• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam karya kolaboratif Deleuze-Guattari, nama Deleuze lebih dikenal publik. Dengan kata lain, intervensi pemikiran Deleuze dikira mendominasi pemikiran Guattari. Hal ini disebabkan karena

Deleuze lebih dulu dikenal sebagai pemikir yang cukup produktif, sementara Guattari baru memublikasikan karya-karyanya dalam jumlah sedikit. Hal ini bisa dibuktikan pula dengan komentar Foucault, "Dan suatu hari nanti, abad ini akan dikenal sebagai abad deleuzian." Komentar ini, mengafirmasi peran Deleuze dan mengabaikan Guattari. Namun, bagi Deleuze sendiri, intervensi Guattari dalam karya kolaboratif mereka tidak bisa dikatakan sebagai pelengkap atau suplementer. Itulah sebabnya Deleuze menegaskan bahwa penghargaan Foucault seharusnya melibatkan nama Guattari juga menjadi "deleuzo-guattarian".27

Felix Guattari dilahirkan pada 1930 dari keluarga kelas mene-ngah di pinggiran barat laut Paris. Sejak masa muda, dia aktif dalam gerakan politik mao<is, terbukti dengan keterlibatannya di pelbagai macam kelompok muda komunis sebagai seorang lycéen. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, dia mendalami pendidikan sebagai seorang mahasiswa jurusan filsafat dan farmasi. Dengan dasar pendidikan ini dan dengan pengalaman di bidang politik, Guattari menjalani tiga profesi: sebagai aktivis politik, psikiatris, dan pemikir.

I. Sebagai Aktivis Politik

Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia bergabung dengan Partai Komunis Prancis (Parti Communiste Français) pada tahun 1950. Oleh partai, dia ditugasi untuk mengasisteni penerbitan Surat Kabar Tribune de Discussion sepanjang awal tahun sampai perte-ngahan 1950-an.

Namun, pada tahun 1958 dia berkonfrontasi dengan partai karena partai cenderung membela pemerintahan yang otoriter. Setelah mengundurkan diri dari partai, dia pindah haluan dengan bekerja pada surat kabar La Voie Communiste. Setelah pembre-delan penerbitan Surat Kabar La Voie Communiste ini pada tahun

1965, Guattari aktif dalam Opposition de Gauche (OG), sebuah aliansi orang-orang kiri nonpartai. Dalam OG inilah Guattari memainkan peranan penting saat pemberontakan mahasiswa dan buruh pada Mei I968.28

2. Sebagai Psikiatris

Profesi psikiatris dijalani Guattari sejak tahun 1953. Pada tahun tersebut, dia bekerja di rumah sakit psikiatris eksperimental, yakni

Clinique de la Borde di Cour-Ceverny. Rumah sakit ini dikepalai oleh Dr. Jean Oury. Seiringan dengan politik pembebasan, Dr. Oury dan sejumlah psikiatris lainnya telah mulai mempertanyakan struktur dan fungsi dari rumah sakit mental tradisional, yang lebih mirip kamp konsentrasi, yang terus dipertahankan sampai masa sesudah perang. Oleh karena itu, mereka mencari bentuk perawatan yang lebih kreatif, manusiawi, dan menggunakan metode yang nonhierarkis antara pasien dan perawat. Di klinik inilah Guattari mulai mengembangkan suatu teori tentang hubungan antara represi psikologis dan opresi sosial, serta aktif dalam sejumlah kelompok yang mendedikasikan diri bagi kajian mengenai relasi kekuasaan dalam institusi-institusi.

Pada tahun i960, dia membantu membentuk Groupe de Travail de Psychologie et de Sociologie Institutionelle (GTPSI), yang kemudian digantikan oleh Société de Psychothérapie Institutionelle (SPI) pada 1965. Pada 1965, dia terlibat dalam mendirikan Fédération des Groupes d'Etudes et de Recherche Institutionelle (FGERI), sebuah aliansi dari 300 psikiatris, psikolog, dosen, arsitek, ekonom, dan lain sebagainya yang mendedikasikan diri bagi suatu analisis umum tentang bentuk-bentuk institusi yang opresif.

Sebagai psikiatris, Guattari banyak dipengaruhi pemikiran Lacan.29 Ketertarikan Guattari terhadap Lacan bermula ketika dia

mengikuti seminar dua bulan dari Lacan pada tahun 1953. Sebagai perwujudan dari ketertarikannya pada Lacan, dia menjadi anggota analisis dalam Freudienne de Paris yang didirikan oleh Lacan. Selain itu, ketika bekerja di Oinique de la Borde selama tahun 1950-an dan 1960-an, dia mengembangkan teknik psikoanalisis Lacan bagi perawatan para psikotis. Dalam esai-esainya tentang psikopolitik institusional yang ditulisnya selama tahun 1960-an, dia banyak menggunakan konsep lacanian, seperti imajiner dan phallus sebagai

master-signifier. Pada saat pertemuannya dengan Deleuze pada tahun 1969, dia telah membuat kemungkinan sintesis antara Freud dan Marx. Selain itu, dia juga telah memformulasikan suatu teori tentang ketidaksadaran sosial dalam tema-temanya sendiri atau non-lacanian. Bersama Deleuze, dia mengkritik teori psikoanalisis yang mereka tampilkan dalam Anti Oedipus. Capitalism and Skizo-phrenia.30

3. Sebagai Pemikir

Selain menjalani profesi sebagai aktivis politik dan psikiatris, Guattari juga adalah seorang pemikir. J. Stivale membuat kronologi pemikiran Guattari sebagai berikut:

• Antara tahun 1955-1972 (yaitu dalam esai-esai yang dibukukan dalam Psychanalyse et Transversalite [1972]), Guattari merumuskan sebuah teori tentang hasrat individual serta ketidaksadaran sosial dan politik. Untuk merumuskan teori ini dia mula-mula mereferensi pada Lacan, tetapi kemudian mengembangkan teorinya sendiri.

• Tahun 1968, saat Guattari bekerja dalam FGERI, dia mengem-bangkan teori tentang sifat dasar kelompok. Menurut Guattari, terdapat dua jenis kelompok, yaitu: subjected group/sufojugated group dan group-subject.3I

oleh kelompok yang lain. Subjugated group ini menyeleng-garakan aturan tradisional, konsep, hierarki, dan bentuk-bentuk eksklusivitas. Kelompok atau grup seperti ini membentuk fantasi kelompok di sekitar "objek-objek institusional" yang tidak bisa disangsikan, yang membangun sifat parasit patologis dalam individu.

2. Group-subject, sebaliknya, mempromosikan hukum, proyek, dan tindakannya sendiri dalam hubungan dengan kelompok lain. Group-subject ini membuka dirinya bagi "ketidakberhinggaan" (infinitude), berusaha mengartikulasikan signifikansi baru, dan membentuk mode-mode interaksi baru.

Group-subject, selanjutnya, menghasilkan fantasi-fantasi. Tetapi, fantasi-fantasi ini berfungsi sebagai fantasi-fantasi transisional: fantasi yang dipakai kelompok untuk mentransendensi tindakan yang diarahkan olehi dirinya sendiri. Group-subject tidak mendukung hierarki komando vertikal atau distribusi aturan secara horizontal konvensional, tetapi membangun sesuatu yang tidak ortodoks, membangun relasi saling melintang antara pelbagai level kelompok atau institusi.

• Tahun 1973-1978, Guattari melangkah lebih jauh dengan mengembangkan teori hasrat dan teori kelompoknya menjadi teori politik mikro hasrat.

• Sejak tahun 1979, Guattari membawa skizoanalisis dalam politik praksis radikal.32

Selain dalam Psychanalyse et Transversalité, teori-teori di atas g6 dibukukan dalam karya-karya literaturnya sebagai berikut: La — Révolution Moléculaire (1977), L'Inconscient Machinique (1979),

Psychiatry and Politics (1984), Les Espaces de Liberté (1985),

Les Anné d'Hiver (1986, bersama Jean Oury dan François Tosquelles), dan Cartographies Skizoanalytiques (I989).33