• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : VISUALISASI KARYA

4.1.2 Graphic Standard Manual

Gambar 4.10 Logo Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming Sumber: Lina Eka Fajrin

Logo ini merupakan simbolisasi dari “Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming” yang terdiri dari logotype PEMPEK PALEMBANG GAJAHMADA dan logotype “Cek Ming” serta logogram berupa ikan tenggiri yang terdiri dari beberapa elemen simbol yaitu: ikan tenggiri, pempek, lingkaran, pita dan tipografi Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Berikut adalah identifikasi visual dari logo Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming:

a. Ikan Tenggiri

Gambar 4.11 Vectoring ikan tenggiri Sumber: Lina Eka Fajrin

Gambar ikan tenggiri dengan membawa makanan pempek serta dengan gaya mengacungkan jempol dan mengedipkan mata bermaksud bahwa produk pempek ini menyajikan makanan yang lezat dan terjamin kualitasnya serta dengan pelayanan yang baik dan makanan dengan kualitas yang baik.

b. Pempek

Gambar 4.12 Vectoring pempek Sumber: Lina Eka Fajrin

Makanan pempek yang terdapat pada logo ini berupa hidangan pempek yang dibentuk dengan vector yang sedang dibawa oleh karakter ikan tenggiri sambil menunjukkan jempol yang menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan ini pempek yang lezat untuk dikonsumsi.

c. Lingkaran

Gambar 4.13 Lingkaran Sumber: Lina Eka Fajrin

Lingkaran merupakan sebuah bentuk yang mempunyai pesan emosional yang positif, mempunyai makna yang dinamis, abadi, memiliki kualitas dan dapat diandalkan. makna lingkaran pada logo yang ditunjukkan untuk perusahaan ini supaya dapat berlangsung lama yang memiliki mutu dan kualitas baik serta dapat terpercaya di mata konsumen. Gambar lingkaran pada logo ini memiliki unsur keseimbangan sehingga logo terlihat secara jelas, mudah diingat masyarakat dan terlihat menarik pada desain.

d. Pita

Gambar 4.14 Pita Sumber: Lina Eka Fajrin

Gambar pita pada logo didesain untuk penempatan tipografi merk produk pempek yaitu “Cek Ming”, pita dibuat melengkung agar tidak terkesan kaku. Pita juga memberikan unsur sebuah persembahan yang biasa digunakan sebagai simbolis sebuah perusahaan, sehingga dengan menempatkan huruf tipografi pada gambar pita dan dapat memberikan kesan persembahan tipografi yang berada di dalam pita secara jelas.

2. Studi penerapan warna

Warna merupakan suatu unsur yang sangat penting pada sebuah logo. Pada pembuatan logo harus memilih warna yang sesuai dengan makna dari logo itu sendiri. Pemilihan warna yang dipilih untuk perancangan logo kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming adalah warna yang mempunyai efek psikologi warna yang berhubungan dengan kuliner atau makanan. Berikut adalah alternatif pemilihan warna yang diterapkan pada perancangan logo:

Gambar 4.15 Alternatif warna logo Sumber: Lina Eka Fajrin

Gambar 4.16 Warna logo terpilih Sumber: Lina Eka Fajrin

Gambar 4.17 Nilai warna pada logo Sumber: Lina Eka Fajrin

Logo ini terdiri dari warna merah, oranye, hijau, hitam, abu-abu serta putih. Warna merah melambangkan kekuatan, kepercayaan serta peningkatan nafsu makan, warna merah digunakan pada tulisan “Pempek Palembang Gajahmada” yang diharapkan produk ini dapat memberi kepercayaan kuat terhadap mutu dan kualitas yang baik terhadap konsumen. Warna oranye melambangkan persahabatan dan keramahan, diharapkan konsumen mendapatkan pelayanan yang baik dari kedai pempek ini. Warna hijau melambangkan kesejukan, kenyamanan dan kesegaran, bahwa produk pempek ini terbuat dari olahan ikan yang segar dan diharapkan konsumen dapat menikmati makan di kedai dengan nyaman. Warna hitam melambangkan tegas, percaya diri dan menimbulkan kesan elegan. Warna abu-abu melambangkan kenetralan, dan bersifat stabil, warna tersebut juga warna dari ikan pada kenyaataannya Sedangkan warna putih melambangkan kemurnian dan kebersihan serta warna netral, cocok dikombinasikan dengan warna apapun. Penggunaan warna-warna tersebut bertujuan menampilkan kesan

yang modern, fresh dan ceria agar konsumen yang datang dan dapat menikmati makanan dengan nyaman dan senang.

3. Clear space area dan ukuran minimum

Gambar 4.18 Clear space area pada logo Sumber: Lina Eka Fajrin

Sebagai sebuah elemen visual, logo harus mempunyai ruang tambahan untuk menjaga legibilitasnya agar tidak saling tumpeng tindih dengan elemen lainnya. Clean area di sekitar logo berguna untuk menonjolkan penampilan logo Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming agar tetap terbaca dengan jelas.

Gambar 4.19 Ukuran minimum logo Sumber: Lina Eka Fajrin

Logo Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming dapat diaplikasikan dalam berbagai media mulai dari media dengan ukuran kecil hingga ukuran besar. Ukuran minimum logo adalah 7cm x 7.5cm dengan area bersih logo 1 cm. Penggunaan melebihi ukuran tersebut tidak dianjurkan karena akan mengurangi tingkat keterbacaan logo, hal ini berlaku pada media cetak maupun digital.

4. Warna positif dan negatif

Gambar 4.20 Penggunaan reverse logo Sumber: Lina Eka Fajrin

Penggunaan warna tersebut dapat diterapkan ketika logo mengharuskan untuk menggunakan warna positif dan negatif seperti ketika logo dipergunakan pada nota pembayaran.

5. Logo grid

Gambar 4.21 Logo grid Sumber: Lina Eka Fajrin

Konfigurasi logo grid ini dibuat sebagai pedoman pengaturan elemen-elemen logo untuk menjaga konsistensi dan mempermudah proses reproduksi logo dalam segala media.

6. Acuan tipografi

Gambar 4.22 Acuan Tipografi Sumber: Lina Eka Fajrin

Tipografi adalah unsur yang tidak kalah penting dalam membangun sebuah identitas visual. Tipografi yang digunakan pada logo ini menggunakan jenis huruf sans serif dan huruf script. Huruf sans serif “Poetsen One” digunakan pada tulisan Pempek Palembang Gajahmada karena karakternya bersifat rapi, tegas, memiliki keterbacaan yang baik, hal ini bertujuan meningkatkan kesan yang modern juga pada kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Sedangkan pada tulisan Cek Ming, menggunakan huruf script “Motion Picture” karena dapat memberikan kesan yang ramah, ceria dan bersahabat sebagai representasi produk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

7. Penggunaan logo yang salah

Gambar 4.23 Logo yang salah Sumber: Lina Eka Fajrin

Sebuah logo pada hakikatnya adalah sebagai salah satu pembentuk identitas di mata masyarakat yang dituntut untuk selalu tampil secara konsisten. Logo yang tidak konsisten akan menjadi masalah yang akhirnya akan berdampak pada kepercayaan minat masyarakat terhadap brand yang ditawarkan oleh perusahaan. Mengubah ukuran, mengubah rotasi, membalik logo, memotong, mengubah warna serta menambahkan outline pada logo adalah hal yang tidak diperbolehkan dalam perancangan logo untuk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini.

4.2 Aplikasi pada media 1. Kartu nama

Gambar 4.24 Desain Kartu Nama

Sumber: Lina Eka Fajrin

2. Nota

Gambar 4.25 Desain Nota

3. Stiker Packaging

Gambar 4.26 Desain Stiker Packaging Sumber: Lina Eka Fajrin

4. Daftar Menu

Gambar 4.27 Desain Menu Sumber: Lina Eka Fajrin

5. Seragam karyawan

Gambar 4.28 Desain Seragam Karyawan Sumber: Lina Eka Fajrin

6. Sign Board / Papan Nama

Gambar 4.29 Desain Sign Board / Papan Nama Sumber: Lina Eka Fajrin

6. Box Motor Delivery

Gambar 4.30 Box Motor Delivery

Sumber: Lina Eka Fajrin

8. Nomor Meja

Gambar 4.31 Nomor Meja Sumber: Lina Eka Fajrin

70

BAB V

PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan karya Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual berupa Visual Branding membutuhkan ketelitian pada setiap detail yang ada dalam perancangan strategi kreatifnya karena pesan yang ingin disampaikan dalam perancangan visual branding ini juga harus dapat diterima oleh audiens dengan baik. Setelah mempertimbangkan data dari hasil wawancara, observasi, studi literatur lalu mengolah data dengan analisa SWOT perancangan identitas kedai pempek ini akan dibuat dengan menonjolkan kekuatan dan merancang kedai pempek dengan kesan fresh dan modern sehingga memiliki ciri khusus di mata konsumen sebagai pembeda dengan kompetitor lain.

