Sustainable
&
Quality Growth
▸ Baca selengkapnya: yayasan putra perdana selaras
(2)(3)Daftar Isi
D A F T A R I S IDaftar Isi 1
Visi, Misi, dan Landasan Pencapaian Visi Misi 2
Proil Bank dan Pemegang Saham 4
Peristiwa Penting 5
Struktur Kelompok Usaha 6
Aktivitas Sosial 7
Struktur Organisasi 8
Lembar Pengesahan 9
Laporan Komisaris Utama 10
Proil Dewan Komisaris 12
Laporan Direktur Utama 14
Proil Dewan Direksi 16
Proil Pejabat Eksekutif 18
Sumber Daya Manusia 20
Produk dan Jasa 22
Ikhtisar Data Keuangan Penting 24
Tata Kelola Perusahaan 26
Rencana Strategis dan Kebijakan Manajemen 42
Pengungkapan Permodalan 44
Laporan Manajemen Risiko 46
Jaringan Kantor 71
Visi&Misi
VISI
Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders.
MISI
Meningkatkan kesejahteraan stakeholders.
Landasan Pencapaian Visi&Misi
Empathy
Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperlihatkan kebutuhan stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani.
EntErprEnEurship
Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa melakukan inovasi produk dan layanan perbankan yang memberikan nilai tambah.
EmpowErmEnt
Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan staf secara terorganisasi untuk memberikan respon yang cepat bagi
stakeholders.
tEamwork
Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen dan staf dengan komunikasi dan kerjasama dalam mencapai visi
serta pelaksanaan misi.
trustworthinEss
PROFIL BANK DAN PEMEGANG SAHAM
PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari1990 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, SH No 32. Selanjutnya Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 02-3639. HT.01.01TH.90 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 tambahan No. 4242.
Sementara itu, izin untuk mulai beroperasi sebagai Bank Umum dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 524/KMK13/1991 tanggal 3 Juni 1991. Satu bulan kemudian Bank Ina Perdana sudah memulai kegiatan operasionalnya, atau tepatnya pada bulan Juli 1991. Kantor Pusat Bank Ina Perdana saat ini terletak di Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160 tepatnya di gedung Bina Surya Group, atau yang dikenal dengan Wisma BSG corporation.
Dalam perjalanan bisnisnya, Bank Ina Perdana selalu melakukan pengembangan secara berkesinambungan. Hingga saat ini Bank Ina telah memiliki 22 kantor, yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu, dan kantor kas. Walau bukan bank besar, Bank Ina Perdana tidak hanya memiliki kantor cabang di wilayah Jakarta dan sekitarnya, namun juga di luar Jakarta, yakni di Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Lumajang.
Untuk melengkapi layanan kepada para nasabah, Bank Ina Perdana juga menyediakan pelayanan ATM (automatic teller machine), melalui kerjasama dengan penyedia layanan ATM Bersama. Sebagai bank yang memilih core business di sektor ritel, Bank Ina Perdana menyediakan produk dan jasa perbankan yang cukup beraneka ragam. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan transaksi devisa para nasabah, Bank Ina Perdana telah menjalin kerjasama dengan salah satu Bank Devisa.
Sebagai Bank yang ingin tumbuh kuat secara berkesinambungan, Bank Ina Perdana memastikan bahwa tata kelola perusahaan dilaksanakan dengan baik melalui komitmen penuh pelaksanaan good corporate governance (GCG) di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Berbagai pencapaian yang telah diraih juga mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari pihak eksternal Bank. Adapun beberapa penghargaan atas kinerja 2012 antara lain penghargaan “Banking Eiciency award” dari harian Bisnis Indonesia, peringkat ke-1 untuk kategori the Best Bank 2012 in “Compliance”, peringkat ke-3 untuk kategori the Best Bank 2012 in “risk management”, dan peringkat ke-3 untuk kategori the Best Bank 2012 in “marketing” dari majalah Business Review dalam Anugerah Perbankan Indonesia 2012, dan "the Best improvement Bank of the year" dari Sembilan Bersama Media.
Bank Ina Perdana
berkomitmen penuh melakukan
GCG dalam upaya
Bank tumbuh kuat dan
berkesinambungan
P E R I S T I WA P E N T I N G
1. Bank Ina Perdana mengadakan Rapat Kerja pada tanggal 26-27 Januari 2012 di Hotel Santika, Jakarta, dan pada tanggal 13-14 Juli 2012 di Kantor Bank Ina Perdana Abdul Muis, Jakarta.
2. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “training anti Fraud” untuk Direksi, Komisaris, Pimpinan KPNO, dan Pimpinan cabang pada tanggal 27 Januari dan 12 Oktober 2012 di Hotel Santika, Jakarta.
3. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “training Budi Pekerti” untuk seluruh karyawan Jabotabek pada tanggal 9 Juni 2012 di theVilage Pancawati, ciawi, Jawa Barat.
4. Bank Ina Perdana mengadakan “Employee Gathering” pada tanggal 9-10 Juni 2012 di the Village Pancawati, ciawi, Jawa Barat.
5. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “refreshment program teller” pada tanggal 30 Juni 2012 di training Centre Bank Ina Perdana.
6. Bank Ina Perdana mengadakan “refreshment program Customer service” pada tanggal 7 Juli 2012 di training Centre Bank Ina Perdana.
7. Bank Ina Perdana mengadakan “training Basic Financial analysis for Credit" untuk Direksi, Komisaris, Pimpinan KPNO, Pimpinan cabang, dan Marketing pada tanggal 13 Juli 2012 di training Centre Bank Ina Perdana. 8. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “refreshment program Customer First” pada tanggal 15 dan 27 September 2012 di Kantor cabang Jawa Tengah dan Jawa Timur.
9. Dalam rangka kegiatan Corporate social responsibility (cSR), Bank Ina Perdana menyelenggarakan program “Khitanan Massal” untuk anak kurang mampu pada tanggal 29 September 2012 di Lumajang, Jawa Timur.
S T R U K T U R K E LO M P O K U S A H A
HADI SURYA 82%
STRUKTUR KELOMPOK USAHA PT. BANK INA PERDANA
POENTA SURYA Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Suherman Widjaja Direktur : Dwijaya Hadisurya
PT. TUNGGALADHI BASKARA 73,4%
PENGURUS
Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris : Suherman Widjaja Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Dwijaya Hadi Surya
PT. KHARISMA PRIMA KARYA 99%
PENGURUS
Komisaris : Rendy Diego Soedarjo Direktur : Oki Widjaja
PT. BANK INA PERDANA
Komisaris Utama : Uripto Widjaja Komisaris : Amelia Widjaja Komisaris : Yanti Widjaja Direktur Utama : Oki Widjaja Direktur : Tina Widjaja
PT. J.A. WATTIE 2,5%
A K T I V I TA S S O S I A L
Melalui kegiatan CSR, Bank Ina
Perdana berupaya memberikan
kontribusi kepada lingkungan dan
masyarakat sekitar
S
epanjang perjalanan bisnisnya, PT Bank Ina Perdanasenantiasa berinteraksi aktif dan memperhatikan
lingkungan sekitar. Interaksi tersebut diwujudkan melalui
kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate social responsibility (cSR).
Program cSR telah menjadi komitmen PT Bank Ina Perdana
seiring dengan kegiatan bisnis yang dilakukan selama ini.
Melalui kegiatan cSR, Bank Ina Perdana berupaya memberikan
kontribusi kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Berbagai
kegiatan sosial yang dilakukan Bank Ina Perdana diharapkan
mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar.
Berbagai kegiatan cSR telah dilakukan sepanjang 2012. Salah
satunya adalah kegiatan khitanan massal gratis yang dilaksanakan
pada 29 September 2012 di Lumajang. Kegiatan tersebut
mendapatkan respons yang tinggi dari masyarakat sekitar. Dari
sebelumnya direncanakan hanya 100 anak yang mendapatkan
khitanan gratis, namun meningkat menjadi 150 anak pada
pelaksanaannya. Dalam kegiatan tersebut Bank Ina Perdana juga
melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Islam (RSI) Lumajang.
Selain memberikan khitanan massal gratis, Bank Ina Perdana
juga melakukan kegiatan sosial di bidang pendidikan, yaitu
pemberian beasiswa kepada mahasiswa Universitas Kristen
Krida Wacana (Ukrida) melalui "clement Suleeman Scholarship
Fund". Kegiatan-kegiatan cSR yang telah dilakukan selama ini
akan terus diupayakan dan ditingkatkan lagi pada masa
mendatang. Hal tersebut telah menjadi komitmen Bank Ina
• Risk Monitoring committee • Audit committee
• Remuneration and Nomination committee
Board of
commissioner • credit committee • credit Policy committee • ALcO
• IT Steering committee • Risk Management committee
• Strategic Planning & Budgeting Committee • Human Resources committee
Internal Audit Head
President Director
Operational Director compliance Director
Commercial & Consumer Loan and
Funding Gr. Head Operation Support Gr. Head
Risk Management Gr. Head
• Product and Promotion • Clearing and Settlement Centre• Branch Services Support • ATM Support
• Risk Control & Policy
• Risk Monitoring and Reporting
• Head of Credit Program • Head of General Afair
Head of compliance and APU-PPT
• Trading
• Settlement • Credit Risk Analysis & Restructuring• Appraisal • Regulation Monitoring• Account and Cust. Monitoring
Legal corporate Gr. Head • Head of Loan Admin. Centre
Head of Human Resources
• Legal. • Remedial
Head of IT • Recruitment & Training • Administration and Payroll
KPO Abdul Muis Head • IT. Support• IT. Development • User Rep & Implementor
• Head of System and Procedures
PENGESAHAN KOMISARIS & DIREKSI
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan
Laporan Tahunan 2012 ini, berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen PT. Bank Ina Perdana, yang dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI BIRAWA NATAPRADJA
KOMISARIS UTAMA
EDY KUNTARDJO DIREKTUR UTAMA
WINADEWI HANANTHA KOMISARIS
WARDOYO DIREKTUR KEPATUHAN
HARI SUGIHARTO KOMISARIS
L A P O R A N K O M I S A R I S U TA M A
Dewan Komisaris
selalu mendorong dan
mengupayakan penerapan
GCG disemua
aspek dan lini kinerja
Bank Ina Perdana.
Pertumbuhan yang
dicapai harus disertai
peningkatan kualitas dalam
setiap aspek penting
dalam mengelola bisnis,
khususnya aspek risiko
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Perekonomian dunia sepanjang 2012 masih diwarnai ketidakpastian akibat krisis utang yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pemulihan dan perbaikan yang dilakukan tidak berjalan mulus dan sesuai harapan. Keadaan tersebut tentu saja secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Perdagangan ekspor Indonesia mulai terganggu dan mengalami penurunan. Neraca pembayaran Indonesia sempat mengalami deisit dalam kurun waktu beberapa bulan, walau akhirnya pada akhir tahun 2012 mengalami surplus. Tentu saja keadaaan itu mempengaruhi bisnis perbankan di Indonesia, dan menjadi tantangan tersendiri bagi PT Bank Ina Perdana.
pertumbuhan yang baik dengan angka pertumbuhan sebesar 6,3%. Begitupun dengan inlasi yang masih mampu ditekan pada angka 4,3% secara year on year.
Ditopang dengan keadaan itu, industri perbankan di Tanah Air mampu mencapai pertumbuhan yang baik. Aset perbankan nasional mampu membukukan pertumbuhan sebesar 16,69%, atau menjadi Rp 4,26 triliun. Terkait aset, pada 2012 Bank Ina Perdana mampu meningkatkannya menjadi Rp 1,51 triliun, atau tumbuh sebesar 4,67% jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp1,45 triliun. Bank Ina Perdana juga mampu membukukan laba sebelum pajak yang meningkat signiikan menjadi Rp 17,91 miliar, atau tumbuh sebesar 398,77% jika dibandingkan pencapaian pada tahun 2011.
Jakarta, Mei 2013
Birawa Natapradja
(Komisaris Utama)
berkesinambungan. Pencapaian kinerja bank tahun 2012 patut kita syukuri, mengingat adanya tantangan kondisi ketidakpastian ekonomi. Namun untuk waktu mendatang akan terus diupayakan peningkatan dan perbaikan, sehingga pertumbuhan bisnis yang dicapai bisa lebih baik lagi.
Terkait upaya itu, Dewan Komisaris terus berkomitmen memberikan kontribusi optimalnya dalam menjalankan fungsi pengawasan. Dewan Komisaris akan selalu memastikan pengelolaan bank dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance (GcG) dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta target yang dicanangkan. Untuk itu, Dewan Komisaris selalu melakukan pemantauan terhadap pengelolaan yang dilakukan.
Selain itu, Dewan Komisaris juga selalu memberikan arahan kepada segenap Direksi dalam upaya membangun bisnis berkesinambungan. Dengan pengelolaan yang baik dan berbagai upaya yang dilakukan diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, pemegang saham, dan segenap stakeholders bank.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Komite-komite dibawah Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi terus dioptimalkan tugas dan tanggung jawabnya. Melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Komite, Dewan Komisaris
akan membantu memastikan bahwa pengelolaan bisnis yang dilakukan oleh Direksi sudah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Dewan Komisaris juga bisa memberikan masukan dan rekomendasi yang tepat dari setiap kebijakan yang dijalankan.
Seluruh komite yang ada saling bersinergi untuk mencapai tujuan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, di antaranya peningkatan kinerja Bank yang berkesinambungan, nilai pemegang saham, dan kepercayaan investor. Dengan demikian, pengelolaan bisnis bisa mencapai bisnis yang berkesinambungan dan terkendali resikonya.
Dengan kinerja dan pencapaian yang ada saat ini tentu saja akan mendorong seluruh jajaran Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan untuk terus melangkah guna meningkatkan pertumbuhan bisnis Perusahaan. Tentu saja upaya itu dilakukan dengan tetap mengacu dan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, baik regulasi dari Pemerintah, Bank Indonesia (BI), maupun aturan internal Perusahaan.
P R O F I L D E WA N K O M I S A R I S
Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip universal Tata Kelola Perusahaan
yang baik (GCG) merupakan faktor kunci dalam meraih
pertumbuhan usaha berkesinambungan.
Susunan Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana, yakni
Birawa Natapradja sebagaiKomisaris Utama (Independen),
Birawa NataPradja
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan, Bandung, pada 1965. Selain itu, berbagai kursus dan seminar mengenai perbankan telah diikuti, baik di dalam maupun luar negeri.
Mengawali karir di bidang perbankan pada 1969 dengan bergabung dengan Bank Buana hingga 1971, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan cabang Surabaya. Selanjutnya, pada 1972 bergabung dengan Bank Panin cabang Semarang sebagai Kepala cabang hingga 1975. Kemudian bergabung dengan BcA pada 1975 sebagai Kepala cabang Semarang. Mulai 1986 hingga 2001, menjabat sebagai Kepala Wilayah V Sumatera. Berbagai penghargaan pernah diraih selama berkarir di BcA. Lalu, sejak 2002 sampai 2009, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Astral Permai. Pada tahun 2007 hingga 2009 beliau juga menjabat sebagai int’l oicer/adviser Salim Group di Nigeria. Terakhir, saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Ina Perdana.
Hari SugiHarto
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana pada 1971. Dari 1968 hingga 1973 tercatat sebagai Dosen di Universitas tersebut. Pada 1981 mengikuti pendidikan public inance pada The International Training Institute, Sydney, Australia, dan pada 1987, melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales, Inggris.
Mengawali karir di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia pada 1973. Setelah itu, sejak 1980 memegang berbagai jabatan dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut : Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral (WTO, APEc, ASEAN), anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan RI, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI, pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK Penabur, pengurus Yayasan UKRIDA, serta pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia. Aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina
Perdana sejak 2001.
wiNadewi HaNaNtHa
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung. Selain itu, banyak mengikuti seminar dan pendidikan pada lembaga pendidikan di bidang perbankan.
L A P O R A N D I R E K T U R U TA M A
krisis global yang masih berlangsung hingga saat ini. Selama 5
tahun terakhir (2007-2011), ekonomi Indonesia mampu tumbuh
rata-rata sebesar 5,9% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan
dengan 5 tahun sebelumnya (2002-2006) yang tumbuh sebesar
5,1% (yoy).
Perekonomian Nasional tahun 2012 juga masih mengalami
dampak perlambatan ekonomi global, khususnya melalui jalur
ekspor. Walaupun demikian, perekonomian Nasional tahun Pemegang Saham, Pemangku Kebijakan, dan stakeholders Yang
Terhormat,
Salah satu kekuatan besar yang dipunyai per ekonomian
Indonesia dalam menangkal tekanan krisis ekonomi global
2008-2009 adalah konsumsi domestik yang kuat didukung
keberadaan masyarakat kelas menengah yang disebutkan
berjumlah 130 juta orang, dengan daya beli sebesar US$ 2
hingga US$ 20 per orang untuk per hari. Serta, pendapatan
Berbagai upaya perbaikan
menjadi fokus dan telah dilakukan
Bank Ina sepanjang 2012.
Melalui upaya itu diharapkan
bisa didapatkan bisnis bank
Jakarta, Mei 2013
Edy Kuntardjo
(Direktur Utama) mengalami tekanan deisit transaksi berjalan karena dampak
menurunnya kinerja ekspor dan disisi lain impor masih tumbuh
cukup tinggi sejalan meningkatnya kegiatan investasi.
Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan
berjalan dengan baik. Kinerja industri perbankan yang solid
tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (cAR/Capital adequacy ratio) di mana sesuai data Bank Indonesia per posisi akhir Desember 2012 berada jauh diatas minimum 8% dan tetap
terpelihara rasio kredit bermasalah (NPL/non performing Loan) gross dibawah 5%. Sementara itu, pertum buhan kredit tahun
2012 tercatat mencapai 23,1% (yoy). Bank Indonesia meyakini
stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi
intermediasi perbankan yang akan meningkat seiring dengan
peningkatan kinerja perekonomian nasional.
Sejalan dengan kinerja industri perbankan yang solid, PT
Bank Ina Perdana juga mampu merealisasi pertumbuhan kredit
berkualitas yang didukung pertumbuhan dana masyarakat
dengan tingkat LDR (Loan to Deposit ratio) yang optimal, sehingga mampu merealisasi laba bersih setelah pajak tahun
2012 sebesar Rp 13,13 miliar, jauh meningkat dibandingkan
dengan pencapaian tahun 2011 sebesar Rp 2,34 miliar atau
meningkat 461,03%.
Selain itu, Bank Ina Perdana juga mampu meningkatkan dana
pihak ketiga (DPK) dengan baik. Total tabungan meningkat
menjadi Rp 129,79 miliar, atau tumbuh sebesar 3,98% dari
pencapaian tahun sebelumnya, dan deposito mampu tumbuh
sebesar 4,96%, atau menjadi Rp 1,14 triliun. Selain mampu
mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Ina Perdana juga terus
mengupayakan eisiensi rasio kredit bermasalah atau non
performing loan (NPL). Pada 2012, Bank Ina Perdana mampu menurunkan tingkat Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) menjadi 91,43% dari sebelumnya sebesar
99,22% pada 2011. Sementara itu, NPL gross mampu ditekan ke
angka 0,36%, dari sebelumnya sebesar 1,10% pada 2011.
Tentu saja pencapaian tersebut menjadi wujud nyata dari
keberhasilan manajemen melakukan konsolidasi serta recovery
terhadap proses bisnis yang dimulai sejak medio tahun 2011.
recovery itu dilakukan mulai dari penilaian seleksi nasabah proses evaluasi, dan proses pengambilan keputusan yang dilandasi
prinsip kehati-hatian, pelaksanaan good corporate governance dan implementasi manajemen risiko, serta kontribusi maksimal dari
sumber daya manusia (SDM) yang ada di Bank Ina Perdana.
Kontribusi maksimal tersebut tak lepas dari upaya manajemen
dalam pengelolaan SDM yang dilakukan selama ini, di antaranya
melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan. Dengan demikian, kompetensi, skill¸ dan integritas para pegawai bisa terus ditingkatkan dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Pencapaian bisnis yang mampu diraih sepanjang 2012 tentu
saja patut kita syukuri, mengingat kondisi ketidakpastian
ekonomi masih terus berlangsung. Untuk itu, kita panjatkan
puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas keberhasilan
kita meraih pencapaian yang baik tersebut.
Pada kesempatan ini, mewakili Direksi mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang tulus kepada Bank Indonesia (BI)
dan para pemegang saham yang telah memberikan
keper-cayaan, kepada Dewan Komisaris yang telah melakukan
pengawasan dan memberikan arahan, serta bersinergi dengan
baik, dan kepada segenap nasabah yang telah mempercayakan
setiap transaksinya kepada Bank Ina Perdana. Serta, kepada
seluruh karyawan Bank Ina Perdana yang telah memberikan
kontribusi optimalnya dalam proses mencapai sasaran dan
tujuan obyektif yang telah dicanangkan sebelumnya. Kami
berharap seluruh karyawan bisa terus meningkatkan kontribusi
dan kemampuannya pada masa-masa mendatang. Dengan
demikian, Bank Ina Perdana bisa terus tumbuh dan mencapai
P R O F I L D E WA N D I R E K S I
Direksi PT Bank Ina Perdana dalam mengelola usahanya fokus pada
pertumbuhan asset bisnis berkualitas sesuai prinsip kehati-hatian sebagai
upaya untuk memperkuat pondasi bisnis secara berkesinambungan. Susunan
Dewan Direksi PT Bank Ina Perdana, yakni Edy Kuntardjo sebagai
Direktur Utama, Budiarto Santoso sebagai Direktur Operasional, dan
edy KuNtardjo
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan Master of Magister Manajemen dari STIE Perbanas, Jakarta. Aktif mengikuti seminar dan pendidikan pada lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri, serta di berbagai organisasi, seperti Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) periode 2009-2012, serta Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Pusat sejak 2003 sampai dengan sekarang.
Mengawali karir di Bank Dagang Negara, dengan menempati berbagai posisi, seperti Management Trainee pada 1983-1984, account oicer, serta kepala Seksi Impor/Ekspor dan Jasa Valuta Asing pada 1984-1989. Lalu, bergabung dengan Bank Bintang Manunggal pada 1990 menduduki berbagai jabatan, antara lain Kepala Divisi Marketing dan Kepala Audit Internal, serta menjabat Compliance Director pada 2000. Pada akhir 2007 Bank Bintang Manunggal diakuisisi oleh Hana Bank Korea Selatan berubah nama menjadi Bank Hana dan masih menduduki jabatan sebagai Compliance Director. Pada 15 April 2010 beralih tugas menjadi Komisaris Independen Bank Hana. Selanjutnya, bergabung dengan Bank Ina Perdana tepatnya pada 9 Agustus 2011 setelah lulus tes kelayakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Direktur Utama hingga saat ini.
Budiarto SaNtoSo
Warga Negara Indonesia. Mengawali karir sebagai staf Akunting di Bank Tani Nasional pada 1984 yang kemudian berganti nama menjadi Prima Ekspress Bank. Jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Akuntansi. Kemudian, sejak April 1990 bergabung dengan Bank Haga hingga Juni 2008, jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki yang mencakup bidang akuntansi, sistem prosedur, human resources and general afairs, manajemen risiko dan kepatuhan, serta dilengkapi dengan pendidikannya sebagai seorang Sarjana Ekonomi, telah membawa ke jenjang karir berikutnya, yakni sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Ina Perdana sejak Juli 2008 dan terakhir sebagai Direktur Operasional.
wardoyo
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Sriwijaya, Palembang, dan telah memegang Sertiikasi Manajemen Risiko Level V, serta telah mengikuti berbagai seminar dan pendidikan perbankan. Selain itu juga sempat menjadi dosen di AIP Perbanas Palembang dan Universitas Widya Gama Mahakam.
P E J A B AT E K S E K U T I F
ariStiaNto SoeKamto
Commercial & Consumer Loan and Funding group Head
Meraih gelar Sarjana Keuangan dan Perbankan serta gelar Magister Bisnis dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Perbankan Indonesia (STEKPI). Mengawali karir di perbankan pada 1996 di Bank Dagang dan Industri, bekerja di Bank Mega dengan posisi terakhir sebagai Pemimpin cabang Pembantu Kramat Raya, Jakarta pada 1997. Sebelum berkarir di Bank Ina Perdana menjabat sebagai Direktur di PT Tirta Larastama Dinamika Finance pada 2012.
KiuNg Hui Ngo
accounting & Financial Planning group Head
giri PraSetyo
risk management group Head
Meraih gelar Magister Management dari Institut Pertanian Bogor pada 2004. Mengawali karir perbankan sejak 1997 di PT Bank Haga hingga 2003. Selanjutnya, pada 2006 hingga 2008 menjabat sebagai head of risk management. Setelah itu, berkarir di Rabobank sebagai head of portfolio management dengan pangkat assistant Vice president hingga 2009. Berkarir di Bank Ina Perdana sejak 2009 dengan jabatan risk management & Compliance Group head dan pada 2011 menjadi risk management Group head.
PoLmatua SiNaga
operation Support group Head
Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Mengawali karir di perbankan pada 1991 di Bank Susila Bakti. Mulai berkarir di Bank Ina Perdana sejak 1997 di Satuan Kerja Audit Internal. Selanjutnya, pada 2000 diangkat menjadi wakil Pimpinan cabang, lalu pada 2004 menjadi kepala Unit Loan & Deposito, dan Kepala Bagian CBO Sundries pada 2005. Setelah itu, pada 2009 dipercaya menjadi head of Central operation Jakarta. Sejak 2011 dipromosikan menjadi operation support Group head.
roNy HermawaN internal audit Head
Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari STIE YKPN, Yogyakarta. Mengawali karir perbankan pada tahun 1995 di Bank Utama sebagai Internal Auditor. Pada 1999 bekerja di perusahaan sekuritas PT Jasabanda sebagai accounting head, pernah bekerja sebagai Pemeriksa Bank (non-organik) di Bank Indonesia dari 2001-2004. Selain itu, juga pernah berkarir sebagai internal audit head di Bank Hana. Bergabung dengan Bank Ina Perdana pada Juni 2012 dan dipercaya sebagai internal audit head.
HarLi geNtaNia
Central Credit group Head
S U M B E R D AYA M A N U S I A
B
isnis perbankan merupakan bisnis yang mengutamakan pemberian jasa danlayanan secara baik dan memuaskan, serta memenuhi kebutuhan yang ada.
Ditambah lagi tingkat persaingan bisnis perbankan yang terus meningkat
setiap tahunnya. Tentu saja setiap bank harus memiliki strategi yang tepat
dalam pengembangan bisnisnya, termasuk pengembangan dan pengelolaan sumber
daya manusia (SDM).
SDM yang andal akan menjadi intangible asset yang mampu memberikan nilai
tambah terhadap perusahaan dan kualitas layanan yang diberikan. Terkait hal itu, PT
Bank Ina Perdana sepanjang perjalanan bisnisnya selalu mengupayakan pengembangan
dan manajemen SDM secara tepat dan efektif.
Selain melakukan perekrutan pegawai yang dibutuhkan secara kompetensi dan
Sumber daya manusia (SDM) sebagai aset perusahaan merupakan
salah satu elemen penting dalam membangun bisnis berkesinambungan.
Untuk itu, Bank Ina selalu berupaya mengembangkan SDM yang
Sementara itu, terkait jumlah pegawai, pada tahun 2012 jumlah karyawan Bank Ina Perdana
berjumlah 228 karyawan. Berdasarkan jenjang pendidikan, pendidikan strata satu (1)
mendominasi jenjang pendidikan SDM di Bank Ina Perdana.
Berikut ini jenjang pendidikan SDM Bank Ina Perdana pada tahun 2012.
s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas
228
94
55
19
BERDASARKAN KELOMPOK USIA
12
154
21
33
3
5
228
Pasca Sarjana Strata 1 Diploma SMU SLTP SD
BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN
Nama Program jumlah Program jumlah Peserta
in house programs 88 1.217
External programs 46 145
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM BANK INA TAHUN 2012
Melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan, Bank Ina Perdana
mengharapkan peningkatan terhadap kemampuan teknis dan kompetensi pegawai yang ada.
Dengan demikian, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki bisa terus meningkat dan sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
Sedangkan berdasarkan kelompok usia, kelompok usia hingga 30 tahun menduduki
peringkat teratas. Setelah itu, kelompok usia 31 tahun hingga 40 tahun. Berikut ini kelompok
PR ODUK & JASA
FUNDING
tabungan
• Tabina Perdana, tabungan dengan tingkat suku bunga menarik ditambah dengan pilihan hadiah sesuai point reward yang dikumpulkan.
• Tabina Eksekutif, tabungan yang memberikan keuntungan dengan suku bunga mendekati suku bunga deposito.
• Tabina Simpel, tabungan yang dirancang untuk pelajar dan mahasiswa melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan / perguruan tinggi.
• Tabungan Pinter, tabungan yang dirancang khusus untuk merencanakan pendidikan dengan bebas biaya administrasi dan dilindungi oleh asuransi.
• Tabungan Pasti, tabungan dengan pilihan hadiah dan setoran tetap sesuai kebutuhan, yang dilindungi oleh asuransi.
• TabunganKu, tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung.
Kredit (Lending)
• Kredit Investasi UKM, kredit untuk membiayai investasi di sektor usaha kecil dan menengah. • Kredit Modal kerja, kredit untuk mendukung
perputaran modal kerja usaha produktif
• Kredit Konsumsi, membiayai pembelian property, kendaraan bermotor, barang elektronik & barang konsumsi lainnya.
• Kredit Tanpa Agunan (KTA), memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan dana tunai dengan suku bunga kompetitif.
jasa Perbankan
• ATM INA, memberikan kemudahan untuk
bertransaksi tunai di lebih dari 47.000 jaringan ATM Bersama maupun transfer antar bank di seluruh Indonesia.
• Pembayaran Tagihan PLN dan TELKOM online di semua kantor cabang Bank Ina Perdana.
• Transfer valas melalui NcM, kerjasama cIMB Niaga
• Layanan Payroll yang memudahkan bagi
perusahaan dalam administrasi pembayaran gaji. • Money changer, layanan penukaran valuta asing
I K H T I S A R D ATA K E UA N G A N P E N T I N G
dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain
Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008
Laporan Posisi Keuangan
Total Aset 1.512.206 1.444.742 948.787 846.361 661.917
Aset Produktif Bersih 1.375.966 1.301.330 838.705 788.298 617.409
Pinjaman yang Diberikan 1.083.551 1.127.012 598.397 587.863 489.472
Pinjaman yang Diberikan-Bersih 1.081.713 1.117.260 592.074 581.033 483.228
Efek-Efek 66.516 88.714 108.864 154.626 134.286
Dana Pihak Ketiga
Giro 56.994 70.013 39.441 75.307 41.437
Tabungan 129.785 124.816 99.053 81.331 62.170
Deposito 1.141.033 1.087.098 672.950 566.161 454.707
Pinjaman yang Diterima - - - - -
Modal Inti 119.494 119.350 114.840 104.517 92.400
Total Kewajiban 1.378.230 1.323.838 830.629 734.603 563.505
Total Ekuitas 133.976 120.904 118.158 111.758 98.413
Total Biaya Dana 7.04% 7.14% 7.13% 8.33% 8.48%
Jumlah lembar saham yang ditempatkan & disetor 128 juta lembar 128 juta lembar 128 juta lembar 128 juta lembar 128 juta lembar
Laporan Laba rugi
Pendapatan Bunga 151.764 113.673 99.805 91.331 89.806
Pendapatan Bunga Bersih 58.328 42.948 48.549 38.882 42.118
Pendapatan Operasional Lainnya 5.676 5.306 6.150 12.719 192
cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan dan Non Keuangan 3.950 3.230 3.484 361 2.397
Beban Operasional Lainnya 48.633 43.695 42.181 31.973 26.565
Pendapatan (Beban) Non Operasional Lainnya 6.489 2.261 344 272 650
Laba Sebelum Pajak 17.911 3.591 9.379 19.539 13.998
Beban Pajak Penghasilan 4.783 1.251 2.610 6.194 4.633
Laba Bersih 13.128 2.340 6.769 13.345 9.365
Laba Bersih per Saham 103 18 53 104 73
Permodalan
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit 18,42% 17,11% 28,23% 23,50% 26,28%
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan 16,05% 15,20% 24,99% -
Operasional
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, 16,05% 15,05% 24,82% 23,50%
Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008
aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non 0,30% 1,63% 1,85% 0,60% 1,08%
Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset 0,29% 0,95% 1,65% 0,32% 0,82%
Produktif
cadangan Kerugian Penurunan Nilai (cKPN) 0,15% 0,76% 0,86% 0,86%
-Aset Keuangan Terhadap -Aset Produktif
Non Performing Loan (NPL) Gross 0,36% 1,10% 2,32% 0,44% 1,04%
Non Performing Loan (NPL) Net 0,22% 0,97% 1,98% 0,30% 0,88%
rentabilitas
Return On Asset (ROA) 1,22% 0,32% 1,10% 2,57% 2,08%
Return On equity (ROE) 11,04% 1,99% 5,92% 13,25% 10,31%
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan 91,43% 99.,22% 93,88% 82,54% 85,17%
Operasional (BOPO)
Net Interest Margin 4,07% 3,79% 6,22% 5,38% 6,15%
Likuiditas
Rasio Kredit Terhadap Total Simpanan 81,60% 87,92% 73,74% 81,33% 87,84%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait
-Pihak Tidak Terkait - - - -
-Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait
-Pihak Tidak Terkait - - - -
-Giro Wajib Minimum 8,07% 8,05% 8,08% 5,11% 5,21%
Posisi Devisa Netto - - - -
-Lain-Lain
Jumlah Karyawan* 228 268 217 176 180
Jumlah Kantor* 22 22 23 18 14
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
atau Good Corporate Governance (GcG) tidak sekadar
memenuhi ketentuan/peraturan regulator namun merupakan
kebutuhan fundamental yang harus diimplementasikan dengan
sungguh-sungguh sebagai upaya melindungi kepentingan
stakeholders dan menjaga kesinambungan bisnis yang sehat.
Terkait pelaksanaan GcG, BI sebagai pengawas Bank telah
menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006
TATA K E LO L A P E R U S A H A A N
dalam setiap kegiatan usahanya, pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi meliputi seluruh pengurus dan karyawan
Bank, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan
pegawai tingkat pelaksana.
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG dalam pengelolaan Bank
telah menjadi komitmen Dewan Komisaris dan Direksi Bank Ina
Perdana selama ini. Selain untuk menjalankan kepatuhan
terkait aturan dan perundang-undangan yang berlaku,
Bank Ina Perdana terus berupaya
meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap kegiatan dan pengelolaan Bank.
Hal ini dilakukan sebagai upaya melindungi
kepentingan stakeholders dan menjaga
Perdana telah mengacu kepada lima (5) prinsip dasar GcG,
yakni: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
dan fairness, sebagaimana yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berdasarkan anggaran
dasar perusahaan.
Bank Ina Perdana akan terus mengupayakan peningkatan
dari berbagai pelaksanaan prinsip-prinsip GcG pada waktu
mendatang sesuai pada praktik terbaik yang berlaku umum di
industri perbankan (best practice) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta membudayakannya
di setiap unit bisnis yang ada dan perilaku pegawai dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya. Hal ini dilakukan untuk
mencapai kesinambungan nilai.
Kebijakan gCg
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG pada Bank Ina Perdana
dilakukan berdasarkan kerangka kebijakan dan panduan tata
kelola perusahaan secara komprehensif, dan telah dilaksanakan
sejalan dengan upaya manajemen dalam melakasanakan tata
kelola perusahaan yang baik. Beberapa prinsip-prinsip dan
praktik-praktik terbaik (best practices) GcG telah
diimplementasikan, sehingga diharapkan dapat memberi
manfaat optimal bagi Bank Ina Perdana, pemegang saham,
maupun pihak-pihak berkepentingan (stakeholders). Bank Ina Perdana berkomitmen untuk melaksanakan GcG sesuai dengan
kerangka kebijakan dan panduan GcG secara lebih baik lagi.
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip gCg
Dalam mengelola Bank dan menjalankan usahanya, Bank
Ina Perdana senantiasa terarah dan terkontrol, dapat
meningkatkan kinerja, mampu melindungi kepentingan
stakeholders, dan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai
etika yang berlaku umum pada industri perbankan, secara terus
menerus dan berkesinambungan. Adapun prinsip-prinsip
dalam pelaksanaan GcG Bank Ina Perdana, sebagai berikut:
• Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam
mengemukakan informasi yang material dan relevan serta
keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Bank
mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai,
jelas, akurat dan mudah diperbandingkan serta mudah
diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip
keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang
yang berlaku.
pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga
pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki
ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan
ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan
akuntabilitas Bank. Dalam hubungan ini Bank harus
menetapkan tanggung jawab yang jelas dari
masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi,
sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan
terdapatnya checkandbalancesystem dalam pengelolaan
Bank.
