• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS (continued)

KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

45. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS (continued)

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100.000.000 (nilai penuh).

Based on the Deposit Insurance Corporation Regulation No. 1/PLPS/2006 dated 9 March 2006 concerning the Deposit Guarantee Program, the maximum guaranteed amount for each customer in one bank is Rp100,000,000 (full amount).

Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka nilai simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp 2.000.000.000 (nilai penuh) dari semula Rp 100.000.000 (nilai penuh), terhitung efektif tanggal 13 Oktober 2008.

Furthermore, in accordance with Government Regulation (PP) No.66 year 2008 regarding the Amount of the Guaranteed Savings Guaranteed by Deposit Insurance Corporation, the value of each customer deposits in one bank guaranteed by the Government increased to Rp 2,000,000,000 (full amount) from Rp 100,000,000 (full amount) previously, effective starting from 13 October 2008. Suku bunga pinjaman LPS pada tanggal 31

Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 7,50% dan 7,75% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan masing-masing sebesar 1,25% dan 1,5% untuk simpanan dalam mata uang asing.

The interest rate of deposit insurance corporation as at 31 December 2015 and 2014 is 7.50% and 7.75% for deposits denominated in Rupiah, and 1.25% and 1.5% for deposits denominated in foreign currency, respectively.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2009, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi Undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009.

Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 7 year 2009, Government Regulation in Lieu of Law on the Indonesia Deposit Insurance Corporation has been enacted into Law starting from 13 January 2009.

Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut dan beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2015 dan 2014 masing- masing adalah sebesar Rp 33.186.059 dan Rp 32.207.187.

The Bank is a participant of this government guarantee program and the premium paid in 2015 and 2014 amounted to Rp 33,186,059 and Rp 32,207,187, respectively.

46. MANAJEMEN RISIKO 46. RISK MANAGEMENT

Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Oleh karena itu, kegiatan operasional Bank dikelola dengan baik supaya tidak menimbulkan kerugian. Di dalam melaksanakan strategi bisnis Bank, maka manajemen berupaya untuk dapat menyelaraskan antara:

 Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa pasar kredit dan portofolio pendanaan.

 Peningkatkan efisiensi operasional perbankan.  Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum

sesuai ketentuan otoritas.

 Implementasi manajemen risiko yang

berorientasi bisnis.

Bank’s business activities always facing with risks that are closely related to its function as a financial intermediary. Therefore, the Bank's operations are properly managed so it could prevent any harm. In the performance of the Bank's business strategy, management seeks to harmonize between :

Business growth and increased market share of credit and financing portfolios .

Increasing the efficiency of banking operations .

Maintain the level of minimum capital

requirements pursuant to the authority .

Implementation of business-oriented risk

Sebagai lembaga intermediasi keuangan, disadari bahwa semakin kompleksnya kegiatan usaha yang diikuti dengan perkembangan lingkungan baik internal maupun eksternal sehingga meningkatkan risiko dalam menjalankan kegiatan usahanya. Menyadari akan risiko yang dihadapi, maka penerapan manajemen risiko yang baik dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan meningkatkan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance) pada keseluruhan lingkup aktivitas usaha.

As a financial intermediary institutions, the Bank realises that the business activity is more complex and also depends with development of internal and external conditions thatincrease the Bank's risk in conducting its business activities. Realising the risk it faces, the Bank must apply good risk management policy that can adapt with the changes and also enhance the Good Corporate Governance Practise in the whole activities of the Bank.

Penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek dan prinsip kehati-hatian (prudential principles) ini bertujuan untuk memastikan bahwa potensi risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dimonitor, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan stakeholder.

The effective application of risk management considers all aspects and prudential principles which has objective to ensure that potential risk arises in conducting its business activities can be identified, measured, reviewed and monitored, which at the end will give a benefit to increase stakeholder trust to the Bank.

Penerapan manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank Indonesia melalui PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan pada peraturan OJK (POJK) No.17/POJK.03/2014 tahun 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan).

The implementation of risk management principles have become a standard for banking industry which implementation is regulated by Bank Indonesia through PBI No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 amended by PBI No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July

2009 concerning the Application of Risk

Management for Commercial Bank and BI Circular Letter No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011 concerning Risk Management for Commercial Bank, also Financial Services Authority regulations (POJK) about the Implementation of Integrated Risk Management of Financial Conglomeration.

Sebagaimana diamanatkan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self-assessment. Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang juga merupakan salah satu faktor penilaian tingkat kesehatan Bank, dengan menggunakan pendekatan risiko (risk based bank rating), sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum. Dari hasil self-assessment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas hingga posisi tanggal 31 Desember 2015, predikat risiko Bank secara keseluruhan berada pada tingkat risiko komposit low to moderate (tidak diaudit).

In relation to the implementation of risk management required by Bank Indonesia, the Bank prepares quarterly risk profile report on a self-assessment basis. The Bank risk profile reflects inherent risk in

Bank’s business, including risk control system for each respective risk. The Bank risk profile had been performed in accordance with Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011 concerning the Amendment to Circular No. 5/21/DPNP about Risk Management for Commercial Banks, who also use risk based bank rating, as stipulated in Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/24/DPNP dated 25 October 2011 concerning Commercial Banks. Based the results of the risk profile of quarterly self-assessment submitted to Bank Indonesia to the position on 31 December 2015, the title of the overall risk of the Bank remained at the level of the composite low to moderate risk (unaudited).

46. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 46. RISK MANAGEMENT (continued)