• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan Menggunakan Abu Vulkanik Sinabung dan Serat Batang Pisang dengan Perekat Polyester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan Menggunakan Abu Vulkanik Sinabung dan Serat Batang Pisang dengan Perekat Polyester"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A

GAMBAR - GAMBAR

1. BAHAN

A. ABU VULKANIK SINABUNG

(2)

C. RESIN POLYESTER DAN KATALIS MEKPO

(3)

B. HOT PRESS

C. PIPET TETES

(4)

E. NERACA DIGITAL

(5)

G. UNIVERSAL TESTING MACHINE GOTECH AI-7000M

(6)
(7)

3. SAMPEL

A. UNTUK UJI DENSITAS, DAYA SERAP AIR, DAN POROSITAS

(8)

C. UNTUK UJI TEKAN

(9)

LAMPIRAN B

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram

ρ

pc=

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram

ρ

pc=

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

ρ

pc=

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

ρ

pc= �=

30,81

19,6 =1,5719 gr/cm

3

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

(10)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram

ρ

pc = �=

30,11

19,6 = 1,5362 gr/cm

3

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram

ρ

pc =

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram

Daya Serap Air (DSA) = 31,69−31,61

31,61 × 100% = 0,253 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram

Daya Serap Air (DSA) = 31,36−31,12

31,12 × 100% = 0,771 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

Daya Serap Air (DSA) = 31,32−31,02

31,02 × 100% = 0,967 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

Daya Serap Air (DSA) = 31,21−30,81

30,81 × 100% = 1,298 %

Daya Serap Air (DSA) = − �

(11)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

Daya Serap Air (DSA) = 30,75−30,33

30,33 × 100% = 1,385 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram

Daya Serap Air (DSA) = 30,70−30,11

30,11 × 100% = 1,959 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram

Daya Serap Air (DSA) = 30,49−29,80

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram

P = 31,69−31,61

19,6 × 1 / �

3

× 100% = 0,408 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram

P = 31,36−31,12

19,6 × 1 / �

3

× 100% = 1,224 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram P = − �

(12)

P = 31,32−31,02

19,6 × 1 / �

3

× 100% = 1,531 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

P = 31,21−30,81

19,6 × 1 / �

3

× 100% = 2,041 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

P = 30,75−30,33

19,6 × 1 / �

3

× 100% = 2,142 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram

P = 30,70−30,11

19,6 × 1 / �

3

× 100% = 3,010 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram

P = 30,49−29,80

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram

Energi diserap (ES) = 7848 x 10-4

=

=

7848 � 10

−4

2,0 x 10−4 = 3924 J/m

2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram

(13)

=

=

7999 � 10

−4

2,0 x 10−4 = 3999,5 J/m

2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

Energi diserap (ES) = 10759 x 10-4

=

=

10759 � 10

−4

2,0 x 10−4 = 5379,5 J/m

2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

Energi diserap (ES) = 13059 x 10-4

=

=

13059 � 10−4

2,0 x 10−4 = 6529,5 J/m

2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

Energi diserap (ES) = 9714,2 x 10-4

=

=

9714,2 � 10

−4

2,0 x 10−4 = 4857,1 J/m

2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram

Energi diserap (ES) = 29836 x 10-4

=

=

29836 � 10

−4

2,0 x 10−4 = 14918 J/m

2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

(14)

(2.5)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram

Load / Beban = 19,385 Kgf x 9,8 m/ 2 = 189, 973 N

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram

Load / Beban = 28,073 Kgf x 9,8 m/ 2 = 275,115 N

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

Load / Beban = 29,983 Kgf x 9,8 m/ 2 = 293,833 N

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

(15)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram

Load / Beban = 53,310 Kgf x 9,8 m2= 522,44 N

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram

Load / Beban = 40,771 Kgf x 9,8 m2= 399,55 N

Panjang tumpuan tarikan pada sampel (W) = 7 mm Tebal sampel (T) = 9,8 mm

(16)

(2.6a)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 31,059 Kgf x 9,8 m/s2 = 304,378 N

σ

= =

304,378

68,6 � 10−6 =4, 437 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 57,692 Kgf x 9,8 m/s2 = 565,382 N

σ

= =

565,382

68,6 � 10−6 = 8,242 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 45,474 Kgf x 9,8 m/s2 = 445,645 N