• Tanggung Jawab (responsbility), yaitu kesesuaian
pengelolaan Bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan
Bank yang sehat. Sebagai wujud pertanggungjawaban
Bank untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bank harus
berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Bank harus bertindak sebagai
good corporate citizen (warga negara perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan
melaksanakan tanggung jawab sosial.
• Independensi (independency), yaitu pengelolaan Bank
secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak
manapun. Bank menghindari terjadinya dominasi yang
tidak wajar oleh stakeholders manapun, dan tidak
terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari
benturan kepentingan (conlict of interest), dan setiap keputusan berdasarkan objektiitas serta bebas dari
tekanan dari pihak manapun.
• Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Bank memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran
(equal treatment) serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Pelaksanaan GcG pada Bank Ina juga tercermin dari
praktik-praktik untuk meningkatkan kinerja bank, eisiensi, dan
pelayanan kepada stakeholders dan pemegang saham
(shareholders).
Laporan Pelaksanaan gCg
dilakukan melalui penyampaian laporan keuangan kepada
Bank Indonesia selaku regulator perbankan, serta memberikan
informasi laporan keuangan Bank Ina kepada publik sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tindak lanjut terhadap beberapa aspek penerapan GcG pada
Bank Ina, antara lain dilakukan dalam bentuk:
• Pemenuhan Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
sesuai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
• Penyusunan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
• Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan.
• Penetapan Visi, Misi dan Nilai Budaya Kerja Perusahaan.
• Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
komite-komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.
• Penunjukkan Direktur Kepatuhan dan pembentukan
Satuan Kerja Audit Intern, dan Satuan Kerja Manajemen
Risiko.
• Pelaksanaan fungsi manajemen risiko.
• Pelaksanaan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit
ekstern.
• Penanganan Benturan Kepentingan.
• Penetapan Batas Maksimum Penyaluran Kredit (BMPK)
• Transparansi Kondisi Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GcG dan Laporan Internal
• Pemenuhan ketentuan Bank Indonesia terkait dengan
prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada
Pihak Terkait dan Debitur Besar.
• Penyusunan rencana strategis bank sesuai dengan
ketentuan ketentuan mengenai Rencana Bisnis Bank.
Hasil Self Assessment gCg
Dari hasil penilaian self assessment secara komprehensif terhadap kecukupan pelaksanaan GcG dapat disimpulkan
Dewan Komisaris maupun Direksi telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia dan mampu bertindak serta
mengambil keputusan secara independen.
2. Keanggotaan Komite Dewan Komisaris yaitu Komite Audit;
Komite Pemantau Risiko; serta Komite Remunerasi dan
Nominasi telah sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh Bank Indonesia. Komite-komite tersebut
dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan
fungsi pengawasan.
3. Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
dan Satuan Kerja Kepatuhan dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik.
4. Fungsi Kepatuhan Bank sepanjang 2012 semakin
meningkat ditandai dengan menurunnya jumlah sanksi
yang dikenakan oleh Bank Indonesia dibanding tahun
sebelumnya.
5. Seiring dengan adanya peningkatan GcG pada Bank
sekaligus mendorong terciptanya peningkatan kinerja
keuangan Bank, di mana Bank dapat membukukan laba
tahun buku 2012 sebesar Rp 13,13 milyar, merupakan
peningkatan perolehan laba tahunan yang meningkat
tajam dibanding laba tahun buku 2011 sebesar Rp 2,34
miliar yang diikuti kualitas aset yang terpelihara baik.
Dengan adanya perolehan laba sebesar itu maka rugi
tahun-tahun sebelumnya telah tertutupi.
RI N GKASAN PERH I TUN GAN N I LAI KOM POSI T Dan Tanggung Jawab Dewan Kom isaris Dewan Kom isaris t elah sepenuhnya
m em enuhi prinsip- prinsip GCG 2 Pelaksanaan Tugas 20.00% 2 0.400 Pelaksanaan t ugas dan t anggung j awab
Dan Tanggung Jawab Direksi Direksi t elah m em enuhi
prinsip- prinsip GCG 3 Kelengkapan dan Pelaksanaan 10.00% 2 0.200 Kom posisi dan kom pet ensi
Tugas Kom it e anggot a Kom it e- Kom it e
sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kom pleksit as usaha Bank 4 Penanganan Bent uran Kepent ingan 10.00% 2 0.200 Kebij akan Penanganan Bent uran
Kepent ingan sudah m engat ur m engenai Bent uran Kepent ingan 5 Penerapan Fungsi Kepat uhan Bank 5.00% 2 0.100 Kepat uhan Bank t ergolong baik
nam un pernah m elakukan pelanggaran yang t idak m at erial t erhadap ket ent uan dan kom it m en yang t elah dibuat 6 Penerapan Fungsi Audit I nt ern 5.00% 2 0.100 “ Pelaksanaan fungsi audit int ern Bank
berj alan cukup efekt if, pedom an int ern cukup sesuai dengan st andar m inim um yang dit et apkan dalam st andar m inim um SPFAI B. Kelem ahan m inor yang dapat segera
diperbaiki.”
7 Penerapan Fungsi Audit Ekst ern 5.00% 2 0.100 Pelaksanaan audit oleh Akunt an Publik efekt if dan sesuai dengan persyarat an
m inim um
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko 7.50% 2 0.150 “Manajemen efektif dalam mengidentiikasi Term asuk Sist em Pengendalian I nt ern dan m engendalikan seluruh risiko Bank.,
Manaj em en akt if pem ant auan kebij akan, prosedur, dan penet apan lim it ,
sist em inform asi m anaj em en yang kom prehensif dan efekt if unt uk m em elihara kondisi int ernal Bank yang sehat .”
9 Penyediaan Dana 7.50% 2 0.150 Tidak ada pelanggaran BMPK dan m aupun prinsip Kepada Pihak Terkait ( Relat ed Part y) kehat i- hat ian Pengam bilan keput usan
Dan Debit ur Besar ( Large Exposures) dalam penyediaan dana kepada pihak t erkait dan penyediaan dana besar
dilakukan secara independen 10 “ Transparansi Kondisi Keuangan 15.00% 2 0.300 “ Bank t ransparan dalam m enyam paikan
dan Non Keuangan Bank, inform asi keuangan dan non- keuangan
Laporan pelaksanaan GCG kepada publik m elalui hom epage
dan laporan I nt ernal” dan m edia yang m em adai,
Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap, akurat , kini dan ut uh” 11 Rencana St rat egis Bank 5.00% 2 0.100 “ Rencana Korporasi ( corporat e plan)
dan Rencana Bisnis Bank ( business plan) disusun realist is dan t elah m em perhat ikan seluruh fakt or ekst ernal dan fakt or int ernal, prinsip kehat i- hat ian dan azas perbankan yang
sehat ”
Nilai Kom posit 100.00% 2.000 BAI K
mekanisme gCg
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG di Bank Ina Perdana telah
memiliki mekanisme yang baik dan baku sesuai dengan
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Melalui mekanisme GcG yang ada
telah dilakukan pemisahan yang jelas antara mekanisme
pengambilan keputusan penting yang tertinggi pada
Perseroan, mekanisme pengelolaan, dan mekanisme
pengawasan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi mekanisme
utama dan organ tertinggi yang dipakai Bank Ina Perdana
dalam mengambil keputusan penting. Sementara itu, terkait
pembagian fungsi dan tugas, maka pengelolaan bank dilakukan
oleh Dewan Direksi, dan mekanisme pengawasan terhadap
kinerja pengelolaan bank dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Struktur tata Kelola
Mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sesuai dengan ketentuan GcG di perbankan,
struktur GcG pada Bank Ina Perdana terdiri atas organ utama,
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris,
Dewan Direksi, dan organ pendukung yang diantaranya adalah
Komite-Komite, Sekretaris Perusahaan, serta Satuan Kerja.
