• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

II.4. Google Maps

II.4.1. Pengenalan Google Maps

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis

dan online yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan di

merupakan hasil komunikasi dengan database pada web server

Google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan

gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke

dalam database pada Google Server, yang nantinya akan dapat

dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar

map merupakan gabungan dari potongan gambar-gambar bertipe

PNG yang disebut tile yang berukuran 256 x 256 pixel seperti

gambar berikut.

Gambar 2.2 Pembagian Gambar Peta Sebesar 256 x 256 pixel

Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat

browsing informasi grafis berikut:

1. Satellite Map

Pengguna dapat menikmati gambar satelit planet bumi.

Pengguna juga dapat menikmati foto satelit lebih detail lengkap

Gambar 2.3Satellite Map

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.

3. Draggable Maps

Peta digital mapping yg dragable (bisa digeser) dengan

bantuan mouse.

4. Terrain Maps (Peta Topografi)

Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta

Gambar 2.4Terain Map

5. Earth Map

Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan

tampak bumi secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan

yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak

nyata dari ketinggian.

6. My Location

Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana

lokasi dari pengguna tersebut.

II.4.2. Google Maps API

Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk

JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada

suatu web atau blog sangat mudah hanya dengan membutuhkan

pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi

internet yang sangat stabil. Dengan menggunakan GoogleMaps

API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun

aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya

pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita

hanya membuat suatu data sedangkan peta yang akan ditampilkan

adalah milik Google sehingga kita tidak dipusingkan dengan

membuat peta suatu lokasi, bahkan dunia.

Dalam pembutan program Google Maps API menggunakan

urutan sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML.

2. Membuat element div untuk menampilkan peta.

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan

properti-properti pada peta.

5. Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload.

Kode program dasar:

Gambar 2.6 Kode Program Dasar Google Maps API

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta

yang disediakan oleh Google, diantaranyaa dalah:

1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi.

2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi

dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya

akan menunjukkan gunung dan sungai.

tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan

nama kota).

II.4.3. Integrasi PHP/MySQL dengan Google Maps API

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan Sistem

Informasi Geografis Menggunakan PHP, MySQL, dan Google

Maps API :

1. Membuat Tabel

Dalam membuat tabel, yang harus diperhatikan adalah

atribut yang berisi informasi latitude dan longitude. Dengan

kemampuan zoom yang dimiliki Google Maps, hanya

diperlukan 6 digit presisi setelah desimal. Untuk menjaga ruang

penyimpanan pada tabel agar minimal, tipe dari atribut yang

berisi informasi latitude dan longitude tersebut diharuskan

menggunakan tipe float dengan size (10,6). Dengan tipe ini,

field dapat menyimpan 6 digit setelah desimal ditambah hingga

4 digit sebelum desimal, misalnya -123,456789derajat.

2. Membuat file PHP untuk keluaran XML

Jika tabel telah dibuat dan telah diisi data, maka perlu

melakukan penulisan perintah php untuk mengekspor data ke

dalam format XML yang dapat diambil oleh peta melalui

asynchronous JavaScript. Dengan menggunakan file XML

sebagai perantara antara database dengan Google Maps, maka

akan mempercepat proses dalam membuka halaman awal web

yang berisi peta. Selain itu, aplikasi peta akan lebih fleksibel

dan mudah dalam proses debugging.

Pada file PHP untuk keluaran XML ini digunakan

fungsi DOM. DOM (Document Object Model) adalah sebuah

API untuk dokumen HTML dan XML. Dengan DOM, setiap

bagian dari XML dianggap sebagai sebuah node, baik elemen

maupun atribut XML tersebut. DOM adalah cara akses

dokumen XML karena dengan DOM, berkas teks XML dapat

dirubah menjadi representasi yang lebih abstrak sebagai

kumpulan simpul dari struktur data pohon. Penerapan DOM

memiliki keunggulan dalam melakukan manipulasi dokumen

XML. Keunggulan itu adalah kemampuan untuk melakukan

pengaksesan secara acak terhadap elemen-elemen yang

terdapat pada dokumen XML. Sedangkan kelemahan DOM

adalah penggunaan memory yang lebih besar untuk memuat

File PHP ini, pertama akan menginisialisasi sebuah

dokumen XML dan menciptakan parent node dan kemudian

menghubungkan ke database. Untuk setiap baris dalam tabel

(setiap lokasi), akan dibuat sebuah node XML baru dengan

atribut baris sebagai atribut XML, dan akan ditambahkan ke

parent node. Kemudian dump XML ke layar.

Berikut ini adalah contoh script PHP untuk membuat

keluaran XML :

Untuk memeriksa apakah file PHP untuk membuat keluaran

XML tersebut berjalan dan hasilnya valid, panggil file PHP

tersebut dari browser. Contoh keluaran XML dapat dilihat pada

Gambar 2.9 berikut :

Gambar 2.9 Contoh Hasil Keluaran XML

3. Membuat function untuk mengambil data hasil keluaran XML

yang akan digunakan untuk membuat marker pada peta.

4. Membuat peta

Setelah XML bekerja dengan baik di browser, peta dapat

segera dibuat dengan javaScripts. Berikut ini merupakan

langkah-langkah dalam pembuatan peta :

 Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML

Gambar 2.11 Maps API JavaScript

 Membuat element div untuk menampilkan peta

Besar ukuran peta harus disesuaikan dengan besar ukuran

halaman web. Cara menampilkan peta dapat dilihat pada

Gambar 2.12 berikut :

Gambar 2.12 Element Div untuk Menampilkan Peta

 Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan

properti-properti pada peta (properti-properti-properti-properti peta diantaranya

adalah titik tengah peta, angka perbesaran tampilan peta,

Gambar 2.13 Objek Literal untuk Menyimpan Properti-Properti Peta

 Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event

onload

Gambar 2.14 Event Onload

Loading file XML

Setelah dibuat script PHP untuk membuat keluaran XML,

File XML harus di-load ke halaman web dengan

memanfaatkan object XMLHTTPREQUEST yang

disediakan browser. Pada javaScript API V2, menyajikan

suatu built-in GDownload URL yang berfungsi untuk

membungkus XMLHTTPREQUEST yang digunakan

untuk request file XML dari server dimana halaman HTML

berada. Berbeda dengan javaScript API V3, pada javaScript

API V3 dirancang dengan lebih ringkas dengan tidak

menyediakan suatu pembungkus seperti javaScript API V2.

Pada javaScript API V3 digunakan fungsi downloadURL()

yaitu :

a. URL, menetapkan path PHP script. Pada umumnya file

ini terletak pada direktori yang sama dengan file

HTML, sehingga hanya perlu menuliskan nama filenya

saja.

b. Callback, menandai adanya fungsi tersebut ketika

XML dikembalikan ke javaScript.

Deklarasi fungsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.15

berikut :

Gambar 2.15 Deklarasi Fungsi downloadURL()

 Membuat marker dan info window

Untuk membuat marker, digunakan fungsi

createMarker(). Dalam fungsi createMarker,

menciptakan LatLng dan menambahkan event listener

untuk marker sehingga ketika diklik dapat

memunculkan info window yang menampilkan

createMarker dapat dilihat pada Gambar 2.16 berikut :

Gambar 2.16 Fungsi createMarker()

Untuk mencari lokasi dalam dalam jarak radius tertentu

dari longitude dan latitude tertentu, dapat menggunakan perintah

SELECT berdasarkan rumus Haversine. Rumus Haversine

digunakan umumnya untuk menghitung jarak antara dua pasang

koordinat pada sebuah bola. Berikut adalah contoh pernyataan SQL

yang akan menemukan 20 lokasi terdekat yang berada dalam radius

25 mil ke 37, -122 koordinat. Untuk mencari berdasarkan

kilometer, 3959 diganti dengan 6371. Tetapan 3959 digunakan

untuk mencari berdasarkan mil.

Gambar 2.17 Contoh Penggunaan Rumus Haversine

Dokumen terkait