Dengan permasalahan yang ada maka diperlukannya perancangan visual branding yang konsisten dari strategi yang telah dipilih, seperti aplikasi logo pada seluruh perangkat dan kebutuhan operasional kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming agar terciptanya keseragaman supaya proses identifikasi perusahaan di mata masyarakat Semarang semakin mudah dan kedai pempek ini juga semakin dikenal, meningkatkan citra dan memberikan image positif serta dapat memberikan kepercayaan masyarakat agar membantu kelangsungan hidup perusahaan yang telah dibangun.

5.2 Saran

Perancangan visual branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini diharapkan dapat menciptakan image baru yang dapat mewakili kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang kuliner dengan konsep modern, simple dan fresh. Sehingga masyarakat mengerti produk apa yang ditawarkan serta dapat membedakan dengan kedai pempek lainnya. Media yang digunakan dalam visual branding ini juga harus mendukung pesan yang ingin disampaikan kepada audiens sehingga image dari produk pempek ini dapat melekat pada ingatan audiens.

Perancangan visual branding untuk kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini diharapkan menjadi referensi dan inspirasi bagi para desainer dimasa mendatang dengan tema yang serupa dengan tema ini sehingga perancangan yang telah dilakukan dapat lebih terlihat sempurna dan menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Duncan, Tom. (2005). Principles of Advertising & IMC. 2nd ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Haig, Matt. (2004). Brand Royalty : How The World’s Top 100 Brands Thrive and Survive. London: Kogan Page Limited.

Kartajaya, Hermawan. (2002). Hermawan Kartajaya on Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusrianto, A. (2015). Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Graha Ilmu Rustan, Surianto. (2008). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.

Sanyoto, S.E (2005). Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain. Jogjakarta: Bentang Pustaka

Sihombing, D. (2010).Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Start, Daniel, and Ingie Hovland. (2004). Tools for Policy Impact: A Handbook for Researchers.

WEBSITE:

Manfaat Branding Bagi Konsumen, diakses Desember 18, 2016 dari: http://www.simplestudioonline.com

Pentingnya Visual Branding Bagi Produk Anda, diakses Desember 18, 2016 dari http://www.kasihdiskon.com

Pengertian Analisis Swot Dan Manfaatnya, diakses Desember 18, 2016 dari: http://www.pengertianku.net

Ragam Visual Branding yang Tidak Biasa, diakses Desember 29, 2016 dari: http://www.desainstudio.com

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

Wawancara pada Pengelola kedai pempek (Rano Dipuro)

Penulis : Sejak kapan kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming didirikan?

Pengelola : Sejak tahun 1982 di Bandung, lalu di tahun 1996 pindah berjualan di Semarang

Penulis : Apa yang melatar belakangi anda untuk mendirikan kedai pempek ini?

Pengelola : Karena tuntutan ekonomi keluarga dan kebetulan saya dan keluarga asli dari Palembang dan bisa memasak olahan pempek dengan bahan 100% asli dari ikan tenggiri segar, dan saya merasa ingin mendirikan sebuah kedai pempek di Semarang karena pada waktu dulu belum ada kedai pempek sebagai wisata kuliner khas Palembang di Semarang

Penulis : Berapakah luas dan bagaimana kondisi kedai Pempek Gajahamada Cek Ming?

Pengelola : Sekitar 4 x 5 meter dengan tinggi sekitar 6 meter, didalamnya dengan 4 meja panjang beserta kursi, serta diluarnya juga disediakan tempat untuk lesehan

Penulis : Berapakah omset yang didapat dari tahun ke tahun?

Pengelola : Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun omset dari kedai ini mengalami peningkatan 100% di tahun 2013 sebesar Rp 180.000.000 lalu pada tahun 2014 turun menjadi 80% sebesar Rp 144.000.000,- dan berikutnya di tahun 2015 hingga sekarang semakin menurun menjadi 67% yaitu sebesar Rp 120.600.000

karena adanya pesaing yang banyak bermunculan dan kurang dikenalnya Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

Penulis : Berapa harga makanan dan minuman?

Pengelola : Harganya terjangkau, yaitu minuman sekitar 3-4 ribu rupiah dan makanan pempek mulai dari 9 ribu sampai 22 ribu rupiah

Penulis : Bagaimana lika-liku perjalanan kedai pempek ini dari dulu hingga sekarang?

Pengelola : Dulu kedai pempek saya awalnya berada di jalan Gajahmada, disamping toko istana buah, tapi hanya dengan tenda biasa namun cukup luas, karyawan juga ada 4, tetapi karena keadaan yang mengharuskan untuk pindah dan tidak boleh berjualan disitu maka diputuskan untuk pindah dan membuat cabang di berbagai daerah Semarang, dan alhamdulillah masih bertahan hingga sekarang dan berharap bisa selamanya bisnis ini kelak berjalan lancar sampai turun temurun

Penulis : Berapa pendapatan paling kecil dan besar?

Pengelola : Kalau pendapatan bersih paling kecil 300 ribu per harinya, pendapatan paling besar 500 ribu kadang mencapai 1 juta perhari, kalau hari libur atau hari besar bisa mencapai 1,5 juta perhari, namun tak tentu.

Penulis : Berapa banyak kompetitor atau pesaing dari kedai pempek ini? Pengelola : Kalau kompetitor ada banyak, mulai dari yang terdekat dengan

lokasi kedai ini seperti kedai Pempek Cindo di jalan thamrin, Pempek Musi, Pempek Zakwan dan lain-lain

Penulis : Bagaimana cara bapak mengatasi persaingan yang semakin ketat? Pengelola : Yang terpenting kualitas dan kelezatan serta cita rasa yang khas

dari produk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini tidak menurun sehingga konsumen tetap memilih untuk makan pempek di kedai ini, karena kedai ini juga sudah berdiri sejak lama maka sebisa mungkin kita harus tetap mempertahankan cita rasa ini dan

dikenal banyak masyarakat di Semarang, karyawan juga kami sediakan sebaik mungkin dalam melayani pelanggan.

Penulis : Sebelumnya apakah kedai pempek anda sudah pernah melakukan promosi?

Pengelola : Promosinya sebatas dari mulut ke mulut saja

Penulis : Selama ini kedai pempek anda belum melakukan suatu branding, apakah ada dampak negatifnya?

Pengelola : Ada, karena branding merupakan suatu strategi yang sangat penting dalam sebuah usaha apalagi untuk kedai pempek saya ini udah berdiri sejak lama jadi diperlukan adanya suatu branding seperti dari segi visual terutama, yaitu identitas logo supaya ada pembeda dari kedai pempek lainnya serta media pendukung lainnya.

Penulis : Apa harapan ke depannya untuk kedai Pempek Gajahmada Cek Ming ini?

Pengelola : Harapannya ya bisa semakin ramai dan banyak pelanggannya, dan semakin terkenal juga

Penulis melakukan wawancara kepada 10 orang pengunjung, namun hasil wawancara tersebut dijadikan satu kesimpulan karena jawaban hampir sama seluruhnya. Wawancara tersebut sebagai berikut:

Penulis : Menurut anda bagaimana masakan pempek yang disediakan kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini?

Pengunjung: Rasa dari masakannya cukup lezat, pempeknya sangat gurih,ikannya lebih terasa dan membuat saya ketagihan

Penulis : Bagaimana pelayanannya?

Penulis : Menurut anda adakah kekurangan dari kedai pempek ini?

Pengunjung: Lokasinya jauh dari keramaian tidak seperti dulu, bikin saya bingung untuk mencari alamatnya, ya walaupun tempat ini sudah cukup nyaman

Penulis : Apakah kelebihannya menurut anda?

Pengunjung: Kelebihannya masakan pempeknya lezat dan gurih, pelayanan ramah apalagi keramahan dari pemilik kedai ini,

Penulis : Kedai ini belum mempunyai identitas seperti logo, apakah anda sempat kebingungan untuk membedakan dengan kedai pempek lainnya?

Pengunjung : Iya saya sempat bingung soalnya banyak kedai Pempek di Semarang yang katanya paling enak dan saya sempat salah masuk ke kedai pempek yang dekat lokasinya dengan kedai Pempek Gajahmada Cek Ming ini sampai akhirnya saya diberitahu teman-teman saya bahwa kedai pempek yang ada tulisannya kedai pempek “Gajahmada Cek Ming” di spanduknya jadi harus jeli dalam membaca spanduk dan akhirnya bisa ketemu dan hafal sampai sekarang kalau kedai pempek ini bernama Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

Penulis: Adakah kritik maupun saran untuk kedai pempek ini?

Pengunjung: Sebaiknya segera untuk dibuatkan logo sebagai identitas yang baik dan penunjuk lokasi seperti papan nama yang berada di pinggir jalan agar orang-orang mengetahui dengan tepat lokasinya

TURN IT IN

Dokumen terkait