2.8. KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA YANG BERHUBUNG- AN DENGAN PENGGUNAAN CRANE
2.8.4. Hal-ha1 yang Diperhatikan dalam Mengoperasikan Crane di Sekitar
Kabel Listrik a) Bahaya listrik
Bekerja disekitar atau dibawah kabel listrik merupakan hal yang sangat berbahaya bagi pengoperasian crane. Batas minimum persyaratan OSHA dalam pengoperasian crane yaitu sebesar 10
kaki. tidak boleh digunakan untuk membawa material atau beban dibawah kabel listrik. Jarak bebas minimum yang harus dijaga antara crane dan kabel menurut OSHA:
Untuk < 50 kV 10 kaki.
Untuk > 50 k V 10 kaki ditambah 0.4 inch untuk tiap 1 kV atau dua kali panjang kabel insulator tetapi tidak kurang dari 10 kaki.
Dalam pemindahan dengan tanpa beban dan direndahkan, jarak bebas minimum yang harus dijaga :
Untuk < 50 kV 4 kaki.
Untuk > 50 kV dan < 345 kV 10 kaki.
Untuk > 345 kV 16 kaki.
Sedangkan menurut peraturan ANSI (B30.5-1994, 5-3,4,5) :
I
b) Jarak bebas Crane
Sebagai tambahan, 1926.550(a)( 15) menyatakan bahwa seseorang dapat ditunjuk untuk meinperhatikan jarak bebas crane ketika operator crane mengalami kesulitan untuk melihat langsung pengawasan kotak tipe boom guards, kabel insulasