• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. A Tugas Akhir Perancangan. Semester X /2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. A Tugas Akhir Perancangan. Semester X /2017"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

A14.7801 Tugas Akhir Perancangan Semester X - 2016/2017

LINA EKA FAJRIN A14.2012.01349

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 2017

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

dengan judul “Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming” Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna menyelesaikan Program Studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan Tugas Akhir ini, yaitu kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku rektor Universitas

Dian Nuswantoro Semarang

3. Ibu Ir. Siti Hadiati Nugraini, M.Kom, Ph.D, selaku ketua program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Ibu Ir. Siti Hadiati Nugraini, M.Kom, Ph.D selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Noor Hasyim, M.Ds, selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan tugas akhir ini. 5. Rekan-rekan di Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Dian

Nuswantoro yang juga telah meluangkan waktu berdiskusi, memberi saran, dan berbagi ilmu, terima kasih atas kebersamaannya selama di Universitas Dian Nuswantoro.

6. Hilda Fredy Ardiansah yang selalu memberikan bantuan dan dukungan serta Silvia Septiana, Nimas Arini, Nurul Hidayah, dan Kiki Dian yang selalu memberikan saran dan dukungan.

(8)

viii

atau tidak langsung yang sudah membantu dalam kelancaran tugas akhir ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan oleh pihak-pihak yang membantu dalam perancangan ini. Diharapkan laporan Tugas Akhir ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca di kemudian hari. Jika terdapat kesalahan kata dalam perancangan ini, penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Demikian, dan selamat membaca laporan Tugas Akhir ini, Terima kasih.

Semarang, 8 Februari 2017

(9)

ix

Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming yang berdiri sejak tahun 1982, sebuah kedai yang menyajikan makanan khas Palembang yaitu pempek. Terletak di Jalan Seteran Tengah Gajahmada Semarang. Pempek merupakan makanan kuliner khas kota Palembang yang tidak hanya populer di kota asalnya tetapi juga digemari masyarakat seluruh Indonesia. Namun di kota Semarang sudah banyak yang mendirikan usaha kedai pempek dengan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu, perlu dibuatnya sebuah perancangan visual branding yang dapat mendukung pencitraan agar kedepannya semakin dikenal dan menjadi bisnis usaha kuliner pilihan masyarakat kota Semarang. Perancangan ini menggunakan metode kualitatif dan matriks SWOT untuk menemukan strategi komunikasi dan menghasilkan suatu konsep perancangan yang tepat dengan menonjolkan kekuatan dari kedai pempek yang berkesan modern dan fresh agar memiliki ciri khusus dan pembeda dengan kompetitor lain. Media utama yang digunakan adalah buku grafis standar manual dan media pendukung berupa stationary, daftar menu, nomor meja, papan nama, box motor delivery, seragam karyawan dan packaging. Dengan adanya perancangan ini diharapkan terciptanya brand awareness di benak masyarakat serta memberikan image positif dan loyalitas agar dapat membantu kelangsungan hidup usaha ini.

(10)

x

palembang namely pempek, is located on the central seteran street gajahmada Semarang. Pempek is a constitute the food of culinary the city of Palembang that not only popular in that city but also popular in Indonesia. But within the city of Semarang there has been so much establish business tavern pempek with thight competition. Therefore, need to made a visual branding design that could support imaging that in the future was known and become a culinary business choices the city of Semarang. This design in a qualitative and matrix training to find the communications strategy and produce right concept design to reflect the power of tavern pempek that looks modern and fresh that have special features and the criterion with other competitors. Main media using the graphic standard manual and media advocates are stationary, menu, table number, signboard, box motorcycle delivery, uniform employees and packaging. With the design is expected to the brand awareness into account the people and providing positive image and loyalty to help survival this business.

(11)

xi

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iii

LEMBAR SURAT PERJANJIAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Perancangan ... 4 1.4 Manfaat Perancangan ... 4 1.5 Batasan Masalah... 5 1.6 Metodologi Penelitian ... 5

(12)

xii

1.6.4 Bagan Penelitian ... 8

1.7 Tinjauan Pustaka ... 9

1.7.1 Tinjauan Pustaka dengan Teori Seputar Permasalahan ... 9

1.7.1.1 Visual Branding ... 9

1.7.2 Tinjauan Pustaka dengan Teori Seputar Perancangan ... 11

1.7.2.1 Mengolah Analisis SWOT... 11

1.7.2.2 Langkah Penyusunan dengan Metode SWOT ... 12

1.7.2.3 Teori Warna ... 12

1.7.2.4 Teori Logo ... 13

1.7.2.5 Teori Tipografi ... 16

1.7.2.6 Teori Layout ... 17

1.7.2.7 Teori Fotografi ... 19

BAB II : IDENTIFIKASI MASALAH 2.1 Identifikasi Masalah ... 20

2.1.1 Data Primer ... 20

2.1.2 Target Audience ... 27

2.1.3 Data Klien ... 28

(13)

xiii

2.2.2 Matrik SWOT ... 33

2.2.3 Penentuan Strategi SWOT ... 34

2.2.4 Kesimpulan ... 34

BAB III : KONSEP PERANCANGAN 3.1 Konsep Perancangan Visual Branding ... 35

3.1.1 TujuanVisual Branding ... 35

3.1.2 Strategi Visual Branding ... 36

3.2 Konsep Kreatif ... 36

3.2.1 Konsep Desain ... 36

3.2.2 Logika dan Strategi Kretif ... 39

3.3 Konsep Media ... 40

3.3.1 Strategi Aplikasi Media ... 40

3.3.2 Program Media ... 44

3.4 Budgeting ... 46

BAB IV : VISUALISASI KARYA 4.1 Logo ... 48

4.1.1 Visualisasi Logo ... 48

(14)

xiv

(15)

xv

Gambar 1.1 Grafik Omset Tahunan ... 3

Gambar 1.2 Bagan Penelitian ... 8

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 21

Gambar 2.2 Tampak depan kedai pempek ... 25

Gambar 2.3 Tampak dalam kedai pempek ... 25

Gambar 2.4 Menu hidangan pempek ... 26

Gambar 2.5 Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ... 26

Gambar 2.6 Kedai Pempek Musi ... 28

Gambar 2.7 Pempek Zakwan ... 29

Gambar 2.8 Pempek Cindo ... 30

Gambar 2.9 Brainstorming ... 31

Gambar 4.1 Referensi Visual Logo ... 48

Gambar 4.2 Ikan tenggiri ... 49

Gambar 4.3 Pempek Palembang ... 50

Gambar 4.4 Beberapa jenis shapes ... 50

Gambar 4.5 Beberapa jenis pita ... 51

Gambar 4.6 Penjaringan ide visual ... 51

(16)

xvi

Gambar 4.11 Vectoring ikan tenggiri... 56

Gambar 4.12 Vectoring pempek ... 56

Gambar 4.13 Lingkaran ... 57

Gambar 4.14 Pita ... 58

Gambar 4.15 Alternatif warna logo ... 59

Gambar 4.16 Warna logo terpilih... 59

Gambar 4.17 Nilai warna pada logo ... 60

Gambar 4.18 Clear space area pada logo ... 61

Gambar 4.19 Ukuran minimum logo ... 62

Gambar 4.20 Penggunaan reverse logo ... 62

Gambar 4.21 Logo grid ... 63

Gambar 4.22 Acuan tipografi ... 64

Gambar 4.23 Logo yang salah ... 65

Gambar 4.24 Desain kartu nama ... 66

Gambar 4.25 Desain nota ... 66

Gambar 4.26 Desain stiker packaging ... 67

Gambar 4.27 Desain menu ... 67

(17)
(18)

xviii

Tabel 3.1 Program Media Jangka Panjang ... 45 Tabel 3.2 Perancangan Biaya ... 46

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makanan tradisional merupakan makanan khas yang sudah dikenalkan oleh nenek moyang secara turun temurun dan dikonsumsi oleh masyarakat dalam wilayah tertentu. Makanan yang khas merupakan bagian dari suatu budaya yang sangat penting. Maka terciptalah makanan di Indonesia yang beragam jenis, rasa, dan bahan dasarnya. Dengan resep tradisional yang diolah dan disajikan secara sempurna dapat menciptakan makanan yang nikmat bagi konsumen (Marwanti, 2000:111-113). Makanan sudah menjadi identitas suatu daerah sejak dulu, karena dapat mencerminkan budaya dari daerah tersebut. Ciri khas makanan disuatu daerah dapat diketahui mulai dari rasa dominan, cara penyajian, hingga bumbu yang terlibat di dalamnya yang disajikan dalam momentum manusia di daerah itu sendiri. (Aristia, 2010).

Di provinsi Sumatera Selatan tepatnya di kota Palembang terdapat salah satu makanan khas yaitu Pempek. Pempek merupakan makanan kuliner khas kota Palembang yang tidak hanya populer di kota asalnya, tetapi juga dikenal dan digemari hampir di seluruh Indonesia. Dengan cita rasa yang lezat dan gurih maka tak jarang banyak masyarakat yang menyukai Pempek Palembang.

Di Semarang sudah terdapat beberapa kedai pempek, mulai dari kedai kecil-kecilan hingga restoran. Kedai pempek yang menyediakan makanan kuliner khas Palembang selain sebagai jasa penyedia pelayanan makanan pempek, tentu juga sangat membutuhkan beberapa hal yang dapat menunjang perkembangannya seperti manajemen yang baik, sumber daya yang berkualitas, serta adanya strategi pemasaran yang tepat. Namun dengan ketatnya persaingan diperlukan ciri khas tersendiri yang dapat memperjelas ciri khas mereka, seperti dengan adanya suatu branding.

(20)

Brand atau merk adalah identitas pada suatu produk. Dengan adanya brand maka dapat meningkatkan daya saing dan sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk, karena brand juga dapat berperan dalam hal promosi. Hal utama dalam sebuah branding adalah membuat sebuah produk atau bisnis terlihat berbeda dengan kompetitor-kompetitornya (Haig, 2004:1).

Pentingnya suatu branding dalam sebuah marketing, maka dalam menciptakan suatu branding yang melekat dalam ingatan konsumen, seharusnya juga melakukan kegiatan marketing yang efektif dan efisien, agar produk bisa dikenal dan dibeli oleh konsumen. Untuk itu setiap kedai pempek juga harus mempunyai identitas yang kuat, agar bisa memperkuat identitas pada kedai pempek tersebut serta dapat dikenal oleh publik terutama bagi pelanggannya. Sebuah identitas visual mempunyai makna yang sangat penting bagi suatu perusahaan, tampilan visual yang berbeda yang berhubungan dengan perusahaan disebut sebagai aspek visual yang merupakan bagian dari keseluruhan merek.

Untuk memperkuat identitas merek suatu produk, visual branding merupakan unsur yang sangat penting dan diperlukan. Karena visual merupakan salah satu komponen penting dalam identity branding. Namun, untuk kepentingan branding penerapan visual harus memperhatikan media yang digunakan, tempat yang dituju untuk branding, audience yang ditarget, area untuk display, dan jenis kegiatan yang diselenggarakan.. Kegunaaan Visual Branding pada dasarnya adalah untuk mendiferensiasikan brand agar terlihat berbeda dari kompetitornya.

Sudah banyak kedai pempek yang ada di Kota Semarang, salah satunya adalah kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Perancangan visual branding ini dilakukan dengan latar belakang yang penting yaitu untuk meningkatkan citra serta daya tarik dari kedai pempek itu sendiri supaya lebih dikenal oleh masyarakat, karena kedai pempek ini masih kurang dikenal oleh masyarakat di Semarang sedangkan kedai ini sudah berdiri sejak tahun 1982, yang artinya sudah berdiri sejak lama di Kota Semarang. Selain itu menurunnya omset dari tahun ke tahun yang menjadi salah satu permasalahan dalam pembuatan perancangan ini.

(21)

Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun omset dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini mengalami peningkatan 100% di tahun 2013 sebesar Rp 180.000.000 yang kemudian pada tahun 2014 turun menjadi 80% sebesar Rp 144.000.000,- dan berikutnya di tahun 2015 hingga sekarang semakin menurun menjadi 67% yaitu sebesar Rp 120.600.000,-. Hal ini dikarenakan adanya pesaing yang banyak bermunculan dan kurang dikenalnya Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

Gambar 1.1 Grafik Omset Tahunan

(22)

Setiap kedai pempek memiliki keunggulan yang berbeda-beda dan memiliki cita rasa tersendiri. Dalam perancangan visual branding ini, dipilih Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming sebagai target perancangan visual branding guna mengangkat citra dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming menjadi lebih baik, serta sebagai pendukung promosi kedai pempek tersebut yang mempunyai identitas visual yang berbeda dari kedai pempek lainnya supaya lebih dikenal oleh masyarakat di Semarang dan kota-kota sekitarnya serta menjadi daya tarik masyarakat Semarang untuk mencoba berwisata kuliner di kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang visual branding yang sesuai dengan karakter Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ?

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan penulisan ini untuk merancang visual branding yang sesuai dengan citra yang ingin dibentuk oleh kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

1.4 Manfaat Perancangan 1. Penulis

Manfaat perancangan visual branding bagi penulis adalah untuk melihat sejauh mana penulis dapat menerapkan teori-teori Desain Komunikasi Visual yang telah didapat dibangku perkuliahan. Selain itu juga bisa menjadi bahan referensi dalam berkarya serta pertimbangan dalam merancang konsep karya yang sejenis.

2. Klien

Manfaat perancangan visual branding bagi klien adalah sebagai alat jual dan promosi. Dari perancangan visual branding ini dapat dijadikan sebagai alat jual bagi sebuah kedai pempek untuk produknya yang akan

(23)

dikembangkan sebagai kekuatan yang mencerminkan sebuah produk itu sendiri. Melalui visual branding yang baik, pelanggan akan mengidentifikasi dan menjaga loyalitasnya terhadap produk yang dihasilkan dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming yang merupakan produk dengan berkualitas baik.

3. Masyarakat

Manfaat perancancangan visual branding ini bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Semarang adalah memberikan informasi mengenai wisata kuliner di Kota Semarang

1.5 Batasan Masalah

Agar masalah yang diangkat tidak melebar pada yang lain dan lebih fokus, maka penulis membatasi masalah dalam membuat perancangan visual branding.

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada perancangan visual branding ini dengan menggunakan metode kualitatif. (Sugiyono, 2012:226) Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh penulis, maka perlu dilakukan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Data juga didapat melalui teori-teori yang sudah ada tentang visual branding dan pentingnya sebuah branding untuk suatu usaha, melakukan wawancara kepada narasumber yang terkait untuk mencapai hasil yang diinginkan dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan owner kepada konsumen. Setelah itu dilakukan analisis dengan menggunakan analisis SWOT sehingga menghasilkan konsep perancangan.

(24)

1.6.2.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi (Sugiyono, 2012:226) ditambah dengan metode brainstorming (Roestiyah 2012:75) supaya informasi yang didapat dihasilkan dari ide-ide yang terkumpul, dievaluasi dan menghasilkan kata kunci yang dapat memecahkan suatu permasalahan. a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan langsung kepada pemilik kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming untuk memperoleh data serta informasi lengkap mengenai kedai pempek tersebut. Selain wawancara dengan pemilik, penulis akan wawancara dengan konsumen agar mengetahui tanggapan para konsumen terhadap kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

b. Observasi

Pengamatan yang akan dilakukan oleh penulis adalah melihat secara langsung ke tempat, untuk mengetahui dan mengamati minat target audience terhadap Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Selain itu, metode observasi ini digunakan untuk mengetahui tanggapan oleh responden tentang perlu atau tidaknya rencana perancangan visual branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang dihasilkan dari foto suasana dan kegiatan yang dilakukan pada warung Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

d. Brainstorming

Pengumpulan data mengenai perancangan ini diperoleh dari brainstorming antara penulis dengan pemilik kedai Pempek.

(25)

1.6.3 Metode Analisis Data

Metode analisa data yang dibuat penulis menggunakan analisa S.W.O.T, menurut Start dan Hovland (2004:30) adalah metode perancangan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi, kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman dalam suatu proyek bisnis.

A. Strenght: Mengkaji kekuatan atau kelebihan dari warung Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

B. Weakness: Mengkaji kelemahan dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

C. Opportunities: Meneliti potensi yang bisa dikembangkan dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming agar dapat menarik lebih banyak konsumen.

D. Threat: Meneliti ancaman-ancaman yang dapat menjadi hambatan warung Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

(26)

1.6.4 Bagan Penelitian

Gambar 1.2 Bagan Penelitian Sumber: Lina Eka Fajrin

Latar Belakang

Pentingnya visual branding pada identitas suatu brand

Rumusan Masalah dan Tujuan Masalah Penelitian

Metodologi Penelitian

Kualitatif

Metode Pengumpulan Data

Wawancara - observasi- dokumentasi

Metode Analisis Data

Analisa SWOT

Bagaimana melakukan perancangan visual branding

Pempek Palembang Cek Ming melalui Desain Komunikasi Visual yang

baik bagi konsumen?

Merancang visual branding yang sesuai dengan karakter warung Pempek Palembang Cek Ming sehingga dapat

mudah dikenali oleh masyarakat

Data Permasalahan

Analisa SWOT

Data Klien Data Audience

Segmentasi Audience

Konsep Perancangan

Proses Kreatif

(27)

1.7 Tinjauan Pustaka

1.7.1 Tinjauan Pustaka dengan Teori Seputar Permasalahan 1.7.1.1 Visual Branding

Definisi dari Branding merupakan usaha untuk memperkuat suatu brand. Definisi branding menurut Duncan yakni, “process of creating brand image that engages the hearts and minds of customers” (2005:71). Branding merupakan aspek yang terpenting dalam sebuah bisnis karena kekuatan brand yang akan menentukan sebuah usaha akan sukses atau tidak. Kesuksesan brand juga berarti kesuksesan usaha. Hal paling utama dalam sebuah branding adalah membuat sebuah produk atau bisnis terlihat berbeda dengan kompetitor-kompetitornya. Akan tetapi, visual branding bukan hanya persoalan logo atau iklan, melainkan juga termasuk service dan process, yaitu kemampuan sebuah brand untuk memberikan standar pelayanan tinggi dan konsisten (Kartajaya, 2002:14).

Menurut Amalia E. Maulana (Brand Consultant & Ethnographer), Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Branding tidak hanya tentang memenangkan hati target pasar anda supaya memilih brand anda,melainkan lebih penting lagi agar pelanggan bisa melihat anda sebagai satu-satunya yang terbaik yang mampu memberikan solusi untuk mereka.

(28)

Adapun tujuan Branding menurut Amalia E. Maulana adalah : 1. Dapat menyampaikan pesan dengan jelas

2. Dapat memastikan kredibilitas anda

3. Dapat menguhubungkan target pasar atau konsumen secara emosional

4. Dapat menggerakkan atau memotivasi konsumen 5. Dapat memastikan terciptanya kesetiaan pelanggan

Visual branding yang sukses akan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen, mendorong pertumbuhan bisnis yang berulang dan meningkatkan kesehatan ekonomi perusahaan. Solusi jangka panjang yang berpengaruh pada tim khusus suatu perusahaan untuk memamerkan keunikan dari brand mereka. (David, 1996:315). Suatu brand yang baik meliputi:

1. Dapat menyampaikan pesan dengan jelas 2. Menciptakan kesetiaan pembeli

3. Dapat menghubungkan dengan target pasar yang lebih personal 4. Memotivasi pembeli

5. Dapat menjamin kredibilitas pemilik brand tersebut

Oleh karena itu kita harus memahami dengan baik apa yang diinginkan calon konsumen kita supaya strategi branding yang telah dirancang sebelumnya dapat berjalan dengan sukses.

Visual Branding menurut InfoVis.net adalah pengaruh yang diakibatkan oleh suatu bentuk visual untuk mendifferensiasikan brand. Differensiasi artinya membedakan brand tersebut dari brand kompetitor,

(29)

sehingga dapat terlihat menonjol dibanding yang lain dan paling mudah diingat audiensnya.

Jadi, yang dimaksud visual branding disini dimaksudkan adalah pembentukan merek suatu produk dengan tujuan untuk meningkatkan citra dari produk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming di mata khalayak. Produk yang sedang dibentuk mereknya untuk menuju proses pemasaran, dibuat suatu identitas visual yang berfungsi selain sebagai identitas khusus juga untuk lebih memperkenalkan produk tersebut kepada para target audiens. Oleh karena itu branding tidak hanya membuat konsumen memilih kita dibanding brand kompetitior lainya tapi juga memberikan pemikiran bahwa kita adalah satu satunya jalan keluar dari permasalahan mereka.

1.7.2 Tinjauan Pustaka dengan Teori Teori seputar Perancangan 1.7.2.1 Mengolah Analisis SWOT

Pengertian analisis SWOT menurut Daniel Start dan Ingie Hovland (2004:30) adalah, analisis SWOT merupakan instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

Menurut pengertianku.net, analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.

(30)

1.7.2.2 Langkah-langkah dalam penyusunan dengan metode SWOT : a. Mengidentifikasi strategi yang telah ada sebelumnya. Strategi ini mungkin tidak disusun berdasarkan usaha menghadapi gejala perubahan lingkungan eksternal yang ada, melainkan berupa strategi warisan yang ada sejak lama

b. Menentukan kategorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakah strategi saat ini masih sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis di masa mendatang

c. Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi oleh usaha dan masih mungkin terjadi di masa mendatang

d. Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan lingkungan-usaha yang ada.

1.7.2.3 Teori Warna

Dalam perencanaan visual branding menurut Henry Dreyfuss warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Secara objektif atau fisik, warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sementara secara subjektif atau psikologis, warna adalah sebagian dari pengalaman indra penglihatan. (Swasty, Wirania. 2010:6) Dari pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa warna selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

(31)

Menurut Sanyoto (2005) warna adalah spektrum tertentu yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna (warna putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat dipermukaan benda.

Ilmu tentang warna disebut chromatics. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo Da Vinci (1490). Teori warna mulai mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Issac Newton (1704). Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning, biru (Red, Yellow, Blue, atau RYB).Pencampuran warna dari warna dasar tersebuut banyak dipakai oleh para pelukis,percetakan,dan lain-lain.

Sedangkan, menurut Prang (1876) warna dapat dibagi dalam beberapa bagian. Sistem warna tersebut dinamakan Prang System, meliputi:

a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau.

b) Value, adalah terang gelapnya warna.

Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, serta Additive Color/RGB Color System.

1.7.2.4 Teori Logo

Menurut logoresources.com, dalam menciptakan suatu logo suatu perusahaan ataupun lembaga bukanlah proses yang sederhana dan mudah dilakukan. Karena terkait dengan tujuan di masa depan, maka prosesnya harus terencana melalui berbagai pertimbangan yang cermat dan matang. Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidak serumit sekarang. Awalnya logo hanya berupa bentuk yang tak

(32)

terucapkan seperti gambar, yang dibuat oleh pengrajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar.

Jadi pada perancangan visual branding ini, sebuah logo merupakan bagian penting dari pondasi visual branding suatu perusahaan. Karena dengan adanya logo dari suatu perusahaan, suatu identitas dari perusahaan tersebut dapat mudah dipahami dan diingat oleh konsumen dan dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada konsumen, logo juga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai aplikasi media. Selain itu pula, fungsi logo dalam perancangan visual branding ini sebagai suatu pembeda yang unik dari kompetitornya.

A. Jenis Logo

Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian yaitu: 1). Logotype, yaitu logo yang tersusun dari bentuk rangkaian huruf yang dapat dibaca.

2). Logogram, yang tersusun dari bentuk gambar

Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari logotype dan logogram.

B. Elemen Estetis Pembentuk logo

Sebagai bagian dari perencanaan identitas visual suatu brand, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati suatu produk atau perusahaan. Logo tak bisa lepas dari elemen-elemen seni rupa dasar yang membentuknya seperti garis, bentuk, warna, ruang, tipografi, dan lain- lainnya. Diperlukan kepekaan terhadap elemen estetika desain, antara lain adalah sebagai berikut:

(33)

1). Garis

Pengertian garis menurut leksikon grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga membentuk suatu goresan. Penggunaan garis sebagai elemen simbol pertama kali diperkenalkan oleh Neurath (1882-1945) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan simbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa Isotype berkembang menjadi bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.

2). Bentuk

Pengertian bentuk menurut leksikon grafika adalah sebuah wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat, segi tiga, dan sebagainya. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa emosional tertentu. Hal tersebut bisa dipahami, karena pada bentuk mempunyai muatan kesan secara kasat mata.

Ada yang berpendapat bahwa bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dihalangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun pendapat itu dapat dibantah, karena ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

(34)

1.7.2.5 Teori Tipografi

Menurut Danton Sihombing, tipografi adalah suatu ilmu yang mempelajari seluk-beluk mengenai huruf. Seni menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus sehingga membantu pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca secara maksimal.

Huruf-huruf dekoratif dan script memiliki limitasi dalam penggunaannya, tak seperti halnya jenis huruf-huruf mainstream yang memiliki kompatibilitas untukdigunakan dalam berbagai tujuan. Biasanya penggunaan huruf-huruf dekoratif dan script diterapkan untuk keperluan dan tujuan tertentu seperti dalam desain logo, label, judul buku, ataupun menu hidangan. (Sihombing, 2010)

Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan atau manual hingga digital. Berikut disajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut:

a). Roman, ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

b). Egyptian, adalah jenis huruf yang memiliki kaki atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, dan stabil.

c). Sans Serif, Pengertian Sans Serif adalah huruf tanpa kaki. Jadi huruf jenis ini tidak memiliki kaki pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

(35)

d). Script, Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat keakraban.

e). Miscellaneous, merupakan jenis huruf pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah dengan hiasan maupun ornamen. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf yang digunakan pada suatu perancangan visual branding, harus memperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Maka dari itu, pemilihan tipografi yang benar membantu menyampaikan informasi yang ingin disampaikan secara tepat serta unsur yang ada di dalamnya juga harus memancarkan suatu informasi yang ingin disampaikan.

1.7.2.6 Teori Layout

a. Pengertian Layout/Tata Letak

Menurut Surianto Rustan seorang ahli desain, layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa membuat layout itu sama dengan membuat desain (Rustan 2008:2)

Menurut Tom Lincy, prinsip-prinsip layout terdiri dari beberapa hal berikut (Kusrianto, 2007:277) :

1. Kesederhanaan

Prinsip kesederhanaan berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata manusia didalam menerima informasi. Manusia secara insting ingin kesederhanaan dalam menerima informasi. Namun dalam

(36)

penyerdehanan harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi disampaikan.

2. Kontras

Kontras sangan diperlukan guna menarik perhatian,memberi penekanan terhadap elemen atau pesan yang ingin disampaikan. Berikut tips yang dapat menarik perhatian terhadap pesan yang akan disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilih huruf display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna dan terdapat tekstur dalam latar belakang memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan

3. Keseimbangan

Keseimbangan adalah suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu informasi. Keseimbangan dapat berupa keseimbangan formal dengan susunan yang simetris. Susunan simetris memberikan kesan formal, seimbang, dapat dipercaya. Sebaliknya, susunan yang asimetris sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu dinamika, energi dan pesan yang tidak formal.

4. Keharmonisan

Keharmonisan adalah sesuatu yang memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen grafis yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu:

a. Harmoni dalam segi bentuk

Merupakan adanya keserasian dalam penempatan elemen grafis, dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana bentuk untuk tujuan apa desain dibuat.

(37)

b. Harmoni dari segi warna

Warna mempunyai pengaruh yang sangat besar karena tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah memiliki arti berani dan lain sebagainya. Ketepatan dalam memilih warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif.

1.7.2.7 Teori Fotografi

Menurut Amir Hamzah Sulaiman seorang ahli fotografi dalam bukunya yang berjudul “Petunjuk Untuk Memotret” fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang memiliki arti: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulisa, jadi fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya atau melukis dengan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya. Alat paling popular yang digunakan untuk menangkap cahaya adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,digunakan bantuan alat ukur yang disebut lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer dapat mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital, film sudah tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

Dari seluruh penjelasan teori diatas, penulis menjadi lebih mudah dalam pembuatan konsep perancangan berdasarkan teori dari visual branding, branding, SWOT, warna, logo, tipografi, layout dan fotografi yang akan disesuaikan dengan citra kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

(38)

20 BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH 2.1 Identifikasi Masalah

2.1.1 Data Primer

Berikut merupakan hasil wawancara dengan narasumber yang bernama Bapak Rano Dipuro selaku pengelola dari kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming :

1. Sejarah

Pada awalnya pemilik kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming yang bernama Bapak H. Minggus Saleh ini mendirikan usahanya di tahun 1982, di kota Bandung. Dengan modal secukupnya lalu mendirikan warung pempek di pinggir jalan. Setelah beberapa tahun kemudian, di tahun 1996, Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming pindah ke kota Semarang, di jalan Gajahmada. Saat itu juga mulai meningkatkan cita rasa pada menu pempek yang dijual. Lalu kedai pempek tersebut mulai berkembang dan mulai mempunyai karyawan yang berjumlah 3 orang, dan mempunyai beberapa cabang di kota Semarang yaitu di jalan Siliwangi, jalan Melati Selatan dan di jalan Majapahit Semarang. Di tahun 2015, warung pempek yang berada di jalan Gajahmada pindah di jalan Seteran. Dan cabang-cabangnya masih berada di lokasi yang tetap hingga sekarang. Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini buka dari pagi pukul 11.00 hingga pukul 22.00 WIB

2. Lokasi

Lokasi kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini sebelumnya berada di Jalan Gajahmada, tepatnya di samping Istana Buah Gajahmada, lalu pindah di Jalan Seteran Semarang.

(39)

3. Omset

Omset yang diperoleh dari kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming berkisar Rp 500.000,-/ hari, atau Rp 15.000.000/bulan.

4. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sumber: Lina Eka Fajrin

Keterangan :

a. Pimpinan

Pimpinan bertugas untuk memimpin kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming dan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan operasional menejemen kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

b. Manajer

Manajer bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap keadaan kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

Pimpinan Perusahaan H. Minggus Saleh Manajer Rano Dipuro Pengelola Finansial Reni Karyawan Ahmad Karyawan Agung

(40)

c. Pengelola Finansial

Pengelola finansial bertugas untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming d. Karyawan

Karyawan bertugas untuk melayani konsumen yang datang ke kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

5. Promosi yang Pernah Dilakukan

Promosi yang pernah dilakukan oleh kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming adalah dari mulut ke mulut. Serta dengan mengikuti event-event besar di Semarang dengan menyewa stand yang disediakan. Dengan berjualan di stand suatu event, maka juga dilakukannya promosi untuk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Selain itu belum pernah melakukan promosi. Untuk itu, penulis ingin merancang sebuah Visual Branding guna meningkatkan brand dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming serta memberikan identitas yang baik dan kuat bagi kedai pempek tersebut.

