• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari tesis ini adalah :

1. Masalah jalur terpendek dengan adanya sebuah kendala yaitu lintasan terlarang yang semakin banyak akan dapat diselesaikan serta mengarah ke titik optimal bila diimbangi dengan pengingkatan ukuran populasi dan parameter lainnya dalam algoritma genetika.

2. Semakin besar nilai probabilitas mutasi maka cenderung semakin banyak solusi optimal yang tercapai dalam 10 kali percobaan untuk kedua masalah pengujian. Sehingga dapat dikatakan parameter Pm dapat mempengaruhi kinerja algoritma genetik bahwa proses mutasi dapat mencegah terjadinya optimum lokal.

3. semakin besar nilai probabilitas crossover maka semakin banyak pula solusi optimal yang tercapai dalam 10 kali percobaan. Sehingga dapat dikatakan parameter Pc dapat mempengaruhi kinerja algoritma genetika, hal ini dikarenakan semakin besar nilai probabilitas crossover maka semakin besar pula peluang melahirkan anak atau offspring dari kromosom orang tua yang unggul, sehingga pada akhir generasi akan terlahir offspring dengan nilai fitness yang terbaik.

4. Dari 10 kali percobaan dengan metode roulette wheel hasilnya selalu berada dibawah percobaan dengan menggunakan metode elitis Pada Tabel 4.6. dapat dilihat rata-rata nilai fitness metode seleksi elitis adalah 0.0022 lebih besar dari pada metode seleksi roulette wheel dengan nilai rata-rata fitness sebesar 0.001845. Hal ini membuktikan bahwa seleksi dengan menggunakan metode elitis lebih sesuai untuk masalah rute terpendek dengan adanya lintasan terlarang karena pada elitis semua individu yang bagus langsung dipilih menjadi indukan yang akan di proses pada generasi selanjutnya, sedangkan dengan metode roulette wheel

individu yang belum bagus masih punya kesempatan untuk menjadi induk untuk generasi selanjutnya.

5. Dilihat kenaikan signifikan rata-rata nilai fitness untuk 20 kali percobaan mulai dari jumlah populasi 20 sampai dengan jumlah populasi 80 namun untuk jumlah populasi 80 sampai 120 sudah tidak terjadi perubahan yang cukup jauh. Hal ini menunjukkan bahwa pada jumlah populasi 80 merupakan jumlah populasi yang optimal untuk masalah ini. Semakin tinggi jumlah populasi maka berpengaruh pada rata-rata nilai fitness yang didapatkan namun pada jumlah populasi 80 adalah titik optimum dimana tidak terjadi lagi kenaikan yang signifikan rata-rata fitness

untuk jumlah populasi diatas 80.

5.2. Saran

Mengingat keterbatasan waktu untuk mengembangkan lebih jauh tesis ini, maka saran-saran untuk pengembangan tesis ini adalah :

1. Dapat digunakan jenis-jenis operator algoritma genetika yang lainnya untuk memperoleh hasil yang lebih baik dalam pencarian solusi.

2. Perlu dibuat algoritma tambahan untuk membangkitkan populasi awal, agar dapat menjamin keoptimalan algoritma genetika dengan waktu komputasi yang tidak terlalu banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Zakir. 2013. Genetic Algorithm for The Travelling Salesman Problem Using sequential Constuctive Crossover Operator. International Journal of Biometric and Bioinformatics (IJBB)3(6):96-105

Ahmed, M dan Lubiw. A. 2009. Shortest path Avoiding forbidden subpaths.

Symposium on Theoretical a Spects of Computer Science (Freiburg): hal 63-47.

D.A. Lubis. 2009. Implementasi Algoritma Ant colony System dalam Menentukan Optimasi Networking Routing. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

E. Satriyanto. 2009. Algoritma Genetika. (Online)

F. Saptono dan T. Hidayat. 2007. Perancangan Algoritma Genetika untuk Menentukan Jalur Terpendek. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi

(yogyakarta)

Fujisawa, J., Ota., K., Sugiyama, T, dan Tsukagi M. 2008. Forbidden subgraph and the existence of paths and cycles passing through specified vertices.

Discrete Mathematics308:6111-6114.

Gross, L. J dan Yellen, J. 2006. Graph Theory and Its Applications. Chapman & Hall/CRC.

N.K Cauvery dan K. V. Viswanatha. 2009. Routing in Dynamic Networking using Ants and Genetic Algorithm. International Journal of Computer Science and Network Security.9(3).

Pach, J. dan Tardos, G. 2006. Forbidden paths and cycles in ordered graphs and matrices. Israel Journal of Mathematics:155,:359-380.

Szeider, S. 2003. Finding path in graphs avoiding forbidden transitions. Discrete Applied Mathematics: 126, 261-273.

Villaneuve, D. dan Desaulniers, G. 2005. The shortest path problem with forbidden paths. European Journal of Operational Research: 165,(1):97-107. Yinnone, H. 1997. On paths avoiding forbidden pairs of vertices in a graph. Discrete

Applied Mathematics74,:85-92. Lampiran 1

DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS

N o.

Judul Artikel Penulis Publikasi (Seminar/Jurna l. dll) Waktu Publikasi Tempat 1 Ananda Faridhatul Ulva, Aninda Pencarian Rute Terpendek

dengan Adanya Forbidden Path Menggunakan Genetik

Jurnal Penelitian Teknik Informatika

Medan April 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Zakir. 2013. Genetic Algorithm for The Travelling Salesman Problem Using sequential Constuctive Crossover Operator. International Journal of Biometric and Bioinformatics (IJBB)3(6):96-105

Ahmed, M dan Lubiw. A. 2009. Shortest path Avoiding forbidden subpaths.

Symposium on Theoretical a Spects of Computer Science (Freiburg): hal 63-47.

D.A. Lubis. 2009. Implementasi Algoritma Ant colony System dalam Menentukan Optimasi Networking Routing. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

E. Satriyanto. 2009. Algoritma Genetika. (Online)

F. Saptono dan T. Hidayat. 2007. Perancangan Algoritma Genetika untuk Menentukan Jalur Terpendek. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi

(yogyakarta)

Fujisawa, J., Ota., K., Sugiyama, T, dan Tsukagi M. 2008. Forbidden subgraph and the existence of paths and cycles passing through specified vertices.

Discrete Mathematics308:6111-6114.

Gross, L. J dan Yellen, J. 2006. Graph Theory and Its Applications. Chapman & Hall/CRC.

N.K Cauvery dan K. V. Viswanatha. 2009. Routing in Dynamic Networking using Ants and Genetic Algorithm. International Journal of Computer Science and Network Security.9(3).

Pach, J. dan Tardos, G. 2006. Forbidden paths and cycles in ordered graphs and matrices. Israel Journal of Mathematics:155,:359-380.

Szeider, S. 2003. Finding path in graphs avoiding forbidden transitions. Discrete Applied Mathematics: 126, 261-273.

Villaneuve, D. dan Desaulniers, G. 2005. The shortest path problem with forbidden paths. European Journal of Operational Research: 165,(1):97-107. Yinnone, H. 1997. On paths avoiding forbidden pairs of vertices in a graph. Discrete

Applied Mathematics74,:85-92. Lampiran 1

DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS

N o.

Judul Artikel Penulis Publikasi (Seminar/Jurna l. dll) Waktu Publikasi Tempat 1 Ananda Faridhatul Ulva, Aninda Pencarian Rute Terpendek

dengan Adanya Forbidden Path Menggunakan Genetik

Jurnal Penelitian Teknik Informatika

Medan April 2014

Algoritma Muliani Prima (Vol.7, No.1)

2 Pengaruh Kombinasi

Algoritma Nguyen Widrow dan Adaptive Learning Rate pada Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagition

untuk Pengenalan Karakter Alfanumerik Aninda Muliani, Ananda Faridhatul Ulva, Dewi Wahyuni Jurnal Penelitian Teknik Informatika Prima (Vol.7, No.1) Medan April 2014

3 Analisa Konsep Skema Digital Signature dalam

Keamanan Jaringan Menggunakan Elgamal Ananda Faridhatul Ulva Jurnal Teknik dan Informatika (Vol 1 No.1) Medan Juli 2012

Dokumen terkait