• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tania Gunadi: Mojang Bandung Bintang TV Disney Channel, AS Jika sering nonton Disney Channel, barangkali Anda kenal sosok

Tania Gunadi, mojang kelahiran Bandung 29 Juli 1983 yang kerap menghiasi acara-acara Disney Channel Amerika. Salah satunya serial komedi berjudul ―Even Stevens‖.

Aktris Hollywood asal Bandung, Jawa Barat, ini sangat beruntung. Dalam sembilan tahun berkarier di dunia perfilman di Amerika Serikat, Tania Gunadi sudah membintangi belasan film berseri di negeri itu. Padahal Nia–begitu sapaan Tania–tak pernah bercita-cita menjadi aktris.

―Waktu kecil aku enggak ngerti akting itu apa, boro-boro pengen jadi aktris,‖ ujar Nia.

Sebagai orang yang lahir dan menghabiskan masa kecil di Indonesia, Tania mengaku punya kenangan yang menyenangkan karena dia memiliki banyak teman semasa di Indonesia.

Tapi jangan dikira perjalanan kariernya di Negeri Abang Sam mulus begitu saja. Nia hijrah ke Los Angeles, Amerika, pada 2000, saat berusia 17 tahun, setelah menang undian paspor hijau (green card) saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Di Los Angeles, Nia tidak langsung hidup enak, walau seorang kakaknya sudah terlebih dulu menetap di sana.

Untuk menyambung hidup, sambil meneruskan sekolah, ia harus bekerja di restoran makanan cepat saji Pizza Hut. Tugasnya menyapu lantai, membersihkan dapur, dan membuat pizza. Di tempat itu, Nia makin fasih berbahasa Inggris. ―Pertama kali tiba di Amerika, bahasa Inggrisku jelek,‖ ujarnya.

117 Indonesiaproud.wordpress.com

Cerita Tania bisa terjun ke dunia akting dimulai secara tak sengaja. Ketika masih bekerja di Pizza Hut, temannya menyuruh ikut audisi sebuah iklan komersial Disney Channel.

―Teman saya bilang, coba kamu ikut casting, mudah kok, cuma disuruh teriak saja,‖ kata Tania. Rupanya dalam audisi itu Tania diterima dan dia senang sekali. Begitu menerima bayaran pertama sebagai bintang iklan, Tania langsung berpikir pekerjaan ini sungguh menyenangkan, ―Yang perlu kamu lakukan hanya bersenang-senang dan kamu bisa bayar sewa rumah kamu,‖ kata gadis yang masih fasih berbahasa Indonesia ini.

Sejak itulah dia jatuh cinta dengan seni peran. Gadis Bandung ini mulai bercita- cita menjadi aktris. Supaya gampang berkomunikasi, ia mulai mengambil kelas bahasa Inggris. Dan tanpa ragu, Tania mengatakan kepada ibunya ingin menjadi artis. ―Ibu saya kaget, dan nyaris kena serang jantung,‖ kata Tania berseloroh. Tania kemudian masuk sekolah akting dengan pengajar Robert F. Lyons. Robert merupakan mantan aktor Hollywood yang membintangi sejumlah film laris di era 70-an sampai 80-an, seperti ―Cease Fire‖, ―Gunsmoke‖ dan ―Dealing‖.

Pada awal nyemplung di perfilman, Nia hanya bermain sedikit episode dan hanya sebagai figuran. Namun sejak itu dia mulai mendapat berbagai tawaran komersial untuk produksi Disney Channel. Nama Tania Gunadi memang cukup dikenal sebagai pemain dalam sejumlah produksi TV Disney Channel. Dia berperan sebagai Allison Wong dalam serial komedi Disney Channel berjudul ―Even Stevens‖.

Lalu membintangi Star Trek: Voyager dengan aktor tamu Tom Virtue. Dia juga membintangi film ―Pixel Perfect‖ tahun 2004 bersama Brett Cullen. Lalu berperan sebagai perwira di pesawat alien dalam film laris ―Star Trek‖.

Tania Gunadi juga kebagian peran sebagai Sri Sumarto dalam tiga episode drama seri dokumenter FOX berjudul ―Boston Public‖. Dia juga bermain dalam film produksi Hallmark Hall of Fame Film yang berjudul ―The Magic of Ordinary Days‖, bersama artis Hollywood Keri Russell.

Film seri yang membuat namanya semakin terangkat ialah ketika dia bermain dalam ―Aaron Stone‖, film petualangan yang mengang kat cerita video game ke dunia nyata. Saat audisi untuk film ini, Nia mengaku sangat gugup. Tapi beruntung sutradara film, Erik Canuel, memilihnya. Di film seri ini, Nia bermain dalam 21 episode dan berperan sebagai Emma Lau, gadis Asia. Peran Emma Lau merupakan peran yang penting dalam serial ini.

Nia memang tersohor dengan peran gadis Asia. Matanya yang sipit serta wajah dan tubuhnya yang mungil memang mendukung peran tersebut. Tapi ia sendiri ingin keluar dari stereotipe itu. Nia ingin memerankan gadis Amerika. ―Aku benar-benar ingin mencoba,‖ ujarnya. Kalau berhasil,‖Saya akan senang.‖ Namun Nia merasa puas atas pencapaian kariernya. Sebagai aktris di Hollywood, Nia merasa memiliki banyak kawan dan berkesempatan main film lebih banyak lagi. ―Tiap bangun tidur, aku selalu tersenyum sendiri, mikirin enak banget tinggal di LA,‖ katanya.

Berkat peran apiknya dalam film-film produksi Disney Channel, majalah High End Teen pun mengangkat profilnya. Sementara untuk tahun 2010, dua film layar lebar terbaru Tania siap dirilis, yakni ―Possesions‖ dan ―Unconditionally‖.

118 Indonesiaproud.wordpress.com

Apa kunci suksesnya? Selain selalu berpikir positif, Nia tak pernah menolak setiap peran yang diberikan. Menurut gadis yang menggemari kucing ini, jika kita berpikir positif, nasib baik akan mendatangi kita. Sebaliknya, bila senantiasa berpikir negatif, kita akan sering ditimpa hal-hal yang membuat kita sebal. ―Kalau aku komplain, mikir negatif, hal yang ingin dikomplain tambah banyak,‖ujarnya.

Sebagai orang Indonesia, Nia tak segan-segan berkampanye kepada rekan-rekannya tentang Indonesia. Menurut dia, banyak pekerja film di Amerika yang tertarik kepada Indonesia. Salah satunya tentang budaya. ―Aku selalu membawa baju batik untuk kawanku,‖ katanya.

Meski betah tinggal di LA, Nia tetap merindukan Indonesia, terutama bertemu dengan kedua orang tuanya di Bandung. Ia berharap bisa pergi ke Lembang, Bandung, karena kangen menanam kentang di kebun paman nya. Nia juga kepincut oleh makanan Indonesia, seperti rujak, combro, lumpia basah, dan sayur petis.

Saat senggang, ia suka menyalurkan hobinya, yaitu berenang, main drum band, nongkrong di Starbucks, atau bercanda dengan dua kucingnya.

Sumber: Kabarinews, Koran Tempo

Garis besar

Dokumen terkait