• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJ IAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.4. Google Sebagai Media Sosial

Google adalah sebuah media untuk pencarian data secara instan maupun secara gratis dari file anda dan bisa di share secara online. Tidak hanya itu Google juga digunakan sebagai refrensi dalam mengakses situs-situs lain di internet, informasi terbaru dunia saat ini,pencarian data-data mengenai ilmu pengetahuan maupun data-data mengenai ilmu-ilmu yang lain bahkan musik atau lagu bisa menggunakan google sebagai medianya

Media sosial adalah sebuah ,media online, atau media yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan itu penggunanya mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial dan facebook dan twitter merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan masyarakat di seluruh dunia.

Kareteristik Google menyamai apa itu yang disebut aspek media sosial yaitu “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet membangun di atas ideologi dan teknologi. Media yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dan diakses oleh khalayak umum (Kaplan, Haenlein, 2010 : 206)

2.2.5 Media Sosial

Sosial Media adalah fase perubahan dimana orang menemukan, membaca membagi-bagi berita, informasi dan konten kepada orang lain, sosial media adalah perpaduan sosialogi dan teknologi yang mengubah monolog (one to many) dan demokrasi informasi mengubah orang-orang

dari membaca konten menjadi penerbit konten menjadi penerbit konten.sosial media telah menjadi sangat populer karena memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk terhubung dunia online bentuk hubunganya.

2.2.6 Mahasiswa Dalam menggunakan Google

Mahasiswa merupakan sekelompok orang-orang yang menjadi bagian dari masyarakat dan negara. Mahasiswa cenderung mengikuti perkembangan teknologi khususnya dunia internet.

Perkembangan teknologi internet yang semakin maju membuat perkembangan kognitif perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori berpikir, dan bahasa bertambah pesat.(Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa mahasiswa terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan mahasiswa untuk berfikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai operasi formal (Papalia & Olds, 2001). Menurut Papalia dan Olds (2001), masa mahasiswa adalah masa transisi perkembangan cara berfikir yang pada umumnya dimulai pada usia 17 tahun dan berakhir pada usia belasan tahun. Menurut Adam & Gullota (dalam

http://rumahbelajarpsikologi.com/2009/05/23/mahasiswa masa mahasiswa

meliputi 17 hingga 25 tahun sedangkan Hurlock (1990) membagi masa mahasiswa menjadi masa mahasiswa awal (15 hingga 18) dan masa mahasiswa akhir (17 tahun hingga 25 tahun dan berakhir pada usia belasan tahun ke atas).

Masa mahasiswa awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa mahasiswa akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati dewasa. Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa mahasiswa merupakan massa bagaimana cara berfikir cenderung ke arah yang lebih dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada mahasiswa terjadi proses perkembangan meliputi perubahan – perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. Transisi perkembangan pada masa mahasiswa berarti sebagian masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock,1990). Bagian dari masa mahasiswa itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertamabah dan proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berfikir secara abstrak (Hurlock, 1990 ; Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi dan berat badan; dan kualitatif, misalnya perubahan secara berpikir secara kongkreat menjadi abstak (Papalia & Olds, 2001. Dalam (http://rumahbelajarpsikologi.com/2009/05/23/mahasiswa). Seorang peneliti Carol Giligan (1990), mengungkapkan bahwa seorang mahasiswa secara konsisten pengetahuanya tentang hubungan manusia yang didasari oleh kemampuan mendengar dan melihat apa yang terjadi pada orang-orang. Menurut Giligan,

mahasiswa menghadapi masa kritis dalam perkembangan dalam perkembangan mereka ketika mencapai masa dewasa meskipun masa dewasa mengalami transisi dari masa anak ke masa dewasa yang lebih positif dibandingkan dengan yang digambarkan oleh dewasa dan media, banyak juga mahasiswa sekarang ini tidak memperoleh cukup kesempatan dan dukungan untuk menjadi orang mahasiswa yang kompeten (Lerner, Entwisle, & Mauser, 1994 : Takanishi, 1993).

Dengan hadirnya google di tengah-tengah mahasiswa tentu akan ada sisi positif, setiap pengakses google dapat menyerap ilmu pengetahuan dari luar yang bermutu dengan cepat (ilmu selalu up to date ). Dari segi jenis informasi yang ada pada google dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mencari ilmu pengetahuan dari berbagai ilmu yang tersebar di dunia. Selain bisa digunakan untuk mencari ilmu pengetahuan google juga bisa dimanfaatkan mahasiswa dalam mencari pekerjaan melalui e-mail ke seluruh dunia dengan cepat atau hanya digunakan mahasiswa untuk bertukar pesan dengan orang lain yang memeliki alamat e-mail dan world

wide web (www) yakni sebuah sistem situs yang bisa di akses melalui

google dan dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan program browser serta dengan cepat pula menyambungkan komputer dengan internet, selain itu banyaknya fitur yang ada pada google seperti ruang chatting, e-mail, milis,

news group dan games membuat situs google banyak di akses oleh

pengguna internet baik mahasiswa yang menggunakan chatting untuk bertukar pesan dengan orang lain atau hanya sekedar berkomunikasi.

2.2.7 Technological Determinism Theory

Teori ini menjelaskan bahwa teknologi media membentuk individu bagaimana cara berpikir dan berperilaku dalam masyarakat. Teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad terknologi ke abad teknologi yang lain (Nurudin, 2003:174). Teori yang dicetuskan pertama kali oleh McLuhan ini terlihat dengan peryataanya bahwa ‘’medium is the message’’ yang berarti bahwa dampak yang paling penting dari media komunikasi adalah bahwa media komunikasi mempengaruhi kebiasaan persepsi dan berpikir kita (Sevenin dan Tankard, 2005 : 336).

