• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep isolasi sosial api. dcox

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Askep isolasi sosial api. dcox"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien

: Tn.T

Ruangan

: Enggang

No. Cm

: 00 90 98

Dx. Medis

: Schizofrenia Paranoid

Tgl No.Dx. KeperawatanDiagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi IntervensiPerencanaan Rasional Isolasi Sosial SP 1 :

Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

Setelah 2x interaksi, klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

Dorong klien untuk mampu menyebutkan penyebab menarik diri

Dengan mengetahui penyebab klien menarik diri dapat ditemukan mekaniseme koping klien dalam berinteraksi social, serta strategi apa yang akan diterapkan kepada klien

SP 1 :

Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain

Setelah 2x interaksi, klien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain

Diskusikan bersama klien tentang keuntungan

berinteraksi dengan orang lain.

Dengan mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain,maka klien akan termotvasi untuk berinteraksi dengan orang lain.

SP 1 :

Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

Setelah 2x interaksi, klien dapat menyebutkan kerugian berinteraksi dengan orang lain

Diskusikan bersama klien tentang kerugian berinteraksi dengan orag lain

Dengan mengetahui kerugian berinteraksi dengan orang lain, maka klien akan termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain.

SP 1 :

Klien diajarkan oleh perawat tentang cara berinteraksi dengan satu orang

Setelah 2x interaksi, klien mengetahui cara berkenalan dengan satu orang

Ajarkan klien cara berkenalan

dengan satu orang Melibatkan klien dalam interaksi social akan mendorong klien untuk melihat dan merasakan secara langsung keuntungan dari berinteraksi social serta meningkatkan konsep diri klien. SP 1 :

Klien dapat memasukkan kegiatan

berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian

Setelah 2x interaksi, klien dapat memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian

Masukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.

(2)

SP 2 :

Jadwal kegiatan harian klien dapat terevaluasi mengenai kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain

Setelah 2x interaksi, klien dapat mengevaluasi kegiatan harian klien mengenal kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain

Evaluasi kegiatanharian klien mengenai kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain

Evaluasi sebagai upaya untuk merencanakan kegiatan selanjutnya apakah klien bias melakukan interaksi social dengan dua orang atau lebih

SP 2 : Klien dapat memprakikan cara berkenalan dengan satu orang

Setelah 2x interaksi, klin dpat memprakikan cara berkenalan dengan satu orang

Dorong klien untuk

mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang

Melibatkan klien dalam interaksi social akan mendorong klien untuk melihat dan merasakan secara langsung keuntungan dari berinteraksi social serta meningkatkan konsep diri klien. SP 2 :

Klien dapa memaskan kgiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian klien

Setelah 2x interaksi, klien dapat memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

Masukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

Masukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain kedalam kegiatan harian akan membantu klien mencapai interaksi social secara beratahap

SP 3 Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

Setelah 2x interaksi, klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

Evaluasi jadwal kegiatan harian klien

Evaluasi sebagai upaya untuk merencanakan kegiatan selanjutnya apakah klien bias melakukan interaksi social dengan dua orang atau lebih

SP 3 : Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

Setelah 2x interaksi, klien dapat berkenalan dengan dua orang atau lebih

Dorong klien untuk dapat berkenalan dengan dua orang atau lebih

Melibatkan klien dalam interaksi social akan mendorong klien untuk melihat dan merasakan secara langsung keuntungan dari berinteraksi social serta meningkatkan konsep diri klien SP 3 :

Klien dapat memasukan kegiatan

berbincang-bincang dengan dua orang atau lebih kedalam jadwal kegiatan

Setelah 2x interaksi, klien dapat memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan dua orang atau lebih kedalam jadwa kegiatan harian

Masukan kegiatan berbincang-bincang dengan dua orang atau lebih kedalam jadwal kegiatan harian

(3)

harian

No.Dx

Tanggal/Jam

Implementasi

Evaluasi

Tanda Tangan

7 januari 2015

10.00-10.15

-

Membina hubungan laing percaya.

R/ : Klien mau berkenalan dengan

perawat, klien tenang dan kooperatif,

klien mau diajak bicara

-

Menambah kegiatan harian pasien

R/ : Klien mau berbicara dengan teman

diruangan, mau ikut bergaul dengan yang

lain, dan mau membantu membersihkan

ruangan

S : Klien mengatakan tidak mau bergaul

dengan yang lain karena itu bukan

urusannya, klien juga mengatakan kalau

ia malas untuk berbicara dengan

temannya yang lain karena ia tidak suka

dan tidak ada yang ingin ia bicarakan

dan lebih memilih untuk tidur.

