• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik

Dalam dokumen Joko Budi Poernomo, M.Pd (Halaman 32-38)

BAB II : LANDASAN TEOR

B. Kajian Teoritik

4. Grafik

a. Pengertian Grafik

Grafik secara sederhana adalah gambar yang terdiri dari titik- titik dan garis yang menghubungkan titik-titik tersebut. Pengertian sederhana tentang grafik tersebut diungkapkan oleh Selby menyatakan:

“The graphs that we are about to discuss of point (nodes) and lines

31

Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet.13, hlm. 27.

19

(edges) which connect some of these points”.32 Grafik secara sederhana juga dinyatakan oleh Basyiruddin Usman dengan gambar yang disusun menurut prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka.33

Sedangakan menurut Ahmad Rohani grafik adalah bagan dalam bentuk garis atau suatu gambar sederhana dengan mengunakan garis dan bentuk.34 Pengertian-pengertian grafik tersebut dilengkapi oleh Nana Sudjana yang mendefinisikan grafik dengan penggambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang memperlihatkan hubungan timbal balik informasi secara statistik.35

Grafik dapat menggambarkan hubungan dan perbandingan antara unit-unit data, kecenderungan pada data itu. Grafik juga merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Suatu grafik menampilkan sajian visual angka-angka. Pada umumnya data pada tabel dapat dipindahkan ke dalam grafik. Selanjutnya, data yang disajikan dalam bentuk grafik dengan cepat dapat diinterpretasikan.36 Misalnya untuk laju pertumbuhan siswa setiap tahun di sekolah tertentu dapat dibuat suatu grafik yang menggambarkan jumlah siswa baru yang diterima di sekolah tersebut pada tiap tahun.

b. Fungsi Grafik

Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangakan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan

32

Peter H. Selby, Using Graph and Tables, (New York: John Wiley and Son Inc,1979), hlm. 1.

33

M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 38.

34

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 60.

35

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 101.

36

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet.5, hlm. 137.

20 jelas.37 Grafik mempunyai fungsi yang begitu luas, pada berbagai cabang ilmu dengan berbagai tujuan. Hal tersebut diakui oleh beberapa ahli seperti yang dikemukakan berikut ini.

Sudarso mengungkapkan bahwa grafik sebagai salah satu alat visual untuk menampilkan data mempunyai fungsi untuk membantu mempermudah dan memperjelas ide pokok dari data yang disampaikan. Selain itu grafik dapat menyajikan data yang banyak dalam bentuk yang sederhana.

Sedangkan Selby menekankan fungsi grafik pada berbagai cabang ilmu, seperti yang dikatakannya “with the growing use of graphs and tables to summarize data from every branch of science, industry, business, and government”.38 Dengan demikian pada dasarnya semua orang memerlukan dan menggunakan grafik untuk membantu mereka dalam menampilkan data.

Terdapat beberapa alasan digunakannya grafik pada berbagai cabang ilmu termasuk fisika, diantaranya sebagai berikut:

1) Grafik dapat bermanfaat untuk menggambarkan data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.

2) Grafik dapat memungkinkan pembaca untuk memahami data yang disajikan dengan cepat dan menyeluruh, baik dalam bentuk ukuran jumlah pertumbuhan atau arah suatu kemajuan.

3) Grafik dapat membuat penyajian angka menjadi lebih cepat, jelas, menarik, ringkas, dan logis.39

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi grafik yang utama adalah untuk membantu memperjelas presentasi data pada berbagai cabang ilmu termasuk ilmu fisika.

37

M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm. 38.

38

Peter H. Selby, Using Graph and Tables, hlm. 1.

39

21 c. Jenis-Jenis Grafik

Terdapat bermacam-macam jenis grafik dan berbagai cara mengklasifikasikannya. Namun demikian, disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka yang dikemukakan disini adalah jenis-jenis grafik yang dinyatakan dari uraian Selby, yaitu:

1) Line graphs (grafik garis), yang terdiri dari: Straight line (garis lurus), curvilinear (kurva liniear), zigzag, dan step (tangga).

2) Surface graphs (grafik bidang), yang terdiri dari: Simple zigzag

(zigzag sederhana), simple step (tangga sederhana), dan subdivided zigzag (zigzag bertingkat atau berlapis).

3) Special graphs (grafik khusus), yang terdiri dari: Grafik kombinasi (grafik bidang dan tangga, grafik batang dan tangga) dan grafik lain (piktograf, histogram, grafik lingkaran).

4) Bar graphs (grafik batang), yang terdiri dari: Grafik batang vertikal dan grafik batang horizontal.40

Sedangkan Levens dan Cameron mengungkapkan jenis grafik yang sering digunakan dalam sains adalah grafik polar, grafik trilinear, bagan alir, grafik koordinat kartesius, dan homogram.

d. Syarat-Syarat Grafik yang Baik

Sebagaimana dikemukakan oleh Arief S. Sadiman (1986), suatu grafik dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut41:

1) Grafik tersebut hanya menyajikan satu ide setiap satu grafik 2) Pada grafik ada jarak atau ruang kosong antara kolom bagiannya 3) Warna yang digunakan kontras dan harmonis

4) Berjudul dan ringkas 5) Sederhana (simplicity)

6) Mudah dibaca (Legibility)

7) Praktis dan mudah diatur (manageability)

40

Peter H. Selby, Using Graph and Tables, hlm.10.

41

22 8) Menggambarkan kenyataan (realisme)

9) Menarik dalam penyajiannya (attractiveness)

10)Jelas dan tidak memerlukan informasi dan keterangan tambahan

(appropiateness)

11)Teliti pada saat membuat (accurcy)

e. Unsur-Unsur Grafik

Sebuah grafik memiliki unsur-unsur. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah42:

1) Garis (line)

Garis adalah sekumpulan titik yang diretkan memanjang. Berdasarkan pengertian orientasi, garis dibagi menjadi tiga yaitu: garis lurus horisontal, garis lurus vertiakl, dan garis melengkung atau kurva. 2) Bentuk

Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang disusun sedemikian rupa. Bentuk dibagi menjadi dua, yaitu: 2 dimensi dan 3 dimensi. 3) Gambar atau ilustrasi

Metode gambar dibeadkan menjadi dua, yaitu: manual (handmade) dan komputerisasi (computerized). Handmade dapat dilakukan dengan alat grafis seperti pensil, kuas, airbrush dan sebagainya. Sedangakan komputerisasi menggambar dengan berbantuan teknologi komputer.

4) Warna atau tekstur

Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri, dengan warna kita dapat membuat desain grafik dengan lebih kreatif.

5) Huruf atau teks

Merupakan memilih tipografi dan menata huruf untuk menciptakan kesan khusus.

42Saiful Karim, “Diagnosa Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Mata K

uliah Termodinamika di Tinjau Dari Kemampuan Menafsirkan Grafik, Penguasaan Differensial Parsial, Pemahaman Konsep dan Penerapanya”, Skripsi (Bandung: FMIPA Pendidikan Fisika UPI, 2010), hlm. 9.

23 6) Ruang kosong (space)

Dengan ruang kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjar-pendek dan lain-lain.

f. Langkah-Langkah Umum dalam Membuat Grafik

Karena ada langkah-langkah yang sama dalam membuat semua macam grafik, maka perlu kiranya terlebih dahulu diketahui langkah- langkah yang umum itu:

1) Sumbu absis dan ordinat.

Untuk membuat grafik, kita selalu menggunakan sistem sumbu, yaitu absis dan ordinat. Sumbu absis yaitu sumbu yang mendatar disebut sumbu X biasanya disediakan untuk mencantumkan nilai, sedangkan sumbu ordinat sumbu yang menegak disebut Y untuk mencantumkan frekuensi.

2) Perbandingan antara X dan Y

Sudah menjadi kelaziman bahwa sumbu X dibuat lebih panjang dari sumbu Y. Kelaziman ini sampai sekarang masih dipertahankan, dengan maksud agar tidak memberikan gambaran yang keliru kepada pembacanya pada pembacaan yang sepintas lalu.

3) Pemberian nama pada sumbu

Untuk memudahkan pembacaan maka setiap sumbu diberi nama sesuai dengan maksudnya. Sumbu X diberi nama nilai di bawahnya tepat di tengah-tengahnya, sedang sumbu Y diberi nama frekuensi di sebelah kirinya tepat ditengah-tengahnya atau di atasnya. 4) Pemberian nama pada grafik

Grafik yang tidak ada namanya akan membingungkan pembacanya. Karena itu tiap-tiap grafik yang dimaksudkan untuk disajikan kepada pembaca harus diberi nama.43

43

24

Dalam dokumen Joko Budi Poernomo, M.Pd (Halaman 32-38)

Dokumen terkait