Uswatun Hasanah, S.Kep.,Nes.,M.Kep.,Sp.Kep.Jiwa
Editor : Idham Choliq
Tata Letak : Nurhidayatullah.r Design cover : Syarifuddin
Hak Cipta Penerbit UMSurabaya Publishing Jl Sutorejo No 59 Surabaya 60113
Telp : (031) 3811966, 3811967
Faks : (031) 3813096
Website : http://www.p3i.um-surabaya.ac.id Email : [email protected] Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
UNDANG- UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak/atau tanpa ijin pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta yang meliputi Penerjemah dan Pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00
( lima ratus juta rupiah)
2. Setiap Orang yang dengan tanap hak dan/atau tanpa ijin Pencipta atau pemgang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi Penerbitan, Penggandaan dalam segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Pengunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua diatas
yang dilakukan dalam bentuk Pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)
Surabaya: UMSurabaya Publishing, 2021
Ukuran Buku : 15 X 21 cm , x. 12 mm + 51 halaman ISBN : 978-623-7259-75-6
ii
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : ……../KEP/III.3.AU/F/FIK/2019 Tentang
PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN JIWA PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UMSURABAYA Bismillahirrohmanirrohim
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, setelah :
Menimbang : a. Bahwa guna atmosfir akademik serta peningkatan Kompetensi Akademik di lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan maka diperlukan adanya Modul Praktikum Keperawatan Jiwa.
b. Bahwa guna ketertiban dan kelancaran pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang di maksud pada butir a, perlu di tetapkan Modul Praktikum Keperawatan Jiwa.
Mengingat : 1. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU RI Nomor 12 tahun 2012.
3. Peraturan Pemerintah RI nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan Tinggi
4. Pedoman PP Muhammadiyah No.
02/PED/I.0/B/2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
5. Ketentuan Majlis Dikti PP Muhammadiyah Nomor 178/KET/1.3/D/2012.
6. Statuta Universitas Muhammadiyah
iii Surabaya.
M E M U T U S K A N Menetapkan :
Pertama : Berlakunya Modul Praktikum Keperawatan Jiwa pada Program Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Modul Praktikum Keperawatan Jiwa tersebut pada diktum pertama keputusan ini sejak pada tanggal ditetapkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini.
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Surabaya Tanggal : Mei 2016 Dekan,
DR. Mundakir,S.Kep., Ns.,M.Kep Tembusan :
1. Rektor UMSurabaya
2. Dosen Pembimbing FIK UMSurabaya
iv
VISI MISI PRODI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
VISI:
Menjadi Program Studi Ners yang mengedepankan nilai moralitas, intelektualitas dan berjiwa entrepreuner dengan unggulan keperawatan kritis.
MISI:
1. Menyelenggarakan pendidikan dengan keunggulan di bidang keperawatan kritis dan berjiwa enterpreuner.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang berkarakter islami.
3. Mengembangkan inovasi dan penerapan teknologi melalui penelitian-penelitian dan pengabdian masyarakat dengan unggulan keperawatan kritis.
4. Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam kehidupan yang islami.
5. Menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan dengan prinsip good governance.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya Modul Praktikum Keprawatan Jiwa ini selesai dibuat. Modul ini diterbitkan dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa Ners dalam melaksanakan praktikum. Dalam penyusunan Modul Praktikum Keperawatan Jiwa masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami memerlukan kritik dan saran dari pembaca agar kami bisa memperbaiki di waktu mendatang.
Semoga modul ini dapat bermanfaat dan memberikan andil bagi pengembangan pendidikan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya, sekaligus pengembangan IPTEK bagi mahasiswa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surabaya, Januari 2019
Penyusun
vi
IDENTITAS MAHASISWA
NAMA :……….
NIM :……….
NO. TLP : ………
EMAIL : ………
ALAMAT:..………
……….
……….
vii DAFTAR ISI
surat Keputusan ... ii
Visi Misi Prodi Ners ... iv
Kata Pengantar ... v
Identitas Mahasiswa ... vi
Daftar Isi... vii
Tata Tertib Praktikum ... viii
Area Kompetensi ... ix
Praktikum 1 Terapi Audio Visual Pada Pasien Halusinasi ..1
Praktikum 2 Penanganan Kegawatan Psikiatri ...6
Praktikum 3 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perilaku Kekerasan...17
Praktikum 4 Gangguan Orientasi Realita (GOR)...32
Praktikum 5 Asuhan Keperawatan Pasien Waham...47
Praktikum 6 Asuhan Keperawatan Pasien Harga Diri Rendah (HDR)...60
Praktikum 7 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Isolasi Sosial...75
Praktikum 8 Asuhan Keperawatan Pasien Defisit Perawatan Diri (DPD)...89
Praktikum 9 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Risiko Bunuh Diri ... 102
Praktikum 10 Electro Convulsi Therapy (ECT)...117
viii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Apabila mahasiswa akan melakukan praktik dimohon untuk konfirmasi kepada pembimbing yang bersangkutan tentang waktu pelaksanaan.
2. Sebelum melakukan praktik Keperawatan Jiwa mahasiswa wajib mempelajari tujuan dilaksanakan praktik
3. Mahasiswa wajib melakukan ketrampilan keperawatan secara mandiri dengan didampingi oleh pembimbing pendidikan
4. Apabila mahasiwa tidak melakukan ketrampilan secara mandiri maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti ujian praktik .
5. Setiap akan melakukan praktik mahasiswa mempersiapkan alat
6. Setelah selesai melakukan praktik mahasiswa wajib membersihkan dan meletakkan alat yang telah digunakan ke tempatnya
7. Mahasiswa wajib melaporkan buku evaluasi kepada koordinator mata ajaran pada akhir praktik
8. Setiap melakukan praktikum mahasiswa diwajibkan memakai jas laboratorium.
ix
AREA KOMPETENSI
STANDART KOMPETENSI:
Melakukan Ketrampilan dalam keperawatan Jiwa pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan Ketrampilan dalam Keperawatan Jiwa, meliputi:
1. Terapai Audiovisual pada pasien halusinani.
2. Penanganan Kegawatan Psikiatri.
3. Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Perilaku Kekerasan.
4. GANGGUAN Orientasi Realita (GOR).
5. Asuhan Keperawatan pada pasien Waham.
6. Asuhan Keperawatan pada pasien HDR.
7. Asuhan Keperawatan pada Pasien Isolasi Sosial.
8. Asuhan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri.
9. Asuhan Keperawatan pada Pasien Bunuh Diri.
10. ECT
1 TEORI
Salah satu bentuk gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat dan perlu perawatan dalam waktu yang cukup panjang adalah Shizophrenia dengan berbagai jenisnya.
Shizophrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta jumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
TUJUAN KEGIATAN
Setelah menyaksikan film, mahasiswa mampu:
1. melakukan pengkajian keperawatan jiwa pada pasien psizophrenia melalui praktikum audiovisual film ”beautiful mind”
2. menentukan masalah keperawatan yang muncul dari praktikum audiovisual film ”beautiful mind”
3. menentukan diagnosa keperawatan jiwa yang muncul dari praktikum audiovisual film ”beautiful mind”
4. menentukan intervensi keperawatan jiwa yang muncul dari praktikum audiovisual film ”beautiful mind”
TERAPI AUDIO VISUAL PADA PASIEN HALUSINASI Praktikum 1
2 KASUS
Perhatikan dengan seksama tentang cerita dan perilaku yang ditampilkan dalam film ”beautiful mind”
T UGAS 1
1. Lakukan pengkajian pada klien yang mengalami
gangguan jiwa berdasarkan film ”beautiful mind”
tersebut, lengkapi data yang mungkin bisa diperoleh dari klien/keluarga kemudian kelompokkan menjadi data subjektif dan data objektif yang rasional !
Data subyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
Data obyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
3
Data penunjang/Riwayat masa lalu :
...
...
...
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 2
1. Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan !
...
...
...
...
...
...
4
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 3
1. Sebutkan intervensi medis yang diberikan pada pasien tersebut !
...
...
...
...
...
...
...
...
5
...
...
...
...
2. Sebutkan intervensi keperawatan yang perlu diberikan pada pasien tersebut!
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
6 TEORI
Kedaruratan psikiatri adalah kondisi yang mempengaruhi tingkah laku, afek emosi dan proses pikir yang perlu penanggulangan segera. Kedaruratan psikiatri ada empat (4) macam yaitu gaduh gelisah, percobaan bunuh diri, syndroma lepas obat dan penelantaran diri.
Penanganan kedaruratanan psikiatri pada pasien gaduh gelisah dilakukan dengan pengekangan fisik (restrain) yang terdiri dari: restrain fisik/mekanik, restrain kimia, dan restrain sosial
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala pada pasien yang mengalami kedaruratan psikiatri berdasarkan jenisnya
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Melakukan intervensi keperawatan kepada pasien kedaruratan psikiatri
4. Melakukan tindakan pengekangan kepada pasien gaduh gelisah
PENANGANAN KEGAWATAN PSIKIATRI
Praktikum 2
7 TUGAS 1
1. Identifikasi tanda dan gejala pada pasien yang mengalami kedaruratan psikiatri berdasarkan jenisnya.
Gaduh gelisah:
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
Percobaan bunuh diri:
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
8
...
...
Sindroma lepas obat:
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
Penelantaran diri:
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
9
...
...
TUGAS 2
2. Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 3
1. Lakukan intervensi pada pasien yang mengalami kedaruratan psikiatri
Gaduh gelisah:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
10
...
...
...
...
Percobaan bunuh diri :
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Sindroma lepas obat :
...
...
...
...
...
...
11
...
...
...
...
Penelantaran diri :
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 4
1. Lakukan tindakan penangan pada pasien gaduh gelisah dengan Modul dibawah ini, dan berikan penilaian ketrampilan anda dengan memberikan skor!
12 Ketentuan penskoran
Skor 0 : aspek kemampuan tidak dilakukan Skor 1 : aspek kemampuan dilakukan sebagian Skor 2 : aspek kemampuan dilakukan dengan tepat
Aspek KEGIATAN SKOR
0 1 2 Tujuan Mencegah risiko mencederai
diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Alat 1. Manset
2. Sprei/selimut kering 3. Sprei / selimut basah 4. Camisole/jaket fiksasi
5. Maskel relaksan: Diazepam, Falio, faliantik
6. Obat psikotik: siprexsa injeksi
Indikasi 1. Pasien gaduh gelisah 2. Sebagai terapi
3. Atas permintaan pasien sendiri atau keluarga
Persiap
an 1. Persiapan perawat (minimal
2 orang)
2. Mempersiapkan alat dan tempat
3. Menyiapkan pasien gaduh gelisah
Pelaksa
naan Cara restrain fisik dengan
mancet untuk tangan dan kaki
13
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin untuk menghindari lesi atau decubitus
2. Meletakan kaki dan tangan pasien dengan manset senyaman mungkin , ukur dengan 3 jari agar tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar
3. Untuk tangan fiksasi 1 di atas, 1 di bawah
4. Rapikan pasien dan biarakan pasien istirahat dengan tenang
Cara menggunakan sprei / selimut kering/basah
1. Mengatur posisi pasien terlebih dahulu
2. Meletakan sprei / selimut kering di atas dada pasien atau di luar lutut pasien).
Untuk sprei basah dibasahi dulu dengan air tetapi cara ini jarang dilakukan karena terlalu memakan banyak waktu dan membuat semua tempat jadi basah
3. Mengikat sprei / selimut kering dengan tempat tidur senyaman mungkin (tidak
14
terlalu ketat dan tidak terlalu longgar)
4. Memberikan posisi tenang pada pasien
Cara Menggunakan camisole/jaket fiksasi
1. Cara ini sangat sulit dan membutuhkan minimal 4 (empat) perawat. Dari keempat tersebut harus ada yang menjadi leader untuk mengatur posisi pasien
2. Petugas berdiri di depan, belakang, samping kiri dan samping kanan pasien
3. Petugas yang didepan pasien memakaikan jaket ke tubuh pasien, petugas yang disamping kanan dan kiri pasien memegang erat tubuh pasien agar tidak brontak. Setelah jaket dikenakan dan menutupi tubuh pasien kemudian jaket diikat / difiksasi sekuat mungkin.
