• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

Dalam dokumen Jimmy Budhi & Rekan Kantor Akuntan Publik (Halaman 61-68)

KEWAJIBAN Hutang jangka pendek

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

Pada 29 Oktober 2003, Perusahaan mengajukan tuntutan arbitrase yang terpisah di International

Chamber of Commerce (ICC) terhadap Andersen 2000, sehubungan dengan dua kontrak tertanggal

17 Pebruari 1996, atas jasa pengawasan, pekerjaan pemasangan dan penyerahan dua (2) incinerator dengan nomor perkara 12986/JNK. Perkara arbitrase ini pada saat ini untuk sementara ditunda. Keputusan akhir atas semua kewajiban yang ditetapkan sesuai dengan klaim Perusahaan dan

tanggapan Andersen 2000 tanggal 30 Januari 2004 untuk SIAC Arbitration No.85 tahun 2001 (Liability

Award) sudah disampaikan kepada masing-masing pihak pada tanggal 27 Pebruari 2004. Pengadilan

menyatakan bahwa Andersen 2000 melanggar Settlement Agreement (SA). Penyelidikan dilakukan atas semua kerugian dan kerusakan yang terjadi serta semua jaminan dan atau jaminan pembayaran yang diberikan Perusahaan dan dapat diklaim sebagai konsekuensi pelanggaran SA oleh Andersen 2000. Gugatan balik Andersen 2000 ditolak. Perusahaan memenangkan 75% dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan Perusahaan, dan Andersen 2000 bertanggungjawab sebesar 75% atas uang jasa, beban dan biaya untuk Arbitrator dan SIAC.

Pada tanggal 20 Desember 2004, Andersen 2000 mengajukan Chapter 11 tentang Restrukturisasi di Georgia, AS. Andersen 2000 meminta Pengadilan menetapkan bahwa SIAC Arbitration No 85 tahun 2001 secara otomatis berhenti dan harus tidak boleh dilanjutkan. Namun pengadilan menolak untuk memberikan penetapan atas hal tersebut. Sidang untuk penelaahan atas kerugian dan kerusakan yang diderita oleh Perusahaan dan untuk hal perbaikan lainnya bagi para pihak sehubungan dengan putusan tambahan tanggal 25 Maret 2004 dan 26 Maret 2004 akan dilanjutkan pada tanggal 18 Maret 2005 sampai 5 April 2005.

2. Pada tanggal 18 Desember 1996, Asia Pulp & Paper Company Ltd. (APP) dan Beloit Asia Pacific (L) Ltd. (BAPL) membuat dua (2) kontrak penjualan dan pembelian atas dua mesin kertas yang dikenal sebagai PPM 4 dan PPM 5 (selanjutnya akan disebut kontrak PPM 4 dan PPM 5). Pada hari yang sama, APP dan Beloit Asia Pacific Pte, Ltd. (BAP) membuat dua kontrak untuk penyediaan dan pembelian jasa pengawasan untuk instalasi, start-up dan pelatihan untuk mesin kertas yang dibeli sesuai dengan kontrak PPM 4 dan PPM 5 (selanjutnya disebut kontrak jasa PPM 4 dan PPM 5). Pada tanggal 12 Mei 1997, berdasarkan dua perjanjian tertulis, Perusahaan mengambil alih hak dan kewajiban APP yang diatur dalam kontrak PPM 4 dan PPM 5.

Sesuai dengan ketentuan dalam kontrak PPM 4 dan PPM 5, Harnischfeger Industries Inc. (Harnischfeger), induk perusahaan dari Beloit Corporation (BC) dan BAPL menerbitkan empat letters

of credit kepada Perusahaan dan APP (Grup APP). Pada/atau sekitar tanggal

31 Oktober 1997, APP mengeluarkan promissory note (note) senilai US$ 59 juta sesuai dengan permintaan BC. Dalam hal ini BC telah meminta APP untuk membantu kebutuhan modal kerjanya sehubungan dengan kontrak PPM 4 dan PPM 5.

