• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA

DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh: Kurnia Budinastiti

065314018

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF TOURISM

IN THE REGION KALIURANG OF WEB-BASED

FINAL PROJECT

Presented As Partial FulFillment Of The Requirements To Obtain The Bachelor Computer Degree

In Informatics Engineering

Compiled By: Kurnia Budinastiti

065314018

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

Allah SWT yang telah memberikan segala pertolongan dalam menyelesaikan

skripsi ini. Tiada tempat meminta pertolongan selain pada-Mu.

Kedua orang tuaku, Bp. Yahya Hadipramono dan Ibu Nur Aisyah yang selalu

mengiringi setiap langkahku dengan doa. Tiada henti kau alirkan kasih sayang

yang tulus, doa, cinta dan perhatian padaku.

Dondonku yang telah banyak memberikan inspirasi, motivasi, dan juga arti dalam

hidupku.

Keluarga besar dan semua teman-temanku yang selalu menghiburku dan

(6)

vi MOTTO

Syukurilah kesulitan. Karena terkadang kesulitan mengantar kita pada hasil yang

lebih baik dari apa yang kita bayangkan.

Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Kita mungkin tak melihatnya, namun Tuhan

tahu jalan keluar itu. Untuk itu, yakin dan percayalah pada-Nya.

Menyerah itu sangat mudah. Tetapi, jadilah pribadi yang kuat, yang terus

berjuang bahkan dalam keadaan yang kurang menguntungkan.

Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan segalanya dengan benar, karena

kadang kesalahan malah akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik.

Apa yang kamu ucap, itu yang akan terjadi. Jika kamu berucap tidak bisa, maka

kamu tidak akan bisa. Tetapi jika kamu berucap bisa, maka kamu akan bisa.

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Juli 2012 Penulis

(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Kurnia Budinastiti

Nomor Mahasiswa : 065314018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 Juli 2012

Yang menyatakan,

(9)

ix ABSTRAK

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KAWASAN KALIURANG BERBASIS WEB

Kurnia Budinastiti Yogyakarta. Selain obyek wisata, di kawasan Kaliurang juga terdapat banyak sekali tempat peristirahatan mulai dari pondok wisata, hotel melati, hingga hotel bintang. Informasi lokasi hotel di kawasan Kaliurang sampai saat ini masih disajikan dalam bentuk peta statis dan juga buku panduan wisata. Berdasarkan wawancara, ternyata masih banyak pengunjung yang masih mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan Kaliurang. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis yang dibuat diharapkan dapat memberikan informasi lokasi obyek wisata dan hotel dengan lebih interaktif.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini adalah metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Pembuatan peta yang ditampilkan pada Sistem Informasi Geografis Pariwisata ini menggunakan Google Maps API yang diintegrasikan dengan PHP (Pear Hypertext Preprocessor) dan MySQL.

Dalam Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini dilengkapi dengan fasilitas pencarian hotel berdasarkan masukan kriteria tertentu, seperti kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan tarif hotel tertentu serta dilengkapi juga dengan fitur tambahan berupa fasilitas pencarian obyek wisata atau hotel yang terletak dalam radius tertentu dari lokasi tertentu.

(10)

x ABSTRACT

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF TOURISM IN THE REGION KALIURANG OF WEB-BASED

Kurnia Budinastiti still presented in the form of a static map and guidebook. Based on interviews, it is still a lot of visitors are still having trouble finding the location of attractions and hotels in Kaliurang. With the Geographic Information System created is expected to provide information attractions and hotel sites with more interactive.

The method used to develop Geographic Information System of Tourism In The Region Kaliurang is a FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Making a map is displayed on a Geographic Information System of Tourism In The Region Kaliurang is using the Google Maps API to integrate with PHP (Hypertext Preprocessor Pear) and MySQL.

In this Geographic Information System of Tourism In The Region Kaliurang is equipped with a hotel search facility based on input criteria, such as hotel category, facilities, capacity, number of rooms, and some hotel rates and are also equipped with additional features of the attraction and hotel search facility are located within a certain radius from a specific location.

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, berkah dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang Berbasis Web”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Sri Hartati Wijono, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran di dalam memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir.

2. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. dan pak Alb. Agung Hadhiatma, S.T., M.T., selaku dosen penguji untuk semua kritik, saran, semangat, dan motivasi yang diberikan kepada penulis pada saat pengujian.

3. Seluruh dosen dan staff pengajar Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.

4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan nasihatnya kepada penulis serta senantiasa selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil hingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

(12)

xii

6. Bapak Heribertus Indiantoro, selaku ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK) dan juga pihak pengelola hotel di kawasan Kaliurang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2006 atas suka dan duka selama perkuliahan sampai terselesainya kebersamaan di bangku kuliah.

8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan doa dan membantu penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran maupun kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap agar kiranya penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis sendiri dan para pembaca yang tertarik dengan topik bahasan pada penulisan ini.

Yogyakarta, 05 Juli 2012

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v

MOTTO ……….. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………. vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………. viii

(14)
(15)
(16)
(17)

xvii

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data ……… 11

Gambar 2.2 Pembagian Gambar Peta Sebesar 256x256 pixel …………. 21

Gambar 2.3 Satellite Map……….. 22

Gambar 2.4 Terain Map ………... 23

Gambar 2.5 Earth Map ……… 23

Gambar 2.6 Kode Program Dasar Google Maps API ……….. 25

Gambar 2.7 Struktur Tabel ……….. 26

Gambar 2.8 ScriptPHP untuk Membuat Keluaran XML ……… 28

Gambar 2.9 Contoh Hasil Keluaran XML ………... 29

Gambar 2.10 FunctionshowPeta() ……… 29

Gambar 2.11 Maps API Javascript ………. 30

Gambar 2.12 Elemen Div untuk Menampilkan Peta ……….. 30

Gambar 2.13 Objek Literal untuk Menyimpan Properti-Properti Peta ….. 31

Gambar 2.14 Event Onload ……… 31

Gambar 2.15 Deklarasi Fungsi downloadURL() ………... 32

Gambar 2.16 Fungsi createMarker() ……….. 33

Gambar 2.17 Contoh Penggunaan Rumus Haversine ……… 33

Gambar 2.18 Contoh File XML ………. 35

Gambar 2.19 Representasi Visual File XML ………. 36

Gambar 2.20 Simbol Proses pada DFD ……….. 42

Gambar 2.21 Simbol Aliran Data pada DFD ………. 42

Gambar 2.22 Simbol Data Store pada DFD ………... 43

(19)

xix

di Kawasan Kaliurang untuk Pengguna Umum …………...

Gambar 3.2 Diagram Use-Case Sistem Informasi Geografis Pariwisata

di Kawasan Kaliurang untuk Administrator ……….

66

Gambar 3.3 ER-Diagram Sistem Informasi Geografis Pariwisata di

Kawasan Kaliurang ………..

68

Gambar 3.4 Desain Logikal Sistem Informasi Geografis di Kawasan

Kaliurang ………..

69

Gambar 3.5 Desain Logikal Sistem Informasi Geografis di Kawasan Kaliurang Hasil Normalisasi ………

71

Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang

………...

77

Gambar 3.7 Diagram Dekomposisi Sistem Informasi Geografis

Pariwisata di Kawasan Kaliurang ……….

78

Gambar 3.8 Lanjutan Diagram Dekomposisi Sistem Informasi

Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ………

79

Gambar 3.9 Lanjutan (2) Diagram Dekomposisi Sistem Informasi

Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ………

80

Gambar 3.10 Diagram Arus Data (DAD) Level 0 Sistem Informasi

Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ………

84

Gambar 3.11 Diagram Arus Data (DAD) Level 1 Proses 1 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

85

Gambar 3.12 Diagram Arus Data (DAD) Level 1 Proses 2 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

86

Gambar 3.13 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.1 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

87

Gambar 3.14 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.2 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

(20)

xx

Gambar 3.15 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.3 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

88

Gambar 3.16 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.2 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

89

Gambar 3.17 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.4 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

90

Gambar 3.18 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.6 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

91

Gambar 3.19 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.7 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

91

Gambar 3.20 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.8 Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

92

Gambar 2.21 Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.9 Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang …...

92

Gambar 3.22 Rancangan Menu untuk Pengguna Umum ………... 96

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Utama (Home) ……… 96

Gambar 3.24 Rancangan Halaman Arsip Berita ……… 97

Gambar 3.25 Rancangan Halaman Hotel Bintang ………. 98

Gambar 3.26 Rancangan Halaman Hotel Melati ……… 98

Gambar 3.27 Rancangan Halaman Pondok Wisata ……… 99

Gambar 3.28 Rancangan Halaman Detail Hotel ……… 100

Gambar 3.29 Rancangan Halaman Wisata Alam ………... 101

Gambar 3.30 Rancangan Halaman Wisata Budaya ……… 101

Gambar 3.31 Rancangan Halaman Wisata Kerajinan ……… 102

Gambar 3.32 Rancangan Halaman Wisata Kuliner ……… 102

Gambar 3.33 Rancangan Halaman Detail Obyek Wisata ……….. 103

Gambar 3.34 Rancangan Halaman Peta ………. 104

(21)

xxi

Gambar 3.36 Rancangan Halaman Pencarian Hotel Berdasar Kriteria ….. 107

Gambar 3.37 Rancangan Halaman Event………... 108

Gambar 3.38 Rancangan Halaman Buku Tamu ………. 109

Gambar 3.39 Rancangan Menu Untuk Administrator ……… 110

Gambar 3.40 Rancangan Halaman Login Administrator ………... 111

Gambar 3.41 Rancangan Halaman Utama (Home) Administrator ………. 112

Gambar 3.42 Rancangan Halaman Kategori Hotel ……… 113

Gambar 3.43 Rancangan Halaman Kategori Obyek Wisata ……….. 113

Gambar 3.44 Rancangan Halaman Kelola Data Hotel ……….. 114

Gambar 3.45 Rancangan Halaman Data Lengkap Hotel ………... 115

Gambar 3.46 Rancangan Halaman Pertama Tambah Hotel ………... 116

Gambar 3.47 Rancangan Halaman Kedua Tambah Hotel ………. 117

Gambar 3.48 Rancangan Halaman Ketiga Tambah Hotel ………. 117

Gambar 3.49 Rancangan Halaman Edit Data Hotel ………... 118

Gambar 3.50 Rancangan Halaman Edit Lokasi Hotel ………... 119

Gambar 3.51 Rancangan Halaman Edit Fasilitas Hotel ………. 119

Gambar 3.52 Rancangan Halaman Ubah Data Foto Hotel ……… 120

Gambar 3.53 Rancangan Halaman Tambah Foto Hotel ……… 121

Gambar 3.54 Rancangan Halaman Ubah Foto Hotel ………. 121

Gambar 3.55 Rancangan Halaman Hapus Foto Hotel ………... 122

Gambar 3.56 Rancangan Halaman Hapus Data Hotel ………... 122

Gambar 3.57 Rancangan Halaman Kelola Fasilitas Hotel ………. 123

Gambar 3.58 Rancangan Halaman Tambah Fasilitas Hotel ………... 123

Gambar 3.59 Rancangan Halaman Ubah Fasilitas Hotel ………... 124

Gambar 3.60 Rancangan Halaman Hapus Fasilitas Hotel ………. 124

Gambar 3.61 Rancangan Halaman Kelola Data Obyek Wisata …………. 125

Gambar 3.62 Rancangan Halaman Data Lengkap Obyek Wisata ………. 126

(22)

xxii

(23)

xxiii

Gambar 4.9 Implementasi Tabel kategoriobyekwisata ……… 142 Gambar 4.10 Implementasi Tabel fotoobyek ………. 142 Gambar 4.11 Implementasi Tabel event………. 143 Gambar 4.12 Implementasi Tabel berita ……… 143 Gambar 4.13 Implementasi Tabel bukutamu ………. 143 Gambar 4.14 Implementasi Tabel administrator ……… 143 Gambar 4.15 Implementasi Relasi Antar Tabel ………. 144 Gambar 4.16 Arsitektur Program untuk Menampilkan Peta ………. 144 Gambar 4.17 Implementasi Penggunaan Tipe Data float(10,6) …………. 145 Gambar 4.18 Implementasi File PHP untuk Keluaran XML ………. 146 Gambar 4.19 Implementasi Keluaran XML ………... 147 Gambar 4.20 Implementasi Fungsi untuk Mengambil Data dari Keluaran