Pemikiran McLuhan melibatkan sejumlah disiplin ilmu dan menggunakan berbagai jenis teknologi, ia melihat adanya persimpang (intersiction) antara hubungan manusia dengan teknologi serta bagaimana teknologi tersebut mempengaruhi persepsi dan pengertian manusia terhadap banyak hal yang mengajarkan bahwa media adalah esensi peradaban dan bawasanya sejarah diarahkan oleh media yang mendominasi pada setiap zamanya. Bagi McLuhan media adalah kepanjang atau ekstensi dari pikiran manusia, dengan demikian media memegang peran dominan dalam mempengaruhi tahapan atau periodesasi sejarah.

Pada teori ini McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi. Adapun tahapan-tahapannya adalah :

1. Penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya 2. Perubahan dalam jenis-jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan

manusia

3. Manusia membentuk peralatan untuk berkomunikasi dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu membentuk atau mempengaruhi kehidupan sendiri.(Nurudin, 2003:174).

Kebutuhan seseorang tidak dapat dipisahkan suatu organisme yang berbuat sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan didalam dirinya atau ada sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapai. Kebutuhan inilah yang menyebabkan timbulnya keinginan yang mendorong aktivitas individu menggunakan media tertentu, artinya individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong oleh sejumlah kebutuhan yang mempengaruhinya (Gerungan, 2002:140-142).

Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau kebutuhan, menurut Basu Swasta dan Handoko (1997), kebutuhan manusia dalam mecari kebutuhan adalah demi memuaskan keinginan.

Berdasarkan kebutuhan inilah kemudian mendorong individu untuk memenuhi kebutuhanya dalam mengakses situs google. Jadi dalam penelitian ini, penelitian ini hanya dibatasi kebutuhan yang mendorong individu untuk memenuhi keinginannya melalui pola penggunaan internet sebagai media dalam

mengakses situs google dan membuka situs google untuk mencari data untuk kebutuhan tugas kuliah atau yang lain-lain. Dan disamping itu adanya tahap-tahapan dari dalam individu dalam mengambil sebuah keputusan dalam mencari data atau pun kebutuhan melalui situs google. Menurut Philip Kotler (2001)

Tahapan proses pencarian kebutuhan informasi merupakan sebuah pendekatan penyelesaian yang terdiri atas lima tahap yaitu :

1. Menganalisa kebutuhan dan keinginan

Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan dan keinginan diketahui, maka konsumen atau user akan berusaha untuk memenuhinya. Dari tahap inilah proses pencarian kebutuhan dimulai. Kebutuhan dipicu oleh stimuli intern dan ekstern. Stimuli intern yakni dorongan yang muncul dari pengaruh dari kebutuhan. Adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi tersebut sering diketahui secara tiba-tiba pada saat sedang jalan-jalan ke toko atau informasi dari orang lain. 2. Pencarian informasi dan penilaian sumber – sumber

Seseorang pengguna internet yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan memakainya atau pun membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya

konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa.sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif informasi

Tahap dari proses keputusan pencarian kebutuhan, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi informasi dari sumber-sumber alternatif dalam peringkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, pengguna internet menganggap bahwa setiap situs di dalam internet sebagai kumpulan atribut situs tersebut. Kedua, pengguna internet akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, pengguna internet mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan tentang informasi yang di dapat melalui situs internet mengenai dimana posisi setiap informasi pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan atribut total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, pengguna internet sampai pada sikap terhadap atribut yang berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada pengguna internet yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada penggunanya

dan keputusan pemakaian informasi. Bagaimana pengguna internet mengevaluasi alternatif informasi yang akan dipakai tergantung pada masing – masing individu dan situasi yang spesifik. Dalam beberapa keadaan, pengguna internet menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, pengguna internet yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka memakai berdasarkan dorongan kebutuhan atau tergantung dengan intuisi. Kadang-kadang pengguna internet mengambil keputusan sendiri dalam memakai situs dalam internet; kadang-kadang mereka bertanya kepada teman. Atau sumber-sumber yang lain. internet harus mempelajari konsumen untuk mengetahui bagaimana sebenarya mereka mengevaluasi alternatif informasi. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, internet dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pengambilan informasi.

4. Keputusan menggunakan situs internet

Dalam tahap evaluasi, konsumen internet membuat peringkat situs dan membentuk niat untuk memakai salah satu situs tersebut. Pada umumnya, keputusan pemakain situs di dalam internet adalah bagaimana situs tersebut dapat menyajikan literatur-literatur yang di butuhkan oleh pengguna internet, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk memakai suatu situs dan kepuasan untuk memakainnya. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai situs-situs lain yang lebih bagus. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, situs yang diharapkan dan manfaat situs yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tidak

diharapkan bisa menambah niat memakai suatu situs. Dalam tahap evaluasi. 5. kebutuhan informasi

Tahap proses kebutuhan informasi, yaitu pengguna internet mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pemakai internet merasa puas atau tidak puas dengan suatu informasi yang ada di internet adalah terletak pada hubungan antara harapan pengguna internet dengan prestasi atau manfaat yang diterima dari informasi di dalam internet. Bila informasi yang ada di dalam internet tidak memenui harapan, pemakai tidak merasa puas, bila informasi yang di dapat melibi harapan konsumen akan merasa puas. Konsumen internet mendasarkan harapan mereka pada informasi yang terdapat di dalam internet. Bila informasi di dalam internet dapat melebihi presatasi literatur-literatur, harapan konsumen akan terpenuhi dan hasilnya memuaskan. Semakin besar manfaatnya antara harapan dan prestasi, semakin besar kepuasaan konsumen internet. Hal ini menunjukan bahwa internet harus terus update informasi sehingga kepuasaan pengguna internet semakin tinggi.

Dokumen terkait