Lebih lanjut dalam pelaksanaan dari perjanjian- perjanjian diatas, terjadi perselisihan diantara para pihak. Akibatnya, dilakukan upaya arbitrase melalui Pusat Arbitrase Internasional Singapura (SIAC) sehubungan dengan kontrak PPM 4 dan PPM 5. Gugatan juga dilakukan di Wisconsin, Amerika Serikat (Persidangan Winconsin) untuk mencegah Perusahaan dan APP untuk menarik dana dari letters

of credit. Akhirnya, gugatan juga dilakukan di pengadilan tinggi Singapura untuk mencegah BC dan

First National Bank (FNB) menarik dana dan note.

Pada tanggal 3 Maret 2000, Perusahaan dan APP menandatangani akta perdamaian (Akta) dengan BAPL, Harnischfeger, BC, BAP, dan PT Beloit Indonesia.

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 DAN 2003

(Dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

Dengan akta ini, dan tergantung kepada, antara lain, kondisi yang disyaratkan dibawah ini, semua pihak sepakat untuk menghentikan proses-proses hukum sehubungan dengan kontrak dan perjanjian tertentu yang ditandatangani APP dan BAPL, BAP dan Harnischfeger. Proses hukum ini termasuk tiga proses arbitrase yang telah dilaksanakan di SIAC dan persidangan Wisconsin.

Selanjutnya, APP juga menarik interim injuction di Pengadilan Singapura dimana APP berusaha mencegah BC dan FNB, dan agen mereka, karyawan atau lainnya untuk menuntut pembayaran atas

note, menunggu keputusan akhir dari salah satu persidangan arbitrase yang disebutkan diatas.

Akta tersebut juga berisi:

• Penyelesaian sebesar US$ 135 juta yang akan dibayar oleh APP ke BC dalam dua (2) tranches yang terdiri dari:

- US$ 25 juta pada tanggal penandatanganan; dan

- US$ 110 juta dengan cara menerbitkan sebuah promissory note yang harus dibayar oleh Perusahaan dan dijamin oleh APP. Salah satu syarat dari promissory note ini adalah bahwa isi, jaminan dan ketentuan dalam promissory note ini tidak boleh kurang proteksi dari yang diterbitkan tanggal 3 Juli 1997 diantara Indah Kiat Finance Mauritius Limited dan First Trust New York (lihat Catatan 18).

• APP dan Perusahaan akan melepaskan semua hak mereka dan klaim terhadap jumlah yang sebelumnya telah dibayar sesuai dengan kontrak PPM 4 dan PPM 5 dan setuju untuk tidak menagih kembali jumlah tersebut.

• Wesel dan masing-masing letters of credit akan dibatalkan dan dikembalikan kepada penerbitnya. • APP dan Perusahaan akan memiliki dan mengambil alih atas semua bagian mesin sesuai dengan

kontrak PPM 4 dan PPM 5. Sebagai tambahan, BC, BAP, BAPL dan Harnischfeger akan membantu APP dan/atau Perusahaan untuk menyediakan informasi lebih lanjut dan dokumen-dokumen atas bagian-bagian mesin yang akan dibutuhkan APP dan/atau Perusahaan.

Pada tanggal 22 Maret 2000, Akta tersebut disetujui oleh Pengadilan Kepailitan Wilayah Delaware, sesuai dengan Bankruptcy Rule 9019, dengan syarat bahwa akta tersebut akan diperbaiki untuk mengklarifikasi guna mencegah timbulnya keraguan bahwa jaminan dari Harnischfeger dalam akta terhadap semua klaim terhadap pihak APP adalah tidak termasuk klaim terhadap pihak APP sehubungan dengan kewajiban pihak APP untuk membayar atau membayar kembali promissory note yang diterbitkan untuk BC atau pembiayaan lain atau pinjaman sehubungan dengan kontrak PPM 3 dan PPM 11. Akta tersebut telah diperbaiki sebagaimana mestinya.

Berdasarkan korespondensi dengan pengacara Beloit dan Harnischfeger, pada tanggal 20 Nopember 2000, APP menerima US$ 17 juta dan pembayaran sebesar US$ 794.130 diminta untuk dibayar ke BC sesuai dengan syarat di Akta Perdamaian tanggal 6 Desember 2000. Sesuai dengan akta, Perusahaan menerbitkan promissory note yang dijamin oleh APP dengan harga US$ 110 juta ke BC. Atas dasar tidak dipenuhinya pelaksanaan dari note tersebut, BC telah melakukan tuntutan di Pengadilan Wilayah New York meminta keputusan mengenai promissory note sebesar US$ 110 juta. Pengadilan Wilayah New York telah mengeluarkan keputusan memenangkan BC dan banding akan keputusan tersebut ditolak pada/atau sekitar tanggal 25 Oktober 2002. Banding tersebut ditolak dan menguatkan keputusan dari pengadilan tingkat yang lebih rendah.

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 DAN 2003

(Dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

Sesuai dengan putusan yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan wilayah New York, David J. Boland (Boland), perwakilan dari Beloit Corporation (dalam likuidasi) telah mengajukan upaya paksa atas hasil keputusan tersebut di berbagai jurisdiksi pengadilan termasuk di Texas dan Wisconsin, Amerika Serikat, Inggris, Skotlandia, Finlandia dan kemungkinan Jerman dan Austria. Upaya pemaksaan yang dilakukan di Inggris dan Skotlandia termasuk perintah sita atas bagian- bagian mesin agar tidak dipindahkan dari wilayah-wilayah tersebut. Di Inggris dan Wisconsin, pihak ketiga seperti Transpac, Sandusky Walmfley Limited dimana mesin tersebut disimpan telah menuntut atas biaya penyimpanan dan untuk membuang bagian dari mesin. Dalam beberapa hal, keputusan telah diambil atas klaim biaya penyimpanan (lihat Catatan 13).

Pada tanggal 29 September 2004, Con-Lloyd Limited, perusahaan pengelola gudang, mengajukan kepada Pengadilan untuk mengeluarkan mesin yang berada dalam gudangnya. Beloit setuju melakukan pembayaran kepada Asia Pulp & Paper (UK) Limited (APP UK) dan Con-Lloyd Limited. Selanjutnya, Beloit menerima barang tertentu yang sebelumnya disimpan pada gudang Con-Lloyd Limited. Pengadilan memberikan persetujuan atas proposal antara Beloit, APP UK dan Con-Lloyd.

3. Pada tanggal 12 Juli 2002, Perusahaan dan beberapa karyawan dan direksi tertentu, bersama dengan auditor terdahulu Perusahaan dan pihak-pihak lain yang berafiliasi dengan Perusahaan, didaftarkan sebagai tergugat pada kasus gugatan Franklin Universal Trust beserta beberapa pihak yang berafiliasi dengan grup Franklin Templeton mutual fund (Grup Franklin sebagai penggugat). Grup Franklin mengklaim sudah membeli surat hutang yang diterbitkan oleh Perusahaan dan/atau salah satu Perusahaan afiliasinya. Grup Franklin menggugat bahwa prospektus dan paparan publik dilakukan sehubungan dengan penjualan surat hutang yang mengandung pernyataan yang menyimpang dan penghilangan yang material. Grup Franklin juga menggugat berbagai pelanggaran hukum dan kelalaian Perusahaan.

Pada tanggal 24 Pebruari 2004, tuntutan kepada pihak ketiga diajukan oleh tergugat terhadap Franklin Resources dan Franklin Advisers (induk perusahaan entitas dari penggugat, sebagai tergugat pihak ketiga), berdasarkan pelanggaran atas kewajibannya sehubungan dengan investasi penggugat atas instrumen hutang APP.

Pada tanggal 1 Nopember 2004, Perusahaan, APP, entitas APP lainnya, Franklin Universal Trust dan beberapa entitas lain yang berafiliasi dengan keluarga Franklin Templeton sehubungan dengan dana bersama melakukan pembayaran sesuai dengan gugatan Group Franklin.

