua (Batu Kepappang: batu yang bercabang dua, tempat pemenggalan leher manusia saat upacara Pabon)
Kubu Rumah kebun yang didirikan secara darurat dengan peralatan
dan bahan yang mudah didapat di tempat lokasi akan didirikan, terdapat di ladang atau sebagai gardu di pinggir jalan. Bentuknya segi empat, berukuran 2 x 2 m, bertiang kayu, berlantai pelupuh bambu, beratap rumbia atau ilalang, tidak berdinding, dan diikat dengan tali rotan atau dipaku.
Lamban Rumah penyimpanan benda-benda pusaka di Pekon Kenali.
pamanohan Rumah ini berbentuk persis seperti Lamban Pesagi.
Lamban Rumah tinggal tipe persegi panjang, badan rumah terbuat dari
Lamban balak Rumah tinggal milik punyimbang (kepala adat), bangsawan, atau orang berada (pemilik kebun besar atau pedagang kaya)
Lamban pesagi Rumah tinggal tradisional tertua yang dimiliki masyarakat Lampung Saibatin, berbentuk segi empat bujur sangkar, berdiri di atas tiang setinggi 1,5-2 m, memiliki pondasi dinaikkan berupa umpak, lantai ditinggikan sehingga membentuk kolong di bawah lantai, Atapnya dari lembaran ijuk dengan bentuk mengerucut ke atas.
Lamban Rumah tinggal
Lapang lom Ruang tengah rumah yang dibagi oleh kamar dan tebelayar Lapang luar Ruang musyawarah dan tempat tidur tamu (dengan memasang
67
Lepau balay Bagian depan/teras pada balay (lumbung)
Lepau Bagian depan rumah yang terdapat kursi/bangku panjang dan meja, sebagai tempat istirahat atau menerima tamu dekat dan sanak keluarga
Lepau Beranda/teras
Lom balay Bagian dalam/ruang tengah pada balay (lumbung)
mahanyuk’an kayu, dinding tersusun secara meniang dan memanjang.
Menginik, ngilik Melepas bulir padi dari malai/tangkainya
Meranjat Daerah di Provinsi Sumatera Selatan yang penduduk laki-lakinya terkenal memiliki keahlian pertukangan kayu
Ngabakhu Bajak kecil yang ditarik kerbau
Ngakuk bakonni Mengambil hikmahnya
nganak menara mesjid
Nutuk hanyuk Bubungan perahu menurut panjang anjung
Pabon Ritual/upacara animisme zaman Megalitik (sebelum Islam)
dengan mempersembahkan korban berupa bujang atau gadis kepada para dewa dan roh leluhur. Bujang atau gadis ini dipilih yang paling sempurna (sifat, fisik, dan kepribadian), kemudian dipenggal lalu dagingnya dimasak dan dimakan beramai-ramai oleh seluruh warga dengan maksud agar seluruh sifat baiknya dapat menular pada seluruh warga pekon.
Pagu Plafon di atas teras yang dibuat seperti membuat lantai
Paguk Elemen bangunan tradisional yang berada pada ujung-ujung luar balok lantai. Paguk menjadi tanda rumah tetua adat. Pada Pekon Kenali elemen ini hanya ada di Lamban Pesagi. Pada bangunan gedung masa kini, paguk menjadi elemen yang bisa ditempatkan pada ujung luar balok bangunan pada lantai dua (atau seterusnya ke atas) atau pada ring balk bangunan satu lantai. Elemen paguk juga dipasang pada bangunan pemerintahan
Pamugung Sayung Bubungan rumah limas yang ada di Provinsi Lampung
Panai, halinyau Kulit kayu pohon Waru
Panggar Plafon rumah yang dibuat seperti membuat lantai
Pangkalan Pangkalan mandi pria
bakas-ragah
Pangkalan bebai- Pangkalan mandi wanita sebai
Pawon Dapur, tempat sakelak (tungku) dan peralatan masak
Pekon tuho Kampung tua
Pemugung tebak, Bubungan atap berbentuk perahu melintang
pemugungan
Pemugungan Bubungan atap bertingkat untukmendukung dan memperindah
Penaber, Teritisan
Penjulang Lompatan pintu
PenyambahyanganBangunan sejenis surau yang lebih kecil, terletak di tepi pangkalan mandi, hanya berdinding setengah, dan tidak bermimbar. Penyembahyangan adalah hadiah/amalan seseorang dalam mencari pahala dan keridhoan Allah SWT,
68
bangunan ini dimanfaatkan untuk sholat lima waktu, terutama waktu Ashar, saat penduduk pulang bekerja dan selesai mandi.