σ

= =

445,645

68,6 � 10−6 = 11,456 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 85,803 Kgf x 9,8 m/s2 = 840,87 N

σ

= =

840,87

68,6 � 10−6 = 12,258 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 96,639 Kgf x 9,8 m/s2 = 947,06 N

σ

= =

947,06

(17)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 103,566 Kgf x 9,8 m/s2 = 622,98 N

σ

= =

1014 ,9468

68,6 � 10−6 = 14,795 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram

F = Beban x Percepatan = L x a = 112,41 Kgf x 9,8 m/s2 = 1101,618 N

σ

= =

1101,618

(18)

LAMPIRAN C GRAFIK HASIL UJI A. KUAT LENTUR

Kode Sampel : 1

Komposisi : Abu Vulkanik 100 gram Serat Batang Pisang 0 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan 2,40% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 19,385 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 9,424 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(19)

Kode Sampel : 2

Komposisi : Abu Vulkanik 99 gram Serat Batang Pisang 1 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan 3,00% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 28,073 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 12,683 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(20)

Kode Sampel : 3

Komposisi : Abu Vulkanik 98 gram Serat Batang Pisang 2 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan 0,78% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 29,983 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 15,130 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(21)

Kode Sampel : 4

Komposisi : Abu Vulkanik 97 gram Serat Batang Pisang 3 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan 1,30% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 45,652 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 22,802 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(22)

Kode Sampel : 5

Komposisi : Abu Vulkanik 96 gram Serat Batang Pisang 4 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan kuat lentur. Pada peregangan 0,74% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 54,80 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 30,218 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(23)

Kode Sampel : 6

Komposisi : Abu Vulkanik 95 gram Serat Batang Pisang 5 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Pada regangan 1,42% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 53,310 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 31,048 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(24)

Kode Sampel : 7

Komposisi : Abu Vulkanik 94 gram Serat Batang Pisang 6 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Pada regangan 0,74% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 40,771 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 23,922 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(25)

A. KUAT TARIK Kode Sampel : 1

Komposisi : Abu Vulkanik 100 gram Serat Batang Pisang 0 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,74 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 31,059 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 4,066 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(26)

Kode Sampel : 2

Komposisi : Abu Vulkanik 99 gram Serat Batang Pisang 1 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 6,48 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 57,692 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 7,553 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(27)

Kode Sampel : 3

Komposisi : Abu Vulkanik 98 gram Serat Batang Pisang 2 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,00 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 45,474 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 11,456 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(28)

Kode Sampel : 4

Komposisi : Abu Vulkanik 97 gram Serat Batang Pisang 3 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,41 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 85,803 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 12,265 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(29)

Kode Sampel : 5

Komposisi : Abu Vulkanik 96 gram Serat Batang Pisang 4 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 6,00 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 96,639 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 13,135 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(30)

Kode Sampel : 6

Komposisi : Abu Vulkanik 95 gram Serat Batang Pisang 5 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,37 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 63,566 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 14,966 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

(31)

Kode Sampel : 7

Komposisi : Abu Vulkanik 94 gram Serat Batang Pisang 6 gram Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 4,42 % sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 112,410 Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 16,065 MPa.

Keterangan :

= Grafik Slope

Gambar

GAMBAR -  GAMBAR
GRAFIK HASIL UJI

Referensi

Dokumen terkait

(1) Otoritas Jasa Keuangan dapat menonaktifkan direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi dan dewan komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha

Informasi mengenai kamar kosong dan jadwal dokter yang terbatas mengakibatkan masyarakat sulit mengetahui informasi tersebut. Pada penelitian ini merancang aplikasi

Maka agar hak kebebasan beragama serta hak asasi manusia Pemohon untuk bisa beribadah seluas-luasnya, termasuk beribadah dalam bentuk perkawinan poligami,

Hasil ini didukung berdasarkan hasil analisis SEM-EDS yang menunjukkan bahwa kandungan sampel Satam terdiri dari unsure Mg, Ca, Si dan O, sementara hasil hardness

(1991) dalam diasumsikan bahwa meningkatnya jumlah set Sastrawibawa (1997) selanjutnya menyatakan bahwa kromosom akan menambah besar diameter sel darah aplikasi kejutan pada

[r]

Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan mengalami sejumlah perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan (GLB), sehingga sesuai dengan hukum I Newton, jika

Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakuakan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian,