SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA
DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun Oleh: Kurnia Budinastiti
065314018
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF TOURISM
IN THE REGION KALIURANG OF WEB-BASED
FINAL PROJECT
Presented As Partial FulFillment Of The Requirements To Obtain The Bachelor Computer Degree
In Informatics Engineering
Compiled By: Kurnia Budinastiti
065314018
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Allah SWT yang telah memberikan segala pertolongan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Tiada tempat meminta pertolongan selain pada-Mu.
Kedua orang tuaku, Bp. Yahya Hadipramono dan Ibu Nur Aisyah yang selalu
mengiringi setiap langkahku dengan doa. Tiada henti kau alirkan kasih sayang
yang tulus, doa, cinta dan perhatian padaku.
Dondonku yang telah banyak memberikan inspirasi, motivasi, dan juga arti dalam
hidupku.
Keluarga besar dan semua teman-temanku yang selalu menghiburku dan
vi MOTTO
Syukurilah kesulitan. Karena terkadang kesulitan mengantar kita pada hasil yang
lebih baik dari apa yang kita bayangkan.
Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Kita mungkin tak melihatnya, namun Tuhan
tahu jalan keluar itu. Untuk itu, yakin dan percayalah pada-Nya.
Menyerah itu sangat mudah. Tetapi, jadilah pribadi yang kuat, yang terus
berjuang bahkan dalam keadaan yang kurang menguntungkan.
Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan segalanya dengan benar, karena
kadang kesalahan malah akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik.
Apa yang kamu ucap, itu yang akan terjadi. Jika kamu berucap tidak bisa, maka
kamu tidak akan bisa. Tetapi jika kamu berucap bisa, maka kamu akan bisa.
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Juli 2012 Penulis
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Kurnia Budinastiti
Nomor Mahasiswa : 065314018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 Juli 2012
Yang menyatakan,
ix ABSTRAK
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB
Kurnia Budinastiti Yogyakarta. Selain obyek wisata, di kawasan Kaliurang juga terdapat banyak sekali tempat peristirahatan mulai dari pondok wisata, hotel melati, hingga hotel bintang. Informasi lokasi hotel di kawasan Kaliurang sampai saat ini masih disajikan dalam bentuk peta statis dan juga buku panduan wisata. Berdasarkan wawancara, ternyata masih banyak pengunjung yang masih mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan Kaliurang. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis yang dibuat diharapkan dapat memberikan informasi lokasi obyek wisata dan hotel dengan lebih interaktif.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini adalah metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Pembuatan peta yang ditampilkan pada Sistem Informasi Geografis Pariwisata ini menggunakan Google Maps API yang diintegrasikan dengan PHP (Pear Hypertext Preprocessor) dan MySQL.
Dalam Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini dilengkapi dengan fasilitas pencarian hotel berdasarkan masukan kriteria tertentu, seperti kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan tarif hotel tertentu serta dilengkapi juga dengan fitur tambahan berupa fasilitas pencarian obyek wisata atau hotel yang terletak dalam radius tertentu dari lokasi tertentu.
x ABSTRACT
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF TOURISM IN THE REGION KALIURANG OF WEB-BASED
Kurnia Budinastiti still presented in the form of a static map and guidebook. Based on interviews, it is still a lot of visitors are still having trouble finding the location of attractions and hotels in Kaliurang. With the Geographic Information System created is expected to provide information attractions and hotel sites with more interactive.
The method used to develop Geographic Information System of Tourism In The Region Kaliurang is a FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Making a map is displayed on a Geographic Information System of Tourism In The Region Kaliurang is using the Google Maps API to integrate with PHP (Hypertext Preprocessor Pear) and MySQL.
In this Geographic Information System of Tourism In The Region Kaliurang is equipped with a hotel search facility based on input criteria, such as hotel category, facilities, capacity, number of rooms, and some hotel rates and are also equipped with additional features of the attraction and hotel search facility are located within a certain radius from a specific location.
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, berkah dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang Berbasis Web”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Sri Hartati Wijono, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran di dalam memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir.
2. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. dan pak Alb. Agung Hadhiatma, S.T., M.T., selaku dosen penguji untuk semua kritik, saran, semangat, dan motivasi yang diberikan kepada penulis pada saat pengujian.
3. Seluruh dosen dan staff pengajar Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.
4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan nasihatnya kepada penulis serta senantiasa selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil hingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
xii
6. Bapak Heribertus Indiantoro, selaku ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK) dan juga pihak pengelola hotel di kawasan Kaliurang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2006 atas suka dan duka selama perkuliahan sampai terselesainya kebersamaan di bangku kuliah.
8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan doa dan membantu penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran maupun kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap agar kiranya penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis sendiri dan para pembaca yang tertarik dengan topik bahasan pada penulisan ini.
Yogyakarta, 05 Juli 2012
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. iii
HALAMAN PENGESAHAN ……… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v
MOTTO ……….. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………. vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………. viii
xvii
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data ……… 11
Gambar 2.2 Pembagian Gambar Peta Sebesar 256x256 pixel …………. 21
Gambar 2.3 Satellite Map……….. 22
Gambar 2.4 Terain Map ………... 23
Gambar 2.5 Earth Map ……… 23
Gambar 2.6 Kode Program Dasar Google Maps API ……….. 25
Gambar 2.7 Struktur Tabel ……….. 26
Gambar 2.8 ScriptPHP untuk Membuat Keluaran XML ……… 28
Gambar 2.9 Contoh Hasil Keluaran XML ………... 29
Gambar 2.10 FunctionshowPeta() ……… 29
Gambar 2.11 Maps API Javascript ………. 30
Gambar 2.12 Elemen Div untuk Menampilkan Peta ……….. 30
Gambar 2.13 Objek Literal untuk Menyimpan Properti-Properti Peta ….. 31
Gambar 2.14 Event Onload ……… 31
Gambar 2.15 Deklarasi Fungsi downloadURL() ………... 32
Gambar 2.16 Fungsi createMarker() ……….. 33
Gambar 2.17 Contoh Penggunaan Rumus Haversine ……… 33
Gambar 2.18 Contoh File XML ………. 35
Gambar 2.19 Representasi Visual File XML ………. 36
Gambar 2.20 Simbol Proses pada DFD ……….. 42
Gambar 2.21 Simbol Aliran Data pada DFD ………. 42
Gambar 2.22 Simbol Data Store pada DFD ………... 43
xix
di Kawasan Kaliurang untuk Pengguna Umum …………...
Gambar 3.2 Diagram Use-Case Sistem Informasi Geografis Pariwisata
di Kawasan Kaliurang untuk Administrator ……….
66
Gambar 3.3 ER-Diagram Sistem Informasi Geografis Pariwisata di
Kawasan Kaliurang ………..
68
Gambar 3.4 Desain Logikal Sistem Informasi Geografis di Kawasan
Kaliurang ………..
69
Gambar 3.5 Desain Logikal Sistem Informasi Geografis di Kawasan Kaliurang Hasil Normalisasi ………
71
Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang
………...
77
Gambar 3.7 Diagram Dekomposisi Sistem Informasi Geografis
Pariwisata di Kawasan Kaliurang ……….
78
Gambar 3.8 Lanjutan Diagram Dekomposisi Sistem Informasi
Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ………
79
Gambar 3.9 Lanjutan (2) Diagram Dekomposisi Sistem Informasi
Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ………
80
Gambar 3.10 Diagram Arus Data (DAD) Level 0 Sistem Informasi
Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ………
84
Gambar 3.11 Diagram Arus Data (DAD) Level 1 Proses 1 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
85
Gambar 3.12 Diagram Arus Data (DAD) Level 1 Proses 2 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
86
Gambar 3.13 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.1 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
87
Gambar 3.14 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.2 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
xx
Gambar 3.15 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.3 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
88
Gambar 3.16 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.2 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
89
Gambar 3.17 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.4 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
90
Gambar 3.18 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.6 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
91
Gambar 3.19 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.7 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
91
Gambar 3.20 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.8 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
92
Gambar 2.21 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.9 Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...
92
Gambar 3.22 Rancangan Menu untuk Pengguna Umum ………... 96
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Utama (Home) ……… 96
Gambar 3.24 Rancangan Halaman Arsip Berita ……… 97
Gambar 3.25 Rancangan Halaman Hotel Bintang ………. 98
Gambar 3.26 Rancangan Halaman Hotel Melati ……… 98
Gambar 3.27 Rancangan Halaman Pondok Wisata ……… 99
Gambar 3.28 Rancangan Halaman Detail Hotel ……… 100
Gambar 3.29 Rancangan Halaman Wisata Alam ………... 101
Gambar 3.30 Rancangan Halaman Wisata Budaya ……… 101
Gambar 3.31 Rancangan Halaman Wisata Kerajinan ……… 102
Gambar 3.32 Rancangan Halaman Wisata Kuliner ……… 102
Gambar 3.33 Rancangan Halaman Detail Obyek Wisata ……….. 103
Gambar 3.34 Rancangan Halaman Peta ………. 104
xxi
Gambar 3.36 Rancangan Halaman Pencarian Hotel Berdasar Kriteria ….. 107
Gambar 3.37 Rancangan Halaman Event………... 108
Gambar 3.38 Rancangan Halaman Buku Tamu ………. 109
Gambar 3.39 Rancangan Menu Untuk Administrator ……… 110
Gambar 3.40 Rancangan Halaman Login Administrator ………... 111
Gambar 3.41 Rancangan Halaman Utama (Home) Administrator ………. 112
Gambar 3.42 Rancangan Halaman Kategori Hotel ……… 113
Gambar 3.43 Rancangan Halaman Kategori Obyek Wisata ……….. 113
Gambar 3.44 Rancangan Halaman Kelola Data Hotel ……….. 114
Gambar 3.45 Rancangan Halaman Data Lengkap Hotel ………... 115
Gambar 3.46 Rancangan Halaman Pertama Tambah Hotel ………... 116
Gambar 3.47 Rancangan Halaman Kedua Tambah Hotel ………. 117
Gambar 3.48 Rancangan Halaman Ketiga Tambah Hotel ………. 117
Gambar 3.49 Rancangan Halaman Edit Data Hotel ………... 118
Gambar 3.50 Rancangan Halaman Edit Lokasi Hotel ………... 119
Gambar 3.51 Rancangan Halaman Edit Fasilitas Hotel ………. 119
Gambar 3.52 Rancangan Halaman Ubah Data Foto Hotel ……… 120
Gambar 3.53 Rancangan Halaman Tambah Foto Hotel ……… 121
Gambar 3.54 Rancangan Halaman Ubah Foto Hotel ………. 121
Gambar 3.55 Rancangan Halaman Hapus Foto Hotel ………... 122
Gambar 3.56 Rancangan Halaman Hapus Data Hotel ………... 122
Gambar 3.57 Rancangan Halaman Kelola Fasilitas Hotel ………. 123
Gambar 3.58 Rancangan Halaman Tambah Fasilitas Hotel ………... 123
Gambar 3.59 Rancangan Halaman Ubah Fasilitas Hotel ………... 124
Gambar 3.60 Rancangan Halaman Hapus Fasilitas Hotel ………. 124
Gambar 3.61 Rancangan Halaman Kelola Data Obyek Wisata …………. 125
Gambar 3.62 Rancangan Halaman Data Lengkap Obyek Wisata ………. 126
xxii
xxiii
Gambar 4.9 Implementasi Tabel kategoriobyekwisata ……… 142 Gambar 4.10 Implementasi Tabel fotoobyek ………. 142 Gambar 4.11 Implementasi Tabel event………. 143 Gambar 4.12 Implementasi Tabel berita ……… 143 Gambar 4.13 Implementasi Tabel bukutamu ………. 143 Gambar 4.14 Implementasi Tabel administrator ……… 143 Gambar 4.15 Implementasi Relasi Antar Tabel ………. 144 Gambar 4.16 Arsitektur Program untuk Menampilkan Peta ………. 144 Gambar 4.17 Implementasi Penggunaan Tipe Data float(10,6) …………. 145 Gambar 4.18 Implementasi File PHP untuk Keluaran XML ………. 146 Gambar 4.19 Implementasi Keluaran XML ………... 147 Gambar 4.20 Implementasi Fungsi untuk Mengambil Data dari Keluaran
xxiv
xxv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Sebab Akibat ..……… 58 Tabel 3.2 Identifikasi Pelaku Sistem ………...…………. 63 Tabel 3.3 Rancangan Tabel tempat ……….. 72 Tabel 3.4 Rancangan Tabel hotel ...……….. 72 Tabel 3.5 Rancangan Tabel kategorihotel ..……….. 73 Tabel 3.6 Rancangan Tabel fasilitas ..……….. 73 Tabel 3.7 Rancangan Tabel detailfasilitas ..……….. 73 Tabel 3.8 Rancangan Tabel fotohotel ……….. 74 Tabel 3.9 Rancangan Tabel obyekwisata ...……….. 74 Tabel 3.10 Rancangan Tabel kategoriobyek ....……….. 74 Tabel 3.11 Rancangan Tabel fotoobyek ..……….. 75 Tabel 3.12 Rancangan Tabel event ..……….. 75 Tabel 3.13 Rancangan Tabel berita . ……….. 75 Tabel 3.14 Rancangan Tabel bukutamu ...……….. 76 Tabel 3.15 Rancangan Tabel administrator ..……….. 76 Tabel 4.1 Rencana Pengujian Halaman Administrator ……… 201 Tabel 4.2 Rencana Pengujian Halaman Pengguna Umum …………... 202
Tabel 4.3 Pengujian Login ……… 203
1
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia
setelah Bali. Pemandangan alamnya yang indah mampu membius ribuan
wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Yogyakarta.
Sebagai kota tujuan wisata, Yogyakarta menawarkan berbagai pilihan
tempat wisata. Salah satunya adalah kawasan wisata Kaliurang.
Kaliurang merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di
ujung utara kota Yogyakarta. Terdapat 2 pintu retribusi yang merupakan
batas bawah kawasan Kaliurang, gerbang barat dan gerbang timur.
Kaliurang berada di selatan Gunung Merapi pada ketinggian ±878 m dpl
sehingga memiliki iklim yang sejuk dan segar. Udaranya yang sejuk,
dengan suhu antara 20°-25°C sangat cocok sebagai tempat untuk
beristirahat. Di kawasan Kaliurang ini, terdapat banyak tempat
peristirahatan mulai dari pondok wisata, hotel melati, hingga hotel bintang,
yang masing-masing mempunyai fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan
tarif yang berbeda-beda. Berdasarkan data Asosiasi Perhotelan Kaliurang
(ASPEK) pada tahun 2011, hotel di kawasan Kaliurang berjumlah 243
hotel yang terdiri dari 1 hotel bintang, 54 hotel melati, dan 188 pondok
wisata. Tidak hanya tempat peristirahatan saja yang ditawarkan oleh
adalah air terjun Telaga Putri, hutan wisata Telaga Nirmala, Gardu
Pandang, Taman Rekreasi Kaliurang, Museum Ulen Sentalu, dan bumi
perkemahan Tegong.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa
pengunjung, diperoleh hasil bahwa ternyata sebagian besar pengunjung
mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi obyek wisata dan hotel di
kawasan Kaliurang. Hal ini dikarenakan jumlah hotel dan obyek wisata di
kawasan Kaliurang sangat banyak akan tetapi informasi lokasi hotel dan
obyek wisata itu sendiri kurang tersampaikan dengan baik. Informasi
mengenai lokasi masih berupa peta statis yang ditempel hanya di beberapa
titik tertentu, seperti pos polisi dan juga berupa buku panduan wisata yang
data alamat obyek wisata dan hotelnya masih berbentuk teks. Buku
panduan wisata tersebut dibagikan kepada para pengunjung ketika
memasuki obyek wisata tertentu. Kesulitan lain yang juga dirasakan oleh
pengunjung yaitu ketika akan mencari hotel yang sesuai dengan kriteria
yang diinginkan. Untuk mendapatkan hotel dengan kriteria yang
diinginkan, pengunjung yang akan mencari hotel harus melakukan survey
sendiri ke hotel-hotel yang ada di Kaliurang.
Sekarang ini kebutuhan akan informasi berupa peta dalam berbagai
bidang semakin dirasakan. Hal ini dikarenakan peta merupakan suatu
komoditas informasi visual yang sangat representatif. Banyak hal yang
dapat diinformasikan peta dan tidak dengan teks. Seiring perkembangan
secara dinamis dalam bentuk aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis).
SIG dapat dibuat sebagai aplikasi desktop atau bisa juga web (Riyanto,
2009).
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka diperlukan adanya Sistem
Informasi Geografis yang dapat memberikan informasi mengenai lokasi
obyek wisata dan hotel yang berada di kawasan Kaliurang. Dalam sistem
tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pencarian hotel berdasarkan
masukan kriteria tertentu, seperti kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah
kamar, dan tarif hotel tertentu serta dilengkapi juga dengan fitur tambahan
berupa fasilitas pencarian obyek wisata atau hotel yang terletak dalam
radius tertentu dari lokasi tertentu. Sistem Informasi Geografis dibuat
dengan berbasis web. Sistem Informasi Geografis berbasis web dipilih
karena informasi dapat dengan mudah diakses melalui internet oleh
masyarakat luas kapan saja dan dimana saja.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang
dapat menampilkan lokasi beserta informasi lengkap obyek wisata dan
hotel di kawasan Kaliurang ?
2. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang
kapasitas, jumlah kamar, dan juga tarif hotel, serta kemudian
menampilkan hasil pencarian hotel pada peta ?
3. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang
dapat melakukan pencarian obyek wisata atau hotel yang terletak
dalam radius tertentu dari lokasi tertentu ?
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penulisan Tugas Akhir
ini adalah membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang dapat
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai obyek
wisata dan hotel yang berada di kawasan Kaliurang lengkap dengan
informasi lokasi yang tersaji dalam sebuah peta interaktif.
I.4. Batasan Masalah
Batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Peta pada Sistem Informasi Geografis yang dibuat mengambil data
peta dari Google Maps.
2. Sistem Informasi Geografis yang dibuat hanya mencakup informasi
hotel dan obyek wisata yang berada di kawasan Kaliurang.
3. Informasi hotel pada Sistem Informasi Geografis ini meliputi lokasi,
nama hotel, alamat, nomor telepon, nama pengelola hotel, website
hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, tarif sewa, dan foto hotel.
nomor telepon, deskripsi, tarif masuk, dan foto obyek wisata.
I.5. Metodologi Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Tugas
Akhir ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak Asosiasi Perhotelan Kaliurang
(ASPEK), selaku pihak yang mengurusi perhotelan di kawasan
Kaliurang, dengan pengelola hotel di kawasan Kaliurang, dan dengan
beberapa pengunjung kawasan wisata Kaliurang.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dari literatur dan referensi lain, seperti browsing
internet, yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Sistem
Informasi Geografis ini adalah metode FAST (Framework for the
Application of Systems Thinking) (Whitten, 2001), yang meliputi :
1. Definisi ruang lingkup
Menganalisa permasalahan yang muncul setelah melakukan
wawancara dengan pihak yang terkait (yaitu ketua Asosiasi Perhotelan
Kaliurang) mengenai penyampaian informasi lokasi hotel dan obyek
wisata di kawasan Kaliurang, kemudian menganalisa permasalahan
Economic, Control, Efficiency, Service) problem statement.
2. Analisis masalah
Membuat analisa sebab-akibat dari PIECES (Performance,
Information, Economic, Control, Efficiency, Service) problem
statement yang telah dibuat sebelumnya, kemudian membuat
kesimpulan dari permasalahan yang muncul tersebut.
3. Analisis kebutuhan
Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat pada
sistem, kemudian menggambarkannya menggunakan diagram
use-case, dan membuat narasi use-case yang digunakan untuk
mengkomunikasikan apa yang dibutuhkan pelaku sistem dari Sistem
Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini.
4. Perancangan logikal
Membuat desain logikal dari Sistem Informasi Geografis Pariwisata
di Kawasan Kaliurang yang akan dibuat, meliputi : membuat desain
basisdata, membuat diagram konteks, membuat diagram dekomposisi,
dan diagram arus data (DAD).
5. Perancangan fisikal (desain sistem)
Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan sistem, dan kemudian
merancang user interface atau tampilan antarmuka dari website
Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang.
6. Implementasi sistem dan pengujian
Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang dengan rancangan yang
telah dibuat sebelumnya, kemudian menguji hasil implementasi
Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang tersebut
untuk dapat menemukan kesalahan yang mungkin terjadi.
I.6. Sistematika Penulisan
Secara umum, dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini,
sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini, akan dibahas tentang berbagai landasan teori yang
mendasari pembuatan Sistem Informasi Geografis Pariwisata di
Kawasan Kaliurang Berbasis Web.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang analisa
permasalahan yang ada dan menjelaskan tentang rancangan
sistem yang akan dibuat.
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi penjelasan tentang cara kerja dari
BAB V : PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi penjelasan tentang pengujian sistem yang telah
dibuat.
BAB VI : PENUTUP
Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari penulis, kemudian
juga memberikan beberapa saran yang mungkin dapat
bermanfaat untuk pengembangan Sistem Informasi Geografis
Pariwisata di Kawasan Kaliurang Berbasis Web ini lebih lanjut.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam membangun Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang Berbasis Web ini, dibutuhkan pemahaman dan landasan teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun agar memudahkan dalam membangun sistem.
II.1. Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi
II.1.1. Sistem
Menurut Lucas, sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen. Sedangkan menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mengemukakan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sistem, yaitu :
1. Komponen/elemen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan Sistem (Environment)
Apapun yang diluar batas sistem yang mempengaruhi operasional sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.
5. Masukan (Input)
6. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran.
7. Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah. 8. Sasaran sistem (Objective) dan Tujuan sistem (Goal)
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
II.1.2. Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001). Sumber dari informasi adalah berupa data. Agar menjadi informasi yang berguna, data perlu diolah melalui sebuah siklus. Siklus ini disebut siklus pengolahan data (data processing life cycle).
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan
INPUT MODEL OUTPUT
(relevance). Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan atau bisa juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat dan yang sudah usang tidak akan bernilai lagi. Sementara relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
II.1.3. Sistem Informasi
Sebagaimana yang dikutip Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
II.2. Sistem Informasi Geografis
II.2.1. Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah (Riyanto, 2009).
II.2.2. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database (Riyanto, 2009).
II.2.3. Komponen Sistem (Subsistem) Sistem Informasi Geografis
Beberapa komponen sistem (subsistem) dalam sistem informasi geografis antara lain adalah (Riyanto, 2009) :
1. Input
konversi yang dilakukan dikenal dengan proses dijitalisasi (digitalizing).
2. Manipulasi
Manipulasi data merupakan proses editing terhadap data yang telah masuk. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat.
3. Manajemen data
Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen. Jika menggunakan sistem database server, biasanya memanfaatkan software Database Management System (DBMS), seperti MySQL, SQL Server, Oracle, dan DBMS sejenis lainnya.
4. Query
Suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna SIG. Pada SIG dengan sistem database server dapat memanfaatkan SQL (Structured Query Language) yang terdapat pada DBMS yang digunakan.
5. Analisis
analisis atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak berhubungan dengan ruang.
6. Visualisasi (Data Output)
Penyajian hasil berupa informasi baru atau database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik, dan lain-lain.
II.2.4. Model Data dalam Sistem Informasi Geografis
Sumber-sumber data geografis (disebut juga data geospasial) diperoleh melalui beberapa cara, seperti dari foto udara, peta kontur dan DEM, remote sensing, GPS, Survey Terestrial, dan juga dari peta-peta tematik, Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian, yaitu data spasial dan data atribut/tabular.
II.2.4.1.Model Data Spasial
Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujursangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n.
Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature garis (line), dan feature area (polygon). Data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius. Berikut ini adalah penjelasan data pada model data vektor :
Data titik (Node/Point), merupakan sepasang
koordinat (X,Y) tanpa dimensi (tidak mempunyai panjang, luas, serta tinggi)
Data garis (Arc/Line), merupakan
pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik akhir (X1, Y1 ; X2, Y2), disebut berdimensi 1
Data luasan/area (Polygon), merupakan kumpulan
II.2.4.2.Model Data Atribut/Tabular
Data atribut/tabular menyimpan atribut dari kenampakan-kenampakan permukaan bumi tersebut. Misalnya, tanah yang memiliki atribut tekstur, kedalaman, struktur, pH, dan lain-lain. Model data tabular tersimpan ke dalam bentuk beris (record) dan kolom (field).
II.2.5. Cara Kerja Sistem Informasi Geografis
SIG dapat merepresentasikan real word (dunia nyata) diatas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibel dari pada lembaran peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata; objek-objek yang direpresentasikan di atas peta disebut unsur peta (contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan, dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.
tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta, dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu, unsur-unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atribut di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang penting di dalam SIG. Rancangan basisdata akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengolahan, dan keluaran SIG.
II.3. Peta
II.3.1. Pengertian Peta
II.3.2. Komponen peta
Komponen dasar pembentuk peta yang akan memperjelas peta adalah sebagai berikut :
1. Isi
Isi (data frame) peta menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari peta yang menampilkan lapisan-lapisan data (layer). Bagian ini merupakan bagian terpenting dan merupakan titik pusat dari sebuah dokumen peta.
2. Skala
Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari data frame yang ada di peta dengan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Skala peta dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Skala numeris (Misalnya : 1:100.000) b. Skala garis atau skala bar
c. Skala verbal (Misalnya 1 cm = 4 km) 3. Simbol dan simbol arah
Simbol diartikan sebagai suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Sedangkan simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta.
4. Koordinat
yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis. Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat dari meridian. Sedangkan garis lintang adalah garis khayal di atas permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh suatu tempat di utara / selatan khatulistiwa.
5. Legenda atau keterangan
Sebuah legenda bertugas untuk menjelaskan seluruh simbol-simbol yang digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya. Legenda peta menggambarkan secara detail berbagai gambar skema, simbol, dan kategori yang terdapat pada peta.
II.4. Google Maps
II.4.1. Pengenalan Google Maps
merupakan hasil komunikasi dengan database pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar map merupakan gabungan dari potongan gambar-gambar bertipe PNG yang disebut tile yang berukuran 256 x 256 pixel seperti gambar berikut.
Gambar 2.2 Pembagian Gambar Peta Sebesar 256 x 256 pixel
Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi grafis berikut:
1. Satellite Map
Gambar 2.3 Satellite Map
2. Hasil Pencarian Integrasi
Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate. 3. Draggable Maps
Peta digital mapping yg dragable (bisa digeser) dengan bantuan mouse.
4. Terrain Maps (Peta Topografi)
Gambar 2.4 Terain Map
5. Earth Map
Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak bumi secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian.
6. My Location
Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari pengguna tersebut.
II.4.2. Google Maps API
Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet yang sangat stabil. Dengan menggunakan GoogleMaps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita hanya membuat suatu data sedangkan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehingga kita tidak dipusingkan dengan membuat peta suatu lokasi, bahkan dunia.
Dalam pembutan program Google Maps API menggunakan urutan sebagai berikut:
1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML. 2. Membuat element div untuk menampilkan peta.
3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan properti-properti pada peta.
5. Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload. Kode program dasar:
Gambar 2.6 Kode Program Dasar Google Maps API
Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranyaa dalah:
1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.
3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.
tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).
II.4.3. Integrasi PHP/MySQL dengan Google Maps API
Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan Sistem Informasi Geografis Menggunakan PHP, MySQL, dan Google Maps API :
1. Membuat Tabel
Dalam membuat tabel, yang harus diperhatikan adalah atribut yang berisi informasi latitude dan longitude. Dengan kemampuan zoom yang dimiliki Google Maps, hanya diperlukan 6 digit presisi setelah desimal. Untuk menjaga ruang penyimpanan pada tabel agar minimal, tipe dari atribut yang berisi informasi latitude dan longitude tersebut diharuskan menggunakan tipe float dengan size (10,6). Dengan tipe ini, field dapat menyimpan 6 digit setelah desimal ditambah hingga 4 digit sebelum desimal, misalnya -123,456789derajat.
2. Membuat file PHP untuk keluaran XML
Jika tabel telah dibuat dan telah diisi data, maka perlu melakukan penulisan perintah php untuk mengekspor data ke dalam format XML yang dapat diambil oleh peta melalui asynchronous JavaScript. Dengan menggunakan file XML sebagai perantara antara database dengan Google Maps, maka akan mempercepat proses dalam membuka halaman awal web yang berisi peta. Selain itu, aplikasi peta akan lebih fleksibel dan mudah dalam proses debugging.
File PHP ini, pertama akan menginisialisasi sebuah dokumen XML dan menciptakan parent node dan kemudian menghubungkan ke database. Untuk setiap baris dalam tabel (setiap lokasi), akan dibuat sebuah node XML baru dengan atribut baris sebagai atribut XML, dan akan ditambahkan ke parent node. Kemudian dump XML ke layar.
Berikut ini adalah contoh script PHP untuk membuat keluaran XML :
Untuk memeriksa apakah file PHP untuk membuat keluaran XML tersebut berjalan dan hasilnya valid, panggil file PHP tersebut dari browser. Contoh keluaran XML dapat dilihat pada Gambar 2.9 berikut :
Gambar 2.9 Contoh Hasil Keluaran XML
3. Membuat function untuk mengambil data hasil keluaran XML yang akan digunakan untuk membuat marker pada peta.
4. Membuat peta
Setelah XML bekerja dengan baik di browser, peta dapat segera dibuat dengan javaScripts. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam pembuatan peta :
Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML
Gambar 2.11 Maps API JavaScript
Membuat element div untuk menampilkan peta
Besar ukuran peta harus disesuaikan dengan besar ukuran halaman web. Cara menampilkan peta dapat dilihat pada Gambar 2.12 berikut :
Gambar 2.12 Element Div untuk Menampilkan Peta
Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan
Gambar 2.13 Objek Literal untuk Menyimpan Properti-Properti Peta
Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event
onload
Gambar 2.14 Event Onload
Loading file XML
yaitu :
a. URL, menetapkan path PHP script. Pada umumnya file ini terletak pada direktori yang sama dengan file HTML, sehingga hanya perlu menuliskan nama filenya saja.
b. Callback, menandai adanya fungsi tersebut ketika XML dikembalikan ke javaScript.
Deklarasi fungsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.15 berikut :
Gambar 2.15 Deklarasi Fungsi downloadURL()
Membuat marker dan info window
createMarker dapat dilihat pada Gambar 2.16 berikut :
Gambar 2.16 Fungsi createMarker()
Untuk mencari lokasi dalam dalam jarak radius tertentu dari longitude dan latitude tertentu, dapat menggunakan perintah SELECT berdasarkan rumus Haversine. Rumus Haversine digunakan umumnya untuk menghitung jarak antara dua pasang koordinat pada sebuah bola. Berikut adalah contoh pernyataan SQL yang akan menemukan 20 lokasi terdekat yang berada dalam radius 25 mil ke 37, -122 koordinat. Untuk mencari berdasarkan kilometer, 3959 diganti dengan 6371. Tetapan 3959 digunakan untuk mencari berdasarkan mil.
Gambar 2.17 Contoh Penggunaan Rumus Haversine
II.5. XML
database.
Keuntungan menggunakan XML dapat menyederhanaan aplikasi, dimana database yang ditulis dalam XML dapat diakses di mana saja dan memudahkan aplikasi dalam mengolah data karena dapat menghemat memori. Kemampuan dalam mendefinisikan tag-tag di dalam dokumen XML dapat secara leluasa menerangkan isi data. Berbeda dengan HTML yang digunakan untuk menampilkan data, XML tidak didesain untuk menampilkan data, XML didesain untuk menyimpan dan pertukaran data antar format dari sistem yang tidak kompatibel.
II.6. DOM
DOM yang merupakan singkatan dari Document Object Model adalah standar W3C yang digunakan untuk mengumpulkan dokumen dinamis dan memanipulasi struktur dan konten. Untuk bekerja dengan DOM, digunakan XML parser untuk memuat dokumen XML ke dalam memori. Setelah dokumen tersebut dimuat, maka akan dapat dengan mudah memanipulasi informasi dalam dokumen melalui Document Object Model (DOM).
Gambar 2.18 Contoh File XML
Elemen root dari dokumen XML <Products> berisi nomor acak
dari elemen <Product>. Setiap elemen <Product>, berisi
<ProductID>, <name>, dan elemen <ProductNumber>. Selain itu, unsur <Product> juga berisi atribut kategori.
Gambar 2.19 Representasi Visual File XML
II.7. Metode Pengembangan Sistem FAST
Salah satu metode pengembangan sistem adalah metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking) (Whitten, 2001). Metode tersebut meliputi :
1. Definisi ruang lingkup
Menganalisa permasalahan yang muncul kemudian menganalisa permasalahan tersebut menggunakan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) problem statement.
2. Analisis masalah
3. Analisis kebutuhan
Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat pada sistem, kemudian menggambarkannya menggunakan diagram use-case, dan membuat narasi use-case yang digunakan untuk mengkomunikasikan apa yang dibutuhkan pelaku sistem.
4. Perancangan logikal
Membuat desain logikal yang meliputi : pembuatan desain basisdata, diagram konteks, diagram dekomposisi, dan diagram arus data (DAD). 5. Perancangan fisikal (desain sistem)
Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan sistem, dan kemudian merancang user interface atau tampilan antarmuka dari sistem yang akan dibuat.
6. Implementasi sistem dan pengujian
Tahap ini adalah tahap untuk mengimplementasikan sistem yang dibuat dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya, kemudian menguji hasil implementasi sistem tersebut untuk dapat menemukan kesalahan yang mungkin terjadi.
II.8. Basis Data
Dalam terminologi basis data dikenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom. Tabel (biasa juga disebut relasi) menyatakan bentuk berdimensi dua yang mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah table berisi sejumlah kolom yang biasa disebut sebagai field dan baris yang biasa disebut sebagai record atau tupel. Menurut konsep basis data relasional, setiap tabel memiliki sebuah kunci primer (primar key), walaupun dalam praktiknya bisa saja tidak memilikinya.
Primary Key adalah suatu nilai yang bersifat unik (tidak ada nilai kembar) sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lain dalam sebuah tabel. Dengan kata lain, jika memberikan sebuah nilai berdasarkan primary key maka maksimal hanya ada satu baris memenuhinya. Selain Primary Key, kunci disini dibagi menjadi Candidat Key, Alternate Key, Foreign Key, serta Composite Key.
1. Candidate Key
Candidate Key adalah satu atau lebih atribut yang mendefinisikan sebuah baris secara unik yang berfungsi sebagai calon dari primary key serta mempunyai nilai unik pada hamper setiap barisnya.
2. Alternate Key
3. Foreign Key
Foreign Key adalah kolom yang menunjuk ke kunci primer (primary key) milik tabel lain.
4. Composite Key
Composite Key adalah kunci primer (primary key) yang tidak terbentuk oleh sebuah kolom, melainkan tersusun atas beberapa kolom.
II.8.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan struktur logikal basis data dalam bentuk diagram. ERD menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai komponen dalam desain basis data (Connolly et.al, 2005). ERD mempunyai tiga komponen, yaitu :
1. Entity
Entity merupakan benda yang memiliki identifikasi berbeda. Entity dapat digambarkan sebagai persegi yang berisi nama entity tersebut.
2. Relationship
3. Property
Baik entity maupun relationship memiliki property. Setiap nilai dari property diambil dari nilai diambil dari nilai kelompok property tersebut. Property dapat digambarkan dalam bentuk elips yang berisi nama dari property tersebut.
II.8.2. MySQL
MySQL merupakan basis data yang dikembangkan dari bahasa SQL yang merupakan bahasa terstruktur dan digunakan dalam interaksi antara skrip program dengan basis data server dalam pengolahan data. Bahasa SQL dapat membuat tabel-tabel yang nantinya akan diisi dengan data, yang kemudian dapat dimanipulasi (menambah, memperbaharui, menghapus data) (Abdul Kadir, 2002).
Seiring dengan perkembangannya, MySQL semakin banyak digunakan baik dalam aplikasi berbasis web maupun aplikasi non-web, karena fitur-fitur yang ada semakin kompleks dan memungkinkan untuk dibuatnya aplikasi basis data yang canggih.
1. SELECT
Perintah ini digunakan untuk mengambil data dari suatu tabel. Sintak penulisannya adalah:
SELECT {*|namafield} FROM namatabel [WHERE kondisi] 2. INSERT
Perintah ini digunakan untuk menyisipkan data ke dalam tabel. Sintak penulisannya adalah:
INSERT INTO namatabel [(field1[,field2,...])] VALUE (ekspresi1[,ekspresi2,...])
3. DELETE
Perintah ini digunakan untuk menghapus record dari suatu tabel. Sintak penulisannya adalah:
DELETE FROM namatabel WHERE kondisi 4. UPDATE
Perintah ini digunakan untuk memperbaharui nilai suatu data pada tabel. Sintak penulisannya adalah:
UPDATE namatabel SET criteria WHERE kondisi
II.8.3. DFD
model (Whitten, 2001). DFD terdiri dari simbol-simbol sebagai berikut :
1. Proses
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi. Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah persegi panjang bersudut tumpul.
Gambar 2.20 Simbol Proses pada DFD
2. Aliran Data
Aliran data menggambarkan sebuah masukan data ke suatu proses atau keluaran data (atau informasi) dari sebuah proses. Aliran digambarkan dengan sebuah tanda panah. Awal tanda panah menggambarkan asal data, sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.
Gambar 2.21 Simbol Aliran Data pada DFD
3. Data Store (Penyimpanan Data)
penggunaan selanjutnya. Nama lainnya adalah file dan database. Data Store digambarkan dengan sebuah kotak dengan ujung terbuka.
Gambar 2.22 Simbol Data Store pada DFD
4. Agen Eksternal
Agen eksternal adalah orang, unit organisasi, atau organisasi luar yang berinteraksi dengan system. Disebut juga entitas eksternal. Agen eksternal digambarkan dengan sebuah segi empat.
Gambar 2.23 Simbol Agen Eksternal pada DFD
II.9. Internet
II.10. World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW) adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan menjadi dua yaitu client dan server dengan menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server (Sutarman, 2003).
II.11. Web Server
Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web (Sutarman, 2003). Komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari pengguna (client).
II.12. Browser
Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server (Sutarman, 2003). Suatu browser mengambil sebuah web page dari web server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP standart yang berisi sebuah alamat web (URL). Seluruh halaman web berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML.
II.13. Hyper Teks Transfer Protocol (HTTP)
dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).
II.14. XAMPP
XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
II.15. PHP (Perl Hypertext Preprocessor)
II.15.1. Pengertian PHP (Perl Hypertext Preprocessors)
PHP menyatu dengan Hyper Text Markup Language (HTML) untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP merupakan server side scripting, sehingga sintak dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di web server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.
II.15.2. Konsep Kerja PHP (Perl Hypertext Preprocessors)
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Browser mendapatkan alamat internet atau URL dari web server. Browser kemudian mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang telah mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pengguna.
II.15.3. Struktur Penulisan PHP
Struktur penulisan PHP, dapat dituliskan berdiri sendiri atau disisipkan pada skrip HTML. Bentuk penulisan skrip PHP, harus diapit dengan tag-tag berikut ini :
- tag <? dan diakhiri dengan ?> atau - tag <?php dan diakhiri dengan ?> atau
- tag <script language=”php”> dan </script> atau - tag <% dan %>
Setiap akhir baris perintah skrip php selalu diakhiri dengan tanda
titik koma [ ; ] dan tidak harus berada dalam satu baris. Perintah untuk menampilkan data atau keterangan pada layar monitor pada PHP adalah :
a. echo <?
echo "data atau variabel"; echo data-konstanta;
?>
b. print atau printf <?
print("data atau variabel"); print data-konstanta;
II.16. JavaScript
II.16.1. Pengertian JavaScript
JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang berjalan hanya di web browser di sisi klien yang dibuat agar halaman web tersebut menjadi lebih hidup. JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java dan script, java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, sedangkan script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript adalah bahasa script (bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian dari teknologi Java dari Sun.
II.16.2.Struktur Penulisan JavaScript
JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript, sebagai contoh fungsi perintah penulisan variabel tidak boleh ditulis dengan “Var” atau juga “VAR”, penulisan yang benar adalah “var” (menggunakan huruf kecil semua).
<html>
<head></head>
<script type=”text/javascript” language=”JavaScript”>
.
/* kode JavaScript dapat ditulis disini */ .
</script> <body></body> </html>
Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai berikut :
<html>
<head></head>
<script type=”text/javascript” language=”JavaScript”
src=”file_JavaScript.js”> </script> <body></body>
</html>
II.17. Macromedia Dreamweaver
II.18. Pariwisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No.9 Th. 1990 Tentang Kepariwisataan).
Produk pariwisata merupakan produk jasa. Dalam pariwisata, produk merupakan perpaduan antara pelayanan dari produk-produk yang berbeda bentuk dan jenisnya. Produk tersebut dapat berupa transportasi, penginapan, objek dan daya tarik wisata, restoran, dan sebagainya.
II.19. Kawasan Wisata Kaliurang
Kaliurang mempunyai 2 buah tempat bersejarah yaitu Villa Kaliurang dan Goa Jepang. Villa Kaliurang merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi dunia Internasional karena tempat tersebut adalah tempat dilaksanakannya Komisi Tiga Negara yaitu antara Amerika Serikat, Belgia, dan Australia. Sedangkan Goa Jepang terletak di dalam kawasan hutan wisata Telaga Nirmala, dahulu merupakan tempat pengasingan sekaligus menjadi penjara bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
53
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Sekarang
Analisa sistem sekarang merupakan proses untuk menganalisa
sistem yang telah ada sekarang mengenai pemberian informasi lokasi
obyek wisata dan hotel di kawasan Kaliurang kepada pengunjung.
Sistem penyampaian informasi lokasi obyek wisata dan hotel di
kawasan Kaliurang kepada pengunjung hingga saat ini masih dilakukan
secara manual. Informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan
Kaliurang masih disajikan ke dalam bentuk peta statis yang ditempel
hanya di beberapa titik tertentu, seperti pos polisi. Informasi lokasi obyek
wisata dan hotel juga tersaji ke dalam sebuah buku panduan wisata berupa
data alamat berbentuk teks. Buku panduan wisata tersebut dibagikan
kepada pengunjung ketika memasuki obyek wisata tertentu di kawasan
Kaliurang. Untuk memperoleh informasi mengenai hotel-hotel di
Kaliurang berupa kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan
juga tarif, para pengunjung harus mendatangi sendiri hotel-hotel yang
berada di kawasan Kaliurang. Hal itu dikarenakan belum adanya suatu
sistem informasi yang dapat memberikan informasi secara lengkap
mengenai hotel-hotel di kawasan Kaliurang.
Analisa sistem sekarang ini dianalisa menggunakan dua proses
berdasarkan ruang lingkup dimana permasalahan tersebut berada,
sedangkan analisa yang kedua yaitu proses untuk menganalisa sebab atau
akibat yang timbul dari permasalahan yang telah teridentifikasi pada
analisa ruang lingkup. Hasil analisa sistem sekarang mengenai pemberian
informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan Kaliurang diperoleh
dari hasil wawancara dengan Bapak Heribertus Indiantoro selaku ketua
Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK).
III.1.1.Analisa Ruang Lingkup
Berikut adalah analisa permasalahan yang timbul mengenai
penyampaian informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan
Kaliurang kepada pengunjung, dengan metode PIECES
seperti pos polisi dan juga ke dalam sebuah buku panduan
wisata berupa data alamat berbentuk teks. Buku panduan
wisata tersebut dibagikan kepada pengunjung ketika
memasuki obyek wisata tertentu di kawasan Kaliurang.
- Pengunjung yang ingin mendapatkan hotel sesuai dengan
hotel-hotel yang berada di kawasan Kaliurang untuk
mendapatkan informasi berupa kategori hotel, fasilitas,
kapasitas, jumlah kamar, dan tarif hotel.
2. I-Information
- Informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan
Kaliurang diberikan melalui buku panduan wisata berupa
data alamat berbentuk teks dan juga melalui peta statis. Hal
ini terkadang menyulitkan pengunjung dalam menemukan
lokasi obyek wisata dan juga hotel yang berada di kawasan
Kaliurang.
- Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK) hingga saat ini
belum dapat memberikan informasi lengkap hotel berupa
kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan tarif
hotel di kawasan Kaliurang, yang dapat diakses oleh
masyarakat luas.
- Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK) belum dapat
memberikan informasi hotel berupa foto hotel. Untuk
memperoleh gambaran suasana hotel di kawasan Kaliurang,
pengunjung harus mendatangi hotel-hotel tersebut.
3. E-Economic
- Asosiasi Perhotelan Kaliurang harus mengeluarkan biaya
khusus untuk mencetak buku panduan wisata untuk
- Pengunjung yang akan mencari hotel sesuai dengan kriteria
yang diinginkan harus melakukan survey sendiri dari satu
hotel ke hotel lain untuk mendapatkan informasi mengenai
hotel (kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan
tarif hotel). Hal itu tentunya sangat merugikan bagi mereka,
karena biaya perjalanan yang dikeluarkan akan lebih besar.
4. C-Control
Hotel yang didapat oleh pengunjung terkadang masih kurang
sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Hal itu disebabkan oleh
banyaknya hotel di kawasan Kaliurang. Tidak mungkin
pengunjung akan mengunjungi seluruh hotel untuk mencari
informasi mengenai kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah
kamar, dan tarif hotel. Seringkali pengunjung langsung
menentukan hotel yang akan disewa padahal baru berapa hotel
yang mereka kunjungi.
5. E-Efficiency
Pengunjung yang akan menyewa hotel harus melakukan survey
sendiri dari hotel satu ke hotel lain untuk mendapatkan
informasi mengenai hotel (kategori hotel, fasilitas, kapasitas,
jumlah kamar, dan tarif) untuk dapat menemukan hotel yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Hal tersebut sangatlah
tidak efisien, karena menghabiskan lebih banyak tenaga, waktu,