6. Menu Yang Disajikan

Menu yang disajikan di kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ada bermacam-macam, diantaranya yaitu :

1. Pempek Lenjer Rp. 9.000,-

2. Pempek Kapal Selam Rp. 10.000,- 3. Pempek Peluru Meriam Rp. 11.000,- 4. Pempek Lenggang Biasa Rp. 11.000,- 5. Pempek Lenggang Spesial Rp. 12.000,- 6. Pempek Lenggang Peluru Rp. 13.000,-

7. Pempek Komplit Rp. 22.000,-

8. Es Teh/hangat Rp. 3.000,-

(41)

7. Visi Misi a. Visi :

Menjadikan kedai pempek pilihan masyarakat Semarang yang mudah diingat dengan cita rasanya yang khas.

b. Misi:

1. Memaksimalkan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen 2. Mengembangkan inovasi pada produk ataupun promosi 3. Menjadi yang terbaik dari kompetitor lainnya

4. Menyediakan tempat yang lebih nyaman untuk konsumen

a. Product

Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming merupakan kedai pempek yang berjalan di bidang kuliner yang berasal dari kota Palembang sehingga produk yang dihasilkan yaitu beberapa menu pempek yang sudah disajikan dengan beberapa menu varian.

b. Price

Harga ditentukan dari menu makanan yang sesuai dengan menu yang telah disajikan dengan beraneka ragam. Yakni sebagai berikut :

1. Pempek Lenjer Rp. 9.000,-

2. Pempek Kapal Selam Rp. 10.000,- 3. Pempek Peluru Meriam Rp. 11.000,- 4. Pempek Lenggang Biasa Rp. 11.000,- 5. Pempek Lenggang Spesial Rp. 12.000,- 6. Pempek Lenggang Peluru Rp. 13.000,-

7. Pempek Komplit Rp. 22.000,-

8. Es Teh/hangat Rp. 3.000,-

(42)

c. Place

Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming awal berdiri tahun 1982 di kota Bandung, dan sekarang berada di Kota Semarang tepatnya di Jalan Seteran Tengah Semarang.

d. Promotion

Promosi yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu dari mulut ke mulut dan mengikuti event besar seperti event jalan sehat, event lari bersama, dan event pentas seni yang diselenggarakan di Kota Semarang. Melalui event tersebut, Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming menyediakan stand untuk berjualan sekaligus melakukan promosi secara langsung.

e. People

Orang yang berperan dalam berdirinya kedai Pempek Palembang Cek-Ming yaitu juga sebagai pimpinan di usaha yang bergerak di bidang kuliner ini yaitu H. Minggus Saleh. Dan juga beberapa karyawan yang dibagi menjadi bagian masing – masing seperti manajer, pengelola finansial serta karyawan yang bekerja di kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

f. Physical Evidance

Kedai pempek ini berada di Jalan Seteran Semarang, kedai pempek ini berupa bangunan yang berukuran sekitar 4 x 5 meter dengan fasilitas gerobak kedai pempek, spanduk, meja, kursi, daftar menu, dll.

(43)

e. Data Visual

Gambar 2.2 Tampak depan kedai pempek Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin

Gambar 2.3 Tampak dalam kedai pempek Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin

(44)

Gambar 2.4 Menu Hidangan Pempek Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin

Gambar 2.5 Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin

(45)

e. Process

Kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming mendapatkan konsumen dengan cara melalui promosi yang sudah dilakukan dari mulut ke mulut, kemudian konsumen datang untuk membeli atau memesan produk pempek yang telah disediakan.

2.1.2 Target Audience A. Demografis

Segmentasi pasar di bidang ini adalah pria dan wanita untuk kalangan menengah

B. Geografis

Target audience berdasarkan geografis dikhususkan untuk masyarakat di Kota Semarang.

C. Psikografi

Dalam psikografis, ditujukan untuk yang suka berwisata kuliner, tepatnya yang menyukai makanan pempek dan tidak perlu jauh-jauh datang ke kota Palembang.

D. Behavior

Masyarakat kota Semarang yang suka berwisata kuliner yang berkualitas namun tetap dengan harga yang terjangkau.

(46)

2.1.3 Data Klien

Nama Owner : Rano Dipuro

Nama Tempat : Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming Alamat : Jalan Seteran Tengah Semarang

No. Telp : 083838355444

Jam operasional : 11.00 - 22.00 WIB 2.1.4 Data Kompetitor

a. Kedai Pempek Musi

Gambar 2.6 Kedai Pempek Musi Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin

Pempek Palembang Musi adalah pempek racikan Bu Nurbaiti asli Palembang, memiliki tekstur yang lembut dan rasa gurih ikan tengiri khas Palembang asli. Variasi pempek di Kedai Pempek Palembang Musi

(47)

cukup banyak. Ada pempek lenjer, pempek lenggang bakar, pempek kapal selam, pempek lenggang goreng, pempek adaan, pempek kulit, pempek telur kecil, pempek pistel, pempek belah isi, pempek keriting, tekwan, dan model. Kedai Pempek Palembang Musi ini juga menyediakan otak-otak dan laksan setiap hari Sabtu dan Minggu. Penyajian pempek Musi pun bermacam-macam. Semua pempek disajikan kering, ada yang digoreng dan ada yang dibakar. Ada pula menu yang disajikan dengan kaldu udang seperti tekwan dan model sirip dengan jajanan bakso. Harganya pun bervariasi dari mulai Rp 1.500 sampai Rp 8.000 per macamnya.

b. Pempek Zakwan

Gambar 2.7 Pempek Zakwan Sumber: www.pempekzakwan.com

Pempek Zakwan Semarang merupakan salah satu produksi dan toko pempek baru di Semarang sejak tahun 2015 tepatnya di Jl. Soekarno Hatta No. 3 Semarang dan mempunyai rumah produksi di jalan Griya Arteri Baru No. 19 Semarang, menyediakan berbagai macam varian menu pempek dan terdapat pilihan menu paket. Bisa juga dilakukan pemesanan secara online melalui www.pempekzakwan.com

(48)

c. Pempek Cindo

Gambar 2.8 Pempek Cindo

Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin

Pempek Cindo merupakan kedai pempek terbaru di Semarang, berdiri sejak awal tahun 2016 dan berada di Jalan MH. Thamrin no.88 Semarang, kedai pempek ini berdekatan dengan lokasi Pempek Gajahmada Cek Ming, menyediakan berbagai macam menu varian pempek, tidak hanya pempek, namun juga menjual berbagai menu makanan khas Palembang.

