• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Golongan Mahasiswa

Permainan ini dimainkan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pemilihan mahasiswa sebagai responden disebabkan karena beberapa alasan. Alasan yang pertama adalah karena mahasiswa dianggap dapat meningkatkan kualitas dari permainan. Selain itu mahasiswa dianggap memiliki keterampilan berpikir secara kritis dan mampu secara bebas mengekspresikan ide-ide tentang masa depan suatu sumber daya alam (Colella 2000). Permainan Landscape Game bersama mahasiswa dilakukan sebanyak tiga kali ulangan dengan pemain yang berbeda setiap ulangannya. Permainan pertama dan kedua dimainkan oleh enam pemain, sedangkan pada pengulangan ketiga dimainkan oleh empat pemain. Perbedaan jumlah pemain ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perbandingan jumlah pendapatan setiap pemain pada akhir permainan dan bagaimana kondisi lahan setelah permainan berakhir.

4.1.1.1 Permainan Pertama

Permainan pertama berlangsung selama 90 menit dan melewati dua kali putaran. Permainan ini dimainkan oleh enam aktor yang terdiri atas empat aktor berperan sebagai stakeholder yang langsung berhubungan dengan hutan, satu aktor berperan sebagai pemerintah yang mengatur jalannya permainan, dan satu aktor berperan sebagai bankir yang mengatur aliran uang. Pemain B, C, dan D

memiliki dasar ilmu kehutanan, sedangkan pemain A memiliki dasar ilmu ekonomi. Pemain C pada permainan ini menjadi pemenang dengan total keuntungan sebesar 481Ϸ, yang terdiri atas 144Ϸ aset dan 337Ϸ uang tunai. Pemain yang berada pada peringkat kedua adalah pemain A dengan total keuntungan 454Ϸ yang terdiri atas 167Ϸ aset dan 320Ϸ uang tunai. Selain mendapatkan keuntungan, pemain ini juga harus membayar hutang kepada bank sebesar 33Ϸ. Pemain B menempati urutan ketiga dengan total keuntungan sebesar 400Ϸ yang terdiri atas 231Ϸ aset dan 224Ϸ uang tunai. Pemain ini juga harus membayar hutang kepada bank sebesar 55Ϸ. Pada urutan keempat terdapat pemain D yang memiliki total keuntungan sebesar 278Ϸ. Total keuntungan tersebut terdiri atas 59Ϸ aset dan 219Ϸ uang tunai.

Produktivitas setiap pemain pada permainan Landscape Game ini dihitung berdasarkan total keuntungan setiap pemain dikurangi dengan modal awal setiap pemain (100Þ). Produktivitas lahan dalam setiap permainan didapatkan dari hasil penjumlahan produktivitas setiap pemain. Produktivitas terbesar pada permainan ini dimiliki oleh pemain C, yaitu sebesar 381Þ, disusul oleh pemain A dengan 357Þ, pemain B dengan 300Þ dan pemain D dengan 178Þ. Nilai total produktivitas lahan pada permainan ini adalah 1216Þ yang merupakan hasil dari penjumlahan produktivitas setiap pemain (lambang “Þ” dibelakang angka memiliki arti poin).

Pemerintah pada permainan ini mengeluarkan beberapa aturan, antara lain pajak penghasilan untuk investasi pembalakan hutan, pertambangan dan biofuel. Selain mengeluarkan pajak, pemerintah juga memberikan insentif kepada pemain. Salah satu bentuk insentifnya adalah memberikan potongan harga sebesar 1Ϸ kepada pemain yang berinvestasi karbon pada lahan hutan inti atau hutan tepi. Selain itu, pemerintah juga mengharuskan para pemain untuk membayar lebih mahal 5Ϸ untuk jenis investasi yang berada dekat dengan jalan.

Terdapat sebuah keputusan dari pemerintah yang dianggap “kontroversial” oleh para pemain dalam permainan ini, yakni dilarangnya melakukan privatisasi terhadap sumber daya air. Jenis investasi, aset, serta keuntungan para pemain dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil permainan bersama empat mahasiswa dan dosen

Investasi Pemain/ aktor A Pemain/ aktor B Pemain/ aktor C Pemain/ aktor D Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Investasi J 50 S (2) 50 S (3) 75 E 21 S (2) 50 A (2) 34 K (5) 25 A 17 KS 16 E (3) 21 PH (3) 21 KS 16 E (2) 14 KS 16 KS 16 PH (2) 14 PH 7 K (3) 15 E 7 B 5 PH 7 Aset 167 231 144 59 Uang 323 224 337 219 Hutang 33 - - - Denda - 55 - - Total 457Þ 400Þ 481Þ 278 Þ Produk-tifitas 357 Þ 300Þ 381Þ 178 Þ Keber-lanjutan +4 +4 +1 0

Ket: J:Jati, S:Sengon, KS:Kelapa sawit, E:Ekowisata, PH:Pembalakan hutan, B:Biofuel, A:Akasia, K:Karbon, ( ): Jumlah Investasi, Þ: Poin

4.1.1.2 Permainan Kedua

Sebelum permainan dimulai, para pemain telah membuat kesepakatan bahwa permainan ini akan berakhir ketika setiap pemain mencapai titik awal dimulainya permainan untuk kedua kali. Sama dengan permainan pertama, permainan kali ini dimainkan oleh enam pemain yang terdiri atas empat aktor berperan sebagai pemain yang berhubungan langsung dengan hutan dan dua aktor lagi berperan sebagai pemerintah dan bank.

Permainan ini dimenangkan oleh pemain B dengan total keuntungan sebesar 414Ϸ yang terdiri atas 123Ϸ aset dan 291Ϸ uang tunai. Setelah pemain B, pada urutan kedua terdapat pemain C dengan total keuntungan sebesar 365Ϸ yang terdiri atas 127Ϸ aset dan 308Ϸ uang tunai. Pemain yang berada pada urutan ketiga adalah pemain D. Pemain ini memiliki total keuntungan sebesar 346Ϸ yang terdiri atas 95Ϸ aset dan 271Ϸ uang tunai. Selain itu, pemain ini harus membayar hutang kepada bank sebesar 70Ϸ. Pemain A menempati posisi terakhir pada permainan ini dengan total keuntungan sebesar 313Ϸ yang terdiri atas 102Ϸ aset dan 211Ϸ uang tunai. Pada permainan ini, pemain B memiliki produktivitas terbesar dengan 314Þ, disusul oleh pemain C dengan 265Þ. Pada urutan ketiga terdapat pemain D dengan 246Þ dan pemain D pada posisi keempat dengan 213Þ.

Nilai total produktivitas lahan pada permainan ini adalah 1038Þ yang merupakan hasil dari penjumlahan produktivitas setiap pemain (lambang “Þ” di belakang angka memiliki arti poin).

Pemerintah mengeluarkan beberapa aturan dalam permainan ini, antara lain pajak untuk investasi pembalakan hutan ditetapkan sebesar 10% dan memberikan insentif kepada pemain yang berinvestasi karbon dan ekowisata. Jenis investasi, aset, serta keuntungan para pemain dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil permainan bersama empat stakeholder mahasiswa Investasi

Pemain/ aktor A Pemain/ aktor B Pemain/ aktor C Pemain/ aktor D Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Investasi J 50 J 50 J 50 J 50 E (3) 21 S 25 K (4) 20 E (3) 21 KS 16 K (4) 20 KS (2) 36 K (2) 10 K (3) 15 E (2) 14 PH (2) 14 PH (2) 14 PH (2) 14 E 7 Aset 102 123 127 95 Uang 211 291 308 271 Hutang 70 20 Denda - - - - Total 313 Þ 414 Þ 365 Þ 346Þ Produk-tivitas 213 Þ 314 Þ 265 Þ 246Þ Keles-tarian +2 0 +1 -1

Ket: J:Jati, S:Sengon, KS:Kelapa sawit, E:Ekowisata, PH:Pembalakan hutan, B:Biofuel, A:Akasia, K:Karbon, ( ): Jumlah Investasi, Þ: Poin.

4.1.1.3 Permainan Ketiga

Pengulangan permainan Landscape Game yang ketiga dimainkan oleh empat pemain. Keempat pemain ini terdiri atas tiga pemain yang bermain sebagai

stakeholder di lapangan dan satu pemain lagi berperan ganda menjadi petugas

bank sekaligus pemerintah. Permainan ini berlangsung selama 90 menit dengan dibantu menggunakan tiga dadu sebagai indikator waktu.

