BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI
4.2 Grafik hubungan terhadap jatuh tegangan pada masing-masing
Vdp (%) Vl-l (volt) Pin (watt) Is (amper) Nr (rpm) Slip (%) Pout (watt) Prugi (watt) η (%) 0 380 2975 6,46 1421,19 5,25 892,50 2082,5 30 2 372,4 2890 6,59 1420,34 5,31 891,97 1998 30,86 4 364,8 2802 6,72 1419,37 5,37 891,36 1910,64 31,81 6 357,2 2716 6,86 1418,37 5,44 890,73 1825,27 32,79 8 349,6 2631 7,01 1417,30 5,51 890 1741 33,82
4.2 Grafik hubungan terhadap jatuh tegangan pada masing-masing beban
Dari hasil simulasi yang tercatat di table, maka kita dapat membuat grafik antara daya input, arus input,kecepatan putar,daya output,slip, rugi-rugi dan efisiensi
4.2.1 Hubungan antara daya input dengan jatuh tegangan pada masing-masing beban
Gambar 4.1 Daya input (watt) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban
Berdasarkan gambar 4.1. jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi daya input motor induksi tiga fasa, seperti untuk beban 4 N-m dengan jatuh tegangan sebesar 0 % daya input N-motor induksi tiga fasa sebesar 2861 watt dan jatuh tegangan sebesari 8 % daya input motor induksi tiga fasa sebesar 2615 watt dengan artian semakin besar jatuh tegangan maka daya input motor induksi tiga fasa akan semakin besar, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara jatuh tegangan jala-jala dengan daya input motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan pada gambar 4.1. untuk beban yang semakin besar maka daya input motor induksi tiga fasa yang diperlukan semakin besar juga, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara beban dengan daya input motor induksi tiga fasa.
4.2.2 Hubungan antara arus input dengan jatuh tegangan jala-jala pada masing-masing beban
Gambar 4.2 Arus input (ampere) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban
Berdasarkan gambar 4.2 jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi arus input motor induksi tiga fasa, seperti untuk beban 4 N-m dengan jatuh tegangan jala-jala sebesar 0 % arus input N-motor induksi tiga fasa sebesari 6,21 ampere dan jatuh tegangan jala-jala sebesar 8 % arus input motor induksi tiga fasa sebesar 6,75 ampere dengan artian semakin besar jatuh tegangan maka arus input motor induksi tiga fasa akan semakin besar, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara jatuh tegangan jala-jala dengan arus input motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan pada gambar 4.2. untuk beban yang semakin besar maka arus input motor induksi tiga fasa yang diperlukan semakin besar juga. Berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara beban dengan arus
4.2.3 Hubungan antara kecepatan putar rotor dengan jatuhtegangan pada masing-masin beban
Gambar 4.3 Kecepatan putar rotor (rpm) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban
Berdasarkan gambar 4.3 jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa seperti untuk beban 4 N-m dengan jatuh tegangan sebesar 0 % kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa sebesar 1421,99 rpm dan jatuh tegangan sebesar 8 % kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa sebesar 1418,27 rpm dengan artian semakin besar jatuh tegangan maka kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa akan semakin kecil atau lambat, berarti terdapat hubungan bebanding tebalik antara jatuh tegangan dengan kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan pada gambar 4.3. untuk beban yang semakin besar maka kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa akan semakin kecil atau lambat, berarti terdapat hubungan berbanding terbalik antara beban dengan kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa.
4.2.4 Hubungan antara slip dengan jatuh tegangan pada masing-masing beban
Gambar 4.4. Slip (%) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban
Berdasarkan gambar 4.4, jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi slip motor induksi tiga fasa, seperti untuk beban 4 N-m dengan jatuh tegangan sebesar 0 % slip motor induksi tiga fasa sebesar 5,20 % dan jatuh tegangan sebesar 8 % slip motor induksi tiga fasa sebesar 5,44 % dengan artian semakin besar jatuh tegangan maka slip motor induksi tiga fasa akan semakin besar, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara jatuh tegangan dengan slip motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan gambar 4.4. untuk beban yang semakin besar maka slip motor induksi tiga fasa akan semakin besar pula, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara beban dengan slip motor induksi tiga fasa.
4.2.5 Hubungan antara daya output dengan jatuh tegangan pada masing-masing beban
Gambar 4.5 Daya output (watt) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban
Berdasarkan gambar 4.5, jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi daya output motor induksi tiga fasa, seperti beban 4 N-m dengan jatuh tegangan jala-jala sebesar 0 % daya output motor induksi tiga fasa sebesar 595,33 watt dan jatuh tegangan sebesar 8 % daya output motor induksi tiga fasa sebesar 593,78 watt dengan artian semakin besar jatuh tegangan jala-jala maka daya output motor induksi tiga fasa akan semakin kecil, berarti terdapat hubungan berbanding terbalik antara jatuh tegangan dengan daya output motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan pada gambar 4-5. Untuk beban yang semakin besar maka daya output motor induksi tiga fasa akan semakin besar pula, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara beban dengan daya output motor induksi tiga fasa.
4.2.6 Hubungan antara rugi-rugi dengan jatuh tegangan pada masing-masing beban
Gambar 4.6 Rugi-rugi (watt) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban Berdasarkan gambar 4.6, jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi rugi-rugi motor induksi tiga fasa, seperti untuk beban 4 N-m dengan jatuh tegangan jala-jala sebesar 0 % rugi-rugi motor induksi tiga fasa sebesar 2265,67 watt dan jatuh tegangan sebesar 8 % rugi-rugi motor induksi tiga fasa sebesar 2021,22 watt dengan artian semakin besar jatuh tegangan maka rugi-rugi motor induksi tiga fasa akan semakin besar, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara jatuh tegangan dengan rugi-rugi motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan pada gambar 4.6. untuk beban yang semakin besar maka rugi-rugi motor induksi tiga fasa akan semakin besar pula, berarti terdapat hubungan berbanding lurus antara beban dengan rugi motor induksi tiga fasa.
4.2.7 Hubungan antar efisiensi dengan jatuh tegangan pada masing-masing beban
Gambar 4.7. Efisiensi (%) vs jatuh tegangan (%) pada masing-masing beban
Berdasarkan gambar 4.7, jatuh tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dapat mempengaruhi efisiensi motor induksi tiga fasa, seperti untuk beban 4 N-m dengan jatuh tegangan sebesar 0 % efisiensi motor induksi tiga fasa sebesar 20,80 % dan jatuh tegangan sebesar 8 % efisiensi motor induksi tiga fasa sebesar 22,70% dengan artian semakin besar jatuh tegangan maka efisiensi motor induksi tiga fasa akan semakin kecil, berarti terdapat hubungan berbanding terbalik antara jatuh tegangan dengan efisiensi motor induksi tiga fasa seperti ditunjukkan pada gambar 4.7. untuk beban yang semakin besar pula maka efisiensi motor induksi tiga fasa akan semakin kecil, berarti terdapat hubungan berbanding terbalik antara beban dengan efisiensi motor induksi tiga fasa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menerangkan kesimpulan dan saran, pada kesimpulan merupakan pembahasan hasil simulasi rangkaian pada simulink matlab dan analisa perhitungan. Saran merupakan sebuah cara untuk menjaga agar tegangan tetap stabil dan tidak mengalami jatuh tegangan.
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil simulasi dan analisa data, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil simulasi saat diberi jatuh tegangan pada motor induksi tiga fasa maka arus input, slip, daya output dan efisiensi motor induksi tiga fasa akan semakin besar.
2) Berdasarkan hasil simulasi saat diberi jatuh tegangan pada motor induksi tiga fasa maka kecepatan putar rotor, daya input, daya output motor induksi tiga fasa akan semakin kecil.
3) Berdasarkan hasil simulasi saat diberi beban semakin besar pada motor induksi tiga fasa maka daya input, arus input, slip, daya output, motor induksi tiga fasa akan semakin besar.
4) Berdasarkan hasil simulasi saat diberi beban semakin besar pada motor induksi tiga fasa maka kecepatan putar rotor motor induksi tiga fasa akan semakin kecil.
5) Jatuh tegangan dan beban dapat mempengaruhi efisiensi motor induksi.
5.2 SARAN
Untuk mendapatkan tegangan yang ideal pada motor induksi tiga fasa maka diperlukan pemasangan AVR (Automatic Voltage Regulator) pada sisi masukan tegangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumanto,“Motor Arus Bolak-Balik (Motor AC)”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
2. B.L Theraja. A.K Theraja,“A Text Book Of Electrical Technology”, Nurja Construction & Deveploment, New Delhi, 1989
3. Wijaya Mocthar,“ Dasar-Dasar Mesin Listrik”, Penerbit Djambat.
4. Zuhal,“Dasar Tenaga Listrik “,Cetakan kedua, Penerbit ITB, Bandung 1991
5. Wijaya Mochtar,“Dasar-Dasar Mesin Listrik”, Penerbit Djambatan, Jakarta,2001
6. Hanafi Gunawan, ir, Drs, 1993,“Mesin dan Rangkaian Listrik”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
7. Gunaidi Abdia Away,2006,”MATLAB”,Penerbit Informatika, Bandung. 8. Fitzgerald,”ELECTRIC MACHINERY”, Third
Edition,McGraw-Hill,Inc, 1952
9. Djuhana Djoekardi,ir,”Mesin-Mesin Listrik Motor Induksi”, Penerbit Universitas Trisakti,1996
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 0
50 100
Selected signal: 50 cycles. FFT window (in red): 1 cycles
Time (s) 0 50 100 150 200 250 300 350 0 10 20 30 40 50 Frequency (Hz) Fundamental (50Hz) = 45.74 , THD= 60.91% M a g ( % o f F u ndament al )
Lampiran
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 0 20 40 60 80
Selected signal: 50 cycles. FFT window (in red): 1 cycles
Time (s) 0 50 100 150 200 250 300 350 0 5 10 15 20 25 30 Frequency (Hz) Fundamental (50Hz) = 29.37 , THD= 93.20% M a g (% of F un dam ent al ) 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 0 20 40 60 80
Selected signal: 50 cycles. FFT window (in red): 1 cycles
Time (s) 0 50 100 150 200 250 300 350 0 5 10 15 20 25 30 35 Frequency (Hz) Fundamental (50Hz) = 35.76 , THD= 56.92% Ma g ( % of F u nda me nt al )