Pengembangan e-government di suatu lembaga pemerintah, dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi :
1. Supra struktur e-government yang memuat antara lain
kepemimpinan manajemen lembaga (e-leadeship),
sumberdaya manusia (human resources) dan peraturan di tingkat lembaga yang terkait dengan pengembangan e-Government (regulation),
2. Infrastruktur jaringan yang memuat antara lain protokol komunikasi, topologi, teknologi dan keamanan,
3. Infrastruktur informasi yang memuat antara lain struktur data, format data, metoda berbagi data (data sharing), dan sistem pengamanannya,
4. Infrastruktur aplikasi yang memuat antara lain aplikasi layanan publik, aplikasi antar muka (interface), dan aplikasi back
office.
Dalam rangka melayani kebutuhan akan data dan informasi yang terkait dengan penyelenggaraan pembangunan di Kota Tangerang yang meliputi seluruh aktivitas pembangunan, sumber daya dan kelembagaan serta data administrasi, termasuk informasi yang terkini (up to date) mengenai peraturan pemerintah daerah yang berlaku di Kota Tangerang, data tersebut tersedia dalam media elektronik yang dapat diakses melelaui website Kota Tangerang.
Untuk terus meningkatkan pelayanan terutama kepada masyarakat dalam memperoleh data dan informasi, upaya yang
dilakukan Pemerintah kota Tangerang adalah dengan
melaksanakan pembinaan dan pengembangan jaringan
komunikasi dan informasi, pengembangan pusat data dan informasi Pemkot Tangerang, serta pembangunan infrastruktur jaringan LAN-WAN di 41 gedung pemerintahan 13 Kecamatan, 30 Puskesmas dan 104 Kelurahan. Pada tahun 2014 capaian
tingkat pelayanan data dan informasi sebesar 100% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Penerapan e-government di Pemerintah Kota Tangerang masih pada Tahap Kedua walaupun beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) telah mulai masuk pada tahap ketiga. Hal ini ditandai dengan adanya Website Pemerintah Kota Tangerang yang di dalamnya terdapat informasi dan adanya buku tamu yang dapat dijadikan sarana komunikasi masyarakat. Memang belum bersifat “live chat”, namun hal ini menunjukkan bahwa ada komitmen dari Pemerintah Kota Tangerang untuk membuka ruang komunikasi. Dari segi kuantitas informasi, website yang ada belum dapat menyampaikan informasi yang komprehensif dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Informasi yang tersedia hanya bersifat “common informations” yang belum menyentuh pada kebutuhan layanan masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya kontribusi informasi yang signifikan dari setiap Dinas.
Salah satu OPD yang telah memasuki tahap ketiga adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang. OPD ini telah memiliki situs tersendiri namun linknya dapat diakses dari situs Pemerintah Kota Tangerang. Dalam Situs ini terdapat informasi seputar kepegawaian yang berguna bagi para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang serta masyarakat secara umum. Dalam situs tersebut telah ada fasilitas layanan komunikasi yang digunakan untuk layanan konsultasi kepegawaian serta pendaftaran CPNS online. Layanan konsultasi kepegawaian dilaksanakan melalui sarana buku tamu, email
maupun melalui “live chat” yang disediakan dengan
menggunakan aplikasi yahoo messenger. Sedangkan layanan Pendaftaran CPNS Online dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan data base MySql.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola Teknologi Komunikasi dan Informatika perlu terus diupgrade agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka diperlukan pendidikan dan pelatihan yang sering disesuaikan kebutuhan Pemerintah Daerah Kota Tangerang. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan Pengetahuan aparatur Pemda bidang TIK dan sarana dan prasarana komunikasi online sebanyak 285 orang yang tersebar di 41 OPD (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Seiring dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informatika yang dapat dimanfaatkan guna mendukung penyelenggaraan pembangunan di Kota Tangerang, perlu adanya pendampingan sehingga pemanfaatannya dapat lebih optimal antara lain dengan melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman petunjuk teknis dan peraturan system komunikasi online antar OPD, serta fasilitasi dan pendampingan koordinasi, rapat, pertemuan komunikasi antar OPD dengan metode komunikasi
on-line, termasuk pelaksanaan dan pengembangan e-procurement.
Pada tahun 2013 capaian atas tingkat pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi pegawai Kota Tangerang sebesar 100% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Pelayanan media center kota dilaksanakan dengan membuat area
hotspot pada beberapa lokasi perkantoran Pemerintah Kota
Tangerang serta mobil penyebarluasan informasi, yang
memungkinkan pegawai, masyarakat dapat mengakses informasi-informasi penyelenggaraan pemerintah daerah melalui internet dengan gratis. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, dilaksanakan kegiatan antara lain pengembangan multimedia melalui pemasangan CCTV serta penambahan kapasitas koneksi internet menjadi 7,2 mbps. Pada tahun 2014 capaian tingkat
pelayanan media center sebesar 60% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Penyebarluasan informasi mengenai semua aktivitas yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah Kota
Tangerang kepada masyarakat secara langsung maka
dilaksanakan kegiatan antara lain Pengelolaan Community Access
Point (CAP), penerbitan media internal Koran Benteng, penyebarluasan penyelenggaraan pemerintah daerah melalui media luar ruang, baligho, spanduk, folder, leaflet dan pameran pelayanan publik (expo). Pada tahun 2014 capaian tingkat penyebarluasan penyelenggaraan pemerintah daerah sebesar 100% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Situs website Pemerintah Kota Tangerang juga
menyediakan modul aspirasi warga Kota Tangerang sebagai wahana untuk menyampaikan antara lain aspirasi, keluhan dan layanan pengaduan terkait dengan proses penyelenggaraan pembangunan di Kota Tangerang. Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas dan daya jangkau system pengaduan on-line melalui buku tamu
website Kota Tangerang (www.tangerangkota.go.id), SMS
gateway serta penyebarluasan informasi kebijakan pemerintah daerah. Pada tahun 2014 capaian tingkat pengaduan masyarakat secara on-line yang dapat ditindaklanjuti sebesar 80%.
Perkembangan teknologi informatika di samping
memberikan manfaat kepada masyarakat, memiliki peluang terjadi penyalahgunaan teknologi tersebut untuk kepentingan
kelompok atau perorangan. Guna meminimalisir tingkat
pelanggaran di bidang komunikasi dan informasi maka upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang antara lain dengan melaksanakan sosialisasi terhadap para pemanfaat.
Pembinaan dilakukan dengan mengadakan sosialisasi mengenai peraturan dibidang informasi dan komunikasi kepada
para stakeholder diantara para pengelola warnet dan jasa titipan, pada tahun 2014 telah dibina sebanyak 304 orang (Sumber : data LKIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2014).
2.3.2 Kinerja Pencapaian Indikator SPM dan IKK-LPPD
Kinerja pelayanan Dinas Komunikasi dan informatika Kota Tangerang dapat dilihat dari tingkat capaian kinerja beberapa
indikator yang diamanatkan dalam beberapa peraturan
perundang-undangan, seperti Indikator Kinerja Kunci
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IKK-LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Otonomi Daerah (EKPOD). Kinerja seluruh indikator tersebut dapat dirinci pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang N
o Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Realisasi Capaian Tahun ke
Keterangan
2009 2010 2011 2012 2013
IKK
1 Website milik pemerintah daerah - Ada Ada Ada Ada Ada www.tangerangkota.go.id
2 Sistim Informasi Manajemen Pemda (buah)
- 1 11 11 11 11
3 Adanya media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik ( Website kota, pos, biro humas, leaflet /brosur)
- ada ada ada ada ada Website: www.
tangerangkota.go.id
4 Keberadaan E-procurement - 0 Ada Ada Ada Ada Diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang No. 4 Tahun 2010 tanggal 25 Februari 2010 tentang pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara elektronik (e-procurement) dilingkungan Pemkot Tangerang
5 Penyelengaraan warung internet - 0 0 466 466 477 Diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang No. 10 Tahun 2012 tanggal 31 Februari 2012
tentang Penyelenggaraan Warung Internet
6 Penyelengaraan Jasa titipan - 0 0 0 107 304 Diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang No. 19 Tahun 2012 tanggal 31 Mei 2012 tentang
N
o Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Realisasi Capaian Tahun ke
Keterangan
2009 2010 2011 2012 2013
Penyelenggaraan jasa titipan IKK LPPD
Web site milik pemerintah daerah - Ada Ada Ada Ada Ada
SPM
Diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.14 Tahun 2010 Tentang SPM bidang Komunikasi dan
Informatika Pelaksanaan Desiminasi dan
Pedistribusian Informasi Nasional melalui:
1 Media masa seperti Koran
majalah, Radio dan televisi (kali/ tahun)
12 10 10 10 10 10
2 Media Baru seperti Website (media online)
setiap hari
setiap hari setiap hari
setiap hari setiap hari
setiap hari
3 Media Tradisional seperti
pertunjukan rakyat (kali/tahun Tiap Kecamatan)
12 - - - - -
4 Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah, diskusi dan lokakarya (kali/tahun) 12 4 Lokakarya 10 Press tour 2 Lokakarya 5 Lokakarya 4 Lokakarya
5 Media luar ruang seperti media bulletin, leaflet, booklet, brosur,
N
o Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Realisasi Capaian Tahun ke
Keterangan
2009 2010 2011 2012 2013
spanduk, dan baliho (kali/tahun) 6 Cakupan Pengembangan dan
Pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
50% 16% 16% 16% 16% 16%
EKPOD
1 Jumlah jaringan komunikasi - 135.553 76.599 59.068
2 Web site milik pemerintah daerah - Ada Ada Ada Ada Ada
3 Rasio wartel/warnet - 0,03 % 0,03 % 0,03 % 0,03 % 0,03 %
4 Jumlah surat kabar nasional/lokal - 24 24 24 24 24
5 Jumlah penyiaran radio/TV - 5 5 5 5 5
Kinerja keuangan Dinas Komunikasi dan informatika Kota Tangerang berdasarkan hasil evaluasi masing-masing program pada Renstra Tahun 2008-2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pada program Pelayanan Administrasi Perkantoran alokasi anggaran terbesar adalah pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 624.906.550, meningkat dibandingkan empat tahun sebelumnya
sebesar Rp. 371.610.600, pada tahun 2009. Rata-rata
pertumbuhan anggaran pada program pelayanan administrasi perkantoran sebesar 14,60% per tahun. Tingkat capaian realisasi anggaran antara 91,89% - 96,25%.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Alokasi anggaran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tertinggi pada tahun 2009 sebesar Rp. 10.46.865.000,-. Sedangkan alokasi paling rendah pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 341.250.000. Realisasi anggaran tertinggi terjadi pada tahun 2012 mencapai 97,23% Rata-rata pertumbuhan anggaran pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 14,82%. Tingkat capaian realisasi anggaran program berada di atas 90% setiap tahunnya.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada Dinas Komunikasi dan InformatikaKota Tangerang hanya dialokasikan pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.75.000.000,- dengan tingkat realisasi anggaran sebesar 89,53%.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Alokasi anggaran pada Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan menunjukkan tren meningkat dalam lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2009 sebesar Rp. 143.721.800,- meningkat menjadi Rp. 286.746.000,- pada tahun 2013. Rata-rata pertumbuhan anggaran pada
program tersebut sebesar 20,44%. Realiasi anggaran setiap tahunnya cukup baik berada pada kisaran 89,43% - 98,53%. 5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media
Massa
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa dalam lima tahun terakhir (2009-2013) anggaran kegiatan setiap tahunnya terpenuhi. Alokasi anggaran tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp. 8.299.339.000,- dengan realisasi anggaran antara 85,95% - 95,86%.
6. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi
Untuk Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi pada Dinas Komunikasi dan InformatikaKota Tangerang hanya dialokasikan pada tahun 2009 sebesar Rp.3.000.0000,- dengan tingkat realisasi anggaran sebesar 96,6%.
7. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi dilaksanakan pada tahun 2010, 2011 dan 2013. Tren meningkat paling tinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 491.832.000,- dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar Rp.25.000.000,- dan tahun 2011 sebesar Rp.75.000.000,-. Realisasi anggaran berada pada kisaran 83,2% - 93,33%.
8. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
Alokasi anggaran pada Program Kerjasama Informasi dan Media Massa trennya mengalami peningkatan yang sangat tajam dalam lima tahun terakhir. Alokasi anggaran tertinggi pada tahun 2013
sebesar Rp. 3.192.225.034,-. Rata-rata pertumbuhan anggaran
pada Program Kerjasama Informasi dan Media Massa sebesar 29,45%, dengan tingkat realisasi antara 83,3% - 94,18%.
Rincian kinerja anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.4
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang
No Uraian Anggaran (Rp.000) Tahun Realisasi Anggaran (Rp.000) Tahun
Rasio (%) Antara Anggaran dengan Realisasi Tahun Rata-Rata Pertumbuhan (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi 1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 371.610 484.432 482.037 465.150 614.106 341.488 464.392 454.557 431.831 591.077 91,89 95,86 94,30 92,84 96,25 14,60 16,44 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 10.46.865 2.047.991 418.874 1.242.087 341.250 546.680 1.926.475 403.937 1.207.632 330.305 52,22 94,07 96,43 97,23 96,79 14,82 74,92 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - - - - 75.000 - - - - 67.150 - - - - 89,53 - - 4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan
143.721 153.900 193.541 190.667 286.746 137.450 153.900 191.616 187.855 259.289 95,64 100,00 99,01 98,53 90,42 20,44 18,13
5 Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
1.751.305 3.802.062 4.323.246 5.713.252 8.299.339 1.499.012 3.410.202 4.110.936 5.109.499 7.955.691 85,59 89,69 95,09 89,43 95,86 52,06 57,01
6 Program Pengkajian dan Penilitan Bidang Komunikasi dan Informasi 3.000 - - - - 28.979 - - - - 96,60 - - - - - - 7 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi - 25.000 75.000 - 491.832 - 22.000 70.000 - 409.206 - 88,00 93,33 - 83,20 - - 8 Program Kerjasama Informasi dan Media
No Uraian Anggaran (Rp.000) Tahun Realisasi Anggaran (Rp.000) Tahun
Rasio (%) Antara Anggaran dengan Realisasi Tahun Rata-Rata Pertumbuhan (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi 1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Massa
Hal - 59
2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatikasebagaimana tersebut di atas, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai faktor peluang maupun tantangan berdasarkan hasil analisis SWOT bagi Dinas Komunikasi dan Informatika dalam pembangunan sistem informasi dan komunikasi Kota Tangerang.
2.4.1 Tantangan
Beberapa kondisi yang menjadi tantangan bagi Dinas Komunikasi dan InformatikaKota Tangerang adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bergerak sangat pesat yang akan memperbesar tingkat kompleksitas dalam manajemen pengelolaannya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, kemampuan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dapat beradaptasi dengan
perkembangan, kemampuan penyediaan dana, dan
kesiapan kultur kerja organisasi.
2. Perkembangan pesat konvergensi di bidang TIK yaitu konvergensi dari teknologi telekomunikasi, multimedia dan informatika atau konvergensi 3 “C” (Communications,
Computing dan Content) secara signifikan mempengaruhi
perkembangan industri terkait dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mampu meningkatkan daya saing pada tatanan lokal, regional dan global.
3. Meningkatnya tuntutan masyarakat kepada pemerintah dalam menciptakan suatu sistem tata pemerintahan yang tertata baik (good governance) yang transparan dan
akuntabel berbasis e-government, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi pembangunan secara mudah. 4. Berlakunya perdagangan bebas antar negara (ASEAN– China Free Trade Area (ACFTA) tahun 2010, ASEAN Economic Community (AEC) 2015, dan Pasar bebas asia
Pasifik (APEC) 2020) menyebabkan pengurangan
hambatan dalam perdagangan antar negara. Untuk dapat berperan serta dalam kompetisi tersebut, salah satu strategi perlu digunakan adalah melalui peningkatan peran (pengembangan dan pendayagunaan) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
5. Meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana TIK bagi penduduk Kota Tangerang untuk mewujudkan hak warga sesuai dengan Deklarasi Prinsip-prinsip, Rencana Aksi, Komitmen dan Agenda untuk membangun masyarakat informasi dunia yang inklusif dan sejahtera berbasis pengetahuan (Information and Knowledge Based Society) sebagaimana disepakati dalam pertemuan tingkat tinggi Kepala Negara sedunia (World Summit on the Information
Society - WSIS I tahun 2003 dan WSIS II tahun 2005).
Dokumen tersebut mengharuskan pada tahun 2015
seluruh sekolah mulai SD sampai universitas,
perpustakaan, rumah sakit, pusat ilmu dan pengetahuan, pusat kebudayaan, museum, kantor pos dan kearsipan, seluruh desa harus sudah terhubung dengan fasilitas telekomunikasi dan informasi, dan memastikan bahwa lebih dari separuh jumlah penduduk dunia harus sudah
mempunyai akses terhadap informasi dengan
memberdayakan TIK.
6. Semakin meningkatnya kejahatan dengan menggunakan teknologi berbasis infromasi yang menuntut pemerintah termasuk Kota Tangerang untuk dapat melakukan kontrol
melalui sistem pengawasan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (IT) untuk mengatasi perkembangan masalah cyber crime di Kota Tangerang;
7. Adanya amanat afirmatif tentang Keterbukaan Informasi Publik dan adanya kewajiban bagi seluruh Badan Publik untuk memberikan tata cara pelayanan informasi publik sesuai dengan standar pelayanan.
2.4.1 Peluang
Beberapa kondisi yang menjadi peluang bagi Dinas Komunikasi dan Informatikaadalah sebagai beriikut :
1. Komitmen tinggi dalam penerapan sistem pelayanan digital (e-government) dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, baik Pemerintah Daerah Kota Tangerang, Pemerintah Provinsi Banten, maupun pemerintah pusat. Hal ini menjadi peluang bagi Dinas Informasi dan Komunikasi
dalam penyediaan jaringan media informasi dan
komunikasi untuk masyarakat secara merata (internet, radio, pos, telepon dan lainnya);
2. Kebijakan pengembangan cyber city di Kota Tangerang,
memberikan peluang bagi Dinas Komunikasi dan
Informatikauntuk melayani masyarakat lebih optimal agar memiliki kemudahan dalam mengakses fasilitasi informasi komunikasi berbasis IT;
3. Tingginya animo masyarakat Kota Tangerang dalam menggunakan media informasi dan komunikasi internet dan telepon. Hal ini menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tangerang.
4. Kedekatan lokasi Kota Tangerang dengan Ibu kota Jakarta.
perkembangan teknologi dan informatika di Kota Tangerang.