O : ekspresi wajah klien kuang berseri,

kurang sadar terhadap

lingkungan,kurang bertenaga/berenergi,

aktivitas menurun, rendah diri

A : masalah teratasi sebagian

P : Melanjutkan intervensi :

-

Pertahankan hubungan saling

percaya

-

Lanjutkan jadwal kegiatan

harian klien

(4)

JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN

No

Jam

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

05.00

05.15

06.00

06.30

07.00

08.00

08.30

12.00

13.00

14.00

16.30

17.00

18.00

21.00

Bangun tidur

Mandi, osok gigi, keramas

Makan obat

Makan pagi

Bersih-bersih ruangan

Ganti pakaian

Berinteraksi dengan teman diruangan

Makan siang

Tidur siang

Bersantai, berinteraksi dengan teman

Makan malam

Minum obat

(5)

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Initial Klien

: Tn.T

Usia

: 52 Tahun

Interaksi ke

: 1 fase orientasi

Lingkungan

: Klien berada di dalam ruang enggang bersama pasien lainnya yag berjumlah 83 orang, didalam ruangan klien

jarang berinteraksi dengan temannya, suasana ruangan kurang tenang

Deskripsi

: klien berpakaian yang selayaknya klien sealu menggantungkan handuk di lehernya, rambut klien kelihtan

kurang rapi, kuku klien pendek, kulit klien kurang bersih karena klien mengalami gatal-gatal ditubuhnya. Jika

bertemu dengan perawat ia jarang menegur dan ia juga jarang keluar ruangan.

Tujuan interaksi

: membina hubungan saling percaya

Waktu interaksi

: 07/01/2015 pukul 10.00-10.15

Komunikasi verbal

Komunikasi nonverbal

Analisa berpusat pada

perawat (p)

Analisa berpusat

pada klien (k)

Rasional

P : selamat pagi bapak

K: pagi

P : bapak namanya Tn.T

kan? Bapak baiasanya

dipanggil siapa?

K : iya, biasa saya

dipanggil abi

P : oke, kalau nama saya

gita, abi bias panggil saya

suster gita,

K : iya

P : sekarang kita akan

berbincang” ya pak, di sini

saja selama 15 menit saja,

P : memandang dan

tersenyum

K : memandang

P: melakukan kontak

mata

K : kontak mata dan

bergaruk

P : mnghadap kearah

klien

K : menghadap perawat

P : berharap klien

membalas senyum dan

menjawab salam

P : menunjukan sikap

empati

P : menunjukan sikap

akrab

K : terlihat segan

dan sedikit malu

K : klien berbicara

dan mulai tanggap

K ; menunjukan

sikap terbuka kepada

perawat

Salam terapeutik

Sikap empati akan

membuat klien merasa

diperhatikan

(6)

boleh?

K :iya suster

Interaksi ke 1 fase kerja

Komunikasi verbal

Komunikasi nonverbal

Analisa berpusat pada

perawat (p)

Analisa berpusat

pada klien (k)

Rasional

P : kalau saya boleh tau,

apa yang menyebabkan

bapak malas bergaul

dengan orang lain?

K : saya tidak suka dan

saya malas, karena bukan

urusan saya dan saya tidak

mau ikut campur dengan

masalah orang lain

P : jadi sebab bapak tidak

mau bergaul dengan yang

lain itu malas ya pak?

K : iya

P : kalau di ruangan apakah

ada teman bapak yang

paling sering bapak ajak

bicara?

K : ada, 1 orag, itu kalau

penting baru ngomong

P : apakah bapak tau

kelebihan dan kekurangan

kalau kita berinteraksi

dengan orang lain?

K : ndag tau,,

P : coba bapak fikirkan,

P : menunjukan

ekspresi ingin tau,

melakukan kontak mata

K : ekspresi kurang

berseri dan melakukan

kontak mata dengan

perawat

P : menunjukan sikap

empati kepada klien

K : menunjukan sikap

terbuka kepada erawat

P : menunjukan sikap

keakraban dan peduli

K : klien mulai

terbuka dan mau

menjelaskan serta

menceritakan

(7)

kalau misalnya bapak

punya banyak teman, kalau

ada masalah kan bias di

ceritakandengan teman,

kalau bosan ada teman

bicara, kalau bapak tidak

punya teman, ndag suka

kan ?

K : iya

P : kita coba kenalan

dengan satu orang gimana

pak?

Referensi

Dokumen terkait

Muhammad Ildrem untuk lebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan pada klien isolasi sosial terutama pelaksanaan kegiatan TAKS yang dilakukan secara rutin dalam jangka

mengontrol perilaku kekerasan, latih klien cara fisik 1 perilaku kekerasan:.. latihan nafas dalam, anjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian. Rencana tindakan untuk SP

Klien bersedia untuk memasukkan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam kegiatan jadwal harian 1.1 Motivasi klien untuk menyebutkan dan mendemonstra

kelompok supaya klien tidak menutup diri terus menerus baik dengan petugas atau sesama klien. Melakukan kegiatan diskusi kelompok, P.A.G.E serta melakukan evaluasi harian

c) Latih cara makan dan minum yang baik d) Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan dan makan/minum yang baik. SP 4 Pasien : melatih BAB dan

c) Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian 2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi... Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga