• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gubernur Pimpin Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia

Terus Tanam, Tanam dan Rawat Sampai Hidup…” Ajakan itu disampaikan Gubernur NTT, Senin (17/6), sesaat sebelum membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup RI, Prof.Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pada Peringatan Hari Lingkungan hidup se-Dunia Tingkat Provinsi NTT Tahun 2014. Kegiatan tersebut bertempat di Desa Elu, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah.

Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam berbagai tanaman yang berguna bagi kehidupan di masa mendatang. Gubernur juga mengajak para perintis dan pengabdi lingkungan, agar mempunyai komitmen yang sama.

Gubernur Frans Lebu Raya juga menyerahkan penghargaan kepada Pengelola Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi NTT dan Tingkat Kabupaten Sumba Tengah. Penghargaan Adiwiyata, kepada Lomba Sosialisasi dan Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Kabupaten Sumba Tengah. Bantuan Paket Sarana Budidaya Laut berupa Kebun Bibit Rumput Laut dengan nilai Rp 55 juta kepada ketua kelompok usaha bersama Desa Ngadu Bolu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah. Bantuan Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut berupa Pengembangan Rumput Laut Tahun 2014 dengan nilai Rp 195 juta, kepada tiga kelompok pembudidaya di Kabupaten Sumba Tengah.

Dalam sambutan Menteri Lingkungan Hidup yang dibacakan Gubernur itu, disebutkan bahwa salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang perlu diantisipasi adalah perubahan iklim. Perubahan iklim akibat Pemanasan Global, memberi berbagai dampak terhadap kehidupan di muka bumi.

Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya frekuensi hujan dengan intensitas yang sangat tinggi, ketidakpastian musim hujan maupun kemarau, munculnya berbagai bencana seperti kekeringan, badai, banjir dan longsor.

Khusus sektor pertanian, terjadi kekeringan banjir dan perubahan pola hujan menyebabkan penurunan dua persen produksi pertanian pada dekade ini. Sedangkan sektor perikanan, akibat perubahan keseimbangan unsur kimia di lautan, menyebabkan berbagai ikan di daerah tropis mengalami kematian.

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Konsep itu merupakan satu- satunya pilihan yang wajib kita wujudkan bersama.

KIPRAH

2014

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

56

akil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Benny Alexander Litelnoni,SH,M.Si, di Desa Fatukoto, Kecamatan Molo Utara, (TTS), Sabtu (26/7), minta pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang tergabung dalam kegiatan Kema Alkitab (Bible Camp) selama

W

lima hari di wilayah Jemaat Paulus Fatukoto untuk dapat memberikan perhatian bagi pelestarian lingkungan hidup di daerah itu.Melalui Kema Alkitab, selain dapat mengembangkan kemampuan dan kapasitas pemuda dalam mendalami kitab suci juga pemuda GMIT diminta perannya dalam mengisi kegiatan pembangunan dengan menanam anakan pohon.

“Aspek lingkungan hidup dapat menjadi salah satu isue strategis dalam program pemuda GMIT termasuk gereja dan jemaatnya. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, memiliki tanggungjawab menjalankan misi-misi gereja guna meningkatkan kemampuan pemuda menjadi orang bijak untuk dapat berkiprah bersama jemaat dalam mengisi pembangunan bangsa dan pembangunan gereja,” Jelas Wagub Benny Litelnoni, dihadapan undangan yang hadir, antara lain, Bupati TTS, Ir Paul VR Mella, Anggota DPRD NTT, Army Koenay, Anggota Majelis Sinode GMIT, pdt. Hendrik Kudji Rihi,S.Th, Ketua Majelis Jemaat Fatukoto, Pdt. Leonard Lakapu,S.Th, Camat Molo Utara, David Kase, Dan Ramil 1621-03, S. Rahman, Kapolsek Molo Utara, Okto Sely,SH, Kepala Desa Fatukoto, Kornelius Sumbanu, 733 pemuda GMIT Efata Soe dan Fatukoto serta jemaat Gereja Paulus Fatukoto.

Dikatakan Wagub, Benny Litelnoni, pemahaman dan pendalaman kitab suci melibatkan pemuda jemaat Efata SoE dan pemuda jemaat Paulus Fatukoto, dapat menjadi momentum penting untuk merefleksi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena saat ini menunjukan ada indikasi krisis moral sehingga penting pendalaman Alkitab bagi generasi muda dengan tidak mengabaikan sektor pembangunan lainnya seperti lingkungan hidup dan keluarga berencana. Dengan begitu, tutur Wagub, melaui tema kegiatan Bible Camp, “Kamu adalah Surat Kristus” pemuda dapat menghindarkan diri dari hal negatif dan dapat berkiprah bagi jemaat dan masyarakatserta menjadi pembawa berita Allah bagi umatnya dalam mempertebal iman dan kasih.

Bupati TTS, Paul Mella, mengatakan melaui liburan cuti bersama, pemuda GMIT dapat jadikan sebagai suatu peluang yang sangat berharga dan mengisi dengan kegiatan bermanfaat bagi jemaat dan masyarakat. Sebab, pemuda dibentuk untuk menjalankan rahasia Tuhan sehingga saat ini mari bersama-sama belajar apa itu rahasia Tuhan. Bupati Mella, menyampaikan terima kasih dengan diselenggarakannya kegiatan bermartabat ini bekerjasama pemuda GMIT Efata SoE dan pemuda GMIT Klasis Molo Utara dalam meningkatkan pemahaman kitab suci dan merefleksinya dalam kehidupan jemaat dan masyarakat.

Anggota Majelis Sinode GMIT, Pdt. Hendrik Kudji Rihi,S.Th, dalam suara gembalanya, menjelaskan kegiatan ini sebagai wujud kerjasama gereja dan pemerintah yang adalah hamba- hamba Allah. Secara pemerintahan, pemuda dan pemudi adalah warga masyarakat tapi didalam kehidupan lingkup gereja maka pemuda juga adalah jemaat dan menjadi tiang-tiang penopang bangsa. Kata Pendeta Hendrik Kudji Rihi, dengan adanya kemajuan arus informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berpengaruh pada moralitas serta tingkah-laku pemuda maka kegiatan pemuda GMIT yang berlangsung di Fatukoto selama lima hari ini dapat mempertebal keimanan jemaat dan pemuda dalam pergaulan bangsa.

Kegiatan Kema Alkitab yang didukung Harian Timor Express, Bank NTT dan SMA Kristen SoE, menurut Ketua Panitia, Hermes Toto, bertujuan untuk mempertebal mental spiritualitas pemuda untuk menjadi tulang punggung gereja dalam mengabarkan kasih Kristus. Kema Alkitab diikuti sebanyak 733 orang pemuda GMIT Efata, SoE dan pemuda GMIT Fatukoto, dengan kegiatan mulai tanggal 25 29 juli 2014, yaitu penyuluhan Keluarga Berencana (KB) bagi orang dewasa, ceramah dari Danramil 1621-03 Molo Utara, Dinas Kehutanan Kabupaten TTS, penyuluhan BPJS, kerja bakti dan penanaman 1000 pohon anakan cendana yang secara simbolis telah dilakukan oleh Wagub NTT, Benny Litelnoni dan Bupati TTS, Paul Mella serta sejumlah pejabat dan Tokoh Masyarakat

Dokumen terkait