• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.4 Pelayanan Perpustakaan

2.4.4 Jenis Koleksi Deposit

Salah satu jenis koleksi deposit diperoleh dari hasil serah simpan karya cetak dan karya rekam. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 tahun 1991 : 7 jenis karya cetak yang wajib diserahkan kepada Perpustakaan Nasional dan/atau Perpustakaan Umum Daerah (Propinsi) terdiri dari:

a. Buku fiksi; b. Buku non fiksi; c. Buku rujukan d. Karya artistik

e. Karya ilmiah yang dipublikasikan; f. Majalah;

g. Surat kabar; h. Peta;

i. Brosur;

j. Karya cetak lain yang ditetapkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 : 9

Jenis karya rekam film ceritera atau film dokumenter yang diserah-simpankan kepada Perpustakaan Nasional dan/atau Perpustakaan Daerah terdiri atas karya intelektual dan/atau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk media karya rekam, pita, piringan, dan bentuk media karya rekam lain sesuai dengan perkembangan teknologi.

Pendapat lain dikemukan dalam Buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penerbitan Pemerintah (1982 : 214) jenis karya cetak yang diwajibkan dikirim kepada perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat deposit adalah :

1. Buku, yaitu penerbitan berkala yang terdiri dari 25 halaman atau lebih 2. Monograf, yaitu penerbitan tentang sesuatu subyek yang sistematis,

lengkap serta terperinci

3. Mimeograf, yaitu penerbitan dalam bentuk stensilan

4. Laporan bersejarah (annals), yaitu penerbitan yang memuat peristiwa-peristiwa dalam satu tahun, transaksi satu organisasi atau kemajuan-kemajuan bidang tertentu

5. Laporan tahunan (annual), yaitu penerbitan tahunan yang berisi tinjauan tentang satu tahun, kadang-kadang terbatas pada suatu biang tertentu

6. Bulletin, yaitu penerbitan berkala yang diterbitkan oleh Instansi Pemerintah, yang biasanya bernomor urut

7. Majalah, yaitu penerbitan berkala untuk bacaan umum, yang berisi artikel tentang berbagai pokok masalah oleh berbagai pengarang.

8. Surat kabar atau koran, yaitu penerbitan berkala yang memuat laporan-laporan kejadian mutakhir dan berita hangat

9. Atlas, yaitu buku-buku yang memuat peta-peta, gambar-gambar, sebagainya dengan atau tanpa keterangan-keterangan tercatat

10.Pamflet, yaitu penerbitan yang jumlah halamannya paling banyak halaman

11.Lembaran(leaflet), yaitu penerbitan yang terdiri dari 1 (satu) lembar,yang dapat dilipat dua atau empat tanpa dijilid atau dijahit

Selanjutnya Menurut Nasution dalam Huda (2007 : 18) jenis koleksi deposit adalah :

a. Terbitan pemerintah sendiri seperti peraturan daerah, surat-surat keputusan, pidato-pidato resmi, lembaran negara, statistik, dan laporan tahunan;

b. Hasil-hasil penelitian dari segala bidang yang dilaksanakan di daerah, hasil seminar, lokakarnya, temukarya, dan bahan lain yang serupa baik dari intansi pemerintah dan swasta;

c. Hasil terbitan perpustakaan daerah seperti laporan tahunan dan tengah tahunan, bibliografi daerah, katalog induk, accesion list, majalah-najalah yang diterbitkan perpustakaan daerah ;

d. Buku-buku dokumen langka tentang daerah, peta bahan kartografis daerah dan perjalanan;

e. Tulisan dan ringkasan lengkap atau rekaman lengkap tentang kepariwisataan dan hal-hal yang lain yang berkaitan dengan turisme, tentang sejarah daerah, tentang silsilah keturunan suatu bangsa disuatu daerah kemudian tentang hasil-hasil penelitian sejarah dan tentang kebudayaan, kesusasteraan dan bahasa daerah;

f. Rekaman musik tradisonal dan ciptaan-ciptaan baru di daerah rekaman kegiatan penelitian sejarah lisan baik berupa kaset, slide, film, video, dan rekaman tarian daerah serta permainan rakyat;

g. Cerita-cerita rakyat dalam berbagai bentuk, dan bahan pustaka tentang organisasi atau swasta di daerah ;

h. Direktori tentang :  Rumah-rumah ibadah  Biro perjalanan umum

 Kegiatan olahraga dan sarananya

 Perusahaan dan perdagangan seperti bank, pabrik, pusat dagang di daerah

 Badan penerangan di masyarakat di TV, radio, kantor pos dan telekomunikasi

 Real estate, perkebunan dan pertambangan

 Pelayanan masyarakat seperti kepolisian, angkatan bersenjata, rumah sakit dan puskesmas, apotik dan klinik

Dari keempat uraian di atas dapat dinyatakan bahwa jenis koleksi deposit adalah buku fiksi, buku non fiksi, buku rujukan, karya artistik, karya ilmiah yang

dipublikasikan, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan karya rekam yang terdiri atas karya intelektual dan/atau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk media karya rekam, pita, piringan, dan bentuk media karya rekam lain sesuai dengan perkembangan teknologi.