4. Pada bulan Agustus 2002, Bank One, N.A mengajukan tuntutan di Pengadilan Negeri Amerika Serikat di Nothern District of Illinois terhadap Perusahaan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi Kimia) dan APP. Klaim terhadap Perusahaan dan Tjiwi Kimia adalah atas kegagalan untuk membayar dua (2) promissory notes yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Tjiwi Kimia, pada tanggal

25 April 1998 dengan nilai masing-masing sebesar US$ 21.810.000 dan US$ 16.213.000. APP juga menjadi tergugat karena APP menjadi penjamin kedua promissory notes tersebut. Promissory notes tersebut diterbitkan untuk Beloit Corporation sebagai pembayaran sebagian atas mesin, dan promissory notes diserahkan kepada First National Bank of Chicago, yang sekarang bernama Bank One. Para pihak saat ini sedang dalam proses pembuktian.

Pada akhir tahun 2004, JP Morgan Chase (JP Morgan) mengakuisisi Bank One. JP Morgan kemudian mengajukan ke pengadilan untuk menjadi Penggugat di pengadilan menggantikan Bank One dalam perkara. Pengadilan mengabulkan permohonan tersebut.

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 DAN 2003

(Dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

5. Pada tanggal 13 September 2002, Oaktree Capital Management LLC, Gramercy Advisors LLC dan General Electric Capital (para penggugat) telah mengajukan gugatan di Mahkamah Agung di New York terhadap Perusahaan, APP, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (Lontar), APP International Finance Company B.V. dan Indah Kiat International Finance Company B.V. (para tergugat), terutama dalam hal ini, atas pelbagai wesel yang diterbitkan oleh APP Internasional Finance B.V. (wesel Lontar) dan Indah Kiat International Finance Company B.V. (Wesel Indah Kiat 02 dan 06). Gugatan ditujukan terhadap wesel Indah Kiat 02 dan 06 yang masing-masing berjumlah US$ 78,8 juta dan US$ 92,9 juta.

Pada tanggal 4 Pebruari 2003, dasar gugatan dibatalkan dan dipersiapkan amandemen gugatan. Pada tanggal 7 April 2003, amandemen gugatan menegaskan gugatan sesuai dengan paragraf sebelumnya yang didaftarkan atas Gryphon Domestic VI, LLC, OCM Opportunities Fund II, L.P., OCM Opportunities Fund III, L.P., Columbia/HCA Master Retirement Trust, Gramercy Emerging Markets Fund, dan General Electric Capital Corporation (Penggugat).

Pada tanggal 20 Oktober 2003, pengadilan mengeluarkan keputusan yang memenangkan penggugat, dan selanjutnya keputusan dikeluarkan oleh pengadilan untuk tergugat pada tanggal 13 April 2004 (keputusan pengadilan New York). Perusahaan bermaksud mengajukan banding terhadap keputusan ini.

Pada tanggal 9 Oktober 2003, para penggugat mengajukan permohonan sita di Pengadilan Bengkalis terhadap Perusahaan. Pada tanggal 13 Nopember 2003, Perusahaan mengajukan tanggapan di Pengadilan Bengkalis terhadap permohonan sita penggugat. Pada tanggal 18 Nopember 2003, Pengadilan Bengkalis menolak petisi yang disampaikan penggugat, karena tidak cukup bukti.

Pada tanggal 13 Nopember 2003, Perusahaan mendaftarkan gugatan terhadap, antara lain, para penggugat di Pengadilan Negeri Bengkalis (“Gugatan Bengkalis”). Pada tanggal 25 Nopember 2003, Penggugat memperoleh Temporary Restraining Order (“TRO”) dari Mahkamah Agung New York yang isinya melarang Perusahaan melaksanakan setiap keputusan yang diperoleh dari gugatan Bengkalis. Pada tanggal 5 Pebruari 2004, Mahkamah Agung New York menolak mosi penggugat untuk perintah tetap melawan Perusahaan dan Lontar dan menolak mosi penggugat untuk mengubah dan dengan demikian mencabut TRO yang dikenakan terhadap Perusahaan dan Lontar. Penggugat mengajukan permohonan banding terhadap keputusan ini tetapi tidak melakukan sesuatu usaha yang diperlukan untuk menindaklanjuti keputusan banding tersebut.