4. Pada cara ini harus ada ruangan tersendiri dengan syarat:
a. Tembok minimal berlapis
15 spon
b. Tidak boleh ada mebelar seperti meja, kursi, almari atau semua perabot yang terbuat dari kayu terutama mebelar yang ada sudutr pojoknya, kalaupun ada mebelar cari yang tidak ada pojoknya.
Cara restrain kimia
1. Setelah pasien dilakukan restrain secara fisik/mekanik segera lakukan fiksasi dengan menggunakan obat- obatan Maskel relaksan:
a. Diazepam
b. Falio c. Falisantik
2. Obat-obatan psikotik:
siprexa injeksi
3. Diberikan secara Intra vena, Intra Muscular dengan memperhatikan vital sign Evaluas
i Aspek yang dievaluasi:
1. Vital sign (Blood pressure, Respiratory rate, pulse rate, temperature)
2. Waspada efek samping obat 3. Afek emosi pasien (bingung,
16 marah, takut) 4. Tingkat Kesadaran 5. Motorik pasien
6. Komunikasi verbal dan verbal pasien
Dokum
entasi 1. Tindakan yang dilakukan 2. Jenis fiksasi mekanik/fisik
yang digunakan
3. Jenis obat maskel relaxan dan obat-obatan psikotik yang diberikan, jumlahnya, cara pemberian
4. Respon pasien
5. Keadaan vital sign pasien
17 TEORI
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respons terhadap stresor yang dihadapi oleh seseorang.
Respons ini dapat menimbulkan kerugian baik kepada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga-tenaga yang profesional.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengkaji data perilaku kekerasan
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien 4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga 5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga
dalam menangani masalah perilaku kekerasan KASUS
Klien T, 30 tahun di bawa oleh keluarganya ke RSJ pada tanggal 20 Desember 2008 pukul 23.00 WIB.
Menurut keluarga, klien T marah-marah, membuang benda-benda yang ada disekitarnya. Klien juga
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERILAKU
KEKERASAN Praktikum 3
18
mengancam akan menghajar orang tuanya apabila keinginannya tidak dituruti. Menurut keluarga, perubahan sikap klien T terjadi setelah klien pulang dari perantauannya di Jakarta selama sekitar 1 tahun yang lalu
T UGAS 1
1. Lakukan pengkajian pada klien T atau keluarganya, dan lengkapi data yang mungkin bisa diperoleh dari klien, kemudian kelompokkan menjadi data subjektif dan data objektif yang rasional.
Data subyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
Data obyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
19
Data penunjang/Riwayat masa lalu :
...
...
...
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 2
2. Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan
...
...
...
...
...
...
20
...
...
...
...
...
...
TUGAS 3
3. Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada pasien perilaku kekerasan
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
4. Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada pasien PK dengan pendekatan SP
SP 1 s/d SP...:
Fase Orientasi
21
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
22
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 4
1. Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada keluarga klien perilaku kekerasan
...
...
...
...
23
...
...
...
...
...
...
...
...
Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada keluarga klien PK dengan pendekatan SP
SPk 1 s/d SPk...:
Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
24 Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
25 TUGAS 51.Lakukan evaluasi/penilaian terhadap kemampuan pasien dan keluarga Nama pasien : ...Nama perawat: ... Petunjuk pengisian:1) Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan dibawah ini. 2) Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi/intervensi NoKemampuan TglTglTglTglTglTglTgl
APasienSp 11 Menyebutkan penyebab PK 2 Menyebutkan tanda dan gejala PK3 Menyebutkan PK yang dilakukan4 Menyebutkan akibat PK 5 Menyebutkan cara mengontrolPK
26
6 Mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I SP2 7 Mempraktekkan latihan cara fisik II dan memasukkan dalam jadual SP3 8 Mempraktekkan latihan cara verbal dan memasukkan dalam jadual
SP 4 9 Mempraktekkan latihan cara spiritual dan memasukkan dalam jadual SP 5 10Mempraktekkan latihan cara minum obat dan memasukkan dalam jadual BKeluarga SP 1 1 Menyebutkan pengertian PK
27 dan proses terjadinya masalah PKSP22 Menyebutkan cara merawatpasien dengan PK SP33 Mempraktekkan cara merawatpasien dengan PK
2. Penilaian kemampuan perawat dalam merawat pasien PK Nama klien : ...Nama perawat: ... Petunjuk pengisian:1) Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan skorpenilaian Skor 0 : aspek kemampuan tidak dilakukan Skor 1 : aspek kemampuan dilakukan sebagianSkor 2 : aspek kemampuan dilakukan dengan tepat
28
2) Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP. NoKemampuan Perawat (P) TglTglTglTglTglTglTgl 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 APada Pasien SP Ip 1 Mengidentifikasi penyebab PK 2 Mengidentifikasi tanda dan gejala PK 3 Mengidentifikasi PK yang dilakukan 4 Mengidentifikasi akibat PK 5 Menyebutkan cara mengontrol PK 6 Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I 7 Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian Nilai SP Ip SP Iip 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik II 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
29 Nilai SP IipSP IIIp 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2 Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal3 Menganjurkan pasien memasukkan dalamjadwal kegiatan harianNilai SP IIIpSP IVp1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2 Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalamjadwal kegiatan harianNilai SP Ivp SP Vp1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2 Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalamjadwal kegiatan harian
30
Nilai SP Vp BPada Keluarga SP I k 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya PK 3 Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK Nilai SP Ik SP II k 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK Nilai SP Iik SP III k 1 Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning) 2 Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
31 Nilai SP III kNilai Total SP p + SP kRata-rata
32
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI
TEORI
Gangguan persepsi sensori: halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Modul ini berisi tentang materi dan tehnik komunikasi yang dilakukan sebagai bentuk intervensi kepada pasien halusinasi yang ada di ruang perawatan kesehatan jiwa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian pada pasien halusinasi
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien halusinasi
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien halusinasi
4. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan halusinasi
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien halusinasi.
KASUS
GANGGUAN ORIENTASI REALITA (GOR)
Praktikum 4
33
Nn Rn, 23 tahun, Mahasiswi sebuat PTN di Surabaya, dibawa oleh keluarganya ke RSJ karena sering bicara dan tertawa sendiri. Menurut keluarga, klien Nn Rn, mengalami perubahan perilaku setelah satu tahun yang lalu batal menikah dengan orang yang di cintai.
T UGAS 1
1.1 Lakukan pengkajian pada klien Nn Rn atau keluarganya, dan lengkapi data yang mungkin bisa diperoleh dari klien, kemudian kelompokkan menjadi data subjektif dan data objektif yang rasional.
Data subyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Data obyektif:
...
...
...
...
34
...
...
...
...
Data penunjang/Riwayat masa lalu :
...
...
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 2
2.1 Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan
...
...
...
...
...
35
...
...
TUGAS 3
3.1 Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada pasien perilaku kekerasan
...
...
...
...
...
...
...
