• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL

6. Gradien Angin Lapisan Atas

Berdasarkan peta analisis angin gradien (gambar 10), pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan April 2021 terlihat wilayah Indonesia di sekitar ekuator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 5 hingga 10 sel tekanan rendah yaitu di India, Teluk Benggala, Laut Andaman, Myanmar, Samudera Hindia, NTT, Filipina, Papua Nugini, Samudera Pasifik dan Australia. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 hingga 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di wilayah Indonesia, tepatnya di sekitar NTT yakni siklon tropis “Seroja”, dan 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia sebelah Barat Australia yakni siklon tropis

“Odette”. Siklon tropis Seroja aktif sejak 5 hingga 10 April dengan tekanan minimum 971 mb dan kecepatan maksimum 65 knot. Badai tropis ini tumbuh dan aktif di sekitar NTT dan bergerak ke Barat Daya kemudian ke Selatan, dan punah di sekitar Samudera Hindia sebelah barat Australia.

Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I April 2021

Buletin Meteorologi Edisi April 2021

Sementara siklon tropis Odette hanya aktif pada tanggal 9 April 2021. Siklon tropis ini tumbuh dan aktif di Samudera Hindia sebelah Barat Australia dengan tekanan minimum 988 mb dan kecepatan angin maksimum mencapai 40 knot. Siklon tropis ini tidak bergerak dan punah sehari setelah tumbuhnya di lokasi yang terbentuknya.

Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Barat – Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di sebelah Selatan ekuator, angin bertiup dari arah Barat – Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 5 – 45 knot. Daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Selat Malaka, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Selat Karimata, Laut Jawa, Banten, Jawa Timur, NTT, Laut Timor, Timor Leste, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Laut Sulawesi, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Selat Makassar, Laut Banda, Maluku Utara, Papua Barat, Papua dan Laut Arafura. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sekitar wilayah tersebut. Belokan angin tajam (shearline) terdapat di sekitar wilayah Aceh, Selat Malaka, Kepulauan Riau, Selat Karimata, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Selat Makassar, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Laut Banda, Laut Arafura, Papua Barat dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian I bulan April 2021 terdapat 6 hari hujan dengan 4 hari hujan intensitas ringan, 1 hari hujan intensitas sedang dan 1 hari hujan intensitas lebat.

b. Dasarian Kedua

Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan April 2021, seperti yang ditunjukkan pada peta analisis angin gradien (gambar 11), terlihat wilayah Indonesia di ekitar ekuator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 hingga 10 sel tekanan rendah yaitu di India, Myanmar, Samudera Hindia, Filipina, Papua, Samudera Pasifik dan Australia. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy).

Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera pasifik yakni siklon tropis

“Surigae”. Siklon tropis Surigae aktif sejak tanggal 14 hingga 24 April dengan dengan

Buletin Meteorologi Edisi April 2021

tekanan minimum 895 mb dan kecepatan maksimum 120 knot. Siklon tropis ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak dari awal ke arah Barat, kemudian berubah arah ke Utara – Timur Laut dan kemudian punah di sekitar Laut Filipina.

Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II April 2021

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Selatan – Timur Laut dengan kecepatan angin 0 – 30 knot, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Timur Laut – Barat Daya dengan kecepatan 0 – 45 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Laut Tiongkok Selatan, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Banten, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Laut Sulawesi, Laut Seram, Maluku, Maluku Utara, Laut Halmahera, Papua Barat, Papua dan Laut Arafura. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sekitar wilayah tersebut. Belokan angin tajam (shearline) terdapat di sekitar wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Selat Karimata, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Selat Makassar, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Laut Banda, Laut Arafura, Papua Barat dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian II bulan April 2021, terdapat 4 hari hujan dengan rincian 3 hari hujan intensitas ringan dan 1 hari hujan intensitas sedang.

Buletin Meteorologi Edisi April 2021 c. Dasarian Ketiga

Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan April 2021, peta analisis gradien (gambar 12) menunjukkan daerah sekitar ekuator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 10 sel tekanan rendah yaitu di India, Myanmar, Filipina, Laut Arafura, Laos, Samudera Hindia, Australia dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 7 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Pasifik yakni siklon tropis “Surigae”. Siklon tropis Surigae aktif sejak tanggal 14 hingga 24 April.

Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III April 2021

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Barat – Timur Laut dengan kecepatan angin 0 – 30 knot, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 0 – 30 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Selat Malaka, Riau, Kepulauan Riau, Laut Tiongkok Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Laut Arafura, Papua dan Papua Nugini. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Belokan angin tajam (shearline) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Mentawai, Laut Natuna, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Selat Makassar, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Laut Banda, Laut Arafura, Papua dan Papua Barat.

Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan

Buletin Meteorologi Edisi April 2021

sekitarnya pada dasarian III bulan April 2021 terdapat 2 hari hujan dengan intensitas ringan.

B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL

Dokumen terkait