Pada tanggal 1 Juni 2004, gugatan oleh General Electric Capital Corporation untuk permintaan penggantian Warner Mansion Fund dikabulkan.

Penggugat memulai tindakan hukum dengan melakukan dan berusaha melakukan, information

subpoenas, restraining notices dan perintah pemeriksaan atas beberapa pihak termasuk pelanggan,

perusahaan pengapalan, penasehat, karyawan dan bekas karyawan perusahaan terkait dari Tergugat dan afiliasi Tergugat. Tergugat mengajukan pembatalan dan/atau batas informasi subpoenas, restraining

notices dan perintah pengujian. Proses ini sedang berlangsung.

Gugatan oleh Kuasa Hukum Tergugat (Schnader Harrison, Jones Day and White & Case) sudah didaftarkan pada tanggal 2 Agustus 2004 melakukan pengumuman bahwa restraining notices yang menuduh pelayanan terhadap Tergugat tidak membatasi mereka dari pembayaran oleh Tergugat. Pada tanggal 20 Desember 2004, Hakim Freedman menetapkan bahwa kantor hukum dapat menerima pembayaran dari harta Tergugat yang berada di luar New York.

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 DAN 2003

(Dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

Gryphon mendaftarkan gugatan untuk “turnover order” atas harta Tergugat pada tanggal 27 September 2004. Berkas gugatan diserahkan kepada pengadilan tanggal 23 Desember 2004. Tergugat tidak menerima pemberitahuan atas keputusan apapun atas gugatan turnover.

Penggugat melakukan tindakan hukum di Singapura melawan Perusahaan dan Indah Kiat International Finance B.V. Limited dalam usaha mereka melaksanakan keputusan yang diperoleh dari Pengadilan New York di Singapura melawan Perusahaan dan Indah Kiat International Finance B.V. Limited.

Penggugat juga mencoba untuk melaksanakan keputusan Pengadilan New York dalam yurisdiksi lain baik didalam maupun diluar Amerika Serikat (lihat Catatan 38 (6, 7)).

6. Pada tanggal 2 Oktober 2003, suatu kasus No. 417/PDT.G/2003/PN.JKT.PST didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh Khairul M. Lubis, Suntoro dan Masri Sebayang (Ketua dan Sekretaris Pimpinan Unit Kerja) serikat pekerja PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk KAHUTINDO (“Penggugat”) melawan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Jaminan Tenaga Kerja (Persero) tembusan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) Cabang Riau (“Tergugat”). Pengugat mengajukan gugatan tentang perbedaan pendapat atas dasar penghitungan jaminan kesejahteraan karyawan.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendukung tindakan Perusahaan dalam perselisihan tersebut di atas. Penggugat tidak merasa puas dengan dukungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi terhadap Perusahaan sehingga mereka mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pada tanggal 21 Juni 2004, anggota hakim yang memeriksa perkara ini mengeluarkan Provisional

Judgment, dan setuju dengan Perusahaan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang

untuk memeriksa dan memutus perkara ini.

Pada tanggal 14 Oktober 2004, penggugat mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kepada Pengadilan Tinggi Jakarta dengan perkara No. 581/PDT/2004/PT.DKI sampai saat ini belum ada keputusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta.

7. Pada tanggal 13 Nopember 2003, Perusahaan (sebagai Penggugat) mendaftarkan gugatan perkara perdata No. 05/Pdt.G/2003/PN.BKS di Pengadilan Negeri Bengkalis menghadapi (1) Bank America National Trust Company, (2) The Depository Trust Company, (3) CEDE & Co., (4) Morgan Stanley & Co. Incorporated, (5) PT Bank Mizuho Indonesia, (6) Oaktree Capital Management LLC., (7) Gramercy Advisors, LLC., (8) General Electric Capital Corporation, (9) Gryphon Domestic VI, LLC., (10) OCM Opportunities Fund II LP., (11) OCM Opportunities III LP., (12) Columbia-HCA Master Retirement Trust, (13) Indah Kiat International Finance Company B.V., (14) Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bengkalis dan menyatakan bahwa para tergugat telah melakukan rekayasa perjanjian yang telah merugikan Perusahaan.

