• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAK FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAK FIX"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

TAK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI Sesi 1 Mengenal Halusinasi

Tujuan

1. Klien dapat mengenal halusinasi

2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi 3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi

4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

Setting

1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkungan 2. Tempat tenang dan nyaman

Alat

1. Spidol 2. Papan tulis

Metode

1. Diskusi dan Tanya jawab 2. Bermain peran / simulasi

Petugas

1. Dewa Ayu Lilik Saraswati (Leader) 2. Ni Luh Suciptayani (Co-Leader)

3. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Observer) 3. Luh Putu Rosita Dewi (Fasilitator) 4. I Gusti Agung Aditya Dewi (Fasilitator) 5. Ni Kadek Vicky Wulandari (Fasilitator) 6. Putu Dessy Ira Ardianthi (Fasilitator)

Fungsi Petugas 1. Leader

Fungsinya :

(2)

c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat, dean umpan balik.

d. Sebagai “rolemode”

e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik

2. Co-Leader Fungsinya :

a. Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok 3. Observer

Fungsinya :

a. Menobservasi semua respon klien

b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok

4. Fasilitator

a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi kelompok

b. Memfokuskan kegiatan

c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok Setting

Keterangan

= Leader = Observer = Pasien

= Co. Leader = Fasilitator

Langkah kegiatan 1. Persiapan

A. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi halusinasi

B. Membuat kontrak dengan klien

C. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

(3)

2. Orientasi

A. Salam Terapeutik

1. Salam dari terapis kepada klien

2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama ) 3. Menanyakan nama dan panggilan semua klienn( beri papan nama ) B. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini C. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang di dengar

2. Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus minta izin kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja

A. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya,situasi terjadinya dan perasaan klien pada saat terjadi

B. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi,kapan terajdinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan,secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard

C. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

D. Simpulkan isi,waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar

4. Tahap Terminasi A. Evaluasi

(4)

B. Tindak Lanjut

Terapis meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi,dan perasaanya jika terjadi halusinasi

C. Kontrak yang akan dating

1. Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu cara mengontrol halusinasi 2. Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi dan perasaan saat terjadi halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 1 : TAK

Stimulasi Persepsi : Halusinasi Kemampuan mengenal halusinasi

N

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

(5)

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi ( menyeluruh memukul ), waktu ( pukul 9 malam ), situasi ( jika sedang sendiri ) , perasaan ( kesal dan geram ). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Sesi 2 Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik

Tujuan

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi. 2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.

3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

Setting

1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Spidol dan papan tulis/whiteboard/flipchart 2. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Diskusi dan Tanya jawab 2. Bermain peran/simulasi Petugas

(6)

4. Dewa Ayu Lilik Saraswati (Fasilitator) 5. Ni Luh Suciptayani (Fasilitator) 6. Ni Ketut Ari Pratiwi (Fasilitator) 7. Putu Rias Andreani (Fasilitator) Fungsi Petugas

1. Leader Fungsinya :

a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal) b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan

c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat, dean umpan balik.

d. Sebagai “rolemode”

e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik

2. Co-Leader Fungsinya :

Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok 3. Observer

Fungsinya :

a. Menobservasi semua respon klien

b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok

4. Fasilitator

a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi kelompok

b. Memfokuskan kegiatan

c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok Setting

Keterangan

= Leader = Observer = Pasien

(7)

= Co. Leader = Fasilitator

Langkah kegiatan 1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1. b. Mempersiapkan alat dan dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam terapiutik

1. Salam terapis kepada klien.

2. Klien dan terapis pakai papan nama. b. Evaluasi/validasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien sat ini

2. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi, dan perasaan.

c. Kontrak

1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara mengontrol halusinasi.

2. Menjelaskan aturan main, yaitu :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja

a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran. b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.

d. Trapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi jangan ganggu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan …” .

e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan giliran.

f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.

4. Tahap Terminasi a. Evaluasi

(8)

b. Tindak Lanjut

1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelahari jika halusinasi muncul.

2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien. c. Kontrak yang akan datang

1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berkutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasidengan melakukan kegiatan.

2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2 :

Stimulasi persepi : halusinasi Kemampuan menghardik halusinasi

No. Aspek yang dinilai Nama Klien

(9)

halusinasi

2 Menyebutkan efektivitas cara 3 Menyebutkan cara mengatasi

halusinasi dengan menghardik 4 Memperagakan menghardik

halusinasi

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemamuan menyebutkan : cara yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi, dan memperagakannya. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi Sesi 2 Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari (buat jadwal)

Sesi 3 Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

Tujuan

1. Pasien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi.

2. Pasien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi. Setting

(10)

2. Ruangan nyaman dan terang Alat

1. Jadwal kegiatan harian 2. Pulpen

3. Spidol dan whiteboard atau papan tulis atau flipchart Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran atau simulasi dan latihan Petugas

1. Ni Ketut Ari Pratiwi (Leader)

2. Ni Kadek Vicky Wulandari (Co Leader) 3. Putu Rias Andreani (Observer)

4. Dewa Ayu Lilik Saraswati (Fasilitator) 5. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Fasilitator) 6. Putu Yuni Kumala Dewi (Fasilitator)

7. Putu Dessy Ira Ardianthi (Fasilitator) Fungsi Petugas

1. Leader

a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal) b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan

c. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat, dan umpan balik.

d. Sebagai “rolemode”

(11)

2. Co-leader

Fungsinya membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok

3. Observer

a. Mengobservasi semua respon pasien

b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku pasien c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok

4. Fasilitator

a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi kelompok

b. Memfokuskan kegiatan

c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok

Setting

= Leader = Observer = Pasien

(12)

o. = Co. Leader = Fasilitator

Langkah Kegiatan 1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan pasien yang telah mengikuti sesi 2. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada pasien 2) Pasien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/validasi

1) Terapis menanyakan keadaan pasien saat ini

2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari

3) Terapis menanyakan pengalaman pasien menerapkan cara menghardik halusinasi.

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.

2. Menjelaskan aturan main berikut.

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus meminta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. CL

(13)

3. Tahap kerja

a. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.

b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, dan tulis di whiteboard.

c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir yang sama di whiteboard.

d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapos menggunakan whiteboard.

e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.

f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.

4. Tahap terminasi a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.

2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi, yaitu dengan menghardik dan melakukan kegiatan

.

(14)

1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3 : TAK

Stimulasi persepsi halusinasi Kemapuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan 2 Memperagakan kegiatan yang biasa dilakukan 3 Menyusun jadwal kegiatan harian

4 Menyebutkan dua cara mengontrol halusinasi Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakuakan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

(15)

Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Sesi 4 Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

Tujuan

1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi.

2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart 2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen Metode

1. Diskusi kelompok 2. Bermain peran/simulasi Petugas

1. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Leader) 2. Luh Putu Rosita Dewi (Co Leader) 3. Putu Yuni Kumala Dewi (Observer) 4. Luh Suciptayani (Fasilitator) 5. Ni Ketut Ari Pratiwi (Fasilitator) 6. Putu Rias Andreani (Fasilitator) 7. Putu Dessy Ira Ardhianti (Fasilitator) Fungsi Petugas

(16)

Fungsinya :

a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal) b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan

c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat, dean umpan balik.

d. Sebagai “rolemode”

e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik

2. Co-Leader Fungsinya :

Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok 3. Observer

Fungsinya :

a. Menobservasi semua respon klien

b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok

4. Fasilitator

a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi kelompok

b. Memfokuskan kegiatan

c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok

Setting D. E.

Keterangan

F. = Leader = Observer = Pasien

(17)

= Co. Leader = Fasilitator

Langkah Kegiatan 1. Persiapan

a. Mengingatkan kontak dengan klien yang telah mengikuti sesi b. Terapis membuat kontak dengan klien 3.

c. Mempersiapkan alat dan pertemuan 2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien 2) Klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi / Validasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan iri dengan kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasi.

c. Kontak

1. Terapis menjelaskan tujuan yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika aa klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrok dan mencegah halusinasi.

b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa diajak bercakap-cakap.

c. Terapimeminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan.

d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “suster, aa suara di telinga saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.

e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnya.

f. Berikan pujian atas keberhasilan klien.

g. Ulangi e dan f sampai semuan mendapat giliran. 4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Terapis menanyakan TAK mengontrok halusinasi yang sudah dilatih b. Tindak lanjut

(18)

Manganjurkan klien menggunakan tiga caramengontrok halusinasinya, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.

c. Kontrak yang akan datang.