Penyesuk Senta
Pulan tuha nging Bekas hutan belantara
Rang pedom Ruang tidur
Ranggas Tiang
runtan (sagu)
Sakelak Tungku masak
Sengol, pucung Jerami
Skur Siku-siku
Sudung, serudu Ruang makan, gudang penyimpan beras dan pecah belah
Tambak Pekuburan
Tapakan khesi Lantai
Tengah resi Ruang musyawarah wanita dan tempat menginap tamu wanita
Terambah Pekarangan depan, tempat menjemur hasil bumi dan tempat membuat teratak dalam gawi adat/nayuh/bugawi
Tidur Jura Posisi tidur dalam rumah tinggal membujur ke arah haluan
Tighal Elemen bangunan tradisional berupa hiasan yang ditempatkan
di atas andang-andang, di atas pintu (terutama pintu serambi), dan diatas jendela serambi
Tihang Tiang
Tihang rangkok Tiang Pintu
Tihang duduk Tiang bangunan Lamban Pesagi dari kayu gelondongan
Tisebak Mengambil gula pada pohon aren/enau
Umbulan Kumpulan balai ramik dan rumah kebun di kebun dan sawah
Wangunan Bangunan
Istilah-istilah Budaya
Adi-adi hatang Kesenian adat Lampung berupa tembang nyanyian
alam tidak bisa dipisahkan
Balak pi’il Berjiwa besar
Bediom Upacara adat menempati rumah baru
Begawi balak Pekerjaan besar
Bejuluk, buadok Memiliki nama, memiliki gelar
Belau cabut Gigi geraham tercabut
Buadok Bernama atau bergelar
Budu’a Berdoa
Buhimpun Berkumpul untuk musyawarah adat
Bulan ngapapekon Bulan yang bercahaya dan dikelilingi awan
Bulan tekopan Bulan tertutup saat gerhana bulan
Bumi Tuah Bumi atau tanah adalah bahan asal manusia diciptakan
Bepadan sehingga maksud dari semboyan ini adalah manusia dengan
Busepi Upacara saat anak berumur 17 tahun dengan mengasah atau meratakan gigi
Butetah Upacara pemberian adok (gelar adat) Cakak pepadun Kenaikan pangkat adat
Gali Gasing Nama raksasa langit dalam mitos masyarakat Lampung
69
Gawi adat, nayuh Upacara pesta adat Lampung
Gontor tunggal Suara petir (guntur) yang berbunyi tunggal
Gunih,runeh Garis pelangi
Iling mewari Suka atau senang mengangkat saudara
Jebus Debus khas Lampung
Kedatuan Kayu tempat lebah bersarang (nyiwan) yang beratus-ratus jumlahnya
Kilu titeh kilu Mantera untuk menghindari wabah penyakit
gimbar
Kuruk liman Upacara adat untuk syukuran saat kehamilan 7 bulanan
Mahan manik Upacara adat saat bayi berumur 40 hari Mewari,muakhi Pengangkatan saudara
Miyah damau Acara adat bujang-gadis, diadakan setelah pesta pernikahan
Musyak Kesenian adat Lampung berupa tembang nyanyian
Nayuh Pesta pernikahan adat Lampung
Nemui nyimah Arti harfiahnya tangan terbuka, bermakna bermurah hati dan beramah-tamah terhadap semua pihak baik terhadap orang dalam kelompoknya maupun terhadap siapa saja yang berhubungan dengan mereka. Bermurah hati dengan memberikan sesuatu yang ada padanya kepada pihak lain, juga bermurah hati dalam bertutur kata.
Nengah nyappur Arti harfiahnya ke tengah dan bercampur dengan orang-orang saat upacara adat. Bermakna tata pergaulan masyarakat Lampung dengan kesedian membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan berpengetahuan luas, memberikan sumbangan pikiran, pendapat, dan inisiatif bagi kehidupan bersama. Ikut serta terhadap hal-hal yang bersifat baik, yang dapat membawa kemajuan masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman.
Ngabatil Saat semua ikan mati dan berkumpul ke tepi ketika air danau sedang keruh di musim kemarau
Ngadatu Saat kopi berbunga sebelum musim kopi dan kayu klumbuk
berbunga yang menandakan waktunya mengambil madu
Ngantau Kesenian adat Lampung berupa tembang nyanyian dengan
suara melengking yang menandai batas pekon secara adat
Nganukkeh curing Upacara adat untuk membuang sial
Ngaregah Benda-benda keramat yang biasa disimpan di atas plafon
pamanoh rumah kepala adat, apabila ada tanda-tanda penyakit menular/ wabah yang disebut tha’un, benda-benda itu diturunkan, dibersihkan, lalu dibacakan tangguh dengan kalimat kilu titeh kilu gimbar yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh masyarakat (anak-anak hingga dewasa) lalu setiap kepala keluarga membawa sajian untuk dimakan bersama-sama yang disebut pemahon, hal ini disebut ngaregah pamanoh..
Ngejuk ngakuk Saling memberi
Ngemik malu Memiliki malu
Ngigau diri Tahu diri
70
dagingnya dibagi-bagikan. Semua orang yang memiliki ladang masing-masing membawa janur enau untuk disiram dengan darah kerbau tersebut kemudian janur tersebut digantungkan di ladang/kebun agar panen berhasil baik.
Nyiwan Kayu tempat lebah bersarang
Nyubali jejamou Mengolah bersama
Pawai Sekura Pesta topeng yang diselenggarakan selama tiga hari setelah Idul Fitri dan Idul Adha, berupa perayaan masyarakat secara bersama-sama dengan bertopeng dan mengubah penampilan yang sifatnya menghibur serta bertujuan utama silaturahim yang berpuncak pada panjat pinang secara berkelompok dengan sistem beguai jejama (gotong royong). Ada dua tipe
Sekura yaitu Sekura Helau yang melambangkan kebajikan dan kebijaksanaan dan Sekura Kamak yang melambangkan ketamakan dan keangkaramurkaan. Sekura Helau mengenakan kostum yang indah dan bagus seperti bawahan kain bermotif Tapis dan atasan kain panjang, sedangkan Sekura Kamak
mengenakan topeng yang menyeramkan dan kostum dominan hitam. Topeng yang dikenakan dari berbagai bentuk, terbuat dari kayu dan kain yang menonjolkan nilai-nilai eksotis budaya. Pesta ini merupakan pesta rakyat yang sudah menjadi budaya turun menurun di Lampung Barat.
Pi’il pesenggiri segala sesuatu yang menyangkut harga diri, perilaku, keharusan hidup bermoral tinggi, berjiwa besar, tahu diri, berkewajiban menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun secara berkelompok yang senantiasa dipertahankan. Dalam hal-hal tertentu seorang Lampung dapat mempertaruhkan apa saja termasuk nyawanya demi mempertahankan pi'il pesenggirinya tersebut. Dengan
pi'il pesenggiri, seseorang dapat berbuat atau tidak berbuat sesuatu kendati hal itu merugikan dirinya secara materi.
Rebah diah Upacara perkawinan adat besar yang dilaksanakan selama 7 hari 7 malam
Repong damar Tradisi pemanjatan pohon damar
Sakai sambayan Arti harfiahnya tolong-menolong, bermakna keharusan hidup berjiwa sosial meliputi beberapa pengertian yang luas termasuk didalamnya gotongroyong, tolong menolong tanpa pamrih, bahu-membahu, dan saling memberi sesuatu yang diperlukan bagi pihak laidan hal tersebut tidak terbatas pada sesuatu yang sifatnya materi saja, tetapi juga dalam arti moril termasuk sumbangan pikiran dan sebagainnya.
Saleh darah Upacara kelahiran
Sekakh buasah Upacarapenobatan status remaja
Selang Seri, Ratu Dewi Sri (Dewi Padi) dalam masyarakat Lampung
Simoyang Sari
Silat Kumanggo Seni bela diri dalam masyarakat Lampung yang berasal dari Sumatera Barat (Padang)
71
Tangguh Mantera untuk menghindari wabah penyakit
Tha’un Wabah penyakit
Ulah nou pandai Karena pandai
Ulun lampung Orang Lampung
Uncal melok pekon Kijang masuk kampung
Unduh mantu Upacara penyambutan menantu
Upacara buserak Upacara adat membuat lubang anting saat bayi perempuan berumur 5 bulan)
Upacara ngabasuh Upacara adat mencuci pusaka di Lamban pamanohan
Upacara turun Upacara adat saat bayi berumur 3 bulan
72
73