Permainan ini dimenangkan oleh pemain C dengan total keuntungan sebesar 584Ϸ yang terdiri atas 166Ϸ aset dan 418Ϸ uang tunai. Pemain A dengan total keuntungan sebesar 524Ϸ yang terdiri atas 197Ϸ aset dan 479Ϸ uang tunai menempati posisi kedua. Selain itu, pemain ini harus membayar hutang dan denda dari pemerintah sebesar 152Ϸ. Posisi terakhir pada permainan ini adalah pemain

B. Pemain ini memiliki total keuntungan sebesar 377Ϸ yang terdiri atas 195Ϸ aset dan 232Ϸ uang tunai. Pemain B harus mengeluarkan uang sebesar 50Ϸ untuk membayar hutang kepada bank. Pemain yang memiliki produktivitas tertinggi pada permainan ini adalah pemain C dengan 484Þ, disusul oleh pemain A dengan 424Þ. Pada posisi terakhir terdapat pemain B dengan 277Þ. Nilai total produktivitas lahan pada permainan ini berjumlah 1185Þ yang merupakan hasil dari penjumlahan produktivitas setiap pemain (lambang “Þ” di belakang angka memiliki arti poin).

Pemerintah pada permainan ini mengeluarkan beberapa aturan, di antaranya aturan mengenai pelarangan melakukan pembalakan hutan di sekitar sumber air dan enclave. Selain itu, pemerintah juga memberikan potongan harga terhadap pemain yang memilik investasi akasia karena pemerintah membutuhkan banyak bahan baku untuk produksi kertas. Jenis investasi, aset, serta keuntungan para pemain dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil permainan bersama tiga stakeholder mahasiswa Investasi

Pemain/ aktor A Pemain/ aktor B Pemain/ aktor C

Jenis

Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai Jenis Investasi Nilai

Investasi J 50 KS (2) 32 S 50 A (2) 34 Pr 30 KS (2) 32 E (5) 35 A 17 Pr 30 PH (4) 28 K (3) 15 K (4) 20 S 25 E (2) 14 E (4) 20 K (5) 25 PH 7 PH (2) 14 B 5 B (2) 10 Aset 197 195 166 Uang 479 232 418 Hutang 42 - Denda 110 50 Total 524Þ 377Þ 584Þ Produk-tivitas 424Þ 277Þ 484Þ Keles-tarian 0 +3 +3

Ket: J:Jati, S:Sengon, KS:Kelapa sawit, E:Ekowisata, PH:Pembalakan hutan, B:Biofuel, A:Akasia, K:Karbon, Pr:Pertambangan, ( ): Jumlah Investasi, Þ: Poin.

Selain perhitungan total keuntungan dan produktivitas lahan, pemain dan pemerintah juga melakukan perhitungan terhadap perubahan kelestarian lahan. Perubahan lahan ini didasarkan pada perubahan tutupan lahan, yakni ketika lahan

tersebut mengalami perubahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan tidak bervegetasi maka akan mendapatkan nilai (+1). Contoh dari aktivitas ini adalah kegiatan penanaman lahan belum bervegetasi. Sebaliknya, perubahan lahan dari lahan bervegetasi menjadi tidak bervegetasi akan mendapatkan nilai (-1) karena dianggap merusak lahan. Contoh aktivitas ini adalah kegiatan pembalakan hutan. Selain kedua hal tersebut, lahan yang tidak mengalami perubahan diberikan nilai 0. Salah satu dari aktivitasnya adalah ekowisata. Pada pengulangan pertama bersama mahasiswa dan dosen, nilai kelestarian lahan mendapatkan jumlah (+9) yang berasal dari penjumlahan nilai kelestarian dari setiap pemain. Ketika permainan dilakukan pada pengulangan kedua bersama mahasiswa, kelestarian lahan mendapatkan nilai total (+2). Selanjutnya, pada pengulangan ketiga bersama empat mahasiswa, kelestarian lahan mendapatkan nilai total (+6).

Dokumen terkait