1. Terapis membuat kesepakatan dnegan klien untuk TAKberikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat. 2. Terapis menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi halusinasi sesi-4 , kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 4 TAK

Stimulasi Persepsi : Halusinasi Kemampuan bercakap-Cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama klien 1. Menyebutkan orang yang biasa

diajak bicara

2. Memperagakan percakapan 3. Menyusun jadwal percakapn 4. Menyebutkan tiga cara

mengontrol dan mencegah halusinasi

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga cara mencegah halusinasi. Beri tanda (√) jika klien mampu, dan tanda (x) jika klien tidak mampu.

(19)

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi-4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain di ruang rawat.

(20)

Tujuan :

1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat 2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat 3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat :

1. Spidol dan whiteboard/ papan tulis / flipchart. 2. Jadwal kegiatan harian.

3. Beberapa contoh obat.

Metode :

1. Diskusi dan Tanya jawab 2. Melengkapi jadwal harian.

Petugas

1. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Leader) 2. Luh Putu Rosita Dewi (Co Leader)

3. Putu Yuni Kumala Dewi (Observer) 4. Ni Luh Putu Suciptayani (Fasilitator) 5. Ni Ketut Ari Pratiwi (Fasilitator) 6. Ni Kadek Vicky Wulandari (Fasilitator) 7. Putu Dessy Ira Ardianthi (Fasilitator) Fungsi Petugas

1. Leader Fungsinya :

a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal) b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan

(21)

d. Sebagai “rolemode”

e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik

2. Co-Leader Fungsinya :

Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok. 3. Observer

Fungsinya :

a. Menobservasi semua respon klien

b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok

4. Fasilitator

a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi kelompok

b. Memfokuskan kegiatan

c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok Setting

Keterangan

= Leader = Observer = Pasien

= Co. Leader = Fasilitator Langkah kegiatan :

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti Sesi 4 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam terapiutik

1. Salam dari terapis kepada klien.

2. Terapis dan klien memakai papan nama. b. Evaluasi/validasi

(22)

2. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan,dan bercakap-cakap).

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.

2. Menjelaskan aturan main berikut:

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 30 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja

a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat kambuh.

b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab kambuh.

c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard.

d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.

e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran. f. Berikan pujian pada klien yang benar.

g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard). h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di kerugian patuh minum obat.

l. Memberi pujian tiap kali klien benar. 4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.

(23)

b. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap dan patuh minum obat.

c. Kontrak yang akan datang

1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk menontrol halusinasi.

2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khsuusnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5, kemampuan klien yang diharapkan adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut :

SESI 5 : TAK

Stimulasi Persepsi : halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

No. Nama klien Menyebutkan 5

benar cara

minum obat

Menyebutkan keutungan minum obat

Menyebutkan

akibat tidak patuh minum obat.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

(24)

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PERSEPSI KOGNITIF PADA PASIEN HALUSINASI

OLEH KELOMPOK 4

TINGKAT 3.3

1. DEWA AYU LILIK SARASWATI (P07120015111)

(25)

3. NI PUTU EKA PRADNYA KARTINI (P07120015113)

4. LUH PUTU ROSITA DEWI (P07120015114)

5. PUTU YUNI KUMALA DEWI (P07120015115)

6. I GUSTI AGUNG ADITYA DEWI (P07120015116)

7. NI KETUT ARI PRATIWI (P07120015117)

8. NI KADEK VICKY WULANDARI (P07120015118)

9. PUTU RIAS ANDREANI (P07120015119)

10. PUTU DESSY IRA ARDIANTHI (P07120015120)

JURUSAN KEPERAWATAN

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

S : Klien mengatakan telah melakukan kegiatan yang sudah ada di jadwal kegiatan harian, pasien mau melakukan kegiatan yang belum dilakukan di ruang yaitu menata ruangan dan

a. b) Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri. c) Menbantu klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri. d) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian..

memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran. d) Terapis memberikan pujian saat klien

Sebagai guru PAUD yang professional tentu saja Anda selalu membuat/menyusun SKH (satuan Kegiatan Harian) setiap kali akan mengajar.. (satuan Kegiatan Harian) (SKH) untuk dua

Siswa wajib mengikuti pelajaran, kegiatan penilaian harian, kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal yang berlaku, kecuali ada dispensasi dari sekolah.. Siswa memiliki

Rencana Kegiatan Harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran yang di gunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun unuk tiap putaran. Masing-masing RKH

c) Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian 2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi... Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga

1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat. Menjelaskan aturan main yaitu :.. 1) Jika ada