DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Tahun 2015
RENCANA STRATEGIS (REVISI) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan pada urusan Komunikasi dan informatika memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas pembangunan daerah. Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat akan membuka peluang dan tantangan untuk menciptakan, mengakses, mengolah, dan memanfaatkan informasi secara tepat dan akurat. Informasi menjadi suatu komiditi yang sangat berharga bagi suatu daerah untuk dikuasai dalam rangka meningkatkan daya saing suatu organisasi (termasuk pemerintah daerah) secara berkelanjutan di era globalisasi.
Pemerintah Kota Tangerang telah memanfaatkan teknologi
informasi untuk menunjang pelayanan publik dengan
mengembangkan e-government agar informasi dan layanan publik dapat secara mudah diakses secara online; mengoptimalkan
e-procurement; dan pelayanan multimedia center untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses internet secara gratis pada lokasi-lokasi tertentu. Beberapa capaian selama ini telah dihasilkan, namun terdapat beberapa permasalahan/kendala dan tantangan yang harus dihadapi, sehingga perlu merencanakan pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dan informasi di Kota Tangerang dalam rangka meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
Bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang perubahan ke arah perbaikan bukan saja untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya programnya saja tetapi lebih jauh untuk meningkatkan eksistensinya di dalam lingkungan perubahan yang cepat dengan persaingan global yang sangat ketat, oleh karena itu
perlu selalu dilakukan penataan dan penyempurnaan tata laksana di bidang informasi dan komunikasi untuk menciptakan birokrasi yang kuat, efektif dan berdaya teknologi tinggi. Perencanaan Strategis (Renstra) menjadi kebutuhan nyata bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Perencanaan strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk dimplementasikan oleh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pembangunan bidang Komunikasi dan Informatika, maka Dinas Komunikasi dan Informatika perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2014-2018. Hal ini sekaligus menjalankan amanat Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diamanatkan untuk menyiapkan Rancangan Renstra SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yang penyusunannya berpedoman pada rancangan awal RPJMD.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan
Informatika tahun 2014-2018 adalah dokumen perencanaan Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode lima tahun ke depan. Fungsi Renstra SKPD adalah sebagai acuan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam pembangunan daerah. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RJPMD) yang bersifat indikatif.
Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Informasi dan Komunikasi disusun melalui beberapa tahapan, meliputi: (1) Persiapan penyusunan Renstra; (2) Penyusunan rancangan Renstra dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD Kota Tangerang; (3) Verifikasi Rancangan Renstra dengan rancangan awal RPJMD; (4) Penyusunan rancangan akhir Renstra yang penyusunannya berpedoman pada Peraturan Daerah RPJMD; dan (5) Verifikasi kesesuaian Rancangan Akhir Renstra dengan RPJMD. Penyusunan Renstra memperhatikan beberapa dokumen perencanaan, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang, Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Tangerang; Renstra Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI tahun 2010-2014, Renstra Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten; Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Komunikasi dan Informatika yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 22/PERM/M.KOMINFO/12/2010.
Renstra Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang tahun 2014-2018 akan memberikan pedoman, arah dan tujuan yang jelas bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan tahunan selama lima tahun mendatang. Renstra selanjutnya akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai dokumen perencanaan tahunan SKPD yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Diharapkan seluruh aparatur dapat mendukung pencapaian visi dan misi jangka menengah Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang tahun 2014-2018.
1.2.Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang tahun 2014-2018 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1993
tentang Pembentukan Kotamadya Daerah TK. II Tangerang;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999
Tentang Telekomunikasi;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
9. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
10.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Pos;
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002
Tentang Penyiaran.
12.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Kewenangan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota;
14.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
15.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
16.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17.Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
18.Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 Tentang
Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia; 19.Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government;
20.Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 Tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional;
21.Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor
22/PERM/M.KOMINFO/12/2010 tentang SPM bidang Informasi dan Komunikasi;
22.Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 57/PERM/M.KOMINFO/12/2003 tentang Panduan Penyusunan Pengembangan Masterplan E-Government Lembaga;
23.Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
24.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintahan Daerah;
25.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 tahun 2011 Tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);
26.Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
27.Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Tentang
Standar Layanan Informasi Publik;
28.Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 Tentang
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik;
29.Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025;
30.Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030;
31.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2008
Tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang;
32.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang;
33.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Dinas Daerah;
34.Peraturan Daerah Kota Tangerang No.6 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang 2012-2032;
35.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 20 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tangerang Tahun 2005-2025;
36.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 10 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Tahun 2014-2018;
37.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014
Tentang Organisasi Perangkat Daerah;
38.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 14 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2015;
39.Peraturan Walikota Tangerang Nomor 67 Tahun 2014 Tentang
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika;
40.Peraturan Walikota Tangerang Nomor 93 Tahun 2014 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2015.
1.3.Maksud dan Tujuan
Maksud dari Penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang tahun 2014-2018 adalah sebagai pedoman dan acuan Dinas Komunikasi dan Informatika dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informatika yang mengacu kepada RPJMD Kota Tangerang dan akan menjadi Pedoman dalam penyususunan Rencana Kerja SKPD. Renstra ini memuat ketentuan tatalaksana Komunikasi dan Informatika Kota
Tangerang agar lebih memerankan fungsinya dalam memberikan Komunikasi dan Informatika pembangunan kepada masyarakat.
Berdasarkan maksud di atas, maka penyusunan Rancangan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang tahun 2014-2018 bertujuan sebagai berikut :
1. Menetapkan Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan indikasi kegiatan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya selama periode 2014-2018.
2. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya selama periode tahun 2014-2018.
3. Memberikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencanan pembangunan bidang informasi dan komunikasi baik tahunan maupun lima tahunan pada periode 2014-2018.
4. Sebagai dasar demi tercapainya penggunaan sumber daya
yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
1.4.Sistematika Penulisan
Rancangan Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Tangerang 2014-2018 disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab I ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan penyusunan Rancangan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang.
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika
Pada bab II ini menguraikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang.
Bab III Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pada bab III ini menguraikan tentang identifikasi
permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika, telaah visi, misi, dan penentuan isu strategis.
Bab IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Pada bab IV ini menguraikan tentang visi dan misi, tujuan dan sasaran jangka menengah, serta strategi dan kebijakan Dinas Komunikasi dan Informatika.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Pada bab V ini menguraikan tentang penjelasan/uraian tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, dengan dilengkapi oleh indikator kinerja, kelompok sasaran dan sumber pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Pada bab VI ini menguraikan tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Bab VII Penutup
Pada bab VII ini memuat, harapan terhadap hasil
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
2.1.Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur Organisasi
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
41.Tugas pokok dan fungsi Dinas urusan Komunikasi dan
Informatika, disusun berdasarkan kewenangan urusan yang
diamanatkan oleh Pemerintah kepada Kabupaten/Kota
berdasarakan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Terkait dengan kewenangan urusan tersebut Pemerintah Kota Tangerang telah menetapkan dalam bentuk Peraturan Daerah dengan Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah dan ditindaklanjuti Peraturan Walikota Tangerang Nomor 67 Tahun 2014 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika.
Kewenangan urusan pemerintah kabupaten/kota dalam bidang komunikasi dan informatika dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Kewenangan Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Bidang Komunikasi dan Informatika
Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2007
No Sub Bidang dan Sub-Sub Bidang
Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota A. Pos Dan Telekomunikasi
1. Pos 1. Penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan.
No Sub Bidang dan Sub-Sub Bidang
Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2. Pemberian rekomendasi untuk
pendirian kantor pusat jasa titipan. 3. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor
agen.
4. Penertiban jasa titipan untuk kantor agen.
2. Telekomunikasi
1. Pemberian izin penyelenggaraan
telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten/kota sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio.
2. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) cakupan kabupaten/kota. 3. Pemberian rekomendasi wilayah
prioritas untuk pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi.
4. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G). 5. Pengawasan/pengendalian terhadap
penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya kabupaten/kota, pelaksanaan pembangunan
telekomunikasi perdesaan, penyelenggaraan warung
telekomunikasi, warung seluler atau sejenisnya.
6. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator
7. Penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi.
3. Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Orsat)
1. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi.
No Sub Bidang dan Sub-Sub Bidang
Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota
2. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu kabupaten/kota. 3. Pemberian izin Hinder Ordonantie
(Ordonansi Gangguan).
4. Pemberian izin instalansi penangkal petir.
5. Pemberian izin instalansi genset. 4. Bidang Standarisasi Pos
dan Telekomunikasi
1. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan telekomunikasi.
2. Pemberian izin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi
3. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pos dan
telekomunikasi serta penggunaan frekuensi radio di daerah perbatasan dengan negara tetangga.
B. Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi
1. Penyiaran 1. Pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan izin
penyelenggaraan radio.
2. Pemberian izin lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi.
2. Kelembagaan Komunikasi Sosial
1. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial skala kabupaten/kota 3. Kelembagaan Komunikasi Pemerintah 1. - 4. Kelembagaan Komunikasi Pemerintah Daerah
1. Pelaksanaan diseminasi informasi nasional.
5. Kemitraan Media 2. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan media skala kabupaten/kota. Sumber: Lampiran PP No. 38 Tahun 2007
Penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah.
Susunan organisasi Dinas adalah : 1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahkan:
a.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.Sub Bagian Keuangan;
c.Sub Bagian Perencanaan.
3. Bidang Bidang Data, Dokumentasi dan Diseminasi Informasi,
membawahkan :
a. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;
b. Seksi Dokumentasi Informasi;
c. Seksi Pengembangan Multimedia dan Kelembagaan
Komunikasi.
4. Bidang Telematika, Pos dan Telekomunikasi, membawahkan:
a. Seksi Pengembangan E-Government;
b. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika;
c. Seksi Pos, Sandi dan Telekomunikasi.;
5. Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik,
membawahkan:
a. Seksi Administrasi Sistem Elektronik; b. Seksi Registrasi dan Verifikasi;
c. Seksi Layanan dan Dukungan.;
Adapun rincian tugas pokok, fungsi dan rincian tugas dari mulai Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi, Bidang Pos dan Telekomunikasi, Bidang Telematika dan Kelompok Jabatan Fungsional adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
1. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan di bidang komunikasi dan informatika;
2. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah di bidang komunikasi dan informatika; 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang komunikasi
dan informatika;
4. pelaksanaan ketatausahaan Dinas;
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:
a. penatausahaan urusan umum;
b. penatausahaan urusan keuangan;
c. penatausahaan urusan kepegawaian; dan
d. pengoordinasian dalam penyusunan perencanaan Dinas;
e. dan pengoordinasian pelaksanaan tugas Bidang-Bidang dan
UPT-UPT di lingkungan Dinas.
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
3. Bidang Data, Dokumentasi dan Diseminasi Informasi
Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pengelolaan data, dokumentasi dan diseminasi informasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi mempunyai fungsi: 1. Penyelenggaraan pengolahan data dan penyiapan informasi
bagi masyarakat mengenai kegiatan dan hasil
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
pembinaan kemasyarakatan di Daerah;
2. penyelenggaraan penyebarluasan informasi dan promosi Daerah melalui multi media;
3. penyelenggaraan pengembangan di bidang multimedia; dan 4. penyelenggaraan pembinaan di bidang lembaga informasi.
4. Bidang Telematika, Pos Dan Telekomunikasi
Bidang Telematika, Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup
fasilitasi, dan pengembangan telematika, pos dan telekomunikasi, pengendalian penggunaan frekuensi radio; serta perijinan di bidang pos dan telekomunikasi.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Telematika, Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pengembangan E-Government;
b. penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan aplikasi
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
c. penyelenggaraan fasilitasi akses internet dan
telekomunikasi Satuan Kerja Perangkat Daerah;
d. penyelenggaraan pemeliharaan jaringan internet; dan
e. penyelenggaraan pengelolaan dan pengembangan di bidang
intranet.
Bidang Telematika, Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
5. Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Bidang Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup fasilitasi di bidang layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Telematika mempunyai fungsi:
a. pengelolaan administrasi sistem elektronik;
b. pengelolaan registrasi dan verifikasi pengguna; dan
c. penyelenggaraan layanan dan dukungan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan
2.1.2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang berdasarkan Perda Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah dan ditindaklanjuti Peraturan Walikota Tangerang Nomor 67 Tahun 2014 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika. adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL BIDANG
DATA, DOKUMENTASI DAN
SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN BIDANG TELEMATIKA, POS DAN TELEMUNIKASI
BIDANG LAYANAN PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK
SEKSI
PENGOLAHAN DATA DAN
SEKSI
DOKUMENTASI INFORMASI
SEKSI
PENGEMBANGAN MULTEMEDIA DAN KELEMBAGAAN KOMUNIKASI
SEKSI PENEGMBANGAN
E-GOVENRMENT
SEKSI
SARANA DAN PRASARANA TELEMATIKA
SEKSI
POS, SANDI DAN TELEKOMUNIKASI
SEKSI ADMINISTRASISISTEM ELEKTRONI TELEMATIKA
SEKSI REGISTRASI DAN VERIFIKASI
SEKSI
LAYANAN DAN DUKUNGAN KEPALA DINAS
UPT
2.2.Sumber Daya
Sumber daya Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang terdiri dari sumber daya manusia (pegawai) dan sumber daya asset. Masing-masing sumber daya tersebut dijelaskan melalui uraian di bawah ini.
2.2.1. Sumber Daya Pegawai
Jumlah sumber daya pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang sampai pada tahun 2014 sebanyak 42 orang. Dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan pegawai, paling tinggi sumber daya pegawai Dinas Komunikasi dan Informatik Kota Tangerang adalah S3 sebanyak 1 (satu) orang; S2 sebanyak 8 orang dan Sarjana (S1)/D4 yaitu sebanyak 23 orang, D3 sebanyak 6 orang dan tingkat pendidikan setara SLTA sebanyak 4 orang, seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.
Sementara itu dilihat dari golongan kepegawaian, pada Dinas Komunikasi dan Informatika yaitu golongan II sebanyak 8 orang, Golongan III sebanyak 24 orang, sedangkan Golongan IV
16 7 23 6 1 0 5 10 15 20 25
SD/MI SMP/MTS SMA/MA D3 D4/Sarjana (S1)
S2 S3
Gambar 2.2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan
Kualifikasi Pendidikan
sebanyak 7 orang sedangkan yang berstatus non PNS sebanyak 12 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.
2.3.Kinerja Pelayanan
2.3.1 Perkembangan Komunikasi dan Informatika di Kota Tangerang
Penggunaan teknologi informasi (seperti: wide area network, internet, dan komunikasi bergerak) oleh lembaga
pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk
mentransformasikan hubungan Pemerintah dengan warganya, pelaku dunia usaha (bisnis), dan lembaga pemerintah lainnya disebut e-governance. Teknologi ini dapat mempunyai tujuan yang beragam, antara lain: pemberian layanan pemerintahan yang lebih baik kepada warganya, peningkatan interaksi dengan dunia usaha dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Hasil yang diharapkan dapat berupa pengurangan korupsi, peningkatan transparansi, peningkatan kenyamanan, (Sumber: Situs Web Bank Dunia). 8 24 7 12 0 5 10 15 20 25 30
Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Non PNS
Gambar 2.3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan
Golongan Kepegawaian
Pengembangan e-government di suatu lembaga pemerintah, dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi :
1. Supra struktur e-government yang memuat antara lain
kepemimpinan manajemen lembaga (e-leadeship),
sumberdaya manusia (human resources) dan peraturan di tingkat lembaga yang terkait dengan pengembangan e-Government (regulation),
2. Infrastruktur jaringan yang memuat antara lain protokol
komunikasi, topologi, teknologi dan keamanan,
3. Infrastruktur informasi yang memuat antara lain struktur data,
format data, metoda berbagi data (data sharing), dan sistem pengamanannya,
4. Infrastruktur aplikasi yang memuat antara lain aplikasi layanan
publik, aplikasi antar muka (interface), dan aplikasi back
office.
Dalam rangka melayani kebutuhan akan data dan informasi yang terkait dengan penyelenggaraan pembangunan di Kota Tangerang yang meliputi seluruh aktivitas pembangunan, sumber daya dan kelembagaan serta data administrasi, termasuk informasi yang terkini (up to date) mengenai peraturan pemerintah daerah yang berlaku di Kota Tangerang, data tersebut tersedia dalam media elektronik yang dapat diakses melelaui website Kota Tangerang.
Untuk terus meningkatkan pelayanan terutama kepada masyarakat dalam memperoleh data dan informasi, upaya yang
dilakukan Pemerintah kota Tangerang adalah dengan
melaksanakan pembinaan dan pengembangan jaringan
komunikasi dan informasi, pengembangan pusat data dan informasi Pemkot Tangerang, serta pembangunan infrastruktur jaringan LAN-WAN di 41 gedung pemerintahan 13 Kecamatan, 30 Puskesmas dan 104 Kelurahan. Pada tahun 2014 capaian
tingkat pelayanan data dan informasi sebesar 100% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Penerapan e-government di Pemerintah Kota Tangerang masih pada Tahap Kedua walaupun beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) telah mulai masuk pada tahap ketiga. Hal ini ditandai dengan adanya Website Pemerintah Kota Tangerang yang di dalamnya terdapat informasi dan adanya buku tamu yang dapat dijadikan sarana komunikasi masyarakat. Memang belum bersifat “live chat”, namun hal ini menunjukkan bahwa ada komitmen dari Pemerintah Kota Tangerang untuk membuka ruang komunikasi. Dari segi kuantitas informasi, website yang ada belum dapat menyampaikan informasi yang komprehensif dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Informasi yang tersedia hanya bersifat “common informations” yang belum menyentuh pada kebutuhan layanan masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya kontribusi informasi yang signifikan dari setiap Dinas.
Salah satu OPD yang telah memasuki tahap ketiga adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang. OPD ini telah memiliki situs tersendiri namun linknya dapat diakses dari situs Pemerintah Kota Tangerang. Dalam Situs ini terdapat informasi seputar kepegawaian yang berguna bagi para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang serta masyarakat secara umum. Dalam situs tersebut telah ada fasilitas layanan komunikasi yang digunakan untuk layanan konsultasi kepegawaian serta pendaftaran CPNS online. Layanan konsultasi kepegawaian dilaksanakan melalui sarana buku tamu, email
maupun melalui “live chat” yang disediakan dengan
menggunakan aplikasi yahoo messenger. Sedangkan layanan Pendaftaran CPNS Online dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan data base MySql.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola Teknologi Komunikasi dan Informatika perlu terus diupgrade agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka diperlukan pendidikan dan pelatihan yang sering disesuaikan kebutuhan Pemerintah Daerah Kota Tangerang. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan Pengetahuan aparatur Pemda bidang TIK dan sarana dan prasarana komunikasi online sebanyak 285 orang yang tersebar di 41 OPD (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Seiring dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informatika yang dapat dimanfaatkan guna mendukung penyelenggaraan pembangunan di Kota Tangerang, perlu adanya pendampingan sehingga pemanfaatannya dapat lebih optimal antara lain dengan melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman petunjuk teknis dan peraturan system komunikasi online antar OPD, serta fasilitasi dan pendampingan koordinasi, rapat, pertemuan komunikasi antar OPD dengan metode komunikasi
on-line, termasuk pelaksanaan dan pengembangan e-procurement.
Pada tahun 2013 capaian atas tingkat pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi pegawai Kota Tangerang sebesar 100% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Pelayanan media center kota dilaksanakan dengan membuat area
hotspot pada beberapa lokasi perkantoran Pemerintah Kota
Tangerang serta mobil penyebarluasan informasi, yang
memungkinkan pegawai, masyarakat dapat mengakses informasi-informasi penyelenggaraan pemerintah daerah melalui internet dengan gratis. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, dilaksanakan kegiatan antara lain pengembangan multimedia melalui pemasangan CCTV serta penambahan kapasitas koneksi internet menjadi 7,2 mbps. Pada tahun 2014 capaian tingkat
pelayanan media center sebesar 60% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Penyebarluasan informasi mengenai semua aktivitas yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah Kota
Tangerang kepada masyarakat secara langsung maka
dilaksanakan kegiatan antara lain Pengelolaan Community Access
Point (CAP), penerbitan media internal Koran Benteng, penyebarluasan penyelenggaraan pemerintah daerah melalui media luar ruang, baligho, spanduk, folder, leaflet dan pameran pelayanan publik (expo). Pada tahun 2014 capaian tingkat penyebarluasan penyelenggaraan pemerintah daerah sebesar 100% (Sumber data LKIP Kota Tangerang Tahun 2014).
Situs website Pemerintah Kota Tangerang juga
menyediakan modul aspirasi warga Kota Tangerang sebagai wahana untuk menyampaikan antara lain aspirasi, keluhan dan layanan pengaduan terkait dengan proses penyelenggaraan pembangunan di Kota Tangerang. Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas dan daya jangkau system pengaduan on-line melalui buku tamu
website Kota Tangerang (www.tangerangkota.go.id), SMS
gateway serta penyebarluasan informasi kebijakan pemerintah daerah. Pada tahun 2014 capaian tingkat pengaduan masyarakat secara on-line yang dapat ditindaklanjuti sebesar 80%.
Perkembangan teknologi informatika di samping
memberikan manfaat kepada masyarakat, memiliki peluang terjadi penyalahgunaan teknologi tersebut untuk kepentingan
kelompok atau perorangan. Guna meminimalisir tingkat
pelanggaran di bidang komunikasi dan informasi maka upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang antara lain dengan melaksanakan sosialisasi terhadap para pemanfaat.
Pembinaan dilakukan dengan mengadakan sosialisasi mengenai peraturan dibidang informasi dan komunikasi kepada
para stakeholder diantara para pengelola warnet dan jasa titipan, pada tahun 2014 telah dibina sebanyak 304 orang (Sumber : data LKIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2014).
2.3.2 Kinerja Pencapaian Indikator SPM dan IKK-LPPD
Kinerja pelayanan Dinas Komunikasi dan informatika Kota Tangerang dapat dilihat dari tingkat capaian kinerja beberapa
indikator yang diamanatkan dalam beberapa peraturan
perundang-undangan, seperti Indikator Kinerja Kunci
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IKK-LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Otonomi Daerah (EKPOD). Kinerja seluruh indikator tersebut dapat dirinci pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang
N
o Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Realisasi Capaian Tahun ke
Keterangan
2009 2010 2011 2012 2013
IKK
1 Website milik pemerintah daerah - Ada Ada Ada Ada Ada www.tangerangkota.go.id
2 Sistim Informasi Manajemen Pemda (buah)
- 1 11 11 11 11
3 Adanya media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik ( Website kota, pos, biro humas, leaflet /brosur)
- ada ada ada ada ada Website: www.
tangerangkota.go.id
4 Keberadaan E-procurement - 0 Ada Ada Ada Ada Diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang No. 4 Tahun 2010 tanggal 25 Februari 2010 tentang pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara elektronik (e-procurement) dilingkungan Pemkot Tangerang
5 Penyelengaraan warung internet - 0 0 466 466 477 Diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang No. 10 Tahun 2012 tanggal 31 Februari 2012
tentang Penyelenggaraan Warung Internet
6 Penyelengaraan Jasa titipan - 0 0 0 107 304 Diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang No. 19 Tahun 2012 tanggal 31 Mei 2012 tentang
N
o Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Realisasi Capaian Tahun ke
Keterangan
2009 2010 2011 2012 2013
Penyelenggaraan jasa titipan IKK LPPD
Web site milik pemerintah daerah - Ada Ada Ada Ada Ada
SPM
Diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.14 Tahun 2010 Tentang SPM bidang Komunikasi dan
Informatika Pelaksanaan Desiminasi dan
Pedistribusian Informasi Nasional melalui:
1 Media masa seperti Koran
majalah, Radio dan televisi (kali/ tahun)
12 10 10 10 10 10
2 Media Baru seperti Website (media online)
setiap hari
setiap hari setiap hari
setiap hari setiap hari
setiap hari
3 Media Tradisional seperti
pertunjukan rakyat (kali/tahun Tiap Kecamatan)
12 - - - - -
4 Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah, diskusi dan lokakarya (kali/tahun) 12 4 Lokakarya 10 Press tour 2 Lokakarya 5 Lokakarya 4 Lokakarya
5 Media luar ruang seperti media bulletin, leaflet, booklet, brosur,
N
o Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Realisasi Capaian Tahun ke
Keterangan
2009 2010 2011 2012 2013
spanduk, dan baliho (kali/tahun) 6 Cakupan Pengembangan dan
Pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
50% 16% 16% 16% 16% 16%
EKPOD
1 Jumlah jaringan komunikasi - 135.553 76.599 59.068
2 Web site milik pemerintah daerah - Ada Ada Ada Ada Ada
3 Rasio wartel/warnet - 0,03 % 0,03 % 0,03 % 0,03 % 0,03 %
4 Jumlah surat kabar nasional/lokal - 24 24 24 24 24
5 Jumlah penyiaran radio/TV - 5 5 5 5 5
Kinerja keuangan Dinas Komunikasi dan informatika Kota Tangerang berdasarkan hasil evaluasi masing-masing program pada Renstra Tahun 2008-2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pada program Pelayanan Administrasi Perkantoran alokasi anggaran terbesar adalah pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 624.906.550, meningkat dibandingkan empat tahun sebelumnya
sebesar Rp. 371.610.600, pada tahun 2009. Rata-rata
pertumbuhan anggaran pada program pelayanan administrasi perkantoran sebesar 14,60% per tahun. Tingkat capaian realisasi anggaran antara 91,89% - 96,25%.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Alokasi anggaran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tertinggi pada tahun 2009 sebesar Rp. 10.46.865.000,-. Sedangkan alokasi paling rendah pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 341.250.000. Realisasi anggaran tertinggi terjadi pada tahun 2012 mencapai 97,23% Rata-rata pertumbuhan anggaran pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 14,82%. Tingkat capaian realisasi anggaran program berada di atas 90% setiap tahunnya.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada Dinas Komunikasi dan InformatikaKota Tangerang hanya dialokasikan pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.75.000.000,- dengan tingkat realisasi anggaran sebesar 89,53%.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Alokasi anggaran pada Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan menunjukkan tren meningkat dalam lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2009 sebesar Rp. 143.721.800,- meningkat menjadi Rp. 286.746.000,- pada tahun 2013. Rata-rata pertumbuhan anggaran pada
program tersebut sebesar 20,44%. Realiasi anggaran setiap tahunnya cukup baik berada pada kisaran 89,43% - 98,53%.
5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media
Massa
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa dalam lima tahun terakhir (2009-2013) anggaran kegiatan setiap tahunnya terpenuhi. Alokasi anggaran tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp. 8.299.339.000,- dengan realisasi anggaran antara 85,95% - 95,86%.
6. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan
Informasi
Untuk Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi pada Dinas Komunikasi dan InformatikaKota Tangerang hanya dialokasikan pada tahun 2009 sebesar Rp.3.000.0000,- dengan tingkat realisasi anggaran sebesar 96,6%.
7. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi
dan Informasi
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi dilaksanakan pada tahun 2010, 2011 dan 2013. Tren meningkat paling tinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 491.832.000,- dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar Rp.25.000.000,- dan tahun 2011 sebesar Rp.75.000.000,-. Realisasi anggaran berada pada kisaran 83,2% - 93,33%.
8. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
Alokasi anggaran pada Program Kerjasama Informasi dan Media Massa trennya mengalami peningkatan yang sangat tajam dalam lima tahun terakhir. Alokasi anggaran tertinggi pada tahun 2013
sebesar Rp. 3.192.225.034,-. Rata-rata pertumbuhan anggaran
pada Program Kerjasama Informasi dan Media Massa sebesar 29,45%, dengan tingkat realisasi antara 83,3% - 94,18%.
Rincian kinerja anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.4
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang
No Uraian Anggaran (Rp.000) Tahun Realisasi Anggaran (Rp.000) Tahun
Rasio (%) Antara Anggaran dengan Realisasi Tahun Rata-Rata Pertumbuhan (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi 1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 371.610 484.432 482.037 465.150 614.106 341.488 464.392 454.557 431.831 591.077 91,89 95,86 94,30 92,84 96,25 14,60 16,44 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 10.46.865 2.047.991 418.874 1.242.087 341.250 546.680 1.926.475 403.937 1.207.632 330.305 52,22 94,07 96,43 97,23 96,79 14,82 74,92 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - - - - 75.000 - - - - 67.150 - - - - 89,53 - - 4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan
143.721 153.900 193.541 190.667 286.746 137.450 153.900 191.616 187.855 259.289 95,64 100,00 99,01 98,53 90,42 20,44 18,13
5 Program
Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
1.751.305 3.802.062 4.323.246 5.713.252 8.299.339 1.499.012 3.410.202 4.110.936 5.109.499 7.955.691 85,59 89,69 95,09 89,43 95,86 52,06 57,01
6 Program Pengkajian
dan Penilitan Bidang Komunikasi dan Informasi 3.000 - - - - 28.979 - - - - 96,60 - - - - - - 7 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi - 25.000 75.000 - 491.832 - 22.000 70.000 - 409.206 - 88,00 93,33 - 83,20 - - 8 Program Kerjasama
Informasi dan Media
No Uraian Anggaran (Rp.000) Tahun Realisasi Anggaran (Rp.000) Tahun
Rasio (%) Antara Anggaran dengan Realisasi Tahun Rata-Rata Pertumbuhan (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi 1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Massa
Hal - 59
2.4.Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatikasebagaimana tersebut di atas, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai faktor peluang maupun tantangan berdasarkan hasil analisis SWOT bagi Dinas Komunikasi dan Informatika dalam pembangunan sistem informasi dan komunikasi Kota Tangerang.
2.4.1 Tantangan
Beberapa kondisi yang menjadi tantangan bagi Dinas Komunikasi dan InformatikaKota Tangerang adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
bergerak sangat pesat yang akan memperbesar tingkat kompleksitas dalam manajemen pengelolaannya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, kemampuan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dapat beradaptasi dengan
perkembangan, kemampuan penyediaan dana, dan
kesiapan kultur kerja organisasi.
2. Perkembangan pesat konvergensi di bidang TIK yaitu
konvergensi dari teknologi telekomunikasi, multimedia dan informatika atau konvergensi 3 “C” (Communications,
Computing dan Content) secara signifikan mempengaruhi
perkembangan industri terkait dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mampu meningkatkan daya saing pada tatanan lokal, regional dan global.
3. Meningkatnya tuntutan masyarakat kepada pemerintah
dalam menciptakan suatu sistem tata pemerintahan yang tertata baik (good governance) yang transparan dan
akuntabel berbasis e-government, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi pembangunan secara mudah.
4. Berlakunya perdagangan bebas antar negara (ASEAN–
China Free Trade Area (ACFTA) tahun 2010, ASEAN Economic Community (AEC) 2015, dan Pasar bebas asia
Pasifik (APEC) 2020) menyebabkan pengurangan
hambatan dalam perdagangan antar negara. Untuk dapat berperan serta dalam kompetisi tersebut, salah satu strategi perlu digunakan adalah melalui peningkatan peran (pengembangan dan pendayagunaan) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
5. Meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana TIK bagi
penduduk Kota Tangerang untuk mewujudkan hak warga sesuai dengan Deklarasi Prinsip-prinsip, Rencana Aksi, Komitmen dan Agenda untuk membangun masyarakat informasi dunia yang inklusif dan sejahtera berbasis pengetahuan (Information and Knowledge Based Society) sebagaimana disepakati dalam pertemuan tingkat tinggi Kepala Negara sedunia (World Summit on the Information
Society - WSIS I tahun 2003 dan WSIS II tahun 2005).
Dokumen tersebut mengharuskan pada tahun 2015
seluruh sekolah mulai SD sampai universitas,
perpustakaan, rumah sakit, pusat ilmu dan pengetahuan, pusat kebudayaan, museum, kantor pos dan kearsipan, seluruh desa harus sudah terhubung dengan fasilitas telekomunikasi dan informasi, dan memastikan bahwa lebih dari separuh jumlah penduduk dunia harus sudah
mempunyai akses terhadap informasi dengan
memberdayakan TIK.
6. Semakin meningkatnya kejahatan dengan menggunakan
teknologi berbasis infromasi yang menuntut pemerintah termasuk Kota Tangerang untuk dapat melakukan kontrol
melalui sistem pengawasan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (IT) untuk mengatasi perkembangan masalah cyber crime di Kota Tangerang;
7. Adanya amanat afirmatif tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan adanya kewajiban bagi seluruh Badan Publik untuk memberikan tata cara pelayanan informasi publik sesuai dengan standar pelayanan.
2.4.1 Peluang
Beberapa kondisi yang menjadi peluang bagi Dinas Komunikasi dan Informatikaadalah sebagai beriikut :
1. Komitmen tinggi dalam penerapan sistem pelayanan digital
(e-government) dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, baik Pemerintah Daerah Kota Tangerang, Pemerintah Provinsi Banten, maupun pemerintah pusat. Hal ini menjadi peluang bagi Dinas Informasi dan Komunikasi
dalam penyediaan jaringan media informasi dan
komunikasi untuk masyarakat secara merata (internet, radio, pos, telepon dan lainnya);
2. Kebijakan pengembangan cyber city di Kota Tangerang,
memberikan peluang bagi Dinas Komunikasi dan
Informatikauntuk melayani masyarakat lebih optimal agar memiliki kemudahan dalam mengakses fasilitasi informasi komunikasi berbasis IT;
3. Tingginya animo masyarakat Kota Tangerang dalam
menggunakan media informasi dan komunikasi internet dan telepon. Hal ini menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tangerang.
4. Kedekatan lokasi Kota Tangerang dengan Ibu kota Jakarta.
perkembangan teknologi dan informatika di Kota Tangerang.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Permasalahan berkaitan dengan pelayanan Komunikasi dan Informatika sesuai dengan tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kerjasama bidang informasi komunikasi
yang dilaksanakan oleh Pemda dengan media cetak;
2. Belum optimalnya pengelolaan website Kota Tangerang,
e-mail resmi, Call Center melalui akses internet sebagai
sarana interaksi antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha secara elektronik;
3. Belum optimalnya bimbingan teknis tata cara penggunaan
aplikasi atau sistem informasi yang sudah terbangun atau dikembangkan;
4. Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat dalam
hal penyediaan sarana Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang cepat, tepat dan mudah diakses;
5. Belum optimalnya integrasi aplikasi/sistem informasi
layanan aparatur dan layanan publik berbasis web;
6. Kurangnya sarana dan prasarana kantor terutama yang
mendukung bagi kegiatan penerapan teknologi informasi dan komunikasi;
7. Belum optimalnya aparatur dalam memanfaatkan aplikasi
yang sudah dibangun dan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan administrasi perkantoran melalui jaringan
8. Belum optimalnya pengelolaan sistem database Kota Tangerang yang berbasis teknologi informatika dan komunikasi yang dapat di akses oleh pihak-pihak yang membutuhkan;
9. Belum optimalnya kualitas dan kuantitas jaringan media informasi dan komunikasi untuk masyarakat (internet, radio, pos, telepon);
10.Belum optimalnya kondisi infrastruktur teknologi
informatika untuk mendukung pelayanan elektronik
kepada pengambil kebijakan;
11.Rendahnya cakupan pengembangan dan pemberdayaan
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di tingkat
kecamatan;
12.Kurang optimalnya sistem pengawasan berbasis teknologi
informatika dan komunikasi (IT) untuk mengatasi
pelanggaran dan penyalahgunaan dalam penggunaan aplikasi elektronik dan kerusakan jaringan di Kota Tangerang;
13.Belum optimalnya pelayanan tindak lanjut Pengaduan
Masyarakat secara Online;
14.Terbatasnya kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam
Bidang teknologi dan informasi untuk mendukung
pengembangan e-government;
15.Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pelayanan
multimedia center pada lokasi-lokasi tertentu (jaringan LAN/WAN);
16.Belum adanya hubungan dan kerjasama bidang
pengembangan telematika dengan kota-kota yang sudah menerapkan teknologi informatika dan komunikasi secara maksimal;
17.Belum optimalnya pemanfaatan Sistem Pengadaan secara
18.Masih kurangnya fasilitas pelayanan pengadaan secara elektronik;
19.Belum terstandarnya layanan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK);
20. Belum tersedianya peraturan daerah yang mendukung
terlaksananya tertib penggunaan media informasi dan komunikasi elektronik;
21.Belum terpenuhinya sarana prasarana, sumber daya
manusia serta software dan hardware Teknologi
informatika (TI) sesuai dengan Masterplan Teknologi informatika yang telah ada.
Tabel 3.1
Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi
Aspek Capaian/Kondi
si saat ini
Standar yang digunakan
Faktor yang mempengauhi Permasalahan
Pelayanan SKPD Internal (kewenang an SKPD) Eksternal (diluar kewenangan SKPD) Partisipasi Stakeholder dalam hal Informasi & Komunikasi Integrasi Aplikasi 1. Pelaksanaan masih dikelola masing-masing SKPD; 2. Penyerapan di dalam dokumen RKA dan APBD sesuai kebutuhan pengguna; 3. Pengintegrasian database kurang diperhatikan. 1. Tersedianya Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); 2. Integrasi dan Interportabilitas; 3. Tersedianya atau dukungan Regulasi Integrasi aplikasi dan Rencana Induk. 1. Usulan kebutuhan data; 2. Akses dari berbagai SKPD; 3. Jumlah kebutuhan usulan anggaran; 1. Integrasi dan Interoperabilitas antar aplikasi; 2. Regulasi Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kapasitas kelembagaan dan aparatur 1. Kapasitas kelebagaan sebagai Chief Of Information Officer (CIO); 3. Regulator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tingkat kepedulian masyarakat rendah E-Leadership Walikota dalam implementasi Pelaksanaan aspirasi integrasi database belum maksimal 1. Sistem Informasi yang belum terintegrasi dan interopabilitas; 2. Lemahnya koordinasi teknis antar pemilik aplikasi.