(49)

2.1.5 Brainstorming

Perancangan visual branding ini didapatkan melalui data wawancara, observasi, dan studi literatur dilengkapi dengan matrik SWOT, dan salah satu pengumpulan data untuk perancangan ini menggunakan media brainstorming, berikut adalah paparan hasil brainstorming yang dilakukan penulis dengan owner kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming:

Gambar 2.9 Brainstorming Sumber: Penulis

Didapatkan pula beberapa kata kunci diatas, antara lain: ikan tenggiri, hijau, oranye, fresh, kuliner, pempek palembang, perancangan, semarang. Setelah mendapatkan beberapa kata kunci yang akan digunakan pada perancangan ini, diharapkan logo dan media pendukung yang akan dibuat dapet menarik perhatian pengunjung dan dapat menampilkan kesan fresh dan modern, serta memiliki ciri khas dari kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

(50)

2.2 Analisa Awal 2.2.1 Asumsi

A. Strenght : 1. Sudah berdiri sejak lama

2. Sudah mempunyai pelanggan tetap 3. Cita rasa khas asli kota Palembang

4. Harga menu terjangkau untuk semua kalangan 5. Melayani pesan antar

B. Weakness : 1. Identitas belum menonjol 2. Lokasi jauh dari keramaian 3. Kemasan yang tidak menarik

C. Opportunies : 1. Menu yang menyajikan makanan khas

Palembang khususnya pempek kini banyak diminati oleh masyarakat

2. Gaya hidup modern yang menjadikan kuliner sebagai hobi.

D. Threat : Munculnya beberapa pesaing yang berjualan pempek di Semarang.

(51)

2.2.2. Matrik SWOT

Tabel 1.1 Matrik Swot Sumber: Lina Eka Fajrin

(52)

2.2.3 Penentuan Strategi SWOT

Dari hasil matrik SWOT diatas, strategi SWOT yang akan digunakan adalah:

1. Memperkenalkan Pempek Gajahmada Cek Ming yang mempunyai menu berkualitas dengan memberikan informasi lokasi secara jelas kepada masyarakat

2. Merancang identitas beserta media utama dan media pendukung agar memenangkan persaingan karena persaingan di bidang kuliner di Semarang semakin ketat. 2.2.4 Kesimpulan

Dari hasil data wawancara, observasi, studi literatur, lalu mengolah hasil data dengan analisis SWOT, maka perlu dilakukan perancangan visual branding yang dapat mewakili kedai pempek, dengan menonjolkan kekuatan dari kedai pempek Palembang Gajahmada Cek Ming dengan kesan yang fresh dan modern sehingga mempunyai ciri khusus dan sebagai pembeda dengan kompetitor lainnya dan diikuti beserta perancangan media pendukung yang dapat mencerminkan image perusahaan agar dapat memenangkan persaingan, serta dengan membuat logo beserta GSM nya sebagai panduan dalam penggunaan logo, fotografi makanan dan daftar menu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk memenuhi minat masyarakat.

(53)

35 BAB III

KONSEP PERANCANGAN 3.1 Konsep Perancangan Visual Branding

3.1.1 Tujuan Visual Branding

Perancangan ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu belum adanya identitas pada kedai pempek ini dengan menciptakan suatu identitas atau image baru pada kedai pempek Palembang Gajahmada Cek Ming yang bergerak di bidang kuliner dan dengan meningkatkan kualitas baik dari segi produk maupun pelayanan terhadap konsumen agar dapat meningkatkan minat konsumen sehingga dapat meningkatkan omzet perusahaan, selain itu tujuan dari perancangan ini adalah membuat publikasi yang menarik sehingga dapat menarik pelanggan

Melakukan proses perancangan visual branding, didalamnya juga termasuk membuat desain logo, GSM, beserta aplikasinya di beberapa media yang sesuai dengan analisa dan kesimpulan yang didapatkan. Logo ini nantinya dapat diterapkan secara konsisten pada media dalam berbagai aplikasi. Perancangan ini dilakukan dengan tujuan membangun citra yang kuat di mata masyarakat dan sebagai keperluan perusahaan agar semakin dikenal masyarakat dan upaya peningkatkan kepercayaan konsumen kepada Pempek Gajahmada Cek Ming ini. Dengan adanya suatu brand yang kemudian menjadi sebuah citra perusahaan yang semakin baik sehingga menjadi peranan yang penting dalam sebuah pemasaran produk. Selain itu, visual branding ini juga bertujuan untuk menonjolkan dan membedakan kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini dibandingkan dengan kompetitor yang sejenis.

(54)

3.1.2 Strategi Visual Branding

Target audiens dari Pempek Gajahmada Cek Ming adalah untuk kalangan menengah yang ditinjau dari segi behavior bahwa kelompok ini juga menyukai wisata kuliner makanan khas Palembang dengan harga yang tetap terjangkau dan mendapatkan kepuasan dalam bentuk yang lengkap termasuk didalamnya adalah logo dan kemasan perusahaan, serta kedai pempek ini juga menyediakan layanan pesan antar yang bisa diakses melalui aplikasi Go Food ataupun langsung menghubungi lewat telepon atau sms, karena semakin berkembangnya zaman dan semakin canggihnya teknologi di zaman sekarang yang dapat mempermudah suatu layanan komunikasi.

Untuk mengkomunikasikan citra yang diinginkan Pempek Palembang Cek Ming, strategi kreatif visual yang digunakan dalam perancangan logo beserta aplikasi stationery sebagai upaya memperkenalkan Pempek Palembang Cek Ming kepada masyarakat luas sehingga dapat pula meningkatkan omzet perusahaan. Tema Pokok Perancangan adalah sesuai dengan keyword yang dihasilkan dari produk pempek yakni “Fresh dan Modern”. Fresh didapatkan dari hasil brainstorming yaitu produk pempek ini benar-benar diolah dari ikan tenggiri yang segar dengan kualitas yang bagus serta lokasinya yang nyaman dan sejuk, sedangkan untuk modern, karena ingin menampilkan citra yang bisa menyesuaikan dengan kemajuan jaman dan memberi ciri khusus pada kedai pempek ini.

3.2 Konsep Kreatif 3.2.1 Konsep Desain a. Tema Visual Branding

Kedai Pempek Gajahmada Cek Ming merupakan kedai pempek yang berdiri sejak tahun 1982, hingga sampai saat ini masih mempertahankan cita rasa yang dibuat. Untuk itu pada tema perancangan visual branding ini, akan dirancang sebuah warung pempek yang memiliki konsep yang modrn, fresh

(55)

dan cerah, yang didapat dari kata kunci melalui hasil brainstorming, sehingga menarik penglihatan dan memberikan kesan yang menyegarkan, unik, beda dari yang lain, serta mudah dikenal oleh masyarakat, dan dengan terciptanya situasi kedai pempek yang nyaman. Mempunyai tujuan konsep kedai pempek yang menciptakan visual branding dengan merepresentasikan produk Pempek Palembang Cek Ming dan memiliki cita rasa yang enak dan khas.

b. Bentuk Visual Branding

Bentuk visual pada perancangan ini akan menonjolkan ikan tenggiri sebagai identitas dari kedai pempek ini, bentuk ikan tenggiri diambil sebagai bentuk dari logo untuk kedai pempek ini yang merupakan suatu unsur makanan yang diolah dari ikan tenggiri asli yang dapat dijadikan sebagai identitas dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming, dibentuk sebagai representasi untuk menunjukkan konsistensinya dalam usaha yang bergerak di bidang kuliner khas Palembang.

c. Tema Visual

Tema dari kedai pempek ini adalah modern dan fresh dan mengandung unsur berupa ikan tenggiri, menggunakan interior dengan warna cerah. Penggunaan warna dari perancangan ini menggunakan warna-warna cerah yang akan dibuat sesuai tema.

d. Teknik Visualisasi 1.) Logo

Logo yang digunakan berupa logogram dan logotype. Logogram dari kedai pempek ini merupakan visualisasi dari ikan tenggiri dalam bentuk vector, sedangkan logotype logo ini bertuliskan “Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming” menggunakan typeface yang simple supaya mudah diingat oleh audiens dan sesuai dengan tema utama dari kedai pempek ini.

(56)

2.) Warna

Warna yang digunakan di logo ini menggunakan 3 warna utama yaitu hijau yang melambangkan tema dari kedai pempek ini sendiri yaitu “fresh” dalam arti kesegaran, asli dari ikan tenggiri yang segar. Oranye yang melambangkan ketertarikan, kebahagiaan, dan memberi kesan warna yang kuat. Warna ini digunakan untuk memotivasi pelanggan agar lebih tertarik untuk datang dan menikmati makanan pempek di kedai pempek ini serta agar pelanggan yang datang ke kedai pempek ini merasa senang dan selalu ingat dengan citra yang disampaikan oleh kedai pempek ini. Lalu menggunakan kombinasi warna merah yang dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan dan cocok digunakan untuk kedai pempek ini yang bergerak dalam bidang kuliner.

