• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Metode Gravity

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Metode Gravity"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN METODE

LAPORAN METODE

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

METODE GRAVITY

METODE GRAVITY

N Naammaa : : OOkkttyya a WWeeddddy y AA N NPPMM : : 114400110011!!000000"" #a$%&

#a$%& TaTa'((a) '((a) P$akt%k*mP$akt%k*m : : Ra+*& Ra+*& !, !, Okt-+e$ Okt-+e$ !014!014 W

Waakktt** : : 1100..000 0 / / 1144..0 0 WWII A

A22%%22ttee' ' PP$$aakktt%%kk**mm : : AA$$%%3 3 RRaamm--2 2 PPaa$$**))%%aa'' Sa)%m M*ammad Sa)%m M*ammad A'%'d%t- aya5%e A'%'d%t- aya5%e LAORATORIUM GEOFISIKA LAORATORIUM GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA#UAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA#UAN ALAM

UNIVERSITAS PAD6AD6ARAN UNIVERSITAS PAD6AD6ARAN !014 !014

LEMAR PENGESA#AN

LEMAR PENGESA#AN

LAPORAN METODE

LAPORAN METODE

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

METODE GRAVITY

METODE GRAVITY

N Naammaa : : OOkkttyya a WWeeddddy y AA N NPPMM : : 114400110011!!000000"" #a$%&

(2)
(3)

W

Waakktt** : : 1100..000 0 / / 1144..0 0 WWII A

A22%%22ttee' ' PP$$aakktt%%kk**mm : : AA$$%%3 3 RRaamm--2 2 PPaa$$**))%%aa'' Sa)%m M*ammad Sa)%m M*ammad A'%'d%t-

A'%'d%t- aya5%eaya5%e

Jatinangor, 29 Oktober 2014 Jatinangor, 29 Oktober 2014 ( ( )) I't%2a$% I't%2a$% Bu

Bumi mi memmemiliiliki ki 3 3 lalapispisan an ututamama, a, yayaititu u kekerarak, k, mamantntel, el, dadan n ininti ti bubumimi,, di

dimamana na mamasinsing-g-mamasising ng lalapipisan san ututamama a tetersersebubut t terterbabagi gi lalagi gi atatas as bebebeberarapapa sub

sublaplapisanisan  !er!erak ak memmemilikiliki i subsubkerkerak ak yaiyaitu tu kerkerak ak benbenua ua dan dan kerkerak ak samsamudeuderara !e

!edudua a kekerarak k inini i mememimililiki ki peperbrbededaaaan n dedensnsititas as mamassssa a yayang ng beberbrbededa a dadann  berpengaru"

 berpengaru" ter"adap ter"adap nilai nilai gra#itasi gra#itasi $erbedaan $erbedaan ini ini meng"asilkan meng"asilkan #ariasi #ariasi nilainilai  per%epatan

 per%epatan gra#itasi gra#itasi (anomaly gra#itasi) (anomaly gra#itasi) $er%epatan $er%epatan gra#itasi gra#itasi merupakanmerupakan medan yang ter&adi antara dua massa yang saling berinteraksi

medan yang ter&adi antara dua massa yang saling berinteraksi

'etode gra#ity merupakan sala" satu metode geoisika yang bersiat pasi  'etode gra#ity merupakan sala" satu metode geoisika yang bersiat pasi  (memanaatkan sumber yang alami) 'etode ini memanaatkan #ariasi densitas (memanaatkan sumber yang alami) 'etode ini memanaatkan #ariasi densitas yang terdistribusi dalam lapisan tana" etiap batuan*material mempunyai besar  yang terdistribusi dalam lapisan tana" etiap batuan*material mempunyai besar  den

densitasitas s yanyang g berberbedbeda-bea-beda da dan dan dapdapat at memmempenpengargaru"i u"i #ar#ariasi iasi medmedan an gragra#it#itasiasi  bumi, se"ingga ter&adi anomaly gra#itasi

 bumi, se"ingga ter&adi anomaly gra#itasi

+lat untuk mengukur medan gra#itasi tersebut adala" gra#imeter +lat ini +lat untuk mengukur medan gra#itasi tersebut adala" gra#imeter +lat ini  beker&a

 beker&a berdasarkan berdasarkan "ukum "ukum eton eton dan dan "ukum "ukum .ooke, .ooke, yaitu beban yaitu beban yangyang P

(4)

digantung pada pegas ebelum digunakan, alat "arus dikalibrasi terlebi" da"ulu digantung pada pegas ebelum digunakan, alat "arus dikalibrasi terlebi" da"ulu .al ini dikarenakan keadaan komponen alat tersebut setiap saat dapat beruba" dari .al ini dikarenakan keadaan komponen alat tersebut setiap saat dapat beruba" dari keadaan aal karena pengaru" selama transportasi misalnya

keadaan aal karena pengaru" selama transportasi misalnya

$emrosesan data gra#ity yang sering disebut &uga dengan reduksi data $emrosesan data gra#ity yang sering disebut &uga dengan reduksi data gra#ity, se%ara umum dapat dipisa"kan men&adi dua ma%am, yaitu proses dasar  gra#ity, se%ara umum dapat dipisa"kan men&adi dua ma%am, yaitu proses dasar  dan proses lan&utan $roses dasar men%akup seluru" proses beraal dari nilai dan proses lan&utan $roses dasar men%akup seluru" proses beraal dari nilai  pemba%aan

 pemba%aan alat alat lapangan lapangan sampai sampai diperole" kon#ersi diperole" kon#ersi pemba%aan pemba%aan gra#ity gra#ity meter meter keke nil

nilai ai milmiligaigal l (mg(mgal)al), , kokorekreksi si apuapungngan, an, korkorekseksi i paspasang ang sursurut, ut, korkorekseksi i linlintantang,g, kor

korekseksi i udaudara ra bebbebas, as, korkoreksi eksi boubougueguer r dan dan kokorekreksi si medmedan an ededangangkan kan proprosesses lan&utan adala" memisa"kan %omplete bouguer anomaly gra#ity men&adi anomali lan&utan adala" memisa"kan %omplete bouguer anomaly gra#ity men&adi anomali regional dan residual +nomali regional adala" anomali yang %akupannya luas dan regional dan residual +nomali regional adala" anomali yang %akupannya luas dan dalam sedangkan anomali residual adala" anomali yang lebi" sempit dan dangkal dalam sedangkan anomali residual adala" anomali yang lebi" sempit dan dangkal $emisa"an ini berguna untuk memuda"kan men%ari inormasi yang dibutu"kan $emisa"an ini berguna untuk memuda"kan men%ari inormasi yang dibutu"kan serta interpretasi nantinya

serta interpretasi nantinya

A I A I PENDA#ULUAN PENDA#ULUAN II..11 TT**88**aa'' 1

1 'em'ema"aa"ami bagmi bagianian-ba-bagiagian alat grn alat gra#ia#imetmeterer 2

2 'am'ampu mpu mengengopeoperasirasikan akan alat grlat gra#ia#imetmeterer 3

3 /ap/apat melat melakuakukan pekan pembamba%aan al%aan alat graat gra#im#imetereter 4

4 nnttuuk k mmeenenerra a kkeemmbbalali i kkooeeiisisieen n ppeeggaas s yyanang g bbeerruubbaa" " sse"e"iinnggggaa mengakibatkan peruba"an skala

mengakibatkan peruba"an skala 

 'e'enenentntukukan "an "ararga ga  ( (Correction Calibration Factor Correction Calibration Factor )) 

 'em'ema"aa"ami mi tekteknik nik akuakuisiisisi si datdataa 5

5 'e'emama"a"ami mi %ar%ara a memelaklakukukan an kokon#n#ersersi i pepembmba%aa%aan an dadalam mgal dari lam mgal dari dadatata  ba%aan

 ba%aan gra#imetergra#imeter 6

6 'e'emama"a"ammi i ddan an dadappat at mmeneng"g"itituung ng kokorerekksisi drift drift , , kokorereksksi i ududara ara bebebabas,s, kor

koreksi eksi BogBogueruer, , dan dan menmenententukaukan n korkorekseksi i paspasut ut dendengan gan %ara %ara intinterperpolaolasisi linear dan tabel pasut

(5)

9 'ema"ami %ara menentukan koreksi medan inner zone dengan metode 7obins-Oli#er dan metode .ammer serta menentukan koreksi medan outer   zone dengan menggunakan Hammer Chart 

10 'ema"ami dan dapat meng"itung nilai gra#itasi pengamatan (gobs) dan meng"itung gra#itasi normal (gn) dengan menggunakan beberapa rumus ormula gra#itasi normal

11 'ema"ami dan dapat meng"itung anomali gra#itasi dan anomali Bouguer 12 /apat menentukan "arga rapat massa rata-rata dengan menggunakan metode

 ettleton dan $arasnis

13 'ema"ami %ara melakukan pemisa"an anomali regional dan residual dengan menggunakan metode analitik ( second vertical derivative, moving  average, griin) dan metode grais

14 'ema"ami %ara melakukan interpretasi kualitati dan interpretasi kuantitati  seder"ana dengan metode ke depan (interpretasi tak langsung)

I.! A)at

1 8ra#imeter a oste 7omberg, sebagai alat untuk mengukur nilai gra#itasi 2 Barometer*+ltimeter, sebagai alat untuk mengukur ele#asi

3 +rlo&i, sebagai alat untuk a%uan aktu

4 Global Positioning System (8$), sebagai alat a%uan posisi dan koordinat  :abel "arga pasang surut, sebagai a%uan dalam koreksi pasang surut

 /ata pengukuran gra#ity, sebagai data yang akan diola"

5 :abel kon#ersi pemba%aan dalam mgal sebagai panduan pengkon#ersian 6 $eta rupa bumi Bakosurtanal * peta topograi, sebagai a%uan topograi 9 !ertas 'ilimeter Blok untuk membuat graik pasang surut

10 /ata +nomali Bouguer, sebagai data yang akan diola" lebi" lan&ut

11 $eta +nomali Bouguer, sebagai peta a%uan yang akan diola" lebi" lan&ut 12 $eta +nomali 7esidual, sebagai peta a%uan yang akan diinterpretasi 13 !alkulator dan alat tulis, sebagai alat bantu dalam pengola"an data

(6)

A II

TIN6AUAN PUSTAKA

II.1 Pe'da*)*a'

/idalam penyelidikan geoisika, gaya berat merupakan sala" satu metode  penyelidikan yang berlandaskan "ukum isika yang terkenal yaitu "ukum eton 'etode penyelidikan ini berdasarkan pengukuran kepada adanya perbedaan ke%il dari medan gaya berat $erbedaan ini disebabkan karena adanya distribusi massa yang tidak merata di kerak bumi dan menyebabkan tidak meratanya distribusi massa &enis batuan +danya perbedaan massa &enis batuan dari satu tempat dengan tempat lain ini menimbulkan medan gaya berat yang tidak merata pula dan  perbedaan inila" yang terukur di permukaan bumi

Jadi dengan penyelidikan gaya berat di permukaan bumi di"arapkan untul dapat menasirkan bentuk benda baa" permukaan ( geology subsurface) yang mana di dalam dunia eksplorasi perminyakan sangat penting /engan mengeta"ui struktur geologi di baa" permukaan kita dapat menasirkan kira-kira dimana akan terkumpulnya "idro karbon /i ;ndonesia ba"kan di dunia "ampir 60< lebi" "idrokarbon terperangkap dalam perangkap struktur, selebi"nya dalam perangkat  bentuk lain misalnya perangkap stratigrai, lensa, dan sebagainya !arena  perbedaan medan gaya berat di suatu tempat dengan tempat lain relati ke%il, maka diperlukan suatu alat ukur yang %ukup peka untuk mengukur perbedaan tersebut, maka dibuatla" gra#imeter, antara lain gra#imeter =orden, gra#imeter  a oste-7omberg, dan sebagainya

(7)

/i dalam penyelidikan gaya berat ini kita "arus mereduksi "asil pengamatan kita dengan koreksi-koreksi yaitu koreksi apungan (drift correction), koreksi tutupan (closure correction), koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi Bouguer, koreksi pasang surut (tidal correction), koreksi medan (terrain correction), koreksi isostasi sampai kita dapatkan Bouguer anomali +nomali Bouguer ini ditimbulkan ole" adanya medan gaya berat regional dan medan gaya  berat lokal /ari anomali Bouguer ini, dapat ditasirkan bentuk struktur geologi  permukaan antara lain adanya sinklinal-sinklinal, antiklinal-antiklinal, pata"an- pata"an dan sebagainya

ntuk keperluan penasiran lebi" lan&ut perlu diadakan proses pemisa"an anomali lokal dari anomali regional $roses pemisa"an ini dapat dilakukan mulai dari %ara yang sangat seder"ana sampai %ara yang sangat kompleks, yaitu antara lain dengan menggunakan metode  smoothing , metode rata-rata dari 8riin, metode turunan kedua #ertikal dengan menggunakan transormasi ourier, metode turunan kedua #ertikal pendekatan, metode kon#olusi dua dimensi, metode ilter  rekuensi, metode surface fitting , metode upward downward contimation, dan sebagainya $roses pemisa"an ini dapat digolongkan pola interpretasi kualitati ntuk keperluan penentuan kedalaman suatu lapisan, kontrast densitas batuan dan sebagainya diperlukan interpretasi kuantitati /i dalam interpretasi kuantitati ini diker&akan dua %ara yaitu %ara langsung (direct interpretation method ) yaitu dengan mengeta"ui anomali lokalnya dan densitas rata-rata kita dapat langsung meng"itung kedalamannya tetapi karena siat interpretasi ini tidak unik, "al ini disebabkan karena siat ambiguities  dari medan gaya berat, maka dipakai %ara tidak langsung (indirect interpretation) 'etode-metode yang dipakai se%ara tidak  langsung ini antara lain metode dot charts dari 'organ dan metode poligon dari :alani

(8)

/alam pengukuran gaya berat diperlukan peralatan dengan ketelitian yag %ukup tinggi yaitu bisa mengukur adanya perbedaan per%epatan gaya berat lebi" ke%il dari 01 mgal Berdasarkan siat-siat isikanya, ada 3 ma%am metode yang digunakan di dalam penyelidikan geoisika yaitu torsion balance, pendulum dan gra#imeter :api yang akan diba"as "anya gra#imeter sa&a

:itik ukur gra#itasi di lapangan tidak tetap, berpinda" dari suatu tempat (titik) ke tempat lain Ole" karena itu diperlukan alat yang muda" dibaa, muda" dioperasikan, tidak muda" rusak atau beruba" setting nya dalam per&alanan, dan mempunyai ketelitian baik sesuai dengan penggunaannya $engukuran dengan metode benda &atu" bebas tentu tidak mungkin digunakan $ara pakar tela" meran%ang alat pengukuran gra#itasi di lapangan yang disebut gra#itymeter atau gra#imeter $ada dasarnya alat ini beker&a berdasarkan benda yang digantungkan  pada per (pegas)

ala" satu %onto" gra#imeter adala" a oste 7omberg /alam klasiikasinya, a oste 7omberg ini termasuk dalam tipe  zero length spring , disamping tipe-tipe lainnya yaitu weight on spring   (8ul gra#imeter dan +tlas gra#imeter) 'a%am lain dari tipe  zero length spring   ini antara lain > rost, 'agnolia, dan ort" +meri%ana 8ra#imeter

a oste 7omberg gra#imeter ini mempunyai pemba%aan dari 0 sampai 500 mgal, dengan ketelitian 001 mgal dan drift  rata-rata kurang dari 1 mgal setiap  bulannya ntuk operasinya, gra#imeter ini memerlukan temperatur yang tetap (%onto" untuk 78 225 $ertamina pada 1° ), ole" karena itu dilengkapi dengan termostat untuk men&aga keadaan temperatur supaya tetap /engan adanya termostat ini, maka diperlukan batere 12 #olt, disamping untuk pemba%aan benang  palang, dan bubble level  Berat gra#imeter ini beserta batere dan kotaknya seberat

19 pounds, sedangkan batere %"arger dan piring le#elnya kira-kira 6 pound

e%ara seder"ana, mekanisme gra#imeter ini, yang berdasarkan atas a oste 7omberg eismograp", terdiri dari suatu beban (weight ) pada u&ung batang, yang dita"an ole"  zero length spring  yang berungsi sebagai  spring   utama

(9)

$eruba"an besarnya gaya tarik bumi akan menyebabkan peruba"an kedudukan  beban, dan pengamatan dilakukan dengan pengaturan kembali kedudukan beban tersebut pada posisi semula (null adjustment ) $engaturan kembali ini dilakukan dengan memutar measuring screw Banyaknya pemutaran measuring screw terli"at pada dial counter , yang berarti besarnya #ariasi gaya tarik bumi dari suatu tempat ke tempat lain $eruba"an kedudukan pada u&ung batang, disamping karena adanya #ariasi gaya tarik bumi, &uga disebabkan karena adanya gon%angan-gon%angan untuk meng"ilangkan eek gon%angan-gon%angan, maka pada u&ung batang yang lain dipasang shock eliminating spring 

II. Ka)%+$a2% A)at da' Tek'%k Ak*%2%2% Data

:itik ukur gra#itasi di lapangan tidak tetap, berpinda" dari suatu tempat (titik) ke tempat lain Ole" karena itu diperlukan alat yang muda" dibaa, muda" dioperasikan, dan tidak muda" rusak

 amun karena aktor usia alat, nilai m*k akan beruba", gon%angan dalam transportasi selama berbulan-bulan, dan aktor lain maka "asil pengukuran alat (setela" dikon#ersi dengan tabel kon#ersi dan beberapa koreksi) tidak  menun&ukkan nilai sebenarnya Ole" karena itu alat tersebut perlu di setting  ulang +da dua setting  yang dapat dilakukan yaitu koreksi aktor dan setting   kepekaan alat 'asala" kedua berkaitan dengan koreksi indikator pemba%aan apaka" posisi yang diindikasikannya benar $eker&aan ini agak rumit karena memerlukan analisis karakteristik alat dan "arus membongkar bagian atas alat untuk menge%ek  indikator tersebut

ntuk melakukan kalibrasi dilakukan pengukuran pada titik-titik yang nilai gra#itynya diketa"ui ebaiknya rentang nilai minimum dan maksimumnya %ukup lebar dan &arak tidak terlalu &au" Biasanya daera" pegunungan lebi" mendekati ketentuan tersebut dibanding daera" dataran renda" ;tu sebabnya daera" Bandung dianggap tempat yang ideal untuk kalibrasi alat gra#imeter /aera" Bandung mempunyai titik-titik gra#ity yang dinamai /8-0 (dekat 'useum 8eologi Jl

(10)

/iponegoro Bandung), /8-;, /8-;;,  , /8-;? (:angkuban $era"u) $elaksanaan kalibrasi adala" dengan melakukan pengukuran pada titik-titik  tersebut

/8-0 /8-; /8-;;  /8-;;;  /8-;?  /8-?  /8-?;  /8-0

$ada kalibrasi data pengukuran setela" dikon#ersi ke skala mgal perlu dilakukan koreksi tide  dan drift  etela" dilakukan koreksi tide  dan drift , akan diperole" nilaiCorrection of Converson Factor  (CCF )

!oreksi tide, dimana tide diakibatkan ole" eek bulan yang menarik ke atas Jadi eek tide %enderung mengurangi nilai sebenarnya

 Koreksi tid e

=

nilaisebelumnya

+

nilaitide

Tide

=

dari perhitunganatau pengukuran

(

bisa positif ataunegetif 

 )

edangkan koreksi drift  ada, karena drift  adala" peruba"an pemba%aan alat ter"adap aktu /alam gra#imeter peruba"an ini diduga akibat peruba"an pelan- pelan pada pegas alat atau mungkin dari gon%angan selama transportasi !oreksi

drift   dilakukan dengan melakukan pengukuran dalam looping   tertutup /alam koreksi drift  peruba"an gra#imeter dianggap linear ter"adap aktu se"ingga graik drift  gra#imeter akan tampak linear !oreksi drift  adala" sebagai berikut

a 'isalkan "asil pemba%aan setela" dikon#ersi ke skala mgal adala"

g A, gB, g, g D, g E, g F , g A2

 dimana g A2  adala" pemba%aan di + setela"

kembali .asil pemba%aan ini kemudian ditamba" dengan koreksi tide  b !oreksi drift  untuk titik sebarang @ dalam looping  adala"

gdrift 

=

(

(

g A2−tide A2

)

−(

g A 1−tide A 1)

)

 A  Ex

%   Nilaigsetelahkoreksi drift 

=

gsebelum koreksidrift 

gdrift   ilai gra#ity setela" koreksi drift  dan tide disebut gobs ervasi  atau gobs

(11)

d aktor koreksi  dengan anggapan linear untuk semua daera" pemgukuran diambil "anya titik dengan nilai gra#ity tertinggi dan terenda" Biasanya titik  aal + diambil pada titik gra#ity tertinggi dan katakanla" titik 8 adala" yang terenda" atau dapat &uga dibalik /iperole" >

CCF 

=

gtrue

(

 A

)−g

true

(

)

gobs

(

 A

)−g

obs

()

/engan diperole"nya  ini maka nilai gra#ity "asil pemba%aan alat setela" dikon#ersi ke skala mgal maka nilai tersebut dikali lagi dengan  Juga  perlu diper"atikan ba"a nilai  "arus mendekati 1 Jika tidak, maka gra#ity

tersebut tidak layak dipakai

II.4 Pe'(-)aa' Data G$a%ty

:u&uan dari pengola"an data adala" memproses data "asil pengukuran memn&adi bentuk yang siap ditasirkan atau paling tidak men&adi bentuk yang lebi" muda" ditasirkan !arena berbagai "al data "asil pegukuran perlu dikoreksi, misalnya koreksi alat, tidak dipenu"i asumsi teoritis dengan akta di lapangan dan sebagainya ebagai %onto" dalam gra#ity nilai gra#ity menga%u ada suatu datum tertentu, biasanya sea level  sementara pengukuran yang dilakukan adala" pada permukaan tana" (di atas sea level ) !arena itu lperlu koreksi yang seola"-ola" mengembalikan "asil pengukuran ke sea level  /isamping masala" diatas "asil pengukuran biasanya masi" ber%ampur dengan noisenoise  yaitu sesuatu yang mengganggu sinyal yang akan diukur !adang kala noise ini demikian besarnya se"ingga Amenenggelamkan sinyal

.ukum yang mendasari metode gaya berat adala" .ukum 8ra#itasi eton yang menun&ukkan ba"a siat massa dari benda-benda di alam dimana besarnya massa tersebut sangat menentukan besarnya gaya tarik menarik di antara benda tersebut e%ara matematis besarnya gaya tarik menarik tersebut dinyatakan dalam  persamaan berikut >

(12)

 F 

=

m1m2 r2 r^

!oreksi $asang urut (tidal correction) dilakukan untuk meng"ilangkan eek tarikan dari mata"ari dan bulan ilai koreksi ini bergantung pada aktu dan  posisi lintang, tetapi berkisar sekitar 03 m8al

!oreksi drift  sangat diperlukan untuk meng"ilangkan kesala"an  penyimpangan "arga gaya berat disebabkan karena transportasi di lapangan dan gaya-gaya lain ( shock ) yang beker&a pada alat tersebut ntuk gra#imeter a oste 7omberg, koreksi apungan tersebut tidak terlalu besar (C 1 mgal*bulan), tetapi pada gra#imeter =orden, koreksi drift  ini besar e%ara rumus

 Dn

=

 t n

t b t b ! 

t b

(

gb

gb

)

!oreksi udara bebas dilakukan karena nilai gra#itasi berbanding terbalik  ter"adap kuadrat &arak, maka perlu dilakukan koreksi ter"adap peruba"an ketinggian antar stasiun dan permukaan datum !oreksi ini tidak  memper"itungkan keberadaan material yang mengisi ruang antara stasiun dan  permukaan datum !oreksi udara bebas diperole" dari dierensial persamaan  per%epatan gra#itasi ter"adap 7, sebagai berikut>

" g FA " r

=

2

(

 me  #e3

)

=

2g  #e

=

0.3086mgal

/

m " g FA

=

0.3086 mgal m x h

!oreksi lintang dilakukan akibat bentuk bumi tidak bulat sempurna se"ingga seandainya bumi itu "omogen, eek gra#ity pada berbagai latitude tidak  sama emakin &au" dari e!uator  ini :erdapat dua permukaan a%uan yang biasa digunakan yaitu permukaan geoid (mendekati permukaan laut rata-rata) dan sp"eroid (pendekatan bentuk bumi sebearnya)

(13)

