LAPORAN FISIKA DASAR
KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR
Disusun oleh :
1. Handri Napuri (0661 12 108) 2. Indra Riyanto (0661 12 094) 3. Novi Catur Utami (0661 12 109)
Tanggal Praktikum : 25 Oktober 2012
Asisten Dosen :
1. Adi Putra, S.Kom 2. Anggun A. Sulis, S.Si 3. Desi Tri Sulastri, S.Si
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
1. Menghitung gerak benda dalam fluida 2. Menghitung kekentalan zat cair
B. Dasar Teori
Sebuah benda bila digerakkan pada permukaan zat padat yang kasar maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan. Analog dengan hal itu, maka sebuah benda yang bergerak dalam zat cair yang kental akan mengalami gaya gesekan yang
disebabkan oleh kekentalan zat cair tersebut. Dalam hal ini gaya gesekan pada benda yang bergerak dalam zat cair kental dapat kita ketahui melalui besar kecepatan benda.
Menurut hukum Stokes, gaya gesekan yang dialami oleh sebuah bola pejal yang bergerak dalam zat cair yang kental adalah :
Fs=-6phrV keterangan :
Fs: gaya gesekan zat cair (kg.m.s-2), h : koefisien kekentalan zat cair (N.m-2.s ) r : jari-jari bola pejal (m)
V : kecepatan gerak benda dalam zat cair (ms-1)
Selain gaya gesekan zat cair, masih ada dua gaya yang bekerja pada benda yaitu gaya berat dan gaya ke atas, persamaan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat
dinyatakan dengan :
Bila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap, maka resultan ketiga gaya tersebut akan sama dengan nol, sehingga benda bergerak lurus beraturan. Besar
kecepatannnya pada keadaan itu dapat dinyatakan dengan : v = 2r2g (ρb-ρf)
keterangan :
g : percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87 ms-2 ρb: massa jenis bola pejal (kg.m-3)
ρf: massa jenis zat cair (kg.m-3)
Bila selama bergerak lurus beraturan, bola memerlukan waktu selama t untuk bergerak sejauh y, maka persamaan (5.3) di atas dapat diubah menjadi :
t = 2g r29hd (ρb−ρf) keterangan :
t = waktu yang diperlukan (s) d = jarak (cm)
Gaya apung arcimedes sebesar : W = 43π r3g
Keterangan :
W = gaya berat zat cair (F) r = jari - jari bola (cm)
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Peralatan yang Digunakan
1. Tabung berisis zat cair
2. Mikrometer sekrup, jangka sorong, dan mistar 3. Thermometer
4. Sendok saringan untuk mengambil bola-bola kecil dari dasar tabung
5. Dua karet gelang yang melingkar 6. Stopwatch
7. Areometer
8. Timbangan torsi dengan batu timbangan
B. Bahan yang Digunakan
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Ukur diameter tiap-tiap bola menggunakan mikrometer sekrup. Lakukan beberapa kali pengukuran untuk tiap bola
2. Timbang tiap-tiap bola menggunakan neraca torsi 3. Catat suhu zat cair sebelum dan sesudah percobaan
4. Ukur rapat massa zat cair sebelum dan sesudah tiap percobaan dengan menggunakan aerometer
5. Tempatkan karet gelang sehingga setinggi kira-kira 5cm di bawah perrmukaan zat cair dan yang lain kira-kira 5cm di atas dasar tabung
6. Ukurlah jarak jatuh d (jarak kedua karet gelang)
7. Masukan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu beberapa saat sampai zat cair diam
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
A. DATA PENGAMATAN TABEL 1
N o
M (gr) D (cm) r (cm) Vb (cm3) ρb (gr/cm3)
1 0,52 0,714 0,375 0,190 0,052 2 0,22 0,846 0,423 0,361 0,696 3 0,1 1,021 0,510 0,555 0,936
BOLA KECIL
No s (cm) t (s) V (cm/s) h
1 10 3,60 2,777 8,247
3,32 3,012 7,584
2 15 5,22 2,873 7,952
5,32 2,819 8,103
3 20 6,69 2,989 7,642
6,61 3,025 7,551
BOLA SEDANG
No s (cm) t (s) V (cm/s) h
1 10 2,722,81 3,6733,558 1,9281,992
2 15 3,944,13 3,8073,631 1,8621,952
3 20 5,115,13 3,9133,898 1,8121,819
BOLA BESAR
No s (cm) t (s) V (cm/s) h
1 10 1,271,13 7,8748,849 0,4180,372
2 15 1,98 7,757 0,433
1,94 7,731 0,424
3 20 2,52 7,936 0,431
B.PERHITUNGAN Diketahui : m =0,01 gr
ρb = mv
ρb = 0,1900,01 = 0,052 gr/cm3
BOLA SEDANG Diketahui : m =0,22 gr
ρb = mv
ρb = 0,3160,22 = 0,696 gr/cm3
BOLA BESAR Diketahui : m =0,52 gr
ρb = mv
ρb = 0,5550,52 = 0,936 gr/cm3
KECEPATAN V = st Keterangan :
V = 1,2710
= 7,874 cm/s
Jarak 10 cm , waktu 2,81 s V = st
V = 2,8110
= 3,558 cm/s
Jarak 15 cm , waktu 1,98 s V = st
V = 1,9815
= 7,575 cm/s
Jarak 15 cm , waktu 1,94 sV = st
V = 1,9415
= 7,731 cm/s
Jarak 20 cm , waktu 2,52 s V = st
V = 2,5220
= 7,936 cm/s
Jarak 20 cm , waktu 2,37 sV = st
KOEFISIEN KEKENTALAN FLUIDA h = 2r2g¿ ¿
keterangan :
g : percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87 ms-2 ρb: massa jenis bola pejal (kg.m-3)
ρf: massa jenis zat cair (kg.m-3)
BOLA KECIL
2.980.(0,052−0,878 ) 9.(2,777)
h = 2(0,127).980.(−0,826)
24,93
h = −205,624,93
= -
8,247karena h adalah harga mutlak = 8,247
Diketahui : s = 10 cm
karena h adalah harga mutlak = 7,584
Diketahui : s = 15 cm
karena h adalah harga mutlak = 7,951
Diketahui : s = 15 cm
karena h adalah harga mutlak = 8,103
Diketahui : s = 20 cm
karena h adalah harga mutlak = 7,642
Diketahui : s = 20 cm
karena h adalah harga mutlak = 7,951
h = −63,81733,084
= -
1,928karena h adalah harga mutlak = 1,928
Diketahui : s = 10 cm
karena h adalah harga mutlak = 1,992
Diketahui : s = 15 cm
karena h adalah harga mutlak = 1,862
Diketahui : s = 15 cm
karena h adalah harga mutlak = 1,952
Diketahui : s = 20 cm
karena h adalah harga mutlak = 1,819
Diketahui : s = 20 cm
karena h adalah harga mutlak = 1,819
h = 2r
2
g(ρb−ρf) 9.v
h = 2(0,510)
2.980.(0,936−0,878 )
2.980.(0,936−0,878 )
2.980.(0,936−0,878 )
2.980.(0,936−0,878 )
hingga akhirnya sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan mengalami sejumlah perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan (GLB), sehingga sesuai dengan hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol maka benda yang bergerak akan bergerak dengan kecevatankonstan atau melakukan gerak lurus beraturan. Hambatan-hambatan itulah yang kita namakan sebagai kekentalan (viskositas). Akibat viskositas zat cair itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup drastis terhadap kecepatannya.
Kecepatan suatu benda pada zat cair merupakan hasil perbandingan antara jarak benda yang diperhitungkan terhadap waktu benda menempuh jarak tersebut, yaitu dapat dinyatakan sebagai berikut:
V = st Keterangan :
V = kecepatan (cm/s) s = jarak (cm)
t = waktu (s)
Contohnya pada hasil pengamatan dapat dilihat bola kecil yang memiliki jarak 10cm dan waktu tempuhnya 3,60s mengalami perhitungan sebagai berikut :
V = st
V = 3,6010
= 2,777 cm/s
Volume suatu benda pada zat cair dapat memakai rumus
Vb = 43 π r3
Keterangan :
Vb = volume benda (cm3)
π
= tetapan 3,14
r = jari jari (cm)Pada TABEL 1 digunakan tiga buah bola yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
BOLA KECIL
Diketahui : r = 0,357 cm Vb = 43π r3
Vb = 43
. 3,14 (0,357)
3Vb = 0,190 cm3
BOLA SEDANGDiketahui : r = 0,423 cm Vb = 43π r3
Vb = 43
. 3,14 (0,423)
3Vb = 0,316 cm3
BOLA BESAR
Vb = 43π r
3
Vb = 43
. 3,14 (0,510)
3Vb = 0,555 cm3
Semakin besar jari-jari bola (r) maka semakin besar pula volume yang diperoleh bola terseut.
Volume bola dalam fluida yaitu diperuntukan atau berkaitan dalam penghitungan massa jenis benda . Dalam TABEL 1 didapatkan data dari penghitungan massa jenis yang berumuskan :
ρb = mv
Keterangan :
ρb = massajenis benda (gr/cm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
sehingga didapatkan data sebagi berikut :
BOLA KECIL Diketahui : m =0,01 gr
ρb = mv
ρb = 0,1900,01 = 0,052 gr/cm3
BOLA SEDANG Diketahui : m =0,22 gr
ρb = mv
ρb = 0,3160,22 = 0,696 gr/cm3
BOLA SEDANG Diketahui : m =0,52 gr
ρb = mv
ρb = 0,5550,52 = 0,936 gr/cm3
Menghitung koefisien kekentalan zat cair merupakan massa jenis bola dikurangi massa jenis dari zat cair, dikalikan dengan gravitasi dan dua kali jari-jari bola yang dikuadratkan berbanding dengan sembilan kali kecepatan bola tersebut .
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
h = 2r2g ¿ ¿ keterangan :
g : percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87 ms-2 ρb: massa jenis bola pejal (kg.m-3)
Contohnya pada tabel pengamatan dan perhitungan bola kecil yang memiliki jarak 10cm, massa jenis bola 0,052 (kg.m-3) dan massa jenis zat cair 0,878 (kg.m-3), serta memiliki kecepatan tempuh 2,777 cm2 , akan mengalami perhitungan sebagai berikut berdasarkan
rumus koefisien kekentalan zat cair tersebut :
h = 2r2g(ρb−ρf) 9.v
h = 2(0,375)
2
.980.(0,052−0,878) 9.(2,777)
h = 2(0,127).980.(−0,826)
24,93
h = −205,624,93
= -
8,247karena h merupakan suatu bilangan yang memiliki harga mutlak, maka hasil dari perhitungan adalah 8,247
BAB VI KESIMPULAN
besar jari-jari bola yang akan di uji dalam zat cair, maka akan semakin besar pula volume benda tersebut.
LAMPIRAN
TUGAS AKHIR
1. Bagaimana memilih letak karet-karet gelang yang melingkari tabung? Apakah akibatnya jika terlalu dekat permukaan? Apakah akibatnya jika terlalu dasar dengan tabung?
2. Buatlah grafik antara T dengan d (pakai least square)
3. Hitunglah harga berdasarkan grafik untuk tiap bola
JAWAB
1. Memilih letak karet gelang yang melingkari tabung yaitu berdasarkan ketinggian yang kita inginkan , janganlah terlalu dekat dengan permukaan dan terlalu dasar dengan tabung. karena jika terlalu dekat dengan permukaan tabung benda (bola) yang kita celupkan kedalam zat cair tersebut bisa jadi belum mencapai kecepatan yang stabil , sebab waktu yang kita hitung dari pengamatan adalah ketika bola mencapai kecepatan yang konstan dan pada jarak tertentu sesuai pengukuran yang kita lakukan. Dan jangan pula terlalu dekat dengan dasar karena haruslah ada jarak dari benda (bola) yang jatuh ke dasar tabung untuk memaksimalkan waktu pengukuran.
2. Gambar grafik antara T dengan d sesuai pengamatan yang dilakukan.
3. Bola kecil
NO S (cm) t (s) V ( cm/s ) Ƞ
1. 10 3,60 2,777 8,247
3,012 3,012 7,584
2. 15 5,22 2,873 7,951
5,32 2819 8,103
3. 25 6,69 2,989 7,642
6,61 3,025 7,551
NO S (cm) t (s) V ( cm/s ) Ƞ
1. 10 2,72 3,676 1,928
2,81 3,558 1,992
2. 15 3,94 3,807 1,862
4,13 3,631 1,952
3. 25 5,11 3,913 1,812
5,13 3,898 1,819
Bola besar
NO S (cm) t (s) V ( cm/s ) Ƞ
1. 10 1,27 7,874 0,418
1,13 8,849 0,372
2. 15 1,98 7,575 0,433
1,94 7,731 0,424
3. 25 2,52 7,936 0,413
2,37 8,695 0,377
DAFTAR PUSTAKA
Inspirasi “google’’.
Buku penuntun praktikum fisika dasar fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan boogor