• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Bulan Agustus 2012, NTP Nasional dan Provinsi Papua Barat pada masing-masing subsektor tercatat sebesar 104.59 dan 83.81 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTPP);109.73 dan 106.06 untuk Subsektor Hortikultura (NTPH); 105.39 dan 119.11 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR);

101.39 dan 111.38 untuk Subsektor Peternakan (NTPT); dan 105.66 dan 112.30 untuk Subsektor Perikanan (NTN). NTPp Nasional tercatat untuk bulan Agustus 2012 sebesar 105.26 atau mengalami kenaikan sebesar

0.28 persen sedangkan NTPp Provinsi Papua Barat pada Agustus 2012 sebesar 100.81 atau mengalami penurunan sebesar -0.41 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada bulan Agustus 2012, terjadi inflasi didaerah perdesaan secara regional di Provinsi Papua Barat sebesar 1.02 persen, hal ini terjadi karena enam dari tujuh kelompok konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan dan satu kelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan. Enam kelompok pengeluaran rumah tangga yang mengalami kenaikan atau inflasi yakni kelompok bahan makanan (1.60%); kelompok makanan jadi (0.81%); kelompok sandang (1.05%); kelompok kesehatan (0.60%); kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar (0,79%); dan kelompok transportasi dan komunikasi (0.01%). Kemudian satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan atau deflasi yaitu kelompok perumahan sebesar (-0.51%).

No.41/09/91 Th. VI, 03September 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PROVINSI PAPUA BARAT

1.

Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani

.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 8 (delapan) Kabupaten di Provinsi Papua Barat pada bulan Agustus 2012, menunjukan bahwa NTP Provinsi Papua Barat mengalami penurunan sebesar -0.41

(2)

Hal ini disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian

umumnya mengalami kenaikan lebih lambat

dibandingkan kenaikan indeks

harga

barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun

untuk keperluan produksi pertanian umumnya.

NTP Provinsi Papua Barat pada bulan Agustus2012 dibandingkan bulan Juli 2012 menunjukkan

empat dari lima subsektor mengalami penurunan dan satu subsektor mengalami kenaikan. Empat

subsektor yang mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan

(-0.67%),

subsektor hortikultura

(-0.73%);

subsektor tanaman perkebunan rakyat

(-0.75%),

dan subsektor peternakan (

-0.40%).

Kemudian satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan yaitu subsektor perikanan

(0.76%).

Tabel 1.

Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per SubsektorAgustus2012 (2007=100)

Subsektor Bulan PersentasePerubahan

Juli Agustus

[1] [2] [3] [4]

1. TanamanPangan

a. Indeks yang Diterima (It) 116.67 116.96 0.24

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 138.28 139.55 0.92

c. NilaiTukarPetani (NTPP) 84.38 83.81 -0.67 2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) 138.83 138.98 0.11

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 129.94 131.04 0.85

c. NilaiTukarPetani (NTPH) 106.84 106.06 -0.73 3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) 154.71 154.94 0.15

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128.92 130.09 0.90

c. NilaiTukarPetani (NTPR) 120.00 119.11 -0.75 4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) 139.04 139.46 0.30

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 124.33 125.21 0.70

c. NilaiTukarPetani (NTPT) 111.83 111.38 -0.40 5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) 145.65 147.81 1.48

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 130.69 131.63 0.72

c. NilaiTukarPetani (NTN) 111.45 112.30 0.76

Gabungan/Provinsi Papua Barat

a. Indeks yang Diterima (It) 132.85 133.39 0.41

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 131.24 132.32 0.82

(3)

2.

Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam sesuai komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Agustus 2012,secara agregat indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Papua Barat mengalami kenaikan sebesar 0.41 persen apabila dibandingkan dengan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada bulan Juli 2012, yaitu dari 132.85 menjadi 133.39.

Kenaikan It bulan Agustus 2012 disebabkan karena dari lima subsektor mengalami kenaikan indeks. Lima subsektor yang mengalami kenaikan indeks yaitu subsektor perikanan (1.48%); subsektor peternakan (0.30%);

subsektor tanaman bahan makanan (0.24%); subsektor tanaman perkebunan rakyat (0.15%) dan subsektor hortikultura (0.11%)

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Indeks harga yang dibayar petani (Ib) berfluktuasi diakibatkan oleh harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada bulan Agustus 2012 Ib di Provinsi Papua Barat dilaporkan secara agregat mengalami kenaikan sebesar

0.82 persen bila dibandingkan Juli 2012, yaitu dari 131.24 menjadi 131.24. Kenaikan Ib terjadi karena lima subsektor mengalami kenaikan indeks. Lima subsektor yang mengalami kenaikan indeks yakni subsektor tanaman pangan

(0.92%); subsektor tanaman perkebunan rakyat (0.90%); subsektor hortikultura (0.85%); subsektor perikanan (0.72%);

dan subsektor peternakan (0.70%).

4. NTP Subsektor

a.

Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Pada bulan Agustus 2012 NTPP di Provinsi Papua Barat mengalami penurunan sebesar -0.67 persen di bandingkan bulan Juli 2012 yaitu dari 84.38 menjadi 83.81. Penurunan NTPP ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0.92 persen relatif lebih cepat dibandingkan indeks harga yang diterima petani yang mengalami perubahan sebesar 0.24 persen.

Kenaikan It Agustus 2012 disebabkan karena indeks kelompok palawija sebesar 0.32 persen apabila dibandingkan Juli 2012 yaitu dari 124.29 menjadi 124.68. Disisi lain, kenaikan Ib agustus 2012 disebabkan karena kenaikan indeks kelompok konsumsi rumah tangga petani sebesar 1.04 persen dan indeks kelompok biaya pro duksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang mengalami kenaikan sebesar 0.17 persen.

b.

Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada bulan Agustus 2012, NTPH di Provinsi Papua Barat dilaporkan mengalami penurunan sebesar -0.73

persen apabila dibandingkan bulan Juli 2012 yaitu dari 106.84 menjadi 106.06, hal ini karena dipicu dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0.85 persen relatif lebih cepat dibandingkan kenaikan indeks harga yang diterima petani yang hanya mengalami perubahan sebesar 0.11 persen.

Kenaikan It bulan Agustus 2012 dipicu oleh kenaikan indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 0.74

(4)

sebesar -0.85 persen. Disisi lain, kenaikan Ib bulan Agustus 2012 ini dipicu oleh kenaikan indeks harga kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0.98 persen sedangkan indeks harga kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang tidak mengalami perubahan.

Tabel 2.

Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per Subsektor dan Perubahannya

Agustus2012 (2007=100)

Kelompokdan Sub kelompok Bulan PersentasePerubahan

Juli Agustus [1] [2] [3] [4] 1. TanamanPangan a. IndeksDiterimaPetani 116.67 116.96 0.24 - Padi 96.77 96.77 0.00 - Palawija 124.29 124.68 0.32 b. IndeksDibayarPetani 138.28 139.55 0.92 - IndeksKonsumsiRumahTangga 145.18 146.69 1.04 - Indeks BPPBM 106.92 107.10 0.17 2. Hortikultura a. IndeksDiterimaPetani 138.83 138.98 0.11 - Sayur-sayuran 161.55 162.75 0.74 - Buah-buahan 114.45 113.48 -0.85 b. IndeksDibayarPetani 129.94 131.04 0.85 - IndeksKonsumsiRumahTangga 135.09 136.41 0.98 - Indeks BPPBM 104.56 104.56 0.00

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. IndeksDiterimaPetani 154.71 154.94 0.15

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 154.71 154.94 0.15

b. IndeksDibayarPetani 128.92 130.09 0.90 - IndeksKonsumsiRumahTangga 136.89 138.56 1.22 - Indeks BPPBM 111.46 111.52 0.05 4. Peternakan a. IndeksDiterimaPetani 139.04 139.46 0.30 - TernakBesar 116.52 117.29 0.66 - Ternak Kecil 156.40 156.40 0.00 - Unggas 156.77 157.82 0.68 - HasilTernak 119.73 119.83 0.09 b. IndeksDibayarPetani 124.33 125.21 0.70 - IndeksKonsumsiRumahTangga 132.81 134.16 1.01 - Indeks BPPBM 108.95 108.96 0.02

(5)

5. Perikanan a. IndeksDiterimaPetani 145.65 147.81 1.48 - Penangkapan 145.65 147.81 1.48 b. IndeksDibayarPetani 130.69 131.63 0.72 - IndeksKonsumsiRumahTangga 139.23 140.58 0.97 - Indeks BPPBM 113.41 113.50 0.08

c.

Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada bulan Agustus 2012 NTPR mengalami penurunan sebesar -0.75 persen apabila dibandingkan dengan Juli 2012 yaitu dari 120.00 menjadi 119.11, hal ini akibat dari kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar

0.15 persen relatif lebih lambat dibandingkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar

0.90persen.

Kenaikan It bulanAgustus 2012 disebabkan oleh kenaikan indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat yang secara rata-rata sebesar 0.15 persen dibandingkan dengan Juli 2012 yaitu dari 154.71 persen menjadi

154.94 persen. Disisi lain, kenaikan Ib pada bulan Agustus 2012 dikarenakan indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0.05 persen dan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan indeks sebesar 1.22 persen.

d.

Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada bulan Agustus 2012, NTPT mengalami penurunan sebesar -0.40 persen apabila dibandingkan bulan Juli 2012 yaitu dari 111.83 menjadi 111.38. Hal ini terjadi karena kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar

0.70 persen lebih cepat dibandingkan kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0.30 persen.

Kenaikan It pada Agustus 2012 ini disebabkan karena terjadi kenaikan pada indeks harga kelompok ternak besar sebesar 0.66 persen, kelompok unggas sebesar 0.68 persen, dan hasil ternak sebesar 0.09 persen sedangkan untuk kelompok ternak kecil tidak mengalami perubahan. Kenaikan Ib pada bulan Agustus 2012 ini disebabkan karena terjadi kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1.01 persen serta pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang mengalami kenaikan sebesar 0.02 persen.

e.

Subsektor Perikanan (NTN)

Pada bulan Agustus 2012, terjadi kenaikan NTN sebesar 0.76 persen dibandingkan bulan Juli 2012 yaitu dari

111.45 menjadi 112.30.Kenaikan NTN ini dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 1.48

yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0.72 persen. Kenaikan It bulan Agustus 2012 dikarenakan kenaikan pada indeks harga kelompok komoditi penangkapan sebesar 1.48 persen apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2012 yaitu dari 145.65 menjadi 147.81.Kenaikan Ib pada Agustus 2012 disebabkan karena kenaikan indeks kelompok konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0.97

persen dan indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang mengalami kenaikan sebesar 0.08 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

(6)

5.

IndekHargaKonsumenPedesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan.Pada bulan Agustus 2012, terjadi inflasi didaerah perdesaan secara regional di Provinsi Papua Barat sebesar 1.02 persen, hal ini terjadi karenaenam dari tujuh kelompok konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan dan satu kelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan. Enam kelompok pengeluaran rumah tangga yang mengalami kenaikan atau inflasi yakni kelompok bahan makanan (1.60%); kelompok makanan jadi (0.82%);

kelompok sandang (1.05%); kelompok kesehatan (0.60%); kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar

(0,79%); dan kelompok transportasi dan komunikasi (0.01%). Kemudian satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan atau deflasi yaitu kelompok perumahan yaitu sebesar (-0.51%).

Tabel.3

Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat dan Nasional MenurutKelompokPengeluaran, Agustus2012 (2007=100)

Inflasi

Pedesaan

Provinsi

Inflasi

Pedesaan

Nasional

Agustus

2012

Agustus

2012

[2]

[3]

Konsumsi Rumah Tangga

1.02

0.80

1

Bahan Makanan

1.60

1.08

2

Makanan Jadi

0.81

0.62

3

Perumahan

-0.51

0.38

4

Sandang

1.05

1.01

5

Kesehatan

0.60

0.24

6

Pendidikan, Rekreasi dan Olah

raga

0.79

0.34

7

Transpor dan Komunikasi

0.01

0.26

Kelompok Pengeluaran

(7)

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Distribusi

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Jl. Trikora-Sowi IV No.99, Manokwari 98312.

Contact Person:

Sutiyo, SE (085244606363)

FX. Wahyono, A.Md (0856 4013 0990)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk merealisasikan konsep NU Urban yang telah diputuskan sebelumnya, maka PCNU Surabaya perlu mengonseptualisasikannya dalam bentuk program atau kegiatan yang

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia

(f. Jika nilai tes statistik menjadi terlalu besar, maka terlalu banyak perbedaan antara hasil pengamatan dan hasil yang diramal, sehingga kita dapat menolak hipotesa bahwa'

Konsumsi Rumah Tangga, yaitu, subkelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,02 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau turun sebesar 0,05 persen,

Langkah pertama dari metode FMEA adalah pembuatan skala rating 1-10 dan kriteria.Kriteria pada variabel frekuensi menunjukkan nilai batas atas dan batas bawah untuk setiap

Pembangunan Bangunan Dam Parit 1 Paket Kelompok Tani Vois Desa Tunas Muda.. Pembangunan Bangunan Dam Parit 1 Paket Kelompok Jujuk Permai

Data pelaksanaan tindakan kelas penerapan Numbered Heads Together untuk meningkatkan motivasi dan komunikasi belajar matematika pada siswa kelas VII A SMP Negeri

Pengamatan mengenai tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada larva ikan kerapu pasir sangat dibutuhkan sebagai data awal untuk kegiatan pemeliharaan larva karena berkaitan dengan