!oreksi Bouguer, dimana pada koreksi ini diper"itungkan massa diantara  sea level  dan titik ukur !eberadaan massa ini akan menamba" eek gra#ity akibat tarikan massa ini ntuk mereduksi tarikan massa ini dianggap ba"a antara titik  ukur dan sea level  diisi ole" lapisan massa !oreksi Bouguer di"itung berdasarkan rumus >

BC 

=

2$%h

=

0.04192 %h

!oreksi terrain diakibatkan permukaan pada daera" sekitar titik ukur tidak  rata Bukit yang berada di atas ketinggian stasiun pengukuran akan berpengaru" menarik gra#imeter ke atas (upward ) emba" atau &urang yang berada di baa" ketinggian stasiun pengukuran akan berpengaru" menarik gra#imeter ke baa" (downward ) ntuk meng"itung koreksi medan kita membutu"kan peta topograi dengan inter#al kontur 10 m atau kurang dari Hammer Chart   transparan yang membagi daera" sekitar titik amat diatas beberapa Dona dan sektor dan yang merupakan bagian dari silinder konsentris

+nomali Bouguer dilakukan apabila semua koreksi suda" dilakukan ter"adap pemba%aan gra#itasi pengamatan, maka akan diperole" anomali Bouguer  untuk stasiun pengukuran sebagai berikut>

BA

=

 Absolut gobs

 N 

+

 FAC 

BC 

+

TC 

dimana gobs  E ba%aan dalam mgal F koreksi tidal G koreksi drit

 N 

E gra#itasi teroritis*normal

+ E koreksi udara bebas B E koreksi Bouguer  : E koreksi medan

(14)

7apat massa batuan merupakan besaran utama dalam menentukan nilai gra#ity Batuan sedimen dapat dibagi men&adi empat kelompok, yaitu tana"  penutup dan alu#ium, batupasir dan ma%am-ma%am batuan terrekatkan (konglomerat, aglomerat, greak, dll), serpi", lempungan dan batuan gampingan (batugamping dan dolomit)

:erdapat beberapa deinisi rapatmassa dalam batuan sedimen yang umum dipakai antara lain, rapatmassa kering dan basa" ?ariasi rapatmassa pada batuan sedimen disebabkan ole" reka"an karena gaya tektonik

7apatmassa batuan beku pada umumnya membesar dengan berkurangnya kandungan silika yang berarti ba"a menurunnya nilai rapatmassa dalam batuan  beku, baik batuan pluton ataupun batuan #ulkanik, mengikuti garis keasaman Batuan gabro, tentu lebi" tinggi rapatmassanya daripada batuan granit, sedang diabas lebi" tinggi dari yenit, kemudian basalt dari ryolit ?ariasi rapat massa  ber"ubungan dengan peruba"an tekstur batuan dan &uga pada kesarangan dan

reka"an-reka"an

Batuan uba" memiliki rapatmassa sangat "eterogen dan tidak mengikuti aturan yang berlaku =alaupun demikian rapatmassa %enderung membesar dengan dera&at uba"an (degree of metamorphism), karena ter&adi rekristalisasi ba"an- ba"an dan beruba" men&adi mineral yang padat 'isalnya batu sabak terdiri dari  butiran "alus dan kurang sarang daripada batuan serpi" Batuan karsit massanya lebi" besar dari batupasir dan marmer &uga massanya lebi" besar dari  batugamping

aktor rapatmassa sangat penting dalam pengola"an data gra#ity dan  penasirannya ntuk menentukan rapatmassa rata-rata ada beberapa %ara, antara

lain>

a +nalisa rapat massa di laboratorium

+nalisa ter"adap %onto" batuan di daera" sur#ey  b 'etoda ettleton $roile

!ur#a anomali Bouguer yang di"asilkan, yang tidak terkorelasi atau paling sedikit dengan peta topograi dianggap di"itung dengan "arga "yang paling tepat, karena diasumsikan ba"a kondisi geologi daera" yang dipili" tidak terlalu

(15)

kompleks se"ingga "arga anomali Bouguernya relati konstan atau tidak  dipengaru"i ole" topograi &ika di"itung dengan " yang tepat

edangkan pada metode $arasnis, persamaan anomali Bouguer dapat ditulis dalam bentuk >

gobs

n

+

0.3086h

=(

0.04193h

)+

BA

$ada metode ini "arga

(

gobs−n+0.3086h)  diplot ter"adap

(

0.04193h−T ) , se"ingga rapat massa rata-rata adala" kemiringan dari garis regresinya

/ata yang digunakan dalam metode ini diperole" pada saat melakukan data di lapangan !emudian data tersebut kita plot men&adi sebua" graik yang memiliki  persamaan garis se"ingga kita dapat memperole" nilai rapat massa dari batuan

tersebut

II.> Pem%2aa' A'-ma)% Re(%-'a) da' Re2%d*a)

/alam peta anomali Bouguer, medan gra#itasi yang kita inginkan (biasanya dari daera" yang kurang dalam) sering ditutupi ole" gra#ity dari struktur dalam yang luas 8ra#ity ole" struktur ini disebut regional gravity /ikatakan regional karena gra#ity ini mempunyai %akupan*pengaru" yang luas, peruba"an pola gra#itynya lebi" li%in ( smooth) Ole" karena itu perlu memisa"kan pengaru" regional dari anomali Bouguer se"ingga anomali yang kita inginkan terli"at lebi"  &elas +nomali yang tela" dipisa"kan dari pengaru" regional disebut residual

gra#ity yang diperole" dari  #esidual= AB− #egional ;;1 'etoda 8riin

'etode ini memakai %ara per"itungan $rinsip dasar dari metode ini adala" men%ari anomali regional dengan merata-ratakan "arga #ouguer anomaly  yang  ber&arak 7 dari titik pengamatannya Besarnya &ari-&ari 7 disesuaikan dengan  besarnya radius kontur tertutup dari anomali Bouguer 'isalkan pada peta kontur 

(16)

anomali Bouguer, kontur 20 merupakan kontur tertutup maka radius yang diambil adala" radius 7 yang mempunyai "arga sekitar kontur tertutup tersebut +mbilla" 6 titik pada lingkaran, %ari "arga anomali Bouguernya, kemudian rata-ratakan ke-6 "arga tersebut 'aka "arga anomali di titik pusat lingkaran di 7 adala" >

 Anomali #egional

=

" g1

+

" g2

+

" g3

+

& '

+

" gn n

 Anomali #esidual

=

BA titik amat 

anomali regional

;;2 'etoda Smoothing  (8rais)

'etode smoothing  adala" metode yang menggunakan %ara grais +nomali regional mempunyai tendensi lebi" smooth bila dibandingkan dengan +nomali Bouguernya Bouguer anomaly garis tebal kalau kita mengadakan  smoothing , yaitu garis putus-putus yang merupakan anomali regionalnya elisi" antara anomali Bouguer dan anomali regionalnya kemudian disebut anomali residual +nomali residual ini dapat dipetakan se"ingga meng"asilkan peta anomali residual dan dapat ditasirkan se%ara %epat

;;3 'etode $oving %verage

$enurunan anomali residual dengan metode ini adala" proses se%ara tidak  langsung dimana keluaran dari perata-rataan bergerak adala" regionalnya e"ingga residual didapat dengan mengurangkan regionalnya ter"adap anomali "asil pengukuran

/alam kasus 1/ (data penampang), se%ara matematis regional dan perata-rataan bergerak diberikan ole" >

" gr

(

i

)

=

" g(i−n)

+

&

+

" gi

+

&

+

" g(i+n)  N 

dimana  adala" lebar &endela dan n adala" (-1)*2 ebar &endela  "arus  bilangan gan&il /ari persamaan diatas memperli"atkan ba"a n stasiun aal dan

(17)

ak"ir tidak dapat di"itung anomali regionalnya ke%uali &ika data diperlebar dengan ekstrapolasi

;;4 'etode :urunan !edua ?ertikal

:urunan kedua #ertikal se%ara murni dari suatu ungsi gaya berat, akan mendekati anomali lokal yang disebabkan ole" benda-benda yang terletak didekat  permukaan :etapi turunan kedua #ertikal murni sukar untuk di realisasi se%ara  praktis disebabkan pertama kita sukar untuk mengeta"ui ungsi gaya berat dari suatu daera" tertentu, kedua kalau "endak dilaksanakan maka "arus menggunakan transormasi ourier yang mana di dalam praktisnya sangat sukar dan "arus menggunakan komputer yang besar ntuk mengatasi kesulitan ini beberapa  per"itungan untuk mendapatkan turunan kedua #ertikal tela" diusulkan ebagai

dasar, per"itungan dari metode ini adala" peme%a"an persamaan apla%e ∇2f 

 (

 x , y

)

=

0 (ika ) *0

/ata anomali Bouguer di sampling kota-kota yang mempunyai spacing r  maka rumus turunan kedua #ertikal pendekatan dapat dituliskan sebagai berikut >

a) Hlkins ormula +2g + )2

=

1 60r2

(

64

 ´

g

(

o

)

2

´

g

(

r

)

4

´

g

(r

√ 

2

)

5g

´

(

r

√ 

5

)

)

 b) ettleton ormula 5 +2g + )2

=

0.710 r2

(

 ´

g

(

o

)

+

0.364

 ´

g

(

r

)

0.273g

´

(r

√ 

2

)−

1.091g

´

(

r

√ 

5

)

)

II. I'te$7$eta2%

$enasiran  #ouguer %nomaly akan menamba" inormasi geologi baa"  permukaan pada daera" obser#asi ;nterpretasi dapat berbentuk interpretasi kualitati dan interpretasi kuantitati $ada kualitati diberikan deskripsi

(18)

ke%enderungan struktur geologi, mislanya adanya pata"an, body dengan densitas tinggi*renda", saltdome, dll $ada interpretasi kuantitati di"asilkan posisi, ukuran, dan bentuk body ( geophysical target ) penyebab medan gra#itasi ntuk  mendapatkan geophysical target   yang biasa, &uga disebut model, terdapat dua metode, yaitu metode ke depan ( forward ) dan inverse /alam metode forward , modelnya dulu diperlukan, kemudian berdasarkan model ini, di"itung B+-nya .asil ini kemudian dibanding dengan B+ yang diperole" dari data Jika ter&adi kesesuaian maka dianggap model atau geophysical target  tersebut suda" benar :etapi &ika tidak ter&adi kesesuaian maka modelnya diuba" Jadi proses bersiat try and error  (%oba-%oba) ebaliknya dalam metode in#ersi (dianggap kebalikan dari metode  forward ), berdasarkan data B+, kita langsung memprediksi model 'eskipun in#ersi ini keli"atannya langsung tetapi sebenarnya terdapat berbagai model perkiraan dan model-model ini ditest apaka" gra#itynya sesuai dengan data /ari berbagai model yang mendekati data user   biasanya memili" model yang dianggap sesuai

!ita akan memperkirakan graik data tersebut dan misalkan berdasarkan data diperkirakan graiknya linear /engan metode forward  kita men%oba menarik  garis lurus dan "asilnya dibandingkan dengan data yang ada, apaka" garis tersebut "ampir meleati titik data Jika dipandang suda" sesuai, maka garis tersebut merupakan model yang Abenar dan peker&aan selesai /ari "asil model yang  benar ini diperole" parameter model yaitu vo dan a :etapi &ika belum sesuai maka ditarik garis lurus yang lain lagi dan diperiksa apaka" suda" sesuai $eker&aan ini dilakukan berulang-ulang (try and error ) sampai sesuai

8aris lurus yang terbaik adala" garis lurus yang memenu"i kriteria least   s!uare error   dari semua garis lurus yang ada untuk data tersebut $ada model

 forward  kita dapat men%oba-%oba garis kur#a yang %o%ok untuk model tersebut $ada model inverse, mungkin sa&a didekati dengan model polinom dan sistem men%oba polinom dengan k E 0, 1, 2, 3, dst !emudian untuk setiap k di"itung

(19)

geoisika k"usus metode gra#ity, pendekatan ini bole" &adi meng"asilkan model (body) yang ane" se%ara geologi, karena perlu ada pertimbangan lain

edangkan pada interpretasi kuantitati, kita di"adapkan pada persoalan  penentuan kedalaman dari suatu benda penyebab anomali lokal tersebut Jadi untuk meme%a"kan persoalan ini kita li"at dalam 2 %ara, yaitu %ara yang langsung dan %ara tidak langsung ara langsung adala" kesimpulan suatu kedalaman dari  benda penyebab anomali, langsung dapat ditentukan dari besarnya anomali lokalnya :etapi %ara langsung ini ada ba"ayanya yaitu siat ambiguities dari gaya  berat iat ambiguities dari gaya berat adala" dapat diterangkan

Hek gaya berat yang ditimbulkan ole" '1 adala" sama dengan eek yang ditimbulkan ole" '2 yaitu g1 !ita li"at '2 I '1 dan "2 I "1, &adi solusinya tidak  unik ara tidak langsung adala" suatu %ara dengan menentukan lebi" da"ulu  bentuk geologi baa" permukaan dengan meli"at dari data-data geologi dan sumur eksplorasi pada suatu daera" yang disur#ey Berdasarkan bentuk geometris geologi baa" permukaan dan kontrast density dari batuan di dalamnya maka kita dapat meng"itung besar anomali lokalnya +nomali lokal yang kita "itung tersebut, kita bandingkan dengan anomali lokal pengamatan Bila anomali  per"itungan tidak %o%ok maka bentuk geometris diuba" sedemikian rupa se"ingga %o%ok dengan "asil pengamatan 'aka bentuk geometris yang terak"ir merupakan  bentuk yang mendekati keadaan sebenarnya

(20)

A III

PENGOLA#AN DATA

III.1 Data #a2%) Pe'(*k*$a'

$ertama-tama kita men%ari rata-rata dari aktu pengukuran (yang suda" dikon#ersi ke dalam menit) dan rata-rata "asil pemba%aan Counter &eading 

:+:;O =+!:  &a m menit =aktu 7ata-7ata (menit) $H'B+++   $emba%aan rata-rata Hle#asi (m) Base 10>34>40 10 34 34 1455,16 1456,592 5 566,00 1455,15 1462,026 +01 11>10>20 11 10 50 1461,5 1461,2 590,00 1461,59 1460,31 +03 11>4>30 11 4 512 1460,932 1460,2133 3 555,00 11>3>40 11 3 1460,44 11>5>40 11 5 1459,15 +0 12>1>30 12 1 541 1456,51 1456,4033 3 550,00 12>22>30 12 22 1456,632 12>2>30 12 2 1455,596 +05 12>40>20 12 40 54 1456,49 1460,122 594,00

(21)

5 12>4>2 12 4 1456,3 12>46>10 12 46 1463,16 +1 14>1>09 14 1 65 1463,16 1463,16 1460,362 1462,452 5 5,60 14>15>0 14 15 14>15>43 14 15 +15 13>9>06 13 9 642 1460,106 1460,46633 3 51,00 14>01>31 14 1 1460,16 14>0>43 14  1461,152 +19 13>29>20 13 29 624 1461,29 1461,43433 3 593,00 13>35>04 13 35 1461,543 14>0>43 14  1461,031 +21 13>05>06 13 5 594 1460,9 1460,621 5 592,00 13>1>6K 13 1 1460,60 13>19>00 13 19 1460,5 +29 14>20>16 14 20 651 1460,969 1461,0633 3 5,50 14>34>23 14 34 1460,696 14>36>00 14 36 1462,936 +31 14>6>4 14 6 696 1462,94 1462,94 55,00 B+H 1>30>00 1 30 930

III.! K-'e$2% da' K-$ek2% Pa2a'( S*$*t da' K-$ek2% A7*'(a'

!emudian kita mengkon#ersikan pemba%aan yang tertera di Counter 

 &eading   men&adi nilai dalam mgal aranya dengan menggunakan a%uan pada tabel mgal dan melakukan interpolasi nilai 7 tersebut dengan rentang nilai mgal  pada tabel etela" itu kita men%ari nilai tide tiap titik pengukuran dengan mega%u  pada tabel tide kemudian melakukan interpolasi dari rentang aktu ter"adap tide e"ingga 8tide (nilai g setela" koreksi tide) merupakan selisi" antara pemba%aan (mgal) dan tide  tiap titik alu kita men%ari koreksi drift   dengan menggunakan rumus koreksi drift  yang tertera pada tin&auan pustaka ilai gdrit ("asil koreksi

drift ) didapatkan dengan mengurangkan gtide dan koreksi drift  ilai gdrit base2 (base pada pengukuran setela" looping ) kita anggap sebagai #ariabel p ilai g% (nilai kombinasi) yaitu "asil gabungan koreksi drift  dan koreksi tide, didapatkan dengan mengurangkan nilai gdrit tiap titik dengan #ariabel p

(22)

:+:;O =+!: (menit) Hle#as i $emba%aan 7ata-rata $emba%aan

(m8al) tide 8tide drit 8drit

delta 8% Base 34 566 1456,5925 13,20605 0,1114 13,10 0 13,1 0 0,00 +01 50 590 1461,2 136,55226 0,0950 136,6 0,122025 136,  2,4 +03 512 555 1460,21333 135,665 0,052 135,1 0,24392 135,3  1,2 +0 541 550 1456,40333 13,626 0,022 13,61 0,3291 13,4  -0, +05 54 594 1460,1225 135,90263 0,032 135, 0,4403 135,11 1,02 +1 65 5,6 1462,4525 140,03244 -0,025 140,0 0,569 139,3 0 3,21 +15 642 51 1460,466333 135,95030 -0,0192 135,99 0,5004 135,2 6 1,19 +19 624 593 1461,434333 136,9344 -0,0056 136,9 0,44031 136,3 2 2,22 +21 594 592 1460,6215 136,3152 0,0132 136,30 0,42342 135,5  1, +29 651 5,5 1461,06333 139,134255 -0,0344 139,15 0,60334 136,3 5 2,25 +31 696 55 1462,94 140,16224 -0,042 140, 0,6946 139, 5 3,5 Base 930 566 135,10 1,003333 13,1 0 0,00

III. K-$ek2% L%'ta'( da' K-$ek2% Uda$a e+a2

 ilai gobs didapatkan dari nilai g mutlak /8-0 yaitu 955906,659 ntuk  mendapatkan nilai gobs tiap titik, kita menamba"kan g mutlak tersebut dengan nilai g% yang kita dapatkan sebelumnya elan&utnya, kita melakukan koreksi lintang dimana kita membutu"kan nilai lintang (pengukuran) dan lintang (radian) ntuk mendapatkan lintang (radian) kita "anya menamba"kan ungsi (Eradians(sel dari nilai lintang)) di 's H@%el 'aka kita akan mendapatkan "asil dari koreksi lintang yaitu tabel lintang (mgal) dengan menggunakan rumus >

g N 

=

978031.846

(

1

+

0.005278895 sin2,

+

0.000023462 sin4,

)

etela" koreksi lintang, maka selan&utnya adala" koreksi udara bebas !oreksi udara bebas tiap titik dirumuskan dengan 0306 dikali dengan ele#asi tiap titik

(23)

elan&utnya nilai g+ (nilai g setela" koreksi +) merupakan "asil dari 8obs G  lintang (mgal) F + ilai g+ dalam tabel adala" ++

8obs lintang lintang

(radian) lintang (mgal) + ++ 955906,659 -,9161 -0,1205 95610,5 2 243,15 6 4,466040 4 955911,33 -,930 -0,1209 95610,623 243,594 46,30922 955905,2 -,9294 -0,1209 95610,604  239,562 2 40,0360 6 955909,26 -,92655 -0,12093 95610,56 5 235,22 40,341353  955905,61 -,92591 -0,12091 95610,55 2 24,026 4 4,1224146 9 95590,52 -,93023 -0,1209 95610,615 2 233,46  32,4026246 3 955905,91 -,92935 -0,12094 95610,596 5 234,644  3,535145 95590,6 -,926 -0,12093 95610,559 9 244,519 6 44,963304 4 955905,214 -,9254 -0,12091 95610,51 4 244,4112 44,642526 6 95590,10 -,9299 -0,1209 95610,6114 233,209 33,0060003 1 95590,305 -,9291 -0,12094 95610,592 6 233,10 2 32,124461  955906,659 -,9161 -0,1205 95610,5 2 243,15 6 4,466040 4

III.4 K-$ek2% -*(*e$ de'(a' 7e$?-+aa' " de'2%ta2 9!@ !&!@ !&4@ !&> %'((a 4;

elan&utnya adala" koreksi Bouguer (B) ilai B merupakan (B E 004166 L ele#asi L massa &enis) Jadi kita men%oba berbagai massa &enis dari 2M 2,4M 2,M 2M6 dst "ingga 4 Jadi kita mempunyai nilai B tiap densitas tiap titik

B (2) B (2,2) B (2,4) B (2,) B (2,6) B (3) B (3,2) B (3,4) B (3,) B (3,6) B (4) ,0026 6 52,031 5 59,2034 6,6035 4 92,4040 3 99,0043 2 10,04  112,2049 116,602 12,40  132,005 ,1504 52,5654 4 59,40446 6,021 2 92,36  99,2 10,652  112,4695 119,105 12,523 6 132,3406 ,061 51,69 56,09562 64,09 91,11413 95,222 104,130 110,36 115,145 123,4 130,1304

(24)

2 5 6 6 4 9 4,492 50,9445 2 55,39424 63,6435  90,2932 6 9,5426 103,192 3 109,41 6 11,0914 122,40 9 126,9904 ,04 4 53,19 6 59,603 6,450 5 93,105 2 99,561  10,406 5 113,092 119,5096 12,30 3 133,01066 3,369 5 9,526 2 5,0546 62,404 4 66,544 9,0643  101,423 3 105,52 3 114,1012 120,440 2 12,55913 3,5413  50,11 5,4693 62,635 5 69,2359 9,120 4 101,96 2 106,30 3 114,5344 121,106  125,46252 ,421 6 53,036  59,5002 6,3461 6 92,9903  99,32 2 10,254 5 112,919 119,9 12,201 2 132,6433 ,3359 2 52,9515 1 59,00 6,2393 92,6530 9 99,06 6 10,140 5 112,554 119,4063 12,042 132,564 3,2954 3 9,251 6 5,992 62,26  66,14 94,941  101,25 9 105,0  113,934 120,2 1 12,9464 3,403 2 9,549  5,0656 62,4262 2 66,566  9,1094 6 101,40 1 105,590 5 114,1314 120,452 12,6124 ,0026 6 52,031 5 59,2034 6,6035 4 92,4040 3 99,0043 2 10,04  112,2049 116,602 12,40  132,005

III.< Simple Bouguer Anomaly9 SBA;& K-$e)a2% da' Sta'da$ De%a2%

etela" mendapatkan nilai B, maa kita men%ari nilai B+ dengan menamba"kan ++ dengan B tiap densitas tiap titik Jadi kita akan mendapatkan nilai B+ tiap densitas tiap titik etela" mendapatkan semua nilai B+, kita men%ari korelasi tiap titik di tiap B+ Jadi misalnya korelasi titik-titik 

di B+ dengan ρ E 2, korelasi dengan ρ  E 2,2 dst !orelasi ini merupakan

korelasi antara B+ dengan ele#asi etela" mendapatkan nilai korelasi, maka kita meratakan semua korelasi tiap densitas, maka akan dapat nilai korelasi rata-rata

elain korelasi, kita &uga men%ari nilai standar de#iasi tiap densitas Jadi

adanilai standar de#iasi dimana ρ E 2, dan ada standar de#iasi dimana ρ E 2,2M

dan seterusnya 'aka dari semua nilai standar de#iasi, kita rata-ratakan semua nilai standar de#ias untuk mendapatkan nilai standar de#iasi rata-rata

ekarang li"at, pada ρ berapaka" yang memiliki korelasi dan standar  de#iasi indi#idu yang paling dekat dengan korelasi rata-rata dan standar de#iasi rata-rata etela" ditelusuri ternyata yang "ampir mendekati adala" ketikaρ E 3

(25)