Tanya jawab pertama atas kasus ini dilakukan pada tanggal 18 Pebruari 2004 dengan kemungkinan untuk penyelesaian damai di luar pengadilan, walaupun sebagian besar tergugat tidak hadir pada saat tanya jawab, Hakim menunda tanya jawab atas gugatan.

Pada tanggal 5 Mei 2004, Pengadilan mengeluarkan Restraining Order yang melarang semua tergugat dan/atau pengganti dan/atau pihak yang mewakili mereka dalam mengambil setiap tindakan/klaim atas Wesel dan/atau Indentures dan/atau jaminannya yang berkaitan dengan Perusahaan.

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 DAN 2003

(Dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

Pengadilan memberikan keputusannya pada tanggal 16 September 2004 menetapkan, bahwa Penggugat sudah melakukan pembayaran penuh atas pinjaman dan tidak ada bukti atau alasan untuk membuktikan bahwa tergugat, sah sebagai pemegang obligasi. Pengadilan juga menetapkan bahwa terdapat klausul dalam perjanjian yang direkayasa untuk mengabaikan peraturan Indonesia (lihat Catatan 38 (10)).

8 Pada tanggal 29 Oktober 2003, Export - Import Bank of The United States (Penggugat) mengajukan gugatan di Pengadilan Amerika Serikat di Distrik Selatan New York melawan Asia Pulp & Paper Co. Ltd. (APP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills dan Perusahaan (Tergugat). Gugatan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan pengembalian atas pinjaman terhutang yang dituduhkan harus dibayarkan kepada penggugat.

Penggugat mendaftarkan perubahan gugatan pada tanggal 18 Pebruari 2004. APP, Tergugat mendaftarkan Jawaban pada tanggal 6 Mei 2004. Penggugat mendaftarkan perubahan gugatan kedua pada tanggal 14 Desember 2004.

Hanya APP yang hadir pada saat persidangan dan menjawab gugatan. Pada tanggal 30 Desember 2004, Penggugat mendaftarkan mosi untuk mendapatkan perintah yang menyatakan bahwa pengiriman perubahan gugatan kepada Perusahaan dan Tergugat lain adalah sah nunc pro tunc. Dan Penggugat juga memohon ijin untuk mengirimkan perubahan gugatan kedua dengan menggunakan jasa kurir internasional. Perusahaan dan Tergugat lain (disamping APP) mengajukan appearance khusus dengan tujuan melawan gugatan Penggugat sehubungan dengan penggunaan jasa kurir tersebut. Sampai dengan saat ini, pengadilan belum memberikan putusan atas mosi penggugat tersebut.

9. Pada tanggal 6 Pebruari 2004, PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho) mendaftarkan gugatan terhadap Perusahaan dan Indah Kiat International Finance Company B.V. (tergugat) di pengadilan New York. Mizuho menggugat guna memperoleh kompensasi atas kerugian yang dialaminya sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan kewajibannya sebagai Agen Agunan untuk dua (2) seri wesel yang diterbitkan oleh Indah Kiat International Finance B.V. Tergugat mendaftarkan mosi untuk membubarkan perkara (motion to dismiss) pada tanggal 16 April 2004. Pengadilan belum membuat keputusan atas gugatan tersebut (lihat Catatan 38 (8)).

10. Pada tanggal 17 Pebruari 2004, US Bank National Association mendaftarkan gugatan melawan Perusahaan, APP International Finance Company B.V., PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, Asia Pulp & Paper Co. Ltd. dan Indah Kiat International Finance Company B.V. (Tergugat).

Gugatan yang didaftarkan oleh Penggugat dalam kapasitasnya sebagai wali amanat pengganti untuk mendapatkan hutang pokok, bunga dan bunga akibat wanprestasi atas wesel yang diterbitkan oleh APP International Finance Company B.V. dan Indah Kiat International Finance Company B.V. Penggugat juga mengajukan klaim untuk ganti rugi, uang jasa dan biaya-biaya, dan untuk pengumuman dan injunctive relief berkaitan dengan penundaan jadual di Indonesia.