Setiap organ tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya
masing-masing sebagaimana diatur oleh ketentuan, dan
bertanggung jawab meningkatkan kinerja Perseroan, serta
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang
dengan tidak mengabaikan kepentingan segenap stakeholders.
Melalui struktur yang ada diharapkan pelaksanaan
prinsip-prinsip GcG bisa berjalan dengan baik.
rapat umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang (RUPS) sebagai organ penting dan
tertinggi dilakukan setiap tahun oleh Perseroan. RUPS terdiri
atas RUPS Tahunan dalam rangka pengesahan Rencana Kerja
Hasil keputusan yang dicapai dalam RUPS Tahunan (RUPST)
diambil berdasarkan kepentingan perusahaan. Agenda penting
yang dibahas di dalam RUPST tersebut, di antaranya mengenai
persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku
2011, pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan
tahun buku 2011, dan penunjukkan kantor akuntan publik
yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk
tahun buku 2012.
RUPS Bank Ina Perdana dilaksanakan pada 22 Juni 2012.
RUPS tersebut dilangsungkan di Wisma BSG Lantai 12, jl Abdul
Muis No 40, Jakarta Pusat.
dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki fungsi dan tugas, serta tanggung
jawab yang bersifat kolegial dalam mengawasi, memberikan
nasihat, dan rekomendasi kepada Direksi. Selain itu, Dewan
Komisaris juga bertanggungjawab untuk memastikan bahwa
Bank Ina Perdana telah sepenuhnya melaksanakan GcG pada
setiap lapisan dan jenjang organisasi.
Proses dan pelaksanaan pengangkatan serta pemberhentian
Dewan Komisaris Bank Ina dilakukan berdasarkan rekomendasi
Komite Nominasi dan Remunerasi dan hanya bisa dilakukan
oleh para pemegang saham melalui RUPS. Dengan demikian,
Dewan Komisaris Bank Ina Perdana bertanggung jawab kepada
pemegang saham dalam RUPS.
Pemilihan setiap anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh
Bank Ina Perdana dengan memperhatikan berbagai unsur
penting, seperti kompetensi, reputasi keuangan, dan integritas.
Hal itu sangat penting, karena terkait dengan fungsi dan tugas
yang akan dijalankan oleh masing-masing anggota Dewan
Komisaris sangat mempengaruhi proses bisnis yang ada.
Terkait kompetensi, anggota Dewan Komisaris paling kurang
mencakup:
1. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan
Sementara itu terkait reputasi keuangan, semua anggota
Dewan Komisaris paling kurang mencakup:
1. Tidak memiliki kredit macet;
2. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
dicalonkan.
Sedangkan terkait integritas, semua anggota Dewan Komisaris
paling kurang mencakup:
1. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain
ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang
berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti
melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;
2. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
3. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional
Bank yang sehat;
4. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan
dan kepatutan (it and proper test).
independensi dewan Komisaris
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Komisaris
Independen Bank Ina berjumlah 67% dari jumlah anggota
Dewan Komisaris secara keseluruhan. Anggota Dewan
Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
dan/atau Pemegang Saham Pengendali, sehingga tidak
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Keberadaan Komisaris Independen dapat menciptakan Check
and Balance, menghindari benturan kepentingan (conict of interest) dalam pelaksanaan tugasnya serta melindungi kepentingan stakeholders.
Untuk menjaga independensi, seluruh Komisaris
Independen Bank Ina tidak memiliki hubungan dengan Bank
yang dapat mempengaruhi untuk bertindak tidak independen
yakni :
1. Tidak memiliki saham Bank.
2. Tidak terailiasi dengan pihak yang memberikan jasanya
kepada Bank.
3. Bukan merupakan Debitur Inti dan/atau Deposan Inti
Bank.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan Komisaris Dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GcG dalam
mendukung menciptakan check and balance dan menghindari
benturan kepentingan (conlict of interest) dalam pelaksanaan
tugasnya serta melindungi kepentingan stakeholders,
keberadaan Komisaris pada Bank Ina Perdana telah memenuhi
Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris
seperti yang ditentukan oleh ketentuan Bank Indonesia (BI).
Komposisi dewan Komisaris
Komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris telah sesuai
dengan ketentuan GcG dengan gambaran sebagai berikut:
1. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan.
2. Semua Anggota dewan Komisaris telah memenuhi
persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and proper test).
Dewan Komisaris PT. Bank Ina Perdana berjumlah 3 (tiga) orang,
dengan komposisi sebagai berikut :
Susunan Dewan Komisaris
Nama jabatan
Birawa Natapradja Komisaris Utama Independen
Hari Sugiharto Komisaris Independen
Winadewi Hanantha *) Komisaris
Denny Soesilo **) Komisaris Independen
catatan :
rapat dewan Komisaris
Sepanjang 2012, Dewan Komisaris Bank Ina telah melaksanakan
8 (delapan) kali rapat, dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama jumlah tidak % Hadir
*) Diangkat sebagai Komisaris oleh RUPS 22 Juni 2012, disetujui BI Desember 2012 **) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012
Pembentukan Komite-Komite
Untuk mendukung efektiitas pelaksanaan fungsi dan tugas,
Dewan Komisaris Bank Ina telah membentuk Komite-Komite,
yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite
Remunerasi dan Nominasi. Sebanyak 80% (delapan puluh
perseratus) dari jumlah anggota Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko merupakan Komisaris Independen dan Pihak
Independen. Adapun yang dimaksud Pihak Independen bagi
anggota Komite adalah pihak di luar Bank yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/
atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
Sedangkan Ketua Komite Pemantau Risiko dan Ketua Komite
Remunerasi dan Nominasi dirangkap oleh 1 (satu) orang,
namun perangkapan jabatan ini masih memenuhi ketentuan
Bank Indonesia.
Komite audit
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan
adanya pihak independen yang memiliki keahlian di bidang
keuangan atau akuntansi serta, pihak independen yang
memiliki keahlian di bidang perbankan.
Komite Audit berfungsi melakukan pemantauan dan
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses
pelaporan keuangan.
Pelaksanaan tugas Komite audit
Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, yakni melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pemantauan atas
tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan
keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap:
1. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;
2. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan standar audit yang berlaku;
3. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi
yang berlaku;
4. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil
pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
5. Komite Audit telah memberikan rekomendasi mengenai
penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
Posisi Nama Jabatan
Ketua Birawa Natapradja *) Komisaris Utama Independen
Anggota 1. Dr. Timotius Pihak Independen
2. Edy Sukarno **) Pihak Independen
3. Hari Sugiharto Komisaris Independen
4. Winadewi Hanantha ***) Komisaris
catatan :
*) Sebelumnya sebagai Komisaris Utama,
efektif Sebagai Komisaris Utama Independen sejak September 2012. **) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012.
***) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
Komposisi Keanggotaan Komite audit
Pengangkatan anggota Komite Audit dilaksanakan setelah
sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian terhadap
track record masing-masing anggota, sehingga dapat diyakini
bahwa semua anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak,
dan moral yang baik. Dengan demikian, dapat menunjang
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
anggota Komite Audit.