B+ (2) B+ (2,2) B+ (2,4) B+ (2,) B+ (2,6) SA 9; B+ (3,2) B+ (3,4) B+ (3,) B+ (3,6) B+ (4) 111,491 116,0916 124,921 131,292 3 135,692  144&4,!, 11,093 2 15,93  14,293 6 150,694 1 155,4944 114,455 121,094 125,5111 134,326 1 140,94 2 14&<>!! 14,159 2 10,59 3 15,413 3 154,030 4 160,454 10,6 3 112,193 116,501 12,209 6 131,515 9 1"&!!>1 144,534 2 11,242 4 15,50  14,26 5 150,56 104,69 3 111,3069 115,564 124,205 9 130,5 4 1&10>, 143,  10,00 1,4  12,90 19,34 112,259 119,2564 12,9269 132,59  139,23 14<&""0> 12,311 19,161 5 1,632 2 152,462 6 159,1333 9,5923 9 102,131 3 106,4503 114,6093 121,146 2 1!&4"! 133,62 1 140,1 1 14,04 12,643 19,162 99,456 1 10,62 5 112,226 116,009 124,95 1 11&4,! 135,523 3 144,095  10,451  1,64 5 13,2199 111,02 115,22 124,3043 130,94  135,66 5 144&!0, 10,653 15,1 2 14,15 4 150,599  155,4415 111,2022 115,63 124,496 131,103  135,535 4 144&1! 11,004 9 15,36 5 14,252  150,90 3 155,401 9,304 3 102,3 2 106,949 11,2945 121,24 4 1!&,<41 134,263 9 140,13  14,943 4 13,253 1 19,029 9,305 9 101,651 4 106,2121 114,25 120,693 3 1!&!, 133,54  139,91 2 14,2 6 12,9  16,9351 111,491 116,0916 124,921 131,292 3 135,692  144&4,!, 11,093 2 15,93  14,293 6 150,694 1 155,4944 KORELASI 0,95946  0,96020 5 0,9609 0,9614 0,9621 5 0&,"!44 0,96330 3 0,96363  0,96434 3 0,96462 5 0,96269 STANDAR DEVIASI 5,295 5 5,36936  5,19166 6 5,4905 9 5,5590 4 &,0,10" 6,03923 6 6,1944 6,29951 2 6,43004 6 6,0446

K-$e)a2% Rata=$ata  0&,"!>0! Sta'da$ De%a2% Rata=$ata  &,0,4",

III.> K-$ek2% Meda'

ntuk melakukan koreksi medan, kita membutu"kan Dona-Dona seperti .ammer  "art dimana ada Dona B (0-m), Dona  (-10 m), dan Dona / (10-2 m) :iap Dona memiliki 4 nilai yang terdiri dari ara" selatan, utara, barat, dan timur /alam koreksi medan pun kita mengkoreksi tiap Dona dan tiap ara"

TC )onaB

=

0.04191

(

2,5

kompartemen

)

(

(

5

0

)

+

√ 

0

2

(26)

TC )onaC 

=

0.04191

(

2,5 kompartemen

)

(

(

10

5

)

+

√ 

5 2

+

nilai2

√ 

102

+nilai

2

)

TC )ona D=0.04191

(

2,5 kompartemen

)

(

(

25

10

)

+

√ 

10 2

+nilai

2

√ 

252

+

nilai2

)

Sta2%-'

B-'a  9<m; B-'a C 910m; B-'a D 9!<m; TC B-'a  90 m / < m;

1 !  4 1 !  4 1 !  4 1 !  4 Base 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 +001 0 -0, 0 0, 2 0 -2 0 0, 4 0,  -3 0 0,  0 0,01244 4 0 0,0013 4 +003 0 0 0 0 0 -1 0 0 0 -2 -2 0 0 0 0 0 +00 1 0 0 0 1 0 -1 0 1 0 -2 0 0,023 0 0 0 +005 0 -1 2 1 -1 -2 -2 2 -2 -3 -1 2 0 0,023 0,04229 9 0,023 +01 0 0 0 1 0 -1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0,023 +015 0 -2 -1 1 -1 -4 0 1 -2 - -2 1 0 0,04229 9 0,023 0,023 +019 2 1 -1 0 2 2 -1 0 2 2 3 0 0,04229 9 0,023 0,023 0 +021 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 -1 0,023 0 0 0 +029 0 0 0 0 0 -1 -1 0 2 -2 -2 - 0 0 0 0 +031 3 4 0 -1 2 2 -1 0 1 3 0 0 0,061  0,0602 2 0 0,023

ntuk : total merupakan &umla" dari semua : Dona B, , dan / tiap titik

TC B-'a C 9< m / 10 m; TC B-'a D 910 m / !< m; Terrain Correctio n 1 !  4 1 !  4 0 0 0 0 0 0 0 0,015949 0,015949 0 0,004902 0 0,000209 0,00019 0,0063 0 0,00019 0,02991 0 0,001265 0 0 0 0,00309 0,00309 0 0,005456 0,001265 0 0,001265 0 0,000563 0 0,00309 0 0,03003 0,001265 0,004902 0,004902 0,004902 0,00309 0,0063 0,000563 0,00309 0,119299 0 0,001265 0 0 0 0 0 0,000563 0,025 0,001265 0,015 0 0,001265 0,00309 0,02493 0,00309 0,000563 0,1406 0,004902 0,004902 0,001265 0 0,00309 0,00309 0,0063 0 0,1131 0,001265 0 0,001265 0 0,000563 0,000563 0,000563 0,000563 0,02930 0 0,001265 0,001265 0 0,00309 0,00309 0,00309 0,015949 0,029609

(27)

0,004902 0,004902 0,001265 0 0,000563 0,0063 0 0 0,1514

III. Complete Anomaly Bouguer  9CBA;

B+ merupakan nilai B+ (ρ E3) ditamba" dengan nilai : untuk tiap titik

:' (@) :' (y) B+ (D) 60336 9233039 145,9 21 60306,52630 36 9233134,3045 94 136,23 3 60259,21 25 9233230,209 165 135,13 50 6020,266491 914 923332,69142 561 14,99 99 60433,3045 93 923306,2351 93 125,1 26 60404,39330 54 923313,654 3 131,46 96 6035,1135 212 923329,49612 123 144,34 4 6034,91695 6 92333,1269 515 144,40 0 6029,2091 652 9233095,45433 652 125,96 40 6000,023562 1 9233193,10461 4 125,40 11 A IV INTERPRETASI

IV.1 Peta A'-ma)% -*(*e$

 ilai anomali gra#ity semakin besar dimulai dari bagian kanan baa" (ungu) menu&u ke ara" kiri atas (orangepeach)

(28)

IV.! Peta A'-ma)% Re(%-'a)

'enggunakan ilter mo#ing a#erage, maka kita dapat meng"asilkan peta anomali regional

(29)

IV. Peta A'-ma)% Re2%d*a)

$eta anomali residual merupaka" "asil dari (+nomali Bouguer G +nomali 7egional) dengan bantuan ungsi 'at" pada urer (beserta garis slicing ) $eta ini dapat dikatakan memiliki dua pun%ak dan dua lemba" 'emiliki dua pun%ak  artinya memiliki dua daera" yang nilai anomali tertinggi edangkan dua lemba" artinya ada dua daera" yang memiliki nilai anomali gra#ity terenda"

(30)

IV.4  Slicing 

Slicing  peta residual meng"asilkan tabel penampang 1 /, dimana @

melambangkan spasial dan y adala" nilai gra#itynya .asil slicing  dipinda"kan ke

's H@%el dan di plot dengan tipe Scatter  meng"asilkan graik "asil slicing 

0 0,644132 2,15652 1,53601 2,165 1,49602 60,659 0,50091 1,401592 0,90034 25,0369 1,51465 ,91103 1,355 61,4691 0,312 1,909049 0,91931 31,1341 1,593952 ,350 1,34442 6,4334 0,61 ,09535 1,0652 31,22521 1,59434 0,435 1,216322 6,522 0,21 ,35155 1,096542 3,412 1,594 0,641 1,205626 69,632 0,46605 10,265 1,2233 3,06949 1,569469 4,5335 1,093061 90,9652 0,454952 11,312 1,29449 39,0362 1,541 ,6216 1,09219 94,0163 0,42019 14,45395 1,40991 41,04465 1,530 6,92196 0,9519 9,411 0,39620 1,259 1,4522 43,59213 1,62523 50,55516 0,916205 96,24014 0,3321 16,226 1,09 4,0002 1,29561 53,11029 0,65265 96,9539 0,3412 21,22333 1,2619 45,96044 1,6451 5,5325 0,56565 22,609 1,5933 0,94 1,01261 55,296 0,5051

(31)

0 20 40 60 80 100 120 0 0.5 1 1.5 2

Grafk Slicing Anomali Residual

IV.< Fa2t F-*$%e$ T$a'23-$m

;nti dari : ini adala" mengkon#ersi plotting kita ter"adap spasial @ men&adi domain rekuensi

clc clear all t=[ 0 1,401792 1,909049 ... seterusnya data t] xt=[ 0,844132 0,900345 0,919361 ... seterusnya data xt] Ts = t(2)t(1)! " t = 0#Ts#301,6942 " $ = 55! " xt = s%n(2&'%&$&t)! 'lt(t,xt) r%d n y = ($$t(xt))*! x$ = a+s(y)! ste (x$) a=l(x$) $ = l%ns'ace(0,(1-Ts),lent(t)) ste($,a) ste($(1#lent($)-2),a(1#lent(a)-2))

(32)
(33)

+nalisa > $rinsip pemodelan ini menggunakan metode :alani, yaitu menggunakan metode poligon untuk memodelkan struktur di baa" permukaan  bumi $rinsipnya adala" membuat error yang seke%il mungkin antara anomali  per"itungan dan anomali pengamatan 'asing-masing titik dari poligon tersebut

akan memberikan gaya gra#itasi se"ingga membentuk proil baa" bumi

/alam software 8ra#'ag, penentuan &enis batuan didasarkan pada denistas

 batuan yang kita tentukan sendiri /ensitas tiap lapisan bisa berbeda, bisa tinggi dan bisa &uga renda", tergantung dari &enis material yang terkandung pada tiap lapisan eperti yang kita ta"u, densitas rata-rata yang kita dapatkan pada

!eterangan >

Body 1 > ilikat ('ineral) Body 4 > $eridotite (beku)

Body 2 > p"alerite ('ineral) Body  > $eridotite (beku)

(34)

 pengola"an data adala" 3 gr*%m3 'aka, nilai ini yang kita &adikan a%uan dalam

menentukan &enis material yang kita modelkan

Jadi, nilai densitas yang tertera pada &endela $odel 'able  bukan densitas yang sebenarnya ilai densitas yang sebenarnya atau mendekati yang sebenarnya adala" nilai densitas rata-rata ditamba" dengan densitas yang tertera pada &endela

 $odel 'able Jadi misalnya di atas tertera densitas Body 1 sebesar 1,3 gr*%%, maka nilai densitas yang asli adala" 3 F 1,3 E 4,3 gr*%m3 Jika kita telusuri pada tabel

densitas batuan dan mineral yang banyak tersebar di internet, densitas senilai 4,3 gr*%m3 adala" milik silikat 'aka #ody 1 bisa dianggap silikat Begitu &uga &ika

akan men%ari densitas asli dari #ody 2, #ody 3, #ody 4, #ody , dan #ody 

Jika kita li"at penampang baa" permukaan bumi yang kita punya merupakan gabungan dari batuan dan mineral 'un%ulnya mineral tesebut, diantara berbagai kemungkinan, adala" disebabkan ole" deposisi atau  pengendapan Jadi ada batuan atau tana" yang terkikis dan menuruni lereng kemudian mengendap di lemba" Hndapan tersebut dapat berbentuk butiran- butiran mineral

/alam pandangan stratigari, batuan peridotite (Body 4) merupakan lapisan yang paling tua !emudian batuan tersebut termiringkan lalu mengalami erosi kemudian diendapkan ole" mineral siderite (Body 3) !emudian mengalami  perlapisan lagi ole" batuan peridotite dan ada endapan sp"alerite apisan sp"alerite pun ak"irnya terendapkan ole" mineral silikat etela" beberapa lama, ak"irnya batuan peridotite menutupi endapan-endapan dibaa"nya

'eskipun mendapatkan densitasnya, namun perlu diper"atikan ba"a error  yang ada %ukup besar Jika kita akan memperke%il error, maka penampang yang didapatkan mala" lebi" ane", se"ingga diprioritaskan penampang yang rasional meskipun errornya %ukup besar ilai error ini tentunya akan berpengaru" pada densitas yang asli se"ingga bisa sa&a batuan atau mineral yang tela" disebutkan ternyata tidak ada, melainkan yang lain amun, "al itu bisa dimaklumi dibandingkan "arus memodelnya yang tidak masuk akal meskipun errornya ke%il

(35)

A V KESIMPULAN

etela" melakukan semua praktikum metode gra#ity dimulai dari  pengenalan alat, akuisisi data, "ingga pengola"an dan interpretasi data, maka  praktikan dapat mema"ami bagaimana metode gra#ity ini memanaatkan sumber 

alami dari bumi, dan praktikkan mema"ami mengapa metode ini disebut metode  pasi $raktikan &uga mema"ami bagaimana metode ini memanaatkan #ariasi densitas lapisan sebagai "al yang berpengaru" ter"adap #ariasi anomali gra#itasi  pada tiap titik berbeda

$emakaian gra#imeter memerlukan ketelitian dan ke"ati-"atian yang sangat tinggi, karena alat ini sangat sensiti, namun dibalik siat sensitinya mempunyai kemampuan pengukuran dengan keakuratan tinggi 'eskipun mempunyai keakuratan yang tinggi, alat ini "arus dikalibrasi tiap akan digunakan .al ini untuk men%ega" berkurangnya nilai yang sebenarnya karena pengaru" transportasi

 ilai pemba%aan pada gra#imeter masi" berupa dalam bentuk Counter   &eading , se"ingga nilai dalam 7 ini perlu dikon#ersi kedalam satuan mgal, agar  memuda"kan dalam pengola"an data dengan  ma%am koreksi (koreksi pasang surut, koreksi apungan, koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi Bouguer, dan koreksi medan) dan 1 +nomali Bouguer sebagai "asil reduksi keenam koreksi dalam metode gra#ity

elain mereduksi data, kita &uga men%ari nilai rapat massa rata-rata eperti yang kita ta"u, densitas tiap lapisan bumi berbeda beda, se"ingga kita men%ari densitas rata-rata lapisan pada area pengukuran $enentuan rapat massa ini menggunakan ettleton dan $araasnis

etela" mendapat anomali Bouguer, maka "asilnya kita plot dalam peta kontur +nomali Bouguer merupakan gabungan dari anomali regional dan anomali

(36)

residual +nomali regional bersiat &angakauannya luas dan dalam, sedangkan anomali residual &angkauannya sempit dan dangkal mumnya, dalam metode gra#ity, kita membutu"kan anomali residual e"ingga, kita "arus memisa"kan anomali regional dan anomali residual

+nomali residual ini akan berupa peta kontur, se"ingga dari peta kontur, kita dapat melakukan sayatan geologis atau slicing , untuk mendapatkan penampangan di baa" permukaan bumi se%ara 2/ .asil sayatan ini akan memun%ulkan graik  anomali residual pada garis sayatan, dan "asil sayatan ini &uga nantinya yang akan dimodelkan pada  software 8ra#'ag $emodelan yang digunakan adala"  pemodelan  forward  (langsung) dimana kita langsung memili" modelnya dan men%o%okkan dengan nilai B+ nya, &ika belum %o%ok, maka diulang lagi, se"ingga siatnya try and error 

Gambar

tabel mgal dan melakukan interpolasi nilai 7 tersebut dengan rentang nilai mgal  pada tabel etela&#34; itu kita men%ari nilai tide tiap titik pengukuran dengan mega%u  pada tabel tide kemudian melakukan interpolasi dari rentang aktu ter&#34;adap tide

Referensi

Dokumen terkait

Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan

4 4 Dalam pewarnaan ornamen dapat digunakan teknik sungging atau gradsai warna Dalam pewarnaan ornamen dapat digunakan teknik sungging atau gradsai warna Ornamen

Hasil uji untuk tahap growth dan mature memberikan nilai signifikansi 0,027 yang berarti terdapat perbedaan discretionary accruals secara signifikan untuk ke-dua tahap ini,

Terkait dengan SSJ-NET sebagai bentuk reaksi alergi yang melibatkan sistem imun, beberapa penelitian pada populasi yang berbeda menunjukkan hubungan antara reaksi

%ila unsur!unsur linier vertikal seperti kolom atau tiang digunakan untuk menopang bidang atas, kolom tersebut secara visual akan membantu membentuk batas!batas ruang

Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikn konsep, tema, proses visualisasi, teknik, dan bentuk lukisan dengan judul Kelemahan Penulis dalam berinteraksi dengan Teman

hukum , perubahan masyarakat dan perubahan hukum ,dampak dan efektivitas hukum Definisi / pengertian sosiologi hukum yang dikemukakan oleh beberapa ahli dalam bidang Definisi

dengan mengukur tekanan darah pada 10 pekerja Bagian Kargo Bandara Intenasional Adisucipto Yogyakarta, 8 orang diketahui mengalami hipertensi dengan tekanan darah