2.4.4.2 Grey Literature

Selain koleksi di atas ada jenis koleksi grey literature yang terdiri dari laporan penelitian dan dokumen-dokumen yang merupakan hasil kajian karya ilmiah, makalah seminar, dan terbitan pemerintah.

Menurut C.P Anger dalam Adi (2008 : 65) :

Gray literature adalah bahan pustaka yang tidak tersedia di deretan buku untuk tidak dijual (non-commercial printed materials); fisik luar (cover), percetakan dan penjilidan sederhana; dibuat untuk keperluan khusus atau untuk kalangan terbatas. Misalnya: prosiding, disertasi, bibliografi, laporan dan sebagainya.

Sedangkan menurut Virginia Istitude of Marine Science (VIMS), grey literature adalah: “This term refers to paper, reports, technical notes or other documents produced and published by governmental agencies, academic institutions and other groups taht are not distributed or indexed by commercial publishers”.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa grey literature adalah suatu istilah yang berdasarkan laporan, catatan penelitian atau dokumen-dokumen yang merupakan hasil atau terbitan badan pemerintah, instansi akademik dan kelompok lain yang tujuannya tidak untuk didistribusikan oleh terbitan komersial.

Selain pendapat di atas California State University, Long Beach (CSULB) menyatakan:

Gray literature or “Grey Literature” is Literature (often of a scientific or tehnical nature) that is not avaliable through the usual bibliographic such as databases or indexes. It can be both in print and, increasingly, electronic formats. Gray literature is produced by government agencies, universities, corporations, research centers, associations and societies, and professional organizations.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa gray literature atau grey literature adalah kepustakaan (umumnya bersifat ilmiah atau ilmu tehnik) yang tidak

tersedia melalui pencarian bibliografi pada umumnya seperti database dan indeks. Gray literature ada dalam bentuk tercetak dan dalam bentuk elektronik. Gray literature diterbitkan oleh departemen pemerintah, universitas, perusahaan, pusat penelitian, perseroan, dan organisasi profesional.

Sedangkan menurut Internasional journal 2000 dalam Sulistyo-Basuki (2001 : 2) menyatakan bahwa: “Literature kelabu didefinisikan sebagai informasi yang tidak terkendali oleh perhimpunan ilmu pengetahuan, universitas atau penerbit komersial, diterbitkan pada semua aras pemerintahan, akademia, bisnis dan industri, baik dalam format cetak maupun elektronik”.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 55) dinyatakan bahwa :

Literatur kelabu (Grey Literatur) meliputi semua karya ilmiah dan non-ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi. Literatur kelabu ini wajib disimpan di perpustakaan dengan keputusan rektor.

Literatur kelabu (Grey Literature) yang dimaksud antara lain : a. Skripsi, Tesis, Disertasi

b. Makalah Seminar, Simposium, Konferensi, dsb

c. Laporan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat d. Laporan lain-lain, pidato pengukuhan, dsb

e. Artikel yang dipublikasikan oleh media massa f. Publikasi internal kampus

g. Majalah atau buletin kampus

Sedangkan menurut Rompas dalam Huda (2007 : 19) menggolongkan literatur kelabu ke dalam :

Karya tulis ilmiah, yang berupa penelitian, survei dan evaluasi karya persyaratan akedemis dapat berupa skripsi, tesis, dan disertasi: buku pedoman dan petunjuk yang dibuat mengiringi sebuah produk barang baru berupa alat, metode atau suatu peraturan dan undang-undang, laporan-laporan penelitian, liputan peristiwa, organisasi/instansi, perkembangan bidang ilmu tertentu dan sebagainya, bibliografi, katalog dan daftar. Dari segi informasi yang terkandung, literatur kelabu merupakan informasi yang dipilih dan orisinil, objektif dan mutakhir.

Pendapat lain dikemukakan oleh Indonesia. Menteri Negara 2000 dalam Sulistyo-Basuki (2001 : 2), bahwa “Literature kelabu berupa laporan penelitian, laporan survei, prosiding, disertasi, tesis dan dokumen sejenisnya serta publikasi kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, bak yang berbentuk cetakan maupun dalam bentuk digital”.

Dari uraian di atas jelas bahwa koleksi deposit terdiri dari hasil-hasil karya pihak akademik, instansi/organisasi yang langka didapat yang berupa skripsi, tesis, disertasi, karya ilmiah, laporan penelitian, terbitan pemerintah, laporan tahunan, pidato pengukuhan guru besar.

Dokumen terkait