Perubahan gugatan sudah didaftarkan oleh Penggugat pada tanggal 30 April 2004. Pada tanggal 13 Agustus 2004 Penggugat mendaftarkan permohonan untuk summary judgment atas pembayaran pokok dan bunga yang sudah jatuh tempo. Tanggapan Penggugat atas summary judgment sudah didaftarkan tanggal 27 September 2004 (lihat Catatan 38 (3)).

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 DAN 2003

(Dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

36. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL (Lanjutan)

11. Pada bulan Agustus 2001, sejumlah kasus class action diajukan ke Pengadilan Amerika Serikat di Distrik Selatan New York atas nama para pemegang obligasi dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan dan/atau dijamin oleh APP dan/atau afiliasi APP tertentu, dan atau direktur dan karyawan afiliasi yang terkait. Penggugat mengajukan banding, atas pelanggaran ketentuan United States Securities Act of

1933 and Exchange Act of 1934, termasuk peraturan-peraturan pendukung. Pada atau sekitar tanggal

5 Juni 2002, kasus-kasus class action tersebut digabungkan menjadi satu gugatan.

APP dan semua tergugat lainnya yang terlibat dalam kasus ini menghadapi tuntutan hukum yang diajukan secara gencar dan menyangkal semua gugatan yang diajukan atas nama penggugat.

Dalam pokok perjanjian sudah dicapai dengan penggugat sehubungan dengan penyelesaian kasus class

action. Penyelesaian meliputi obligasi dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan dan/atau dijamin

oleh APP dan/atau afiliasi tertentunya (termasuk Perusahaan). Prasyarat penyelesaian sangat dirahasiakan pada saat ini. Pada intinya, penyelesaian diselesaikan berdasarkan ketentuan MRA yang dilakukan oleh Perusahaan. Prasyarat penyelesaian akan mengarah kepada persetujuan akhir dari pengadilan Amerika Serikat, Distrik Selatan New York (lihat Catatan 38 (9)).

12. Pada tanggal 23 Juni 2002, Deutsche Bank AG dan BNP Paribas mengajukan gugatan terhadap APP di Pengadilan Tinggi Singapura untuk menempatkan APP dibawah judicial management, menurut ketentuan yang berlaku dalam Singapore Companies Act (Chapter 50).

Pada putusannya tanggal 29 April 2003, Pengadilan Tingkat Banding Singapura menolak gugatan yang diajukan oleh Deutsche Bank A.G. dan BNP Paribas dengan biaya ditanggung oleh penggugat. 37. KONDISI EKONOMI

Perekonomian Indonesia menunjukkan adanya perbaikan di tahun 2004 yang terbukti dengan penurunan tingkat bunga. Meskipun tingkat bunga sudah menurun, Rupiah masih terus melemah dibanding sebagian besar mata uang asing dan rentan terhadap kondisi ekonomi maupun non-ekonomi di dalam negeri dan negara tetangga. Pemulihan ekonomi sangat dipengaruhi oleh efektifitas kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh Pemerintah dan perkembangan peraturan dan situasi politik yang berada di luar kendali manajemen.

Sebagai bagian dari usaha-usaha berkesinambungan dari Perusahaan untuk menghadapi kondisi di atas, dan terutama untuk menjaga kelangsungan usahanya, manajemen Grup APP telah membuat dan merencanakan untuk melanjutkan usaha termasuk perbaikan kinerja usaha mereka, sebagai tambahan untuk rencana restrukturisasi hutang telah disajikan dalam Catatan 34, sebagai berikut:

Meningkatkan efisiensi fungsi penjualan dan pemasaran, menawarkan produk berkualitas yang meningkatkan pengenalan atas barang;

Identifikasi pelanggan utama dengan pelayanan yang baik. Para pelanggan akan menikmati perbaikan

Dalam dokumen Jimmy Budhi & Rekan Kantor Akuntan Publik (Halaman 61-68)

Dokumen terkait