• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Batu Opal, Batu Pirus dan Batu Satam dengan XRD, SEM-EDS dan Kekerasan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Batu Opal, Batu Pirus dan Batu Satam dengan XRD, SEM-EDS dan Kekerasan Chapter III V"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian

Pada proses penelitian, pembuatan sampel dan pengujian/ karakterisasi dilakukan di PSTBM (Pusat Sains dan Tekhnologi Bahan Maju) Badan Tenaga Nuklir Nasional Serpong, Tanggerang Selatan Banten.

3.12. WaktuPenelitian

Waktu penilitian dimulai dari proses pengambilan bahan ampai dengan proses pengujian masa penelitian dilakukan dari Februari sampai dengan Maret 2017.

3.2. Alat Dan Bahan 3.2.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam pengukuran penelitian ini antara lain adalah XRD yang dimiliki oleh BATAN, Tangerang. Spesifikasi alatnya adalah sebagai berikut :

Merek : PHILIPS

Type : PW2213/20

3.2.2 Bahan Penelitian

1. Batu Opal (Kalimaya) 2. Batu Pirus

(2)

3.2.3 Persiapan Pengukuran

a. Menyiapkan bahan yang akan diambil datanya dengan menggunakan sampel holder.

b. Karena sampel berbentuk padatan maka harus memperhatikan tebal, diameter sampel agar tidak melebihi batas ruang sampel holder dan apabila tidak memungkinkan maka sampel padatan tersebu

diserbukkan terlebih dahulu.

c. Menggunakan double tip maupun lilin (malam) untuk mengikat sampel. d. Bila sampel tersebut sedikit maka dapat menggunakan kaca sebagai

sample holder.

e. Membuka ruang sampel, kemudian memasukkan sampel yang akan diambil datanya setelah itu menutup ruang sampel.

f. Menyesuaikan parameter untuk pengambilan data g. Memulai pengambilan data.

h. Mengulangi prosedur a sampai dengan g untuk memperlakukan sampel berikutnya.

i. Setelah selesai melakukan pengukuran, langkah selanjutnya adalah mengambil data dari komputer berupa hardcopy maupun soft copy yang dapat dibuka melalui software EXCEL, IGOR dan lain-lain dalam bentuk ASCII file.

3.2.4 Prosedur Pelaksanaan

a. Setelah alat SEM menyala, masukkan sample ke dalam alat tersebut. Banyaknya sample yang dapat dianalisa maksimum adalah empat sample.

b. Tunggu sampai alat menunjukkan Ready

c. Sambil melihat monitor, atur lensa sehingga sample dapat terfokus.

d. Untuk memperbesar dan memperjelas gambar sample dapat dilakukan dengan memutar magnifier dan brightnes

(3)

f. Untuk analisis kualitatif dan kuantitatif sample dapat dilakukan dengan bantuan komputer, sehingga dapat diketahui jenis unsur, dan persentase unsur tersebut dalam sampel.

3.2.4 Preparasi Sampel

a. Persiapan sampel batu opal, pirus dan satam.

b. Sampel batuan dimounting dengan menggunakan epoxy resin kemudian dilakukan pemolesan untuk mendapatkan permukaan yang rata.

c. Permukaan yang rata diamati dengan mikroskop optic dengan tujuan. d. Untuk melihat apakah permukaan sudah tampak baik dan tidak terlihat cacat-cacat.

(4)

3.2. Diagram Alir

BATU OPAL

BATU PIRUS

BATU SATAM

XRD DITIMBANG 2 GRAM SEM-EDS DITIMBANG 1 GRAM

KEKERASAN BATU DIHANCURKAN

MENGGUNAKAN MILLING

300 MESH

BATU DIHANCURKAN

MENGGUNAKAN MILLING

300 MESH

BATU DIHANCURKAN

MENGGUNAKAN MILLING

300 MESH

DATA

ANALISA DATA

KESIMPULAN

(5)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Batu Opal

a. Sistem Kristal Batu Opal

Struktur kristal jenis batu opal diteliti dengan alat XRD jenis Merk Pan Analytical Type Empyrean. Pola difraksi sinar-x batu opal ditampilkan seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 4.1.1 Pola Difraksi Batu Opal

Parameter Kisi :

Fasa SiO2 (ref. Antao)

Grup ruang (space group) : P 32 2 1 (154) dan Sistem kristal : Hexagonal Parameter kisi :

a = b = 4.9093(2) Å dan c = 5.3969(2) Å a = b = 90o dan c = 120o

(6)

Fraksi Massa Batu Opal:

No. COD Nama Fasa Ref. Fraksi

Massa (%)

99-901-3322 Quartz SiO2 Antao 100.00

(7)

b. Mikrostruktur dan Unsur Batu Opal.

(8)

c. Kekerasan Batu Opal

Pengujian kekerasan batu opal telah dilakukan dengan Vickers Hardness Tester diperoleh data seperti pada tabel berikut ini. Dibawah ini dan rekam jejak identor ditampilkan seperti gambar berikut ini:

Tabel 4.1. Data pengukuran kekerasan batu opal

Sampel

Gambar 4.1.3 Jejak identor batu opal, perbesaran 500x

4.2Batu Pirus

a. Sistem Kristal Batu Pirus

(9)

Gambar 4.2.1 Pola Difraksi Batu Pirus

Parameter Kisi :

Sampel Pirus

Fasa Al0.15Fe0.06H4Mg2.82O9Si1.94 (ref. Mellini) Grup ruang (space group) : P 3 1 m (157) dan Sistem kristal : Hexagonal Parameter kisi :

a = b = 5.3205(8) Å dan c = 7.279(2) Å a = b = 90o dan c = 120o

V = 178.47(5) Å3= 3.248 g/cm³

Fasa Al0.865Fe0.255H4Mg2.292O9Si1.588 (ref. Zanazzi) Grup ruang (space group) : C 1 2/m 1 (12) dan Sistem kristal : Monoclinic Parameter kisi :

a = 5.357(3) Å, b = 9.023(9) Å dan c = 28.835(6) Å, a = b = 90o dan c = 90.45(5)o

(10)

Fraksi Massa sampel Pirus:

No. COD Nama Fasa Ref. Fraksi

Massa (%)

96-900-4994 Lizardite Al0.15Fe0.06H4 Mg2.82O9Si1.94

b. Mikrostruktur dan Unsur Batu Pirus.

Pengamatan mikrostruktur dan unsur diperiksa dengan alat SEM-EDS. Mikrostruktur batu pirus dan spektrum EDS ditampilkan seperti gambar berikut ini:

(11)

Gambar 4.2.3 Spektrum EDX batu pirus

c. Kekerasan Batu Pirus

Pengujian kekerasan batu pirus telah dilakukan dengan Vickers Hardness Tester diperoleh data seperti pada tabel berikut ini. Dibawah ini dan rekam jejak identor ditampilkan seperti gambar berikut ini:

Tabel 4.2. Data pengukuran kekerasan batu pirus

(12)

Gambar 4.2.3. Jejak identor batu pirus, perbesaran 500x

4.3Batu Satam

a. Sistem Kristal Batu Satam

Struktur kristal jenis batu satam diteliti dengan alat XRD jenis Merk Pan Analytical Type Empyrean. Pola difraksi sinar-x batu satam ditampilkan seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 4.3.1 Pola difraksi Batu Satam Parameter Kisi :

Sampel Satam Fasa SiO2 (ref. Antao)

(13)

a = b = 4.9086(2) Å dan c = 5.3972(3) Å, a = b = 90o dan c = 120o

V = 112.62(1) Å3 = 3.901 g/cm³

Fasa Ca0.5Mg0.5CO3 (ref. Antao)

Grup ruang (space group) : R -3 (148) dan Sistem kristal : Hexagonal Parameter kisi :

a = b = 4.798(1) Å dan c = 16.224(9) Å a = b = 90o dan c = 120o

V = 323.4(3) Å3 = 2.839 g/cm³

Fraksi Massa Batu Satam:

No. COD Nama Fasa Ref. Fraksi

Massa (%)

99-901-3322 Quartz SiO2 Antao 86.27

96-900-3531 Dolomite Ca0.5Mg0.5CO3 Antao 13.73

Hasil penentuan konstanta kisi dan fraksi massa yang diperoleh untuk batusatam memiliki dua sistem kristal yaitu kristal hexagonal dengan konstanta kisi a dan b = 4.9086 Å dan c = 5.3969 Å dengan sudut antara a dan b =90o dan c =120omemiliki fasa Quartz SiO2(Ref Antao) sebesar 86.27% dan sistem kristal Hexagonal dengan konstanta kisi a dan b= 4.7098 Å dan c= 16.224 Å dengan sudut antara a dan b=90o dan c=120omemiliki fasa Dolomite Ca0.5Mg0.5CO3(Ref Antao) sebesar 13.73%.

b. Mikrostruktur dan Unsur Batu Satam.

(14)

Gambar 4.3.2 Mikrostruktur Batu Satam

(15)

c. Kekerasan Batu Satam

Pengujian kekerasan batu satam telah dilakukan dengan Vickers Hardness Tester, Diperoleh data seperti pada Tabel. Dibawah ini dan rekam jejak identor ditampilkan seperti gambar berikut ini:

Tabel 4.3. Data pengukuran kekerasan batu satam

Sampel Diagonal (d1) Diagonal (d2) dr dr2 HVN

Batu Satam

2,22 2,22 0,0555 0,00308 301,0145

2,19 2,19 0,05475 0,002998 309,318

2,1 2,1 0,0525 0,002756 336,3991

2,12 2,12 0,053 0,002809 330,0819

2,18 2,18 0,0545 0,00297 312,1623

2,03 2,03 0,05075 0,002576 359,999

324,8291

(16)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam karakterisasi batu opal, pirus dan satam penulis memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis fasa menunjukkan bahwa fasa sampel Opal adalah mineral silica (SiO2) sebesar 100%. Hasil ini didukung berdasarkan hasil analisis SEM-EDS yang menunjukkan bahwa kandungan sampel Opal terdiri dari unsure Si dan O, sementara hasil hardness memiliki nilai tertinggi sebesar 426 HV.

2. Berdasarkan analisis fasa menunjukkan bahwa fasa sampel Pirus adalah mineral alumunium silikat (24,51% Lizardite dan 75,49% Chlorite). Hasil ini didukung berdasarkan hasil analisis SEM-EDS yang menunjukkan bahwa kandungan sampel Pirus terdiri dari unsure Mg, Al, Si, Fe dan O, sementara hasil hardness memiliki nilai terendah sebesar 98 HV.

(17)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam karakterisasi batu opal, pirus dan satam penulis memberikan beberapa saran kepada peneliti selanjutnya:

1. Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat membandingkan batu akik dengan batuan lainnyasehingga mendapatkan perbandingan dan hasil yang berbeda. 2. Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat lebih bagaimana cara menentukan xrd,

Gambar

Gambar 4.1.1 Pola Difraksi Batu Opal
Gambar 4.1.2 Mikrostruktur batu opal
Tabel 4.1. Data pengukuran kekerasan batu opal
Gambar 4.2.1  Pola Difraksi Batu Pirus
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bertolak dari paparan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Pengembangan Multimedia Dalam pembelajaran Ilmu

Beberapa diantaranya meliputi melawan infeksi, memproses makanan yang telah diserap dari usus, memproduksi getah empedu, senyawa yang berfungsi penting dalam sistem pencernaan

Chord Recognition atau pengenalan chord adalah bentuk transkripsi atau konversi dari suara berupa file audio menjadi chord, yang mana dapat dikelompokkan sesuai

Terjalinya kontak antara Penganut agama Hindu dengan masyarakat Indonesia maka mengakibatkan adanya kontak budaya atau akulturasi yang menghasilkan bentuk-bentuk

Suyanto (2005:163) pengenalan sains untuk anak usia dini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan yaitu, (1) Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan

Kajian penghitungan jumlah orang menggunakan HOG juga dilakukan dalam [7]. HOG merupakan deskriptor efektif untuk menangkap informasi intensitas gradient pada

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara konflik antar orangtua dengan perilaku agresif pada remaja puteri.. Subjek penelitian ini adalah 112 remaja puteri

kotimaisen ravun mahdollisuudet elintarvikemarkkinoilla ... Raputuotanto meillä ja maailmalla ... Makeanveden äyriäisten tuotanto maailmalla ... suomen rapusaaliit ... Ravun