• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daerah Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Azhar, M., (2004), ”Studi Dinamika Pasang Surut di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu”, Tugas Akhir, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung.

2. Arifin, L., Darlan, Y., Hutagaol, J. P., Hanafi, M., Supriadi, (2001), “Laporan Kajian Proses Sedimentasi untuk Alur Transportasi Batubara di Pulau Baai Bengkulu, Provinsi Bengkulu”, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Bandung.

3. Chapman, D. C., (1985), “Numerical Treatment of Cross-Shelf Open Boundaries in a Barotropic Coastal Ocean Model”, Journal of Physical Oceanography, Volume 15.

4. Dean, R. and Dalrymple, R., (1984), “Water Wave Mechanics for Engineers and Scientist”, Prentice Hall Press.

5. Horikawa, K., (1988) “Nearshore Dynamics and Coastal Processes”, University of Tokyo Press.

6. Koutitas, C. G., (1988) “Mathematical Models in Coastal Engineering”, Pentech Press Limited, London.

7. Kartadikaria, A. R., (2004) ”Pemodelan Numerik Arus Yang Dibangkitkan Oleh Gelombang”, Tugas Akhir, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung.

8. Komar, P.D., (1976), “Beach Processes and Sedimentation”, Prentile Hall Inc., New Jersey, 1976.

9. Longuet-Higgins, M. S., (1970) “On the Longshore Currents generated by Obliquely Incident Sea Wave”, 2, Journal of Geophysics, Res., 75, this issue. 10.Mubarak, (2004), “Model Numerik Transpor Sedimen Kohesif Di Lingkungan

Perairan Pantai Semarang”, Disertasi, Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung.

11.Nasrun, S., Lubis, H. K., Situmorang, M., Noviadi, Y., Supriadi, Budiman, Hartono, (1996), “Penyelidikan Geologi dan Geofisika dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Pulau Baai dan Sekitarnya, Bengkulu”, Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Bandung.

12.Nirwana, Y., K., (2004), ”Kajian Proses Sedimentasi Di Mulut Alur Pelabuhan Akibat Pengaruh Gelombang dan Pasang Surut, Studi Kasus Pelabuhan Pulau Baai”, Tesis Magister, Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.

13.Pujiana, K., (2001), ”Perhitungan Potensi Transpor Sedimen sejajar Pantai Di Perairan Pulau Baai”, Tugas Akhir, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung.

14.PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II, (2002), “Laporan Final Jasa Konsultasi dalam Bentuk Tenaga Ahli Perorangan untuk Pekerjaan Penelitian Masalah Sedimentasi Di Pulau Baai Bengkulu”.

15.Sanada, D. B., (1992) ”Model Penjalaran Gelombang Laut Akibat Efek Pendangkalan-Refraksi-Difraksi”, Tugas Akhir, Jurusan Geofisika dan Meteorologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung.

16.Sujantoko, (2003), “Model Simulasi Interaksi Gelombang dan Arus Dua Dimensi”, Pengutamaan Rekayasa Sumberdaya Air, Departemen Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung.

17.The Coastal Engineering Research Centre, (1984), “Shore Protection Manual”, Volume I Department of The Army: US Army Corps of Engineers. 18.van Rijn,L.C., (1990), “Principles of Fluid Flow and Surface Waves in Rivers,

Estuaries, Seas, and Oceans”, University of Utrecht, Department of Physical Geography.

19.Yulianto, D. T., (2004), “Perhitungan Laju Pendangkalan dan Perencanaan Waktu Pengerukan pada Alur Masuk Pelabuhan Samudera Pulau Baai Bengkulu”, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Surabaya.

LAMPIRAN A

DATA BATIMETRI DAN DATA PENGUKURAN DI PERAIRAN PANTAI PULAU BAAI BENGKULU

50

0 250 500 750 1000 1250 1500

Jarak tegak lurus pantai (m)

0 500 1000 1500 2000 2500

Jarak sejajar pantai (m)

-19.0 -12.7 -6.3

-19.0 -15.2 -11.4 -7.6 -3.8 0.0

(m)

Lampiran A.2a Struktur Batimetri 3D Keseluruhan Daerah Model

0 125 250 375 500 625

Jarak tegak lurus pantai (m) 0 200 400 600 800 1000

Jarak sejajar pantai (m) -17.5

-11.7 -5.8

-17.5 -14.0 -10.5 -7.0 -3.5 0.0

(m)

52 0 200 400 600 800 1000

Jarak tegak lurus pantai

0 100 200 300 400 500

Jarak sejajar pantai (m)

-15.0 -10.0 -5.0 0.0 -15.0 -12.0 -9.0 -6.0 -3.0 0.0 (m)

Lampiran A.2c Struktur Batimetri 3D Bagian Alur

0 100 200 300 400 500

Jarak tegak lurus pantai (m)

0 250 500 750 1000 1250 1500

Jarak sejajar pantai (m)

-12.5 -8.3 -4.2 -0.0 -12.5 -10.0 -7.5 -5.0 -2.5 0.0 (m)

Lampiran A.3a Data Gelombang

Sumber: Delft Hydraulics Laboratory, Desember 1978 dalam PT Pelabuhan Indonesia II, 2002.

54

Lampiran A.4a Peta pola angin dan arus pada Monsun Barat Daerah Bengkulu (Sumber PPGL, 1996)

Lampiran A.4b Peta pola angin dan arus pada Monsun Timur Daerah Bengkulu (Sumber PPGL, 1996)

55

56

Lampiran A.6a Penjalaran Orthogonal dengan 95° dari garis pantai (Penelitian Kartadikaria, 2004)

Lampiran A.6b Penjalaran Orthogonal dengan 125° dari garis pantai (Penelitian Kartadikaria, 2004)

LAMPIRAN B

HASIL SIMULASI UJI MODEL ARUS

57

Lampiran B.1 Batimetri (m) lurus dan sejajar pantai dengan kemiringan pantai 0,02

Lampiran B.2 Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik menyusur pantai dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut datang gelombang 200

Lampiran B.3 Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik menyusur pantai dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut datang gelombang 300

59

Lampiran B.4 Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik menyusur pantai dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut datang gelombang 400

Lampiran B.5 Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik menyusur pantai dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut datang gelombang 500

Lampiran B.6 Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik menyusur pantai dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut datang gelombang 600

Lampiran B.7 Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik menyusur pantai dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut datang gelombang 700

61

Lampiran B.8 Vektor arus (m/s) dengan T = 3,0 dt, Ho = 0,5 m, kemiringan pantai = 0,02 dan sudut datang θo = 20o terhadap tegak lurus pantai di daerah gelombang pecah.

Lampiran B.9 Vektor arus (m/s) dengan T = 3,0 dt, H o = 0,5 m, kemiringan pantai = 0,02 dan sudut datang θo = 30o terhadap tegak lurus pantai di daerah gelombang pecah.

Lampiran B.10 Vektor arus (m/s) dengan T = 3,0 dt, Ho = 0,5 m, kemiringan pantai = 0,02 dan sudut datang θo = 40o terhadap tegak lurus pantai di daerah gelombang pecah.

Lampiran B.11 Vektor arus (m/s) dengan T = 3,0 dt, Ho = 0,5 m, kemiringan pantai = 0,02 dan sudut datang θo = 50o terhadap tegak lurus pantai di daerah gelombang pecah.

63

Lampiran B.12 Vektor arus (m/s) dengan T = 3,0 dt, Ho = 0,5 m, kemiringan pantai = 0,02 dan sudut datang θo = 60o terhadap tegak lurus pantai di daerah gelombang pecah.

Lampiran B.13 Vektor arus (m/s) dengan T = 3,0 dt, Ho = 0,5 m, kemiringan pantai = 0,02 dan sudut datang θo = 70o terhadap tegak lurus pantai di daerah gelombang pecah.

LAMPIRAN C

HASIL SIMULASI UJI MODEL ARUS

64

Lampiran C.1 Batimetri (m) lurus dan sejajar garis pantai dengan pemecah gelombang horizontal dan kemiringan pantai 0,05.

Lampiran C.2 Arus hasil simulasi selama 2 jam 37 menit dengan T = 0,87 s,

H0 = 45 cm, dan θ0 = 00 terhadap tegak lurus pantai.

Lampiran C.3 Arus hasil penelitian Watanabe 1986 dengan lama simulasi

t = 2 jam 37 menit, T = 0,87 s, H0 = 45 cm, dan θ0 = 00 terhadap tegak lurus pantai.

LAMPIRAN D

HASIL SIMULASI MODEL HIDRODINAMIKA DAN TRANSPORT SEDIMEN DI PERAIRAN PANTAI PULAU BAAI BENGKULU

Lampiran D.1 Sinar Gelombang Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m;

T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis)

Lampiran D.2 Sinar Gelombang Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m;

67

Lampiran D.3 Tinggi Gelombang (m) dan Arah Gelombang Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m; T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis)

Lampiran D.4 Tinggi Gelombang (m) dan Arah Gelombang Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m; T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis)

69

Lampiran D.5 Pola Arus (m/s) Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m;

T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 7 hari

Lampiran D.6 Elevasi Muka Air (m) Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m; T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 7 hari

71

Lampiran D.7 Pola Arus (m/s) Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m;

T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 7 hari

Lampiran D.8 Elevasi Muka Air (m) Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m; T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 7 hari

73

Lampiran D.9 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m; T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 1 hari

Lampiran D.10 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m; T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 3 hari

75

Lampiran D.11 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m; T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 5 hari

Lampiran D.12 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Barat (H0 = 1,23 m; T = 7,6 s, θ0 = 0° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 7 hari

77

Lampiran D.13 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m; T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 1 hari

Lampiran D.14 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m; T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 3 hari

79

Lampiran D.15 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m; T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 5 hari

Lampiran D.16 Pola Sedimentasi dan Erosi Perairan Pulau Baai Bengkulu Pada Musim Timur (H0 = 2,0 m; T = 7,5 s, θ0 = 300° berputar searah jarum jam dari utara geografis) dengan waktu simulasi 7 hari

Dokumen terkait