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 5 (lima) orang dengan
susunan sebagai berikut:
Susunan Keanggotaan Komite Audit
Komite Pemantau risiko
Komite Pemantau Risiko Bank Ina berfungsi melakukan
evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan
pelaksanaan kebijakan serta melakukan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko, serta
Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Risiko
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
Komite Pemantau Risiko telah melakukan:
1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen
risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko,
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Komposisi Keanggotaan Komite Pemantau risiko
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan
keputusan rapat Dewan Komisaris, maka susunan keanggotaan
Komite Pemantau Risiko disusun ulang. Hal ini dilakukan
melalui penerbitan Surat Keputusan Direksi No. SK/
DIR/013/0612 Tentang Penunjukan Keanggotaan ”Komite
Pemantau Risiko” tanggal 29 Juni 2012, di mana dalam susunan
keanggotaan ini telah dipenuhi adanya pihak independen yang
memiliki keahlian di bidang keuangan, serta pihak independen
yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
Pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko dilaksanakan
setelah sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian
terhadap track record masing-masing anggota sehingga dapat diyakini bahwa semua anggota Komite Pemantau Risiko
memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik, yang dapat
menunjang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. rapat Komite audit
Sepanjang 2011, Komite Audit telah mengadakan 6 (enam) kali
rapat dengan perincian, sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
**) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
***) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012.
Adapun susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko,
sebagai berikut:
Posisi Nama jabatan
Ketua Hari Sugiharto Komisaris Independen
Anggota 1. Dr. Timotius Pihak Independen
2. Edy Sukarno *) Pihak Independen
3. Birawa Natapradja **) Komisaris Utama Independen
4. Winadewi Hanantha ***) Komisaris
catatan :
*) Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012.
**) Sebelumnya sebagai Komisaris Utama, efektif sebagai Komisaris Utama Independen sejak September 2012.
***) Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
rapat Komite Pemantau risiko
Sepanjang 2012, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan
rapat sebanyak 5 (lima) kali dengan perincian, sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
Hari Sugiharto 5 0 100
**) . Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
***) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012
****) Bukan sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012
Komite renumerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki fungsi dan tugas
dalam melakukan evaluasi kebijakan remunerasi untuk seluruh
tingkatan dalam organisasi, serta menyusun dan
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite renumerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya antara lain:
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai: kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), kebijakan remunerasi bagi
Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk
disampaikan kepada Direksi;
3. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
4. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen
yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris;
6. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang
sesuai dengan kinerja keuangan dan pemenuhan
cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku; prestasi kerja
individual; kewajaran dengan peer group; dan
pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Komposisi Keanggotaan Komite renumerasi dan Nominasi Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan
Adapun susunan keanggotaan Komite Renumerasi dan
Nominasi, sebagai berikut:
Posisi Nama Jabatan
Ketua Hari Sugiharto Komisaris Independen
Anggota 1. Birawa Natapradja *) Komisaris Utama Independen
2. Winadewi Hanantha **) Komisaris
3. Wenijati Kepala Unit Kerja HRD
catatan :
*) Sebelumnya sebagai Komisaris Utama, efektif sebagai Komisaris Utama Independen sejak September 2012
**) Sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
rapat Komite renumerasi dan Nominasi
Sepanjang 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
melakukan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan perincian,
sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
Hari Sugiharto 10 1 90
*) Sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012
**) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012
dewan direksi
Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan
Independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh Bank
Indonesia dapat dipenuhi oleh Bank Ina Perdana, dengan
gambaran sebagai berikut:
1. Jumlah anggota Direksi 3 (tiga) orang dipimpin oleh
Direktur Utama dan semua anggota Direksi berdomisili
di Indonesia.
2. Direktur Utama serta Anggota Direksi lainnya berasal dari
pihak yang independen terhadap pemegang saham
pengendali yakni tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
kemampuannya untuk bertindak independen.
3. Semua Anggota Direksi memenuhi persyaratan telah
lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test). 4. Tidak ada Anggota Direksi merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif
pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga
keuangan.
5. Tidak ada Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama memiliki saham pada Bank dan/atau pada
suatu perusahaan lain.
6. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
tidak ada memberikan kuasa umum kepada pihak lain
yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi
Direksi.
Selain itu, Bank Ina Perdana selalu mengupayakan yang terbaik
dalam pemilihan setiap anggota Dewan Direksi. Dengan
melihat unsur-unsur integritas, kompetensi, dan reputasi
keuangan.
Terkait integritas, semua Anggota Dewan Direksi paling kurang
mencakup:
1. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain
ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang
berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti
melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;
2. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
3. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional
Bank yang sehat;
4. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan
dan kepatutan (it and proper test).
Sementara itu, terkait kompetensi, semua Anggota Dewan
Direksi paling kurang mencakup:
1. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya;
2. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau
bidang keuangan; dan
3. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis
Sedangkan terkait Reputasi Keuangan, semua Anggota Dewan
Direksi paling kurang mencakup:
1. Tidak memiliki kredit macet;
2. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota
Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
dicalonkan.
tugas dan tanggung jawab direksi
Sepanjang 2012, Dewan Direksi telah melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan GcG, yakni:
1. Direksi telah mempertanggungjawabkan
kepengu-rusannya dalam RUPS sesuai dengan peraturan
per-undang-undangan yang berlaku.
2. Direksi telah mengelola Bank sesuai dengan kewenangan
dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor
eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain.
4. Direksi senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Komposisi dan Susunan dewan direksi
Pada pertengahan tahun 2012 susunan Direksi Bank
mengalami perubahan. Saudara Wardoyo bergabung dengan
Bank Ina pada bulan Mei 2012 dan telah lulus Fit and profer test
sebagai Direktur Kepatuhan sesuai surat Bank Indonesia
No.14/55/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 12 Juni 2012. Sesuai hasil
Bisnis beralih tugas menjadi anggota Dewan Komisaris.
Adapun komposisi dan susunan Dewan Direksi Bank Ina
Perdana pada 2012, sebagai berikut:
Nama Jabatan
Edy Kuntardjo Direktur Utama
Wardoyo *) Direktur Kepatuhan
Budiarto Santoso **) Direktur Operasional
Winadewi Hanantha ***) Direktur Bisnis
catatan :
*) Setelah disetujui BI, diangkat oleh RUPS tanggal 22 Juni 2012.
**) Sebelumnya sebagai Direktur Kepatuhan, beralih jabatan menjadi sebagai Direktur Operasional tanggal 22 Juni 2012.
***) Sebelumnya sebagai Direktur Bisnis, beralih jabatan menjadi Komisaris tanggal 22 Juni 2012, disetujui BI Desember 2012.
rapat dewan direksi
Sepanjang 2012, Dewan Direksi telah mengadakan rapat
sebanyak 14 (empat belas) kali dengan perincian, sebagai
berikut:
*) Setelah disetujui oleh BI , diangkat oleh RUPS tanggal 22 Juni 2012
**) Sebelumnya sebagai Direktur Bisnis, beralih jabatan sebagai Komisaris tanggal 22 Juni 2012, disetujui BI Desember 2012.
Pembentukan Komite dan Satuan Kerja di Bawah Dewan Direksi
Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip GcG dan efektivitas
pelaksanaan fungsi dan tugas, Dewan Direksi telah membentuk
Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
Satuan Kerja Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko. Selain
itu, Dewan Direksi juga telah membentuk Komite Kredit, Komite