1). Periode
Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.
SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah / banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut.
SIFAT PERIODIK UNSUR
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR Meliputi :
1). Jari-Jari Atom
Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.
Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.
Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil . 2). Jari-Jari Ion
Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
3). Energi Ionisasi ( satuannya = kJ.mol-1 )
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1 < EI 2 < EI 3 dst
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
. SIFAT PERIODIK
UNSUR
4). Afinitas Elektron ( satuannya = kJ.mol-1 )
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif (anion).
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
Penyerapan elektron ada yang disertai pelepasan energi maupun penyerapan energi.
Jika penyerapan elektron disertai pelepasan energi, maka harga afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif.
Jika penyerapan elektron disertai penyerapan energi, maka harga afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif.
Unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda negatif, mempunyai daya tarik elektron yang lebih besar daripada unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda positif. Atau semakin negatif harga afinitas elektron suatu unsur, semakin besar kecenderungan unsur tersebut untuk menarik elektron membentuk ion negatif (anion).
Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya. Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar. Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA ( halogen ).
5). Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).
Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif (anion).
Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif (kation).
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
Lampiran 7
HASIL PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
NO NAMA SISWA
KELAS EKSPERIMEN Pre-Test Post-Test X1 X22
X1 X22
1 AMANDA 25 625 80 6400
2 ANANDA RAMADHANI 50 2500 85 7225
3 ANDINI MUSTIKA RANI 25 625 85 7225
4 ANDRE SUGARA 35 1225 70 4900
5 ANGGRAINI DHARMA PUTRI 15 225 65 4225
6 ANNISA AULIA PUTRI 45 2025 90 8100
7 AULIA DIRGA PUTRA 35 1225 80 6400
8 CUT SYABINA SYAFITRI 55 3025 90 8100
9
DEWI SILVI YOLANDA
HARAHAP 40 1600 80 6400
10 DINDA YATIRA 35 1225 85 7225
11 FAIZ IRSAD 25 625 80 6400
12 FARHAN SYAHPUTRA 30 900 75 5625
13 FAUJI HARAHAP 35 1225 85 7225
14 FAZILA SEPTIANI.S. 40 1600 90 8100
15 FEBY ZAININDRA 25 625 65 4225
16 HAFSYAH 30 900 80 6400
17 INDRA PRATAMA 45 2025 85 7225
18 JUNIA 30 900 85 7225
19 MIRANDA SUHARDI 35 1225 80 6400
20 MUHAMMAD IRSAN 25 625 70 4900
21 MUHAMMAD AFANDY 30 900 85 7225
22
MUHAMMAD DIMAS
AKHYAR 35 1225 90 8100
23 MUHAMMAD FIKRI 25 625 80 6400
24 MUHAMMAD RIDHO 30 900 75 5625
25 NANDINE FEBRY SYAHRI 50 2500 85 7225
26 NURAFNI ABENA P. 20 400 65 4225
27 OVAN ORYZA 45 2025 85 7225
28 RACHIBA DANIELA B.TJG. 40 1600 80 6400
29 RAHMAD HANDANI 30 900 80 6400
30 SHOFI RAMADHANI 45 2025 85 7225
31 SITI RAHMA NASUTION 25 625 70 4900
32 SRI RIZKINA CIBRO 35 1225 85 7225
33 SYIFA AULIA SIAHAAN 40 1600 85 7225
ΣX1 1130 41500 2655 215325
PERHITUNGAN RATA-RATA, STANDAR DEVIASI, DAN VARIANS DATA NILAI PRE-TEST DAN POST-TEST KELAS EKSPERIMEN
(Metode Kontekstual Learning) 1. Nilai Pre-test
Dari tabel diperoleh nilai:
ΣX1 = 1130 ΣX12
= 41500 n1 = 33
Rata-rata ̅ = Σ
̅ =
̅ = 34,24
Standar Deviasi S =
√
∑ ∑
S =
√
S =
√
S =
√
S = √ S = 9,36
Varians
S2 = ∑ ∑
S2 =
S2 =
S2 =
S2 = 2. Nilai Post-test
Dari tabel diperoleh nilai:
ΣX2 = 2655 ΣX22
= 215325 n2 = 33
Rata-rata ̅ = Σ
̅ =
̅ = 80,45
Standar Deviasi S =
√
∑ ∑
S =
√
S =
√
S =
√
S = √ S = 7,33
Varians
S2 = ∑ ∑
S2 =
S2 =
S2 =
S2 =
Lampiran 8
UJI NORMALITAS DATA PRE-TEST DAN POST-TEST PADA KELAS EKSPERIMEN
a. Uji Normalitas Data Pre-Test
Dari perhitungan sebelumnya telah diperoleh:
̅ = 34,24 S = 9,36 n = 33
No X1 F Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi)
1 15 1 1 -2,0558 0,0199 0,0303 0,01040
2 20 1 2 -1,5216 0,06405 0,06061 0,00345
3 25 7 9 -0,9874 0,16171 0,27273 0,11101
4 30 6 15 -0,4533 0,32518 0,45455 0,12936
5 35 7 22 0,08094 0,53225 0,66667 0,13441
6 40 4 26 0,61513 0,73076 0,78788 0,05711
7 45 4 30 1,14931 0,87479 0,90909 0,03430
8 50 2 32 1,6835 0,95386 0,9697 0,01584
9 55 1 33 2,21769 0,98671 1 0,01329
Lhitung = 0,13441, Ltabel (0,05) = 0,1542 Lhitung < Ltabel, Maka Data berdistribusi Normal
Nilai Lhitung diambil dari harga yang paling besar diantara selisih, sehingga dari tabel diatas diperoleh Lhitung = 0,13441. Ltabel dengan n = 33 dan taraf nyata α
= 0,05 tidak terdapat dalam daftar uji liliefors, maka Ltabel dihitung sebagai berikut:
Ltabel =
√
=
√
=
= 0,1542Karena Lhitung < Ltabel (0,13441 < 0,1542) maka dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal.
Perhitungan uji normalitas data pre-test di atas dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. = ̅
=
= -2,0558
b. F( dihitug dengan menggunakan daftar distribusi normal tabel dari nilai -2,0558 diperoleh 0,0199.
c. S( =
S( =
S( = 0,0303
d. Menghitung selisih │F(Zi)-S(Zi)│= │0,0199- 0,0303│= 0,01040 b. Uji Normalitas Data Post-Test
Dari perhitungan sebelumnya telah diperoleh:
̅ = 80,45 S = 7,33 n = 33
No X1 F Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi)
1 65 3 3 -2,107776 0,01753 0,09091 0,07341
2 70 3 6 -1,425648 0,07698 0,18182 0,10492
3 75 2 8 -0,74352 0,22858 0,24242 0,01403
4 80 9 17 -0,061392 0,47552 0,51515 0,03987
5 85 12 29 0,6207367 0,73261 0,87879 0,14638
6 90 4 33 1,3028649 0,90369 1 0,09642
Lhitung = 0,14638, Ltabel (0,05) = 0,1542 Lhitung < Lt, Maka Data Berdistribusi Normal
Nilai Lhitung diambil dari harga yang paling besar diantara selisih, sehingga dari tabel diatas diperoleh Lhitung = 0,14638. Berdasarkan perhitungan sebelumnya, Ltabel dengan n = 33 dan taraf nyata α = 0,05 adalah sebesar 0,1542. Karena Lhitung
< Ltabel (0,14638 < 0,1542) maka dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal.
Perhitungan uji normalitas data post-test di atas dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. = ̅
=
= -2,107776
b. F( dihitug dengan menggunakan daftar distribusi normal tabel dari nilai -2,107776diperoleh 0,01753
c. S( =
S( =
S( = 0,09091
d. Menghitung selisih │F(Zi)-S(Zi)│= │0,01753- 0,09091│= 0,07341
Lampiran 9
UJI HOMOGENITAS
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok mempunyai varians yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
F =
Kriteria pengujian:
1. Jika > maka kedua sampel tidak mempunyai varians yang sama atau tidak homogen.
2. Jika < maka kedua sampel mempunyai varians yang sama atau homogen.
Dari lampiran tabulasi skor pre-test pada kelompok sampel diketahui bahwa:
Data pre-test kelas eksperimen:
̅ = 34,34 n = 33 S2 = 87,69
Data post-test kelas eksperimen:
̅ = 80,45 n = 33 S2 = 53,69
Sehingga Fhitung =
Fhitung =
Fhitung = 1,63
Dari data distribusi F, nilai F untuk α = 0,05 dengan dkpenyebut = (n-1) = 33-1 = 32 dkpembilang = (n-1) = 33-1 = 32. Untuk F0,05 (32,32) tidak diperoleh dalam daftar distribusi F, maka harga Ftabel dicari dengan menggunakan interpolasi.
Mencari nilai F dengan
ν
1 = 33 danν
2 = 33 Interpolasi:F0,05 (30,32) = 1,82 sebagai F0,05 (40,32) = 1,76 sebagai Maka nilai F0,05 (32,32) atau Ftabel:
F0,05 (32,32) = F( + (1,76 – 1,82)
F0,05 (32,32) = 1,82 + (-0,06)
F0,05 (32,32) = 1,82 + (-0,06) F0,05 (32,32) = 1,82 – 0,012 F0,05 (32,32) = 1,808
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh Fhitung < Ftabel = 1,63 < 1,808 maka dapat disimpulkan bahwa data pre-test kelas eksperimen dan post-test kelas eksperimen adalah homogen.
Lampiran 10
UJI HIPOTESIS
Data yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah data post-test dari kedua kelompok sampel. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
thitung = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus:
=
a. Untuk kelas eksperimen
̅ = 80,45 = 53,69 n = 33
Dimana:
=
= =
= = 58,9 S = √ S = 7,67
Maka thitung dihitung sebagai berikut:
thitung = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
thitung =
√
thitung =
thitung = 4,54
Pada taraf signifikan 5% atau α = 0,05 dan dk = = 33 + 33 – 2
= 64, nilai t0,05 = 64 tidak terdapat dalam daftar distribusi t. Maka untuk mencari nilai ttabel tersebut dihitung dengan interpolasi linier sebagai berikut:
t(0,05)(60) = 1,67 t(0,05)(120) = 1,66 t(0,05)(64) = X Maka,
t(0,05)(64) = 1, 67 + (1,66 – 1,67)
t(0,05)(64) = 1,67 + (-0,01) t(0,05)(64) = 1,67 + (-0,00067) t(0,05)(64) = 1,669
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa thitung sebesar 4,54 dan ttabel sebesar 1,669 pada taraf signifikan 05% atau α = 0,05. Karena thitung > ttabel (4,54 >
1,669), maka hipotesis alternatif penelitian (Ha) diterima yang berarti bahwa Pembelajaran Materi Sistem Periodik Unsur Berhasil Menggunakan TGT (Team
Games Tournament) Berbantukan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Di Kelas X SMA UISU Medan.
Lampiran 11
DOKUMENTASI
Gambar 1. Kegiatan mengerjakan soal pre-test kelas eksperimen
Gambar 2. Suasana belajar kelas eksprimen
Gambar 3. Suasana belajar kelas eksprimen
Gambar 4. Kegiatan pelaksanaan LKPD kelas eksprimen
Gambar 5. Kegiatan TGT (Team Games Tournament) diskusi kelompok kelas eksprimen
Gambar 6. Kegiatan TGT (Team Games Tournament) diskusi kelompok kelas eksprimen
Gambar 7. Kegiatan mengerjakan soal post-test kelas eksprimen
Medan, 17 Januari 2019
Hal : Permohonan Pengajuan Judul Kepada Yth.
Bapak/ Ketua Program Studi Pendidikan Kimia FKIP-UISU
Medan
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tanagan di bawah ini:
Nama : Osnia NPM : 7115050041 Program Studi : Pendidikan Kimia IPK : 3.55
Jumlah SKS : 146 Nilai E : Tidak Ada
Bersama ini saya mengajukan judul proposal penelitian skripsi:
1. Pembelajaran Materi Sistem Periodik Unsur Menggunakan TGT (Team Games Tournament) Berbantukan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Di Kelas X SMA UISU Medan
2. Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pads Materi Sistem Periodik Unsur Di Kelas X SMA UISU Medan
3. Pengaruh Model Project Based Learning Berbasis Multimedia Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA UISU Medan
Demikianlah permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Pemohon
Osnia
NPM : 7115050041
Medan, 22 Januari 2019 Hal : Penunjukan Pembimbing
Kepada Yth.
Bapak/ Ketua Program Studi Pendidikan Kimia FKIP-UISU
Medan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah disetujui judul skripsi saya oleh Bapak/Ibu Program Studi Pendidikan Kimia pada tanggal 17 Januari 2019, maka dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Osnia NPM : 7115050041 Program Studi : Pendidikan Kimia Jenjang : Strata Satu (S-1)
Memohon kepada Bapak/Ibu untuk dapat mengusulkan penunjukan Pembimbing skripsi saya kepada Dekan FKIP UISU Medan. Adapun judul penelitian skripsi yang telah disetujui adalah: PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR MENGGUNAKAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) BERBANTUKAN ALAT TERHADAP HASIL BELAJAR DI KELAS X SMA UISU MEDAN
Demikianlah permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Osnia
NPM : 7115050041
Hal : Permohonan Pembimbing Kepada Yth,
Bapak/Ibu Ketua Program Studi Pendidikan Kimia FKIP-UISU
Di
Medan Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah disetujui/disahkan judul skripsi oleh Bapak/Ibu Program Studi Pendidikan Kimia pada tanggal 17 Januari 2019, maka dengan ini saya:
Nama : Osnia NPM : 7115050041 Program Studi : Pendidikan Kimia Jenjang : Strata Satu (S-1)
Memohon kiranya Bapak/Ibu dapat menetapkan Pembimbing penulisan skripsi bagi saya.
Adapun judul Penelitian Skripsi yang telah disetujui adalah:
1. Pembelajaran Materi Sistem Periodik Unsur Menggunakan TGT (Team Games Tournament) Berbantukan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Di Kelas X SMA UISU Medan
2. Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pads Materi Sistem Periodik Unsur Di Kelas X SMA UISU Medan
3. Pengaruh Model Project Based Learning Berbasis Multimedia Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA UISU Medan
Demikianlah permohonan ini saya ajukan, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu diucapkan terima kasih.
Medan, 22 Januari 2019 Hormat saya
Pemohon
Osnia