IV.< Fa2t F-*$%e$ T$a'23-$m
;nti dari : ini adala" mengkon#ersi plotting kita ter"adap spasial @ men&adi domain rekuensi
clc clear all t=[ 0 1,401792 1,909049 ... seterusnya data t] xt=[ 0,844132 0,900345 0,919361 ... seterusnya data xt] Ts = t(2)t(1)! " t = 0#Ts#301,6942 " $ = 55! " xt = s%n(2&'%&$&t)! 'lt(t,xt) r%d n y = ($$t(xt))*! x$ = a+s(y)! ste (x$) a=l(x$) $ = l%ns'ace(0,(1-Ts),lent(t)) ste($,a) ste($(1#lent($)-2),a(1#lent(a)-2))
+nalisa > $rinsip pemodelan ini menggunakan metode :alani, yaitu menggunakan metode poligon untuk memodelkan struktur di baa" permukaan bumi $rinsipnya adala" membuat error yang seke%il mungkin antara anomali per"itungan dan anomali pengamatan 'asing-masing titik dari poligon tersebut
akan memberikan gaya gra#itasi se"ingga membentuk proil baa" bumi
/alam software 8ra#'ag, penentuan &enis batuan didasarkan pada denistas batuan yang kita tentukan sendiri /ensitas tiap lapisan bisa berbeda, bisa tinggi dan bisa &uga renda", tergantung dari &enis material yang terkandung pada tiap lapisan eperti yang kita ta"u, densitas rata-rata yang kita dapatkan pada
!eterangan >
Body 1 > ilikat ('ineral) Body 4 > $eridotite (beku) Body 2 > p"alerite ('ineral) Body > $eridotite (beku) Body 3 > iderite ('ineral) Body > $eridotite (beku)
pengola"an data adala" 3 gr*%m3 'aka, nilai ini yang kita &adikan a%uan dalam menentukan &enis material yang kita modelkan
Jadi, nilai densitas yang tertera pada &endela $odel 'able bukan densitas yang sebenarnya ilai densitas yang sebenarnya atau mendekati yang sebenarnya adala" nilai densitas rata-rata ditamba" dengan densitas yang tertera pada &endela $odel 'able Jadi misalnya di atas tertera densitas Body 1 sebesar 1,3 gr*%%, maka nilai densitas yang asli adala" 3 F 1,3 E 4,3 gr*%m3 Jika kita telusuri pada tabel densitas batuan dan mineral yang banyak tersebar di internet, densitas senilai 4,3 gr*%m3 adala" milik silikat 'aka #ody 1 bisa dianggap silikat Begitu &uga &ika akan men%ari densitas asli dari #ody 2, #ody 3, #ody 4, #ody , dan #ody
Jika kita li"at penampang baa" permukaan bumi yang kita punya merupakan gabungan dari batuan dan mineral 'un%ulnya mineral tesebut, diantara berbagai kemungkinan, adala" disebabkan ole" deposisi atau pengendapan Jadi ada batuan atau tana" yang terkikis dan menuruni lereng kemudian mengendap di lemba" Hndapan tersebut dapat berbentuk butiran- butiran mineral
/alam pandangan stratigari, batuan peridotite (Body 4) merupakan lapisan yang paling tua !emudian batuan tersebut termiringkan lalu mengalami erosi kemudian diendapkan ole" mineral siderite (Body 3) !emudian mengalami perlapisan lagi ole" batuan peridotite dan ada endapan sp"alerite apisan sp"alerite pun ak"irnya terendapkan ole" mineral silikat etela" beberapa lama, ak"irnya batuan peridotite menutupi endapan-endapan dibaa"nya
'eskipun mendapatkan densitasnya, namun perlu diper"atikan ba"a error yang ada %ukup besar Jika kita akan memperke%il error, maka penampang yang didapatkan mala" lebi" ane", se"ingga diprioritaskan penampang yang rasional meskipun errornya %ukup besar ilai error ini tentunya akan berpengaru" pada densitas yang asli se"ingga bisa sa&a batuan atau mineral yang tela" disebutkan ternyata tidak ada, melainkan yang lain amun, "al itu bisa dimaklumi dibandingkan "arus memodelnya yang tidak masuk akal meskipun errornya ke%il
A V KESIMPULAN
etela" melakukan semua praktikum metode gra#ity dimulai dari pengenalan alat, akuisisi data, "ingga pengola"an dan interpretasi data, maka praktikan dapat mema"ami bagaimana metode gra#ity ini memanaatkan sumber
alami dari bumi, dan praktikkan mema"ami mengapa metode ini disebut metode pasi $raktikan &uga mema"ami bagaimana metode ini memanaatkan #ariasi densitas lapisan sebagai "al yang berpengaru" ter"adap #ariasi anomali gra#itasi pada tiap titik berbeda
$emakaian gra#imeter memerlukan ketelitian dan ke"ati-"atian yang sangat tinggi, karena alat ini sangat sensiti, namun dibalik siat sensitinya mempunyai kemampuan pengukuran dengan keakuratan tinggi 'eskipun mempunyai keakuratan yang tinggi, alat ini "arus dikalibrasi tiap akan digunakan .al ini untuk men%ega" berkurangnya nilai yang sebenarnya karena pengaru" transportasi
ilai pemba%aan pada gra#imeter masi" berupa dalam bentuk Counter &eading , se"ingga nilai dalam 7 ini perlu dikon#ersi kedalam satuan mgal, agar memuda"kan dalam pengola"an data dengan ma%am koreksi (koreksi pasang surut, koreksi apungan, koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi Bouguer, dan koreksi medan) dan 1 +nomali Bouguer sebagai "asil reduksi keenam koreksi dalam metode gra#ity
elain mereduksi data, kita &uga men%ari nilai rapat massa rata-rata eperti yang kita ta"u, densitas tiap lapisan bumi berbeda beda, se"ingga kita men%ari densitas rata-rata lapisan pada area pengukuran $enentuan rapat massa ini menggunakan ettleton dan $araasnis
etela" mendapat anomali Bouguer, maka "asilnya kita plot dalam peta kontur +nomali Bouguer merupakan gabungan dari anomali regional dan anomali
residual +nomali regional bersiat &angakauannya luas dan dalam, sedangkan anomali residual &angkauannya sempit dan dangkal mumnya, dalam metode gra#ity, kita membutu"kan anomali residual e"ingga, kita "arus memisa"kan anomali regional dan anomali residual
+nomali residual ini akan berupa peta kontur, se"ingga dari peta kontur, kita dapat melakukan sayatan geologis atau slicing , untuk mendapatkan penampangan di baa" permukaan bumi se%ara 2/ .asil sayatan ini akan memun%ulkan graik anomali residual pada garis sayatan, dan "asil sayatan ini &uga nantinya yang akan dimodelkan pada software 8ra#'ag $emodelan yang digunakan adala" pemodelan forward (langsung) dimana kita langsung memili" modelnya dan men%o%okkan dengan nilai B+ nya, &ika belum %o%ok, maka diulang lagi, se"ingga siatnya try and error