3.2 Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada pasien PK dengan pendekatan SP
SP 1 s/d SP .... : Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
36 Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
37
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 4
4.1 Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada keluarga klien perilaku kekerasan
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
38
Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada keluarga klien PK dengan pendekatan SP
SP 1 s/d SP...:
Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
39
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
40
TUGAS 5 5.1 Lakukan evaluasi/penilaian terhadap kemampuan pasien dan keluarga Nama pasien/klg : ... Nama perawat: ... Petunjuk pengisian: 1) Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini. 2) Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi/intervensi NoKemampuanTglTglTglTgl APasien 1 Mengenal jenis halusinasi 2 Mengenal isi halusinasi 3 Mengenal waktu halusinasi 4 Mengenal frekuensi halusinasi 5 Mengenal situasi yang menimbulkan halusinasi
41 6 Menjelaskan respons terhadap halusinasi 7 Mampu menghardik halusinasi 8 Mampu bercakap-cakap jika terjadi halusinasi 9 Membuat jadwal kegiatan harian10Melakukan kegiatan harian sesuai jadwal11Menggunakan obat secara teraturBKeluarga 1 Menyebutkan pengertian halusinasi 2 Menyebutkan jenis halusinasi yang dialami oleh pasien3 Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi pasien4 Memperagakan latihan cara memutushalusinasi pasien5 Mengajak pasien bercakap-cakap saat pasien jadwal berhalusinasi 6 Memantau aktivitas sehari-hari pasien sesuai 7 Memantau dan memenuhi obat untuk pasien 8 Menyebutkan sumber-sumber pelayanan
42
kesehatan yang tersedia 9 Memanfaatkan sumber-sumber pelayanan kesehatan terdekat
2. Penilaian kemampuan perawat dalam merawat pasien Halusinasi
Nama klien : ... Nama perawat: ... Petunjuk pengisian: 1. Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan skor penilaian Skor 0 : aspek kemampuan tidak dilakukan Skor 1 : aspek kemampuan dilakukan sebagian/tidak tepat Skor 2 : aspek kemampuan dilakukan dengan tepat
43 2. Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP. NoKemampuan Perawat (P) Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 APasienSP I p1 Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien2 Mengidentifikasi isi halusinasi pasien3 Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien4 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien5 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6 Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi 7 Mengajarkan pasien menghardikhalusinasi 8 Menganjurkan pasien memasukkan cara
44
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP I p SP II p 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP II p SP III p 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah) 3 Menganjurkan pasien memasukkan
45 dalam jadwal kegiatan harianNilai SP III p SP IV p1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianNilai SP IV pKeluarga SP I k1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta prosesterjadinya 3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien
46
halusinasi Nilai SP I k SP II k 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan Halusinasi 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien Halusinasi Nilai SP II k SP III k 1 Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning) 2 Menjelaskan follow up pasien setelah pulang Nilai SP III k Total nilai SP p + SP k Rata-rata
47
Waham merupakan gejala positif terjadinya gangguan kesehatan jiwa akibat ketidakadekuatan koping
terhadap stres yang berkepanjangan. Berbagai macam masalah kehilangan seperti kehilangan paska bencana, kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna merupakan stresor yang menyebabkan stres berkepanjangan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengkaji data yang terkait masalah waham
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan waham
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan waham
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan waham
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah waham
KASUS
Tn Sr, 53 tahun, MRS di RSJ karena mengaku menjadi manusia pilihan Tuhan YME. Klien beranggapan bahwa Ilmu yang diperoleh merupakan ilmu yang diberikan langsung oleh Tuhan pada saat klien diangkat ke langit
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN WAHAM
Praktikum 5
48
tujuh bersama Nabi Muhammad. Klien mengatakan kepada keluarganya bahwa hanya dia (klien) yang bisa menyelamatkan keluarganya dari adzab didunia dan di akhirat. Menurut keluarga klien, Tn Sr mengalami perubahan perilaku setelah mengikuti kelompok pengajian tertentu sekitar tiga tahun yang lalu.
T UGAS 1
1.1 Lengkapi data yang mungkin bisa diperoleh dari klien, kemudian kelompokkan menjadi data subjektif, data objektif, data penunjang/data history yang rasional.
Data subyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
Data obyektif:
...
...
...
...
...
...
49
...
...
Data penunjang/Riwayat masa lalu :
...
...
...
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 2
2.1 Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan
...
...
...
...
50
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 3
3.1 Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada pasien Waham
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
3.2 Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada pasien Waham dengan pendekatan SP
51 SP 1 s/d SP .... :
Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
52
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 4
4.1 Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada keluarga klien Waham
...
...
...
...
53
...
...
...
...
...
...
...
Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada keluarga klien Waham dengan pendekatan SP SPk 1 s/d SPk ...:
Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Kerja
...
...
...
...
54
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
55 TUGAS 5 5.1 Lakukan evaluasi/penilaian terhadap kemampuan pasien dan keluarga
Nama pasien/klg : ... Nama perawat: ... Petunjuk pengisian:3) Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan dibawah ini. 4) Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi/intervensi
NoKemampuan TglTglTglTgl
APasien1 Berkomunikasi sesuai dengan kenyataan2 Menyebutkan cara memenuhikebutuhan yang tidak terpenuhi3 Mempraktekkan cara memenuhikebutuhan yang tidak terpenuhi
56
4 Menyebutkan kemampuan positif yang dimiliki 5 Mempraktekkan kemampuan positif yang dimiliki 6 Menyebutkan jenis, jadual, dan waktu minum obat 7 Melakukan jadwal aktivitas dan minum obat sehari-hari BKeluarga 1 Menyebutkan pengertian waham dan proses terjadinya waham 2 Menyebutkan cara merawat pasien dengan waham 3 Mempraktekkan cara merawat pasien dengan waham 4 Membuat jadual aktivitas dan minum obat klien di rumah (discharge planning)
57 enilaian kemampuan perawat dalam merawat pasien Waham ama klien : ...ama perawat: ...Petunjuk pengisian: Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan skorpenilaian Skor 0 : aspek kemampuan tidak dilakukan Skor 1 : aspek kemampuan dilakukan sebagian/kurang tepat Skor 2 : aspek kemampuan dilakukan dengan tepat Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
NoKemampuan TglTglTglTglTglTglTgl
APasienSP I p1 Membantu orientasi realita2 Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi 3 Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
58
4 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP I p SP II p 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki 3 Melatih kemampuan yang dimiliki Nilai SP II p SP III p 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP III p BKeluarga SP I k 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
59 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham, dan jenis waham yang dialami pasien beserta proses terjadinya3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien wahamNilai SP I kSP II k1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawatpasien dengan waham2 Melatih keluarga melakukan cara merawatlangsung kepada pasien wahamNilai SP II kSP III k1 Membantu keluarga membuat jadual aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning) 2 Menjelaskan follow up pasien setelah pulang Nilai SP III kTotal nilai: SP p + SP kRata-rata
60
Harga diri rendah merupakan bentuk gangguan konsep diri, dimana persepsi seseorang terhadap kemampuan dirinya yang negatif. Hal ini dapat diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa traumatik seperti bencana, konflik berkepanjangan atau kehilangan, baik kehilangan pekerjaan, harta benda, maupun nyawa dari orang- orang yang berarti bagi dirinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengkaji data yang terkait masalah harga diri rendah
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien 4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga 5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga
dalam menangani masalah harga diri rendah KASUS
Nn In, 21 tahun, sudah 2 minggu di rawat di Ruang Gatot Kaca RSJ. Klien tampak lebih sering diam, menyendiri dan jarang bergaul dengan klien lainnya.
Berdasarkan hasil anamnesa sementara, klien sering mengaku bahwa dirinya bodoh dan tidak berguna
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HARGA DIRI RENDAH (HDR) Praktikum 6
61
karena tidak bisa menyelesaikan kuliahnya. Menurut keluarga, klien adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang akan menyelesaikan skripsi, namun klien merasa tidak mampu menyusun skripsi sehingga jarang berkumpul dengan teman-teman kuliah seangkatan.
T UGAS 1
Lengkapi data yang mungkin bisa diperoleh dari klien, kemudian kelompokkan menjadi data subjektif, data objektif, data penunjang/data history yang rasional.
Data subyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Data obyektif:
...
...
...
...
...
...
62
...
...
...
...
...
Data penunjang/Riwayat masa lalu :
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
63 TUGAS 2
Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
TUGAS 3
Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada pasien harga diri rendah
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
64
Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada pasien HDR dengan pendekatan SP
SP 1 s/d SP .... : Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
65
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
66 TUGAS 4
Sebutkan tahapan intervensi keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) pada
keluarga klien HDR
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Peragakan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan tehnik komunikasi keperawatan kepada keluarga klien HDR dengan pendekatan SP SPk 1 s/d SPk ...:
Fase Orientasi
...
...
...
...
...
...
...
...
67
...
...
...
...
...
...
Fase Kerja
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
68 Fase Terminasi
...
...
...
...
...
...
...
...
...
69 TUGAS 5 Lakukan evaluasi/penilaian terhadap kemampuan pasien dan keluarga
Nama pasien/klg : ... Nama perawat: ... Petunjuk pengisian:1.Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan dibawah ini. 2.Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi/intervensi
NoKemampuanTglTglTglTglTglTglTgl
APasien1 Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2 Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan 3 Memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
70
4 Melatih kemampuan yang telah dipilih 5 Melaksanakan kemampuan yang telah dilatih 6 Melakukan kegiatan sesuai jadwal
B
Keluarga 1 Menjelaskan pengertian serrta tanda-tanda orang dengan harga diri rendah 2 Menyebutkan tiga cara merawat pasien harga diri rendah (memberikan pujian, menyediakan fasilitas untuk pasien, dan melatih pasien melakukan kemampuan) 3 Mampu mempraktekkan cara merawat pasien 4 Melakukan follow up sesuai rujukan
71 2. Penilaian kemampuan perawat dalam merawat pasien PK Nama klien : ...Nama perawat: ...Petunjuk pengisian:1)Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan skorpenilaian Skor 0 : aspek kemampuan tidak dilakukan Skor 1 : aspek kemampuan dilakukan sebagian/kurang tepat Skor 2 : aspek kemampuan dilakukan dengan tepat2)Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
NoKemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
APasienSP I p1 Mengidenfikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien2 Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan 3 Membantu pasien memilih kegiatan yang
72
akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4 Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih 5 Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien 6 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP I p SP II p 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih kemampuan kedua 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP II p BKeluarga SP I k 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
73 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasienbeserta proses terjadinya 3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah Nilai SP I kSP II k1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah2 Melatih keluarga melakukan cara merawatlangsung kepada pasien harga diri rendahNilai SP II kSP III k1 Membantu keluarga membuat jadualaktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning) 2 Menjelaskan follow up pasien setelahpulangNilai SP III k
74 Total nilai: SP p + SP kRata-rata
75
Respons perilaku individu terhadap stressor bervariasi sesuai dengan kondisi masing-masing. Salah satu respons perilaku yang muncul adalah isolasi sosial yang merupakan salah satu gejala negatif pasien dengan psikotik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah praktikum, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian pada pasien isolasi sosial 2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien isolasi
sosial
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan isolasi sosial
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien isolasi sosial
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan isolasi sosial
KASUS
Nn Tr, 31 tahun, sejak di rawat di RSJ klien 2 minggu lalu, klien tidak pernah kelaur kamar. Klien hanya duduk menyendiri di pojok tempat tidur, diam, mata merunduk, dan sesekali melihat keluar dari jendela kamar. Menurut keluarga, klien mengalami perubahan
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL Praktikum 7
76
perilaku sejak Ibunya meninggal 2 tahun lalu. Klien merasa bersalah dan tidak berguna karena belum bisa memberangkatkan haji kepada Ibunya. Klien juga pernah marah-marah karena saudara-saudaranya tidak peduli kepada ibunya sehingga ibunya meninggal dunia..
T UGAS 1
Lengkapi data yang mungkin bisa diperoleh dari klien, kemudian kelompokkan menjadi data subjektif, data objektif, data penunjang/data history yang rasional.
Data subyektif:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Data obyektif:
...
...
...
...
...
...
...
77
...
...
Data penunjang/Riwayat masa lalu :
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Masalah keperawatan:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
. TUGAS 2
Buatlah pohon masalah dan rumuskan diagnosa keperawatan
...
...