3.2.Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
1. Visi
Visi merupakan arah atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (Clarity of direction) berdasarkan situasi dan kondisi saat ini. Pemerintah Kota Tangerang telah menetapkan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2014-2018 yang merupakan penjabaran dari Visi Walikota Tangerang, yaitu sebagai berikut: Pengelolaan data dan Website Pengelolaan, Akurasi dan validasi update website belum maksimal. Pengelolaaan, pendampingan dan evaluasi informasi website. Jumlah aparatur atau administrator dan penulis terbatas. Koordinasi dan kerjasama antar SKPD Ketersediaan dan dan Tingkat akurasi penulisan. Kapasitas SDM TIK 1. Ketidakmerataan jumlah SDM TIK; 2. Kompetensi berbasis TIK kurang memadai. 1. Latar belakang pendidikan berbasis TIK; 2. Kemampuan TIK. 1. Peningkatan kapasitas SDM TIK; 2. Kesempatan Diklat/bintek TIK. 1. Penempatan pegawai kewenangan BKPP; 2. Kesesuaian diklat. Kapasitas aparatur SDM TIK Tatakelola Kelembagaan TIK 1. Penyusunan & pelaporan keuangan belum optimal; 2. Tingkat kedisiplinan aparatur; 3. Ketersediaan SOP Infrastruktur dan Aplikasi TIK; 4. Ketersediaan standar sarana dan prasarana. 1. Laporan Keuangan; 2. Absensi pegawai; 3. Realisasi anggaran; 4. Surat Keputusan SOP. 1. Penegakan disiplin pegawai; 2. Tatakelola Infrastruktur dan Aplikasi TIK, Peran bagian Organisasi dan Tata Kelola dalam pendampingan Sarana dan prasarana
“TERWUJUDNYA KOTA TANGERANG YANG MAJU, MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA, DENGAN MASYARAKAT YANG BERAKHLAKUL KARIMAH”
Penjelasan dari Visi Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
a) Kota Tangerang Maju
Keberhasilan pembangunan di Kota Tangerang
sebelumnya di bawah kepemimpinan Walikota
H. Wahidin Halim dan Wakil Walikota H. Arief
Wismanysah telah menorehkan prestasi dan
penghargaan di tingkat nasional. Hasil karya
pembangunan ini pun telah dirasakan langsung oleh warga masyarakat Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang sudah mampu memberikan pelayanan
terbaik dalam memenuhi kebutuhan dasar
masyarakatnya. Keberhasilan ini telah menjadi teladan dan rujukan pemerintah daerah lain di Indonesia,
bahkan sebagian diantaranya menjadikan Kota
Tangerang percontohan dan tempat studi banding. Fasilitas infrastruktur dan pelayanan publik yang meliputi kebutuhan dasar yakni pendidikan, kesehatan yang dimiliki Kota Tangerang setara dengan kota-kota maju di Indonesia. Kedepan proyeksi pembangunan tata kelola perkotaan yang berorientasi lingkungan Kota Tangerang bisa sejajar dengan kota-kota maju di kawasan Asia Tenggara.
b) Mandiri, Dinamis, Sejahtera
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah daerah,
Kota Tangerang mandiri bermakna bahwa
pembangunan yang dilakukan dengan memaksimalkan segenap potensi daerah yang dimiliki maka akan mendorong bertumbuhnya rasa percaya diri dalam diri segenap masyarakat dan seluruh stakeholders-nya. Bahkan mentalitas kemandirian yang tumbuh dalam setiap orang akan menjadi semangat pemicu bagi kemandirian daerah.
Rasa cinta dan rasa memiliki kepada kota yang menjadi tempat bermukim dan berhuni semakin besar sehingga bersama-sama menjaga dan ikut bertanggung jawab
dalam kelangsungan pelaksanaan pembangunan.
Semangat kemandirian ini pun akan mendorong warga Kota Tangerang selalu menjaga harkat dan martabat daerahnya. Kota Tangerang yang Dinamis adalah cermin kehidupan warga Kota Tangerang. Meski berbeda latar belakang etnis dan budaya serta perbedaan kultur, namun di kota ini muncul semangat
kebersamaan dan rasa nasionalisme berbasis
kedaerahan. Sebuah perbedaan bukan suatu rintangan tapi sebaliknya menjadi pengikat dan jalinan tenggang rasa dan tanggung jawab, sikap tolerasi yang universal tercermin dari nilai-nilai Akhlakul Karimah yang menjadi moto Kota Tangerang. Kehidupan yang dinamis dan berkesinambungan dengan mengikuti era perkembangan zaman harus terus berjalan sinergi dan linier.
Kota Tangerang yang Sejahtera tentu menjadi harapan dan cita-cita dari semua masyarakat. Kehidupan yang baik itu akan menumbuhkan nilai, derajat dan
martabat hidup seseorang. Jika masyarakatnya
sejahtera tatanan kehidupan manusia pun akan semakin baik dan berkualitas, dan jika rakyat sejahtera maka masyarakat tidak lagi menjadi objek tapi subjek
yang menerima kehidupan yang makmur dan
berkeadilan sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
c) Masyarakat Akhlakul Karimah
Akhlakul Karimah adalah simbol dari masyarakat Kota Tangerang. Aspek ini bersumber dari sikap dan perilaku akhlak mulia yang dicerminkan melalui kualitas
hubungan antara manusia dengan Tuhan dan
hubungan antara manusia itu sendiri. Akhlak mulia
menjadi landasan moral dan etika dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pemahaman dan pengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang religius, demokratis, mandiri, berkualitas sehat
jasmani rohani, serta tercukupi kebutuhan material
spiritual, sehingga mampu mewujudkan sebuah
masyarakat madaniyyah dan hidup menuju negeri yang
baldatun toyibatun warabun ghafur.
Visi ini tentu tidak akan merombak total apa yang sudah dicanangkan sebelumnya, melainkan akan melanjutkan, menambahkan dan memperkuat aspek-aspek yang belum disentuh atau belum dilaksanakan secara paripurna, baik karena keterbatasan waktu maupun keterbatasan anggaran. Sehingga dalam 5 (lima) tahun yang akan datang, dapat terwujud suatu tatanan masyarakat kota yang disegani.
2. Misi
Secara umum, Misi dapat diartikan sebagai suatu rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berdasarkan pada rumusan Visi Kota Tangerang 2014 - 2018 tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel
dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten dan profesional.
b) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya
saing tinggi.
c) Mengembangkan kualitas pendidikan, kesehatan dan
kesejahteraan sosial demi terwujudnya masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi.
d) Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang
memadai dan berkualitas.
e) Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang informasi dan komunikasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Berdasarkan tugas pokok tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika mendukung pencapaian Misi ke-1 Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten dan profesional; dan Misi ke-4 Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas.
Keterkaitan antara misi Kota Tangerang dengan tugas pokok dan fungsi SKPD dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Keterkaitan Visi dan Misi Kota Tangerang dengan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD
Misi Keterkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD Misi ke-1 Mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, akuntabel dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas,
kompeten dan profesional
a. Mendorong terwujudnya sistem kinerja
administrasi dan koordinasi pemerintahan yang optimal melalui dukungan teknologi informatikadan komunikasi.
b. Perumusan kebijakan teknis urusan informasi
dan komunikasi;
c. Penyelenggaraan pengendalian dan
operasional informasi dan komunikasi;
d. Pelaksanaan tugas teknis pengolahan data dan
pengembangan multi media;
e. Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan
perijinan bidang informasi dan komunikasi;
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan
Komunikasi dan Informatika pembangunan kepada masyarakat;
g. Pelaksanaan teknis administratif meliputi
administrasi umum, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, dan administrasi
perlengkapan;
h. Pengoordinasian lintas sektor;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Misi ke-4 Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan
j. Pelaksanaan tugas teknis pembangunan
prasarana dan sarana dan pemeliharaan teknologi jaringan informasi dan komunikasi;
Misi Keterkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD
berkualitas
Adapun permasalahan yang diperkirakan dapat
menghambat ketercapaian misi ke 1 dan juga beberapa pendorong untuk tercapainya misi ke 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
Misi, Permasalahan Layanan Dinas Kominfo dan Faktor Penghambat maupun Pendorong
Misi Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong Misi ke-1 Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten dan profesional 1. Belum optimalnya kerjasama bidang informasi komunikasi yang dilaksanakan oleh Pemda dengan media cetak
2. Belum optimalnya
pengelolaan website Kota Tangerang,
e-mail resmi, Call Center melalui akses
internet sebagai sarana interaksi antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha secara
elektronik
3. Belum optimalnya
bimbingan teknis tata cara penggunaan aplikasi atau sistem informasi yang sudah terbangun atau dikembangkan
4. Belum optimalnya
pelayanan kepada masyarakat dalam hal penyediaan sarana Teknologi Informasi dan komunikasi yang cepat, tepat dan
1. Belum adanya kesiapan SDM untuk penerapan TIK pada seluruh tatanan instansi pemerintah Kota Tangerang. 2. Masih lemahnya kebijakan penerapan TIK untuk seluruh komponen instansi pemerintah di Kota Tangerang. 3. Prasarana untuk pengembang an TIK masih terbatas di masing-masing SKPD; 4. Belum optimalnya kesadaran informasi 1. Kualitas SDM apartaur yang memadai untuk dikembangkan dalam penerapan TIK. 2. Dukungan finansial baik melalui APBD Kota, Provinsi maupun melalui pendanaan nasional. 3. Pada sebagian wilayah sudah terbangun infrastruktur jaringan TIK. 4. Tren era globalisasi yang tidak dapat ditolak. 5. Perkembangan layanan internet semakin meluas di masyarakat. 6. TIK mempermudah dalam menyampaikan berbagai
Misi Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong mudah diakses 5. Belum optimalnya integrasi aplikasi/ sistem informasi layanan aparatur dan layanan publik
berbasis web
6. Kurangnya sarana dan
prasarana kantor terutama yang mendukung bagi kegiatan penerapan teknologi informatika dan komunikasi. 7. Belum optimalnya aparatur dalam memanfaatkan aplikasi yang sudah dibangun dan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan administrasi perkantoran melalui jaringan Local Area
Network (LAN). maupun internet 8. Belum optimalnya pengelolaan sistem database Kota Tangerang yang berbasis teknologi informatika dan komunikasi yang dapat di akses oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
9. Belum optimalnya
kualitas dan kuantitas jaringan media
informasi dan komunikasi untuk masyarakat (internet, radio, pos, telepon).
10. Belum optimalnya kondisi infrastruktur teknologi informatika untuk mendukung pelayanan elektronik kepada pengambil kebijakan. yang dimiliki masyarakat dalam penggunaan TIK. 5. Penggunaan teknologi informatika dan komunikasi belum merata dan luasannya masih terbatas. 6. Harga perangkat pengembang an TIK masih relatif mahal. 7. Belum adanya perencanaan yang memadai dalam pengembang an TIK. infromasi penyelenggara an pemerintahan kepada masyarakat.
Misi Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong 11. Rendahnya Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Di Tingkat Kecamatan. 12. Kurang optimalnya sistem pengawasan berbasis teknologi informatikadan
komunikasi (IT) untuk mengatasi
pelanggaran dan penyalahgunaan dalam penggunaan aplikasi elektronik dan kerusakan jaringan di Kota Tangerang. 13. Belum optimalnya pelayanan tindak lanjut Pengaduan Masyarakat secara Online. 14. Terbatasnya kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam Bidang teknologi dan informasi untuk mendukung pengembangan e-government. 15. Belum adanya hubungan dan kerjasama bidang pengembangan telematika dengan kota-kota yang sudah menerapkan teknologi informatikadan komunikasi secara maksimal. 16. Belum optimalnya pemanfaatan Sistem Pengadaan secara Elektronik. 17. Masih kurangnya fasilitas pelayanan pengadaan secara elektronik. 18. Belum terstandarnya layanan Teknologi Iinformasi dan Komunikasi (TIK).