3.) Tipografi

Jenis typeface yang digunakan dalam logo ini adalah sans serif yang memiliki kesan simple, modern, dan terkesan bersih. Jenis font ini akan digunakan di semua media yang digunakan, media utama maupun media pendukung.

4.) Visualisasi

Visualisasi dalam pembuatan identitas visual ini akan menggunakan logogram dan logotype dengan menggunakan sketsa ilustrasi terlebih dahulu lalu disempurnakan dengan pembuatan vector agar lebih rapi dan lebih mudah digunakan.

(57)

3.2.2 Logika dan Strategi Kreatif a. Logika Kreatif

Logika kreatif yang akan dirancang pada perancangan ini adalah konsep yang dibuat secara keseluruhan dapat merepresentasikan dan menggambarkan ciri khas kedai Pempek Palembang Cek Ming yang dapat menarik minat konsumen. Serta dengan adanya visual branding maka terciptanya suatu identitas dari produk Pempek Palembang Cek Ming yang nantinya mudah dikenal masyarakat, meningkatkan citra dan image, mempunyai nilai tersendiri, dan tetap mempertahankan cita rasa yang enak dan khas sehingga timbul rasa ketertarikan untuk mengunjungi kedai Pempek Palembang Cek Ming dan konsumen tetap terjaga loyalitasnya

b. Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang dilakukan untuk mencapai tujuan kreatif adalah dengan memanfaatkan desain secara kreatif melalui perancangan visual branding kedai Pempek Palembang Cek Ming dalam menggunakan desain yang unik, komunikatif, dan menarik perhatian audiens. Unik dalam arti beda dari yang lain, sesuai dengan ciri khas dari kedai pempek, sedangkan komunikatif adalah dapat mengkomunikasikan dengan baik, mudah dipahami, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik pula. Menarik perhatian audiens yang dimaksud ialah dari logika dan strategi kreatif yang telah dirancang secara terkonsep maka diharapkan menghasilkan kedai Pempek Palembang Cek Ming yang dapat mudah menarik minat konsumen.

(58)

3.3 Konsep Media

3.3.1 Strategi Aplikasi Media 3.3.1.1 Brand Indentity

Identitas brand yang dirancang dalam perancangan visual branding ini adalah logo beserta Graphic Standard Manual yang terdiri dari:

a. Warna yang digunakan dalam logo Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

b. Elemen penyusun logo

1.Tulisan Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming 2. Ikon berupa ikan tenggiri, pempek, lingkaran dan pita b. Tipografi yang digunakan dalam pembuatan logo

Dalam pembuatan logo untuk Pempek Palembang Cek Ming, penulis menggunakan font custom, dengan harapan logo tersebut mudah dipahami oleh audience.

Untuk tulisan Cek Ming akan menggunakan font berjenis script karena kedai Pempek Palembang Cek Ming ingin menampilkan kesan yang santai dan ramah. Sedangkan untuk tulisan Pempek Palembang Gajahmada menggunakan font berjenis sans serif untuk memperjelas bahwa font ini merupakan produk Pempek Palembang Gajahmada. Dengan pemilihan font tersebut, sangat cocok untuk merepresentasikan logo Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

c. Konfigurasi grid system

Sistem grid ini dibuat untuk mengatur letak dari elemen-elemen grafis yang ada untuk menjaga kerapian dan konsistensi dari logo.

(59)

d. Konfigurasi clean area

Legibilitasi dari sebuah logo adalah salah satu hal yang harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya tumpang tindih antara logo dengan elemen visual lain. Maka area bersih logo dibuat dengan jarak 1 cm disekitar logo dari bagian terluar untuk ukuran standard. Apabila ukuran logo berubah, maka area bersih logo mengikuti skala perubahan yang ada.

e. Konfigurasi logo

Logo Pempek Palembang Cek Ming dapat diaplikasikan dalam ukuran kecil hingga ukuran besar. Ukuran standardnya adalah 19x15 cm dengan area bersih logo 1 cm. Logo Pempek Palembang Cek Ming dapat diperkecil menjadi ukuran minimum 7,5x7,5 cm untuk pengaplikasian di media berukuran kecil dengan area bersih logo mengikuti skala perubahannya. Sedangkan logo pada media berukuran besar tidak ditentukan ukuran maksimal. f. Konfigurasi warna

Kekonsistenan logo menjadi elemen yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah logo. Jika warna background gelap maka logo ditampilkan dengan warna putih atau terang, sedangkan jika warna background terang maka logo ditampilkan dengan warna hitam atau gelap. Hal tersebut terjadi apabila terdapat kondisi warna background yang tidak sesuai dengan warna logo Pempek Palembang Cek Ming

g. Proporsi

Logo dituntut selalu tampil konsisten untuk membentuk suatu identitas yang mudah dikenali dimata masyarakat. Ketidak konsistenan logo akan menjadi masalah yang akhirnya akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga.

(60)

h. Logo Reverse

Pemakaian warna logo dalam berbagai latar belakang harus diatur untuk menjaga tingkat keterbacaannya. Jika logo Pempek Palembang Cek Ming berada pada warna kebalikannya, tidak dibenarkan untuk menggunakan warna dari identitas sepenuhnya karena dapat merubah citra yang ingin ditampilkan dan menyebabkan logo tidak konsisten. Maka logo harus menggunakan satu warna saja, yakni warna yang telah ditentukan untuk logo Pempek Palembang Cek Ming.

i. Aplikasi media 1. Stationary 2. Packaging 3. Daftar Menu 4. Seragam

5. Sign Board / Papan Nama 6. Nomor Meja

7. Box Motor Delivery 3.3.1.2 Media Pendukung

Media pendukung adalah media yang digunakan sebagai pendukung dalam media utama yang telah digunakan dan didalamnya terdapat:

1. Kartu nama

Diberikan kepada konsumen secara cuma-cuma untuk mengenalkan produk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

(61)

2. Nota pemesanan

Nota merupakan suatu hal yang penting untuk menjual produk dan jasa, selain sebagai bukti pembayaran. Nota ditempatkan di kasir untuk mencatat pesanan dan bukti pembayaran setelah konsumen membayar.

3. Stiker packaging

Stiker ini berupa desain dan logo dari kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming yang merupakan identitas dari kedai tersebut dan terdapat informasi alamat dan nomer telepon kedai pempek yang ditempel pada bagian luar packaging makanan.

4. Seragam karyawan

Pakaian yang bersih dan rapi merupakan hal yang sangat penting untuk mempengaruhi dari suatu penampilan. Fungsi seragam dapat menunjukkan identitas serta kebanggaan pada para karyawan yang bekerja di suatu perusahaan.

5. Sign board / Papan nama

Sign board adalah papan nama yang dirancang untuk menyampaikan nama, telepon dan lokasi usaha.

6. Daftar menu

Daftar menu adalah daftar makanan dan minuman beserta rincian harga yang ditampilkan kepada pelanggan, dilengkapi dengan harga masing-masing sesuai dengan menu Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

7. Nomor meja

(62)

8. Box motor delivery

Box motor delivery yang sudah didesain sesuai konsep dipasang pada motor khusus layanan pesan antar kepada para konsumen.

3.3.2 Program Media a. Jangkauan Media

Media jangka panjang ini nantinya akan menjangkau pada kalangan masyarakat dan hanya meliputi wilayah kota Semarang. Media yang nantinya akan digunakan berupa stationary, packaging, seragam, sign board / papan nama, daftar menu, box motor delivery serta Graphic Standard Manual.

b. Frekuensi Media

Berupa media jangka panjang selama 1 tahun dimulai dari bulan Januari sampai Desember 2017.

(63)

Tabel 3.1 Program Media Jangka Panjang

No Media Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des 1 Stationary 2 Packaging 3 Seragam 4 Papan Nama 5 Daftar Menu 6 Nomor Meja 7 GSM 8 Box Motor Delivery

(64)

3.4 Budgeting a. Perancangan Biaya

Tabel 3.2 Perancangan Biaya

NO JENIS UKURAN JUMLAH HARGA/pcs BIAYA

1 Stationary a. Kartu Nama b. Nota 5.5 x 9 cm 10.5 x 16.25 cm 5 box 3 rim Rp 50.000/box Rp 100.000/rim Rp 250.000 Rp 300.000 2 Stiker Packaging 7 x 13 cm 100 lembar A3 Rp 5000/A3 Rp 500.000

3 Daftar Menu A3 6 Rp 4000/A3 Rp 24.000

4 Seragam Karyawan All size 2 Rp 150.000 Rp 300.000 5 Sign Board 80 x 60 cm 1 Rp 500.000 Rp 500.000 6 GSM A4 1 buku (19 lembar) Rp 70.000 Rp 70.000 7 Nomor Meja 10,5 x 14,8 cm 8 Rp 15.000 Rp 120.000 8 Box Motor Delivery 50 x 50 x 60 cm 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Total Biaya Rp. 4.064.000,-

(65)

b. Biaya Kreatif

Rp. 4.064.000 x 20% = Rp. 812.800,- Total biaya keseluruhan

Perancangan biaya : Rp. 4.064.000,- Biaya kreatif : Rp. 812.800,- Total biaya : Rp. 4.876.800,-

(66)

48

BAB IV

VISUALISASI KARYA

4.1 Logo

4.1.1 Visualisasi Logo

Kedai pempek Palembang Gajahmada Cek Ming adalah kedai pempek yang sudah berdiri sejak tahun 1982 yang terletak di kawasan Gajahmada Semarang. Kedai ini terletak di kawasan tengah kota yang terdapat berbagai macam kuliner, sehingga menjadi peluang untuk menonjolkan diri sebagai kedai pempek yang dapat diminati masyarakat di kota Semarang. Konsep dari kedai pempek ini adalah modern dengan tampilan yang fresh. Menggunakan perpaduan warna-warna cerah sehingga menarik penglihatan dan mempunyai kesan yang segar dan menarik sebagai kedai kuliner makanan pempek di Semarang.

1. Proses Visualisasi Logo

Logo kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini menggunakan bentuk dari bahan dasar dari makanan pempek yaitu berupa ikan tenggiri sebagai simbol dari kedai pempek dan menggunakan warna oranye dan hijau sebagai warna dominan dari logo ini. Logo ini menggunakan finishing dengan vector supaya dapat diperbesar dengan skala tertentu dengan kualitas yang baik.

Gambar 4.1 Referensi Visual Logo Sumber: www.segifresh2u.com

(67)

Gambar di atas adalah referensi visual dari logo yang akan dibuat, menggunakan objek utama ikan tenggiri yang merupakan bahan dasar dari pempek. Gambar ikan tenggiri dibentuk seperti kartun dengan mengubah bentuk ikan tenggiri menjadi lebih menarik dengan gaya yang terlihat santai, tidak kaku dan lebih simple namun tidak meninggalkan bentuk aslinya, setelah itu dibuat finishing dengan menggunakan vector. Selain berupa ikan tenggiri, penulis juga menambahkan adanya simbol-simbol yang dibutuhkan dan sesuai dalam proses perancangan visual branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Simbol yang dipilih yaitu simbol yang mengandung unsur produk yang ditawarkan oleh kedai pempek ini, simbol yang mempunyai unsur positif, unsur sebuah kemitraan dan stabilitas.

1. Bentuk Simbol

Terpilih beberapa jenis simbol pada logogram yang akan dirancang yaitu:

a. Ikan tenggiri

Gambar 4.2 Ikan tenggiri Sumber: www.segifresh2u.com

(68)

b. Pempek

Gambar 4.3 Pempek Palembang Sumber: www.merryshouseofchicken.com c. Shapes

Gambar 4.4 Beberapa jenis shapes Sumber: www.shutterstock.com

(69)

d. Pita

Gambar 4.5 Beberapa jenis pita Sumber: creativebeacon.com

Setelah mengumpulkan beberapa referensi bentuk simbol yang akan digunakan pada perancangan logo, maka dibuatlah beberapa sketsa yang akan menjadi acuan dalam proses perancangan logo berikutnya. Sketsa yang dihasilkan setelah mencari data visual yang berhubungan dengan perusahaan.

Gambar 4.6 Penjaringan ide visual Sumber: Lina Eka Fajrin

(70)

Gambar 4.7 Penjaringan ide visual Sumber: Lina Eka Fajrin

Gambar 4.8 Sketsa logo terpilih Sumber: Lina Eka Fajrin

(71)

Dari beberapa sketsa logo yang sudah dibuat, maka terpilih sketsa logo diatas yang akan memasuki proses digitalisasi atau vectoring. Logo tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan secara jelas melalui logo tersebut. Dari sketsa logo terpilih simbol yang digunakan mewakili logogram adalah simbol ikan tenggiri, pempek, lingkaran dan pita. Simbol tersebut dirancang menjadi satu kesatuan yang akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Ikan tenggiri

Dibentuk dengan menonjolkan outlinenya sehingga dapat mudah dilihat bentuk dari ikan tenggiri tersebut. Gambar ikan tenggiri dibuat seperti karakter kartun yang mempunyai 2 tangan yang memegang makanan pempek dan mengacungkan jempol agar terkesan santai dan tidak kaku namun tetap memberi kesan visual produk yang ditawarkan pada kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming adalah makanan pempek yang terbuat dari ikan tenggiri.

b. Pempek

Simbol makanan pempek yang terdapat pada logo ini berupa vector hidangan pempek yang sedang dibawa oleh karakter ikan tenggiri sambil menunjukkan jempol yang menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan ini pempek yang lezat untuk dikonsumsi.

c. Lingkaran

Lingkaran merupakan sebuah bentuk yang mempunyai pesan emosional yang positif, mempunyai makna yang dinamis, abadi, memiliki kualitas dan dapat diandalkan. makna lingkaran pada logo yang ditunjukkan untuk perusahaan ini supaya abadi atau dapat berlangsung lama yang memiliki mutu dan kualitas baik serta dapat terpercaya di mata konsumen.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Omset Tahunan
Gambar 1.2 Bagan Penelitian    Sumber: Lina Eka Fajrin
Gambar 2.1 Struktur Organisasi       Sumber: Lina Eka Fajrin
Gambar 2.2 Tampak depan kedai pempek  Sumber: Dokumentasi Lina Eka Fajrin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern, menguji pengaruh debt default terhadap opini audit going

Subbagian Keuangan, Subbagian Tata Usaha, Organisasi, clan Sumber Daya Manusia, clan Subbagian Pengelolaan Aset clan Kerumahtanggaan masing-masing dipimpin oleh

NO NAMA RUAS NAMA JEMBATAN Panjang Lebar KONDISI KET... Sangkapura 174 Jembatan

Syafri Malin Mudo adalah generasi ketiga yang memimpin tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat. Pada tahun 1986 M, dia mendapatkan ijazah dari Syekh Angku

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul “ PERANCANGAN DESTINATION BRANDING DESA WISATA CONTO DI KECAMATAN BULUKERTO, WONOGIRI ” ,

Tujuan penulisan laporan tugas akhir yang berjudul ”Perancangan Identitas Visual Mbasis Snack” adalah menghasilkan sebuah identitas visual dari brand Mbasis snack berupa

Seperti sudah diungkap pada bagian terdahulu bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan

Rekam medis yang tidak mempunyai indikasi pemberian antibiotika tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 78,4% pemberian antibiotika untuk kasus Hordeolum di bagian Mata