(24)

xxiv

(25)

xxv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Sebab Akibat ..……… 58 Tabel 3.2 Identifikasi Pelaku Sistem ………...…………. 63 Tabel 3.3 Rancangan Tabel tempat ……….. 72 Tabel 3.4 Rancangan Tabel hotel ...……….. 72 Tabel 3.5 Rancangan Tabel kategorihotel ..……….. 73 Tabel 3.6 Rancangan Tabel fasilitas ..……….. 73 Tabel 3.7 Rancangan Tabel detailfasilitas ..……….. 73 Tabel 3.8 Rancangan Tabel fotohotel ……….. 74 Tabel 3.9 Rancangan Tabel obyekwisata ...……….. 74 Tabel 3.10 Rancangan Tabel kategoriobyek ....……….. 74 Tabel 3.11 Rancangan Tabel fotoobyek ..……….. 75 Tabel 3.12 Rancangan Tabel event ..……….. 75 Tabel 3.13 Rancangan Tabel berita . ……….. 75 Tabel 3.14 Rancangan Tabel bukutamu ...……….. 76 Tabel 3.15 Rancangan Tabel administrator ..……….. 76 Tabel 4.1 Rencana Pengujian Halaman Administrator ……… 201 Tabel 4.2 Rencana Pengujian Halaman Pengguna Umum …………... 202

Tabel 4.3 Pengujian Login ……… 203

(26)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia

setelah Bali. Pemandangan alamnya yang indah mampu membius ribuan

wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Yogyakarta.

Sebagai kota tujuan wisata, Yogyakarta menawarkan berbagai pilihan

tempat wisata. Salah satunya adalah kawasan wisata Kaliurang.

Kaliurang merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di

ujung utara kota Yogyakarta. Terdapat 2 pintu retribusi yang merupakan

batas bawah kawasan Kaliurang, gerbang barat dan gerbang timur.

Kaliurang berada di selatan Gunung Merapi pada ketinggian ±878 m dpl

sehingga memiliki iklim yang sejuk dan segar. Udaranya yang sejuk,

dengan suhu antara 20°-25°C sangat cocok sebagai tempat untuk

beristirahat. Di kawasan Kaliurang ini, terdapat banyak tempat

peristirahatan mulai dari pondok wisata, hotel melati, hingga hotel bintang,

yang masing-masing mempunyai fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan

tarif yang berbeda-beda. Berdasarkan data Asosiasi Perhotelan Kaliurang

(ASPEK) pada tahun 2011, hotel di kawasan Kaliurang berjumlah 243

hotel yang terdiri dari 1 hotel bintang, 54 hotel melati, dan 188 pondok

wisata. Tidak hanya tempat peristirahatan saja yang ditawarkan oleh

(27)

adalah air terjun Telaga Putri, hutan wisata Telaga Nirmala, Gardu

Pandang, Taman Rekreasi Kaliurang, Museum Ulen Sentalu, dan bumi

perkemahan Tegong.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa

pengunjung, diperoleh hasil bahwa ternyata sebagian besar pengunjung

mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi obyek wisata dan hotel di

kawasan Kaliurang. Hal ini dikarenakan jumlah hotel dan obyek wisata di

kawasan Kaliurang sangat banyak akan tetapi informasi lokasi hotel dan

obyek wisata itu sendiri kurang tersampaikan dengan baik. Informasi

mengenai lokasi masih berupa peta statis yang ditempel hanya di beberapa

titik tertentu, seperti pos polisi dan juga berupa buku panduan wisata yang

data alamat obyek wisata dan hotelnya masih berbentuk teks. Buku

panduan wisata tersebut dibagikan kepada para pengunjung ketika

memasuki obyek wisata tertentu. Kesulitan lain yang juga dirasakan oleh

pengunjung yaitu ketika akan mencari hotel yang sesuai dengan kriteria

yang diinginkan. Untuk mendapatkan hotel dengan kriteria yang

diinginkan, pengunjung yang akan mencari hotel harus melakukan survey

sendiri ke hotel-hotel yang ada di Kaliurang.

Sekarang ini kebutuhan akan informasi berupa peta dalam berbagai

bidang semakin dirasakan. Hal ini dikarenakan peta merupakan suatu

komoditas informasi visual yang sangat representatif. Banyak hal yang

dapat diinformasikan peta dan tidak dengan teks. Seiring perkembangan

(28)

secara dinamis dalam bentuk aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis).

SIG dapat dibuat sebagai aplikasi desktop atau bisa juga web (Riyanto,

2009).

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka diperlukan adanya Sistem

Informasi Geografis yang dapat memberikan informasi mengenai lokasi

obyek wisata dan hotel yang berada di kawasan Kaliurang. Dalam sistem

tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pencarian hotel berdasarkan

masukan kriteria tertentu, seperti kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah

kamar, dan tarif hotel tertentu serta dilengkapi juga dengan fitur tambahan

berupa fasilitas pencarian obyek wisata atau hotel yang terletak dalam

radius tertentu dari lokasi tertentu. Sistem Informasi Geografis dibuat

dengan berbasis web. Sistem Informasi Geografis berbasis web dipilih

karena informasi dapat dengan mudah diakses melalui internet oleh

masyarakat luas kapan saja dan dimana saja.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang

dapat menampilkan lokasi beserta informasi lengkap obyek wisata dan

hotel di kawasan Kaliurang ?

2. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang

(29)

kapasitas, jumlah kamar, dan juga tarif hotel, serta kemudian

menampilkan hasil pencarian hotel pada peta ?

3. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang

dapat melakukan pencarian obyek wisata atau hotel yang terletak

dalam radius tertentu dari lokasi tertentu ?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penulisan Tugas Akhir

ini adalah membuat Sistem Informasi Geografis berbasis web yang dapat

mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai obyek

wisata dan hotel yang berada di kawasan Kaliurang lengkap dengan

informasi lokasi yang tersaji dalam sebuah peta interaktif.

I.4. Batasan Masalah

Batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Peta pada Sistem Informasi Geografis yang dibuat mengambil data

peta dari Google Maps.

2. Sistem Informasi Geografis yang dibuat hanya mencakup informasi

hotel dan obyek wisata yang berada di kawasan Kaliurang.

3. Informasi hotel pada Sistem Informasi Geografis ini meliputi lokasi,

nama hotel, alamat, nomor telepon, nama pengelola hotel, website

hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, tarif sewa, dan foto hotel.

(30)

nomor telepon, deskripsi, tarif masuk, dan foto obyek wisata.

I.5. Metodologi Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Tugas

Akhir ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak Asosiasi Perhotelan Kaliurang

(ASPEK), selaku pihak yang mengurusi perhotelan di kawasan

Kaliurang, dengan pengelola hotel di kawasan Kaliurang, dan dengan

beberapa pengunjung kawasan wisata Kaliurang.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dari literatur dan referensi lain, seperti browsing

internet, yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Sistem

Informasi Geografis ini adalah metode FAST (Framework for the

Application of Systems Thinking) (Whitten, 2001), yang meliputi :

1. Definisi ruang lingkup

Menganalisa permasalahan yang muncul setelah melakukan

wawancara dengan pihak yang terkait (yaitu ketua Asosiasi Perhotelan

Kaliurang) mengenai penyampaian informasi lokasi hotel dan obyek

wisata di kawasan Kaliurang, kemudian menganalisa permasalahan

(31)

Economic, Control, Efficiency, Service) problem statement.

2. Analisis masalah

Membuat analisa sebab-akibat dari PIECES (Performance,

Information, Economic, Control, Efficiency, Service) problem

statement yang telah dibuat sebelumnya, kemudian membuat

kesimpulan dari permasalahan yang muncul tersebut.

3. Analisis kebutuhan

Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat pada

sistem, kemudian menggambarkannya menggunakan diagram

use-case, dan membuat narasi use-case yang digunakan untuk

mengkomunikasikan apa yang dibutuhkan pelaku sistem dari Sistem

Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini.

4. Perancangan logikal

Membuat desain logikal dari Sistem Informasi Geografis Pariwisata

di Kawasan Kaliurang yang akan dibuat, meliputi : membuat desain

basisdata, membuat diagram konteks, membuat diagram dekomposisi,

dan diagram arus data (DAD).

5. Perancangan fisikal (desain sistem)

Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan sistem, dan kemudian

merancang user interface atau tampilan antarmuka dari website

Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang.

6. Implementasi sistem dan pengujian

(32)

Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang dengan rancangan yang

telah dibuat sebelumnya, kemudian menguji hasil implementasi

Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang tersebut

untuk dapat menemukan kesalahan yang mungkin terjadi.

I.6. Sistematika Penulisan

Secara umum, dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini,

sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini, akan dibahas tentang berbagai landasan teori yang

mendasari pembuatan Sistem Informasi Geografis Pariwisata di

Kawasan Kaliurang Berbasis Web.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang analisa

permasalahan yang ada dan menjelaskan tentang rancangan

sistem yang akan dibuat.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi penjelasan tentang cara kerja dari

(33)

BAB V : PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi penjelasan tentang pengujian sistem yang telah

dibuat.

BAB VI : PENUTUP

Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari penulis, kemudian

juga memberikan beberapa saran yang mungkin dapat

bermanfaat untuk pengembangan Sistem Informasi Geografis

Pariwisata di Kawasan Kaliurang Berbasis Web ini lebih lanjut.

(34)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam membangun Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang Berbasis Web ini, dibutuhkan pemahaman dan landasan teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun agar memudahkan dalam membangun sistem.

II.1. Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

II.1.1. Sistem

Menurut Lucas, sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen. Sedangkan menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mengemukakan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

(35)

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sistem, yaitu :

1. Komponen/elemen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Sistem (Environment)

Apapun yang diluar batas sistem yang mempengaruhi operasional sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.

5. Masukan (Input)

(36)

6. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah. 8. Sasaran sistem (Objective) dan Tujuan sistem (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

II.1.2. Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001). Sumber dari informasi adalah berupa data. Agar menjadi informasi yang berguna, data perlu diolah melalui sebuah siklus. Siklus ini disebut siklus pengolahan data (data processing life cycle).

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan

INPUT MODEL OUTPUT

(37)

(relevance). Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan atau bisa juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat dan yang sudah usang tidak akan bernilai lagi. Sementara relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

II.1.3. Sistem Informasi

Sebagaimana yang dikutip Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(38)

II.2. Sistem Informasi Geografis

II.2.1. Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah (Riyanto, 2009).

II.2.2. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database (Riyanto, 2009).

II.2.3. Komponen Sistem (Subsistem) Sistem Informasi Geografis

Beberapa komponen sistem (subsistem) dalam sistem informasi geografis antara lain adalah (Riyanto, 2009) :

1. Input

(39)

konversi yang dilakukan dikenal dengan proses dijitalisasi (digitalizing).

2. Manipulasi

Manipulasi data merupakan proses editing terhadap data yang telah masuk. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat.

3. Manajemen data

Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen. Jika menggunakan sistem database server, biasanya memanfaatkan software Database Management System (DBMS), seperti MySQL, SQL Server, Oracle, dan DBMS sejenis lainnya.

4. Query

Suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna SIG. Pada SIG dengan sistem database server dapat memanfaatkan SQL (Structured Query Language) yang terdapat pada DBMS yang digunakan.

5. Analisis

(40)

analisis atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak berhubungan dengan ruang.

6. Visualisasi (Data Output)

Penyajian hasil berupa informasi baru atau database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik, dan lain-lain.

II.2.4. Model Data dalam Sistem Informasi Geografis

Sumber-sumber data geografis (disebut juga data geospasial) diperoleh melalui beberapa cara, seperti dari foto udara, peta kontur dan DEM, remote sensing, GPS, Survey Terestrial, dan juga dari peta-peta tematik, Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian, yaitu data spasial dan data atribut/tabular.

II.2.4.1.Model Data Spasial

(41)

Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujursangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n.

Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature garis (line), dan feature area (polygon). Data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius. Berikut ini adalah penjelasan data pada model data vektor :

 Data titik (Node/Point), merupakan sepasang

koordinat (X,Y) tanpa dimensi (tidak mempunyai panjang, luas, serta tinggi)

 Data garis (Arc/Line), merupakan

pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik akhir (X1, Y1 ; X2, Y2), disebut berdimensi 1

 Data luasan/area (Polygon), merupakan kumpulan

(42)

II.2.4.2.Model Data Atribut/Tabular

Data atribut/tabular menyimpan atribut dari kenampakan-kenampakan permukaan bumi tersebut. Misalnya, tanah yang memiliki atribut tekstur, kedalaman, struktur, pH, dan lain-lain. Model data tabular tersimpan ke dalam bentuk beris (record) dan kolom (field).

II.2.5. Cara Kerja Sistem Informasi Geografis

SIG dapat merepresentasikan real word (dunia nyata) diatas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibel dari pada lembaran peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata; objek-objek yang direpresentasikan di atas peta disebut unsur peta (contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan, dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.

(43)

tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta, dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu, unsur-unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.

SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atribut di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang penting di dalam SIG. Rancangan basisdata akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengolahan, dan keluaran SIG.

II.3. Peta

II.3.1. Pengertian Peta

(44)

II.3.2. Komponen peta

Komponen dasar pembentuk peta yang akan memperjelas peta adalah sebagai berikut :

1. Isi

Isi (data frame) peta menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari peta yang menampilkan lapisan-lapisan data (layer). Bagian ini merupakan bagian terpenting dan merupakan titik pusat dari sebuah dokumen peta.

2. Skala

Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari data frame yang ada di peta dengan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Skala peta dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Skala numeris (Misalnya : 1:100.000) b. Skala garis atau skala bar

c. Skala verbal (Misalnya 1 cm = 4 km) 3. Simbol dan simbol arah

Simbol diartikan sebagai suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Sedangkan simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta.

4. Koordinat

(45)

yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis. Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat dari meridian. Sedangkan garis lintang adalah garis khayal di atas permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh suatu tempat di utara / selatan khatulistiwa.

5. Legenda atau keterangan

Sebuah legenda bertugas untuk menjelaskan seluruh simbol-simbol yang digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya. Legenda peta menggambarkan secara detail berbagai gambar skema, simbol, dan kategori yang terdapat pada peta.

II.4. Google Maps

II.4.1. Pengenalan Google Maps

(46)

merupakan hasil komunikasi dengan database pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar map merupakan gabungan dari potongan gambar-gambar bertipe PNG yang disebut tile yang berukuran 256 x 256 pixel seperti gambar berikut.

Gambar 2.2 Pembagian Gambar Peta Sebesar 256 x 256 pixel

Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi grafis berikut:

1. Satellite Map

(47)

Gambar 2.3 Satellite Map

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate. 3. Draggable Maps

Peta digital mapping yg dragable (bisa digeser) dengan bantuan mouse.

4. Terrain Maps (Peta Topografi)

(48)

Gambar 2.4 Terain Map

5. Earth Map

Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak bumi secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian.

(49)

6. My Location

Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari pengguna tersebut.

II.4.2. Google Maps API

Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet yang sangat stabil. Dengan menggunakan GoogleMaps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita hanya membuat suatu data sedangkan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehingga kita tidak dipusingkan dengan membuat peta suatu lokasi, bahkan dunia.

Dalam pembutan program Google Maps API menggunakan urutan sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML. 2. Membuat element div untuk menampilkan peta.

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan properti-properti pada peta.

(50)

5. Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload. Kode program dasar:

Gambar 2.6 Kode Program Dasar Google Maps API

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranyaa dalah:

1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.

(51)

tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).

II.4.3. Integrasi PHP/MySQL dengan Google Maps API

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan Sistem Informasi Geografis Menggunakan PHP, MySQL, dan Google Maps API :

1. Membuat Tabel

Dalam membuat tabel, yang harus diperhatikan adalah atribut yang berisi informasi latitude dan longitude. Dengan kemampuan zoom yang dimiliki Google Maps, hanya diperlukan 6 digit presisi setelah desimal. Untuk menjaga ruang penyimpanan pada tabel agar minimal, tipe dari atribut yang berisi informasi latitude dan longitude tersebut diharuskan menggunakan tipe float dengan size (10,6). Dengan tipe ini, field dapat menyimpan 6 digit setelah desimal ditambah hingga 4 digit sebelum desimal, misalnya -123,456789derajat.

(52)

2. Membuat file PHP untuk keluaran XML

Jika tabel telah dibuat dan telah diisi data, maka perlu melakukan penulisan perintah php untuk mengekspor data ke dalam format XML yang dapat diambil oleh peta melalui asynchronous JavaScript. Dengan menggunakan file XML sebagai perantara antara database dengan Google Maps, maka akan mempercepat proses dalam membuka halaman awal web yang berisi peta. Selain itu, aplikasi peta akan lebih fleksibel dan mudah dalam proses debugging.

(53)

File PHP ini, pertama akan menginisialisasi sebuah dokumen XML dan menciptakan parent node dan kemudian menghubungkan ke database. Untuk setiap baris dalam tabel (setiap lokasi), akan dibuat sebuah node XML baru dengan atribut baris sebagai atribut XML, dan akan ditambahkan ke parent node. Kemudian dump XML ke layar.

Berikut ini adalah contoh script PHP untuk membuat keluaran XML :

(54)

Untuk memeriksa apakah file PHP untuk membuat keluaran XML tersebut berjalan dan hasilnya valid, panggil file PHP tersebut dari browser. Contoh keluaran XML dapat dilihat pada Gambar 2.9 berikut :

Gambar 2.9 Contoh Hasil Keluaran XML

3. Membuat function untuk mengambil data hasil keluaran XML yang akan digunakan untuk membuat marker pada peta.

(55)

4. Membuat peta

Setelah XML bekerja dengan baik di browser, peta dapat segera dibuat dengan javaScripts. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam pembuatan peta :

 Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML

Gambar 2.11 Maps API JavaScript

 Membuat element div untuk menampilkan peta

Besar ukuran peta harus disesuaikan dengan besar ukuran halaman web. Cara menampilkan peta dapat dilihat pada Gambar 2.12 berikut :

Gambar 2.12 Element Div untuk Menampilkan Peta

 Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan

(56)

Gambar 2.13 Objek Literal untuk Menyimpan Properti-Properti Peta

 Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event

onload

Gambar 2.14 Event Onload

Loading file XML

(57)

yaitu :

a. URL, menetapkan path PHP script. Pada umumnya file ini terletak pada direktori yang sama dengan file HTML, sehingga hanya perlu menuliskan nama filenya saja.

b. Callback, menandai adanya fungsi tersebut ketika XML dikembalikan ke javaScript.

Deklarasi fungsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.15 berikut :

Gambar 2.15 Deklarasi Fungsi downloadURL()

 Membuat marker dan info window

(58)

createMarker dapat dilihat pada Gambar 2.16 berikut :

Gambar 2.16 Fungsi createMarker()

Untuk mencari lokasi dalam dalam jarak radius tertentu dari longitude dan latitude tertentu, dapat menggunakan perintah SELECT berdasarkan rumus Haversine. Rumus Haversine digunakan umumnya untuk menghitung jarak antara dua pasang koordinat pada sebuah bola. Berikut adalah contoh pernyataan SQL yang akan menemukan 20 lokasi terdekat yang berada dalam radius 25 mil ke 37, -122 koordinat. Untuk mencari berdasarkan kilometer, 3959 diganti dengan 6371. Tetapan 3959 digunakan untuk mencari berdasarkan mil.

Gambar 2.17 Contoh Penggunaan Rumus Haversine

II.5. XML

(59)

database.

Keuntungan menggunakan XML dapat menyederhanaan aplikasi, dimana database yang ditulis dalam XML dapat diakses di mana saja dan memudahkan aplikasi dalam mengolah data karena dapat menghemat memori. Kemampuan dalam mendefinisikan tag-tag di dalam dokumen XML dapat secara leluasa menerangkan isi data. Berbeda dengan HTML yang digunakan untuk menampilkan data, XML tidak didesain untuk menampilkan data, XML didesain untuk menyimpan dan pertukaran data antar format dari sistem yang tidak kompatibel.

II.6. DOM

DOM yang merupakan singkatan dari Document Object Model adalah standar W3C yang digunakan untuk mengumpulkan dokumen dinamis dan memanipulasi struktur dan konten. Untuk bekerja dengan DOM, digunakan XML parser untuk memuat dokumen XML ke dalam memori. Setelah dokumen tersebut dimuat, maka akan dapat dengan mudah memanipulasi informasi dalam dokumen melalui Document Object Model (DOM).

(60)

Gambar 2.18 Contoh File XML

Elemen root dari dokumen XML <Products> berisi nomor acak

dari elemen <Product>. Setiap elemen <Product>, berisi

<ProductID>, <name>, dan elemen <ProductNumber>. Selain itu, unsur <Product> juga berisi atribut kategori.

(61)

Gambar 2.19 Representasi Visual File XML

II.7. Metode Pengembangan Sistem FAST

Salah satu metode pengembangan sistem adalah metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking) (Whitten, 2001). Metode tersebut meliputi :

1. Definisi ruang lingkup

Menganalisa permasalahan yang muncul kemudian menganalisa permasalahan tersebut menggunakan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) problem statement.

2. Analisis masalah

(62)

3. Analisis kebutuhan

Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat pada sistem, kemudian menggambarkannya menggunakan diagram use-case, dan membuat narasi use-case yang digunakan untuk mengkomunikasikan apa yang dibutuhkan pelaku sistem.

4. Perancangan logikal

Membuat desain logikal yang meliputi : pembuatan desain basisdata, diagram konteks, diagram dekomposisi, dan diagram arus data (DAD). 5. Perancangan fisikal (desain sistem)

Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan sistem, dan kemudian merancang user interface atau tampilan antarmuka dari sistem yang akan dibuat.

6. Implementasi sistem dan pengujian

Tahap ini adalah tahap untuk mengimplementasikan sistem yang dibuat dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya, kemudian menguji hasil implementasi sistem tersebut untuk dapat menemukan kesalahan yang mungkin terjadi.

II.8. Basis Data

(63)

Dalam terminologi basis data dikenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom. Tabel (biasa juga disebut relasi) menyatakan bentuk berdimensi dua yang mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah table berisi sejumlah kolom yang biasa disebut sebagai field dan baris yang biasa disebut sebagai record atau tupel. Menurut konsep basis data relasional, setiap tabel memiliki sebuah kunci primer (primar key), walaupun dalam praktiknya bisa saja tidak memilikinya.

Primary Key adalah suatu nilai yang bersifat unik (tidak ada nilai kembar) sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lain dalam sebuah tabel. Dengan kata lain, jika memberikan sebuah nilai berdasarkan primary key maka maksimal hanya ada satu baris memenuhinya. Selain Primary Key, kunci disini dibagi menjadi Candidat Key, Alternate Key, Foreign Key, serta Composite Key.

1. Candidate Key

Candidate Key adalah satu atau lebih atribut yang mendefinisikan sebuah baris secara unik yang berfungsi sebagai calon dari primary key serta mempunyai nilai unik pada hamper setiap barisnya.

2. Alternate Key

(64)

3. Foreign Key

Foreign Key adalah kolom yang menunjuk ke kunci primer (primary key) milik tabel lain.

4. Composite Key

Composite Key adalah kunci primer (primary key) yang tidak terbentuk oleh sebuah kolom, melainkan tersusun atas beberapa kolom.

II.8.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan struktur logikal basis data dalam bentuk diagram. ERD menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai komponen dalam desain basis data (Connolly et.al, 2005). ERD mempunyai tiga komponen, yaitu :

1. Entity

Entity merupakan benda yang memiliki identifikasi berbeda. Entity dapat digambarkan sebagai persegi yang berisi nama entity tersebut.

2. Relationship

(65)

3. Property

Baik entity maupun relationship memiliki property. Setiap nilai dari property diambil dari nilai diambil dari nilai kelompok property tersebut. Property dapat digambarkan dalam bentuk elips yang berisi nama dari property tersebut.

II.8.2. MySQL

MySQL merupakan basis data yang dikembangkan dari bahasa SQL yang merupakan bahasa terstruktur dan digunakan dalam interaksi antara skrip program dengan basis data server dalam pengolahan data. Bahasa SQL dapat membuat tabel-tabel yang nantinya akan diisi dengan data, yang kemudian dapat dimanipulasi (menambah, memperbaharui, menghapus data) (Abdul Kadir, 2002).

Seiring dengan perkembangannya, MySQL semakin banyak digunakan baik dalam aplikasi berbasis web maupun aplikasi non-web, karena fitur-fitur yang ada semakin kompleks dan memungkinkan untuk dibuatnya aplikasi basis data yang canggih.

(66)

1. SELECT

Perintah ini digunakan untuk mengambil data dari suatu tabel. Sintak penulisannya adalah:

SELECT {*|namafield} FROM namatabel [WHERE kondisi] 2. INSERT

Perintah ini digunakan untuk menyisipkan data ke dalam tabel. Sintak penulisannya adalah:

INSERT INTO namatabel [(field1[,field2,...])] VALUE (ekspresi1[,ekspresi2,...])

3. DELETE

Perintah ini digunakan untuk menghapus record dari suatu tabel. Sintak penulisannya adalah:

DELETE FROM namatabel WHERE kondisi 4. UPDATE

Perintah ini digunakan untuk memperbaharui nilai suatu data pada tabel. Sintak penulisannya adalah:

UPDATE namatabel SET criteria WHERE kondisi

II.8.3. DFD

(67)

model (Whitten, 2001). DFD terdiri dari simbol-simbol sebagai berikut :

1. Proses

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi. Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah persegi panjang bersudut tumpul.

Gambar 2.20 Simbol Proses pada DFD

2. Aliran Data

Aliran data menggambarkan sebuah masukan data ke suatu proses atau keluaran data (atau informasi) dari sebuah proses. Aliran digambarkan dengan sebuah tanda panah. Awal tanda panah menggambarkan asal data, sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.

Gambar 2.21 Simbol Aliran Data pada DFD

3. Data Store (Penyimpanan Data)

(68)

penggunaan selanjutnya. Nama lainnya adalah file dan database. Data Store digambarkan dengan sebuah kotak dengan ujung terbuka.

Gambar 2.22 Simbol Data Store pada DFD

4. Agen Eksternal

Agen eksternal adalah orang, unit organisasi, atau organisasi luar yang berinteraksi dengan system. Disebut juga entitas eksternal. Agen eksternal digambarkan dengan sebuah segi empat.

Gambar 2.23 Simbol Agen Eksternal pada DFD

II.9. Internet

(69)

II.10. World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW) adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan menjadi dua yaitu client dan server dengan menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server (Sutarman, 2003).

II.11. Web Server

Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web (Sutarman, 2003). Komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari pengguna (client).

II.12. Browser

Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server (Sutarman, 2003). Suatu browser mengambil sebuah web page dari web server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP standart yang berisi sebuah alamat web (URL). Seluruh halaman web berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML.

II.13. Hyper Teks Transfer Protocol (HTTP)

(70)

dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).

II.14. XAMPP

XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.

II.15. PHP (Perl Hypertext Preprocessor)

II.15.1. Pengertian PHP (Perl Hypertext Preprocessors)

(71)

PHP menyatu dengan Hyper Text Markup Language (HTML) untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP merupakan server side scripting, sehingga sintak dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di web server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

II.15.2. Konsep Kerja PHP (Perl Hypertext Preprocessors)

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Browser mendapatkan alamat internet atau URL dari web server. Browser kemudian mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang telah mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pengguna.

(72)

II.15.3. Struktur Penulisan PHP

Struktur penulisan PHP, dapat dituliskan berdiri sendiri atau disisipkan pada skrip HTML. Bentuk penulisan skrip PHP, harus diapit dengan tag-tag berikut ini :

- tag <? dan diakhiri dengan ?> atau - tag <?php dan diakhiri dengan ?> atau

- tag <script language=”php”> dan </script> atau - tag <% dan %>

Setiap akhir baris perintah skrip php selalu diakhiri dengan tanda

titik koma [ ; ] dan tidak harus berada dalam satu baris. Perintah untuk menampilkan data atau keterangan pada layar monitor pada PHP adalah :

a. echo <?

echo "data atau variabel"; echo data-konstanta;

?>

b. print atau printf <?

print("data atau variabel"); print data-konstanta;

(73)

II.16. JavaScript

II.16.1. Pengertian JavaScript

JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang berjalan hanya di web browser di sisi klien yang dibuat agar halaman web tersebut menjadi lebih hidup. JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java dan script, java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, sedangkan script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript adalah bahasa script (bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian dari teknologi Java dari Sun.

II.16.2.Struktur Penulisan JavaScript

JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript, sebagai contoh fungsi perintah penulisan variabel tidak boleh ditulis dengan “Var” atau juga “VAR”, penulisan yang benar adalah “var” (menggunakan huruf kecil semua).

(74)

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript” language=”JavaScript”>

.

/* kode JavaScript dapat ditulis disini */ .

</script> <body></body> </html>

Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai berikut :

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript” language=”JavaScript”

src=”file_JavaScript.js”> </script> <body></body>

</html>

II.17. Macromedia Dreamweaver

(75)

II.18. Pariwisata

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No.9 Th. 1990 Tentang Kepariwisataan).

Produk pariwisata merupakan produk jasa. Dalam pariwisata, produk merupakan perpaduan antara pelayanan dari produk-produk yang berbeda bentuk dan jenisnya. Produk tersebut dapat berupa transportasi, penginapan, objek dan daya tarik wisata, restoran, dan sebagainya.

II.19. Kawasan Wisata Kaliurang

(76)

Kaliurang mempunyai 2 buah tempat bersejarah yaitu Villa Kaliurang dan Goa Jepang. Villa Kaliurang merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi dunia Internasional karena tempat tersebut adalah tempat dilaksanakannya Komisi Tiga Negara yaitu antara Amerika Serikat, Belgia, dan Australia. Sedangkan Goa Jepang terletak di dalam kawasan hutan wisata Telaga Nirmala, dahulu merupakan tempat pengasingan sekaligus menjadi penjara bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

(77)
(78)

53

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1. Analisa Sistem Sekarang

Analisa sistem sekarang merupakan proses untuk menganalisa

sistem yang telah ada sekarang mengenai pemberian informasi lokasi

obyek wisata dan hotel di kawasan Kaliurang kepada pengunjung.

Sistem penyampaian informasi lokasi obyek wisata dan hotel di

kawasan Kaliurang kepada pengunjung hingga saat ini masih dilakukan

secara manual. Informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan

Kaliurang masih disajikan ke dalam bentuk peta statis yang ditempel

hanya di beberapa titik tertentu, seperti pos polisi. Informasi lokasi obyek

wisata dan hotel juga tersaji ke dalam sebuah buku panduan wisata berupa

data alamat berbentuk teks. Buku panduan wisata tersebut dibagikan

kepada pengunjung ketika memasuki obyek wisata tertentu di kawasan

Kaliurang. Untuk memperoleh informasi mengenai hotel-hotel di

Kaliurang berupa kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan

juga tarif, para pengunjung harus mendatangi sendiri hotel-hotel yang

berada di kawasan Kaliurang. Hal itu dikarenakan belum adanya suatu

sistem informasi yang dapat memberikan informasi secara lengkap

mengenai hotel-hotel di kawasan Kaliurang.

Analisa sistem sekarang ini dianalisa menggunakan dua proses

(79)

berdasarkan ruang lingkup dimana permasalahan tersebut berada,

sedangkan analisa yang kedua yaitu proses untuk menganalisa sebab atau

akibat yang timbul dari permasalahan yang telah teridentifikasi pada

analisa ruang lingkup. Hasil analisa sistem sekarang mengenai pemberian

informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan Kaliurang diperoleh

dari hasil wawancara dengan Bapak Heribertus Indiantoro selaku ketua

Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK).

III.1.1.Analisa Ruang Lingkup

Berikut adalah analisa permasalahan yang timbul mengenai

penyampaian informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan

Kaliurang kepada pengunjung, dengan metode PIECES

seperti pos polisi dan juga ke dalam sebuah buku panduan

wisata berupa data alamat berbentuk teks. Buku panduan

wisata tersebut dibagikan kepada pengunjung ketika

memasuki obyek wisata tertentu di kawasan Kaliurang.

- Pengunjung yang ingin mendapatkan hotel sesuai dengan

(80)

hotel-hotel yang berada di kawasan Kaliurang untuk

mendapatkan informasi berupa kategori hotel, fasilitas,

kapasitas, jumlah kamar, dan tarif hotel.

2. I-Information

- Informasi lokasi obyek wisata dan hotel di kawasan

Kaliurang diberikan melalui buku panduan wisata berupa

data alamat berbentuk teks dan juga melalui peta statis. Hal

ini terkadang menyulitkan pengunjung dalam menemukan

lokasi obyek wisata dan juga hotel yang berada di kawasan

Kaliurang.

- Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK) hingga saat ini

belum dapat memberikan informasi lengkap hotel berupa

kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan tarif

hotel di kawasan Kaliurang, yang dapat diakses oleh

masyarakat luas.

- Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK) belum dapat

memberikan informasi hotel berupa foto hotel. Untuk

memperoleh gambaran suasana hotel di kawasan Kaliurang,

pengunjung harus mendatangi hotel-hotel tersebut.

3. E-Economic

- Asosiasi Perhotelan Kaliurang harus mengeluarkan biaya

khusus untuk mencetak buku panduan wisata untuk

(81)

- Pengunjung yang akan mencari hotel sesuai dengan kriteria

yang diinginkan harus melakukan survey sendiri dari satu

hotel ke hotel lain untuk mendapatkan informasi mengenai

hotel (kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah kamar, dan

tarif hotel). Hal itu tentunya sangat merugikan bagi mereka,

karena biaya perjalanan yang dikeluarkan akan lebih besar.

4. C-Control

Hotel yang didapat oleh pengunjung terkadang masih kurang

sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Hal itu disebabkan oleh

banyaknya hotel di kawasan Kaliurang. Tidak mungkin

pengunjung akan mengunjungi seluruh hotel untuk mencari

informasi mengenai kategori hotel, fasilitas, kapasitas, jumlah

kamar, dan tarif hotel. Seringkali pengunjung langsung

menentukan hotel yang akan disewa padahal baru berapa hotel

yang mereka kunjungi.

5. E-Efficiency

Pengunjung yang akan menyewa hotel harus melakukan survey

sendiri dari hotel satu ke hotel lain untuk mendapatkan

informasi mengenai hotel (kategori hotel, fasilitas, kapasitas,

jumlah kamar, dan tarif) untuk dapat menemukan hotel yang

sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Hal tersebut sangatlah

tidak efisien, karena menghabiskan lebih banyak tenaga, waktu,

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut-atribut ini dapat
gambar skema, simbol, dan kategori yang terdapat pada peta.
gambar berikut.
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Pelayanan farmasi klinis merupakan pelayanan yang berinteraksi dengan pasien secara langsung dengan dibantu oleh tim kesehatan lainnya untuk meningkatkan kualitas

[r]

[r]

gingivalis terdeteksi sebanyak 51% pada pasien periodontitis kronis, 28 sedangkan pada periodontitis agresif Kamma (2004) melaporkan prevalensinya adalah sebesar 89,4%.

sumber daya.. 3) SPIP berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. 2) Pemanfaatan Teknologi Informasi Akuntansi. berpengaruh positif terhadap kinerja

22 Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air tanah dengan penjelasan sebagai berikut :.. air permukaan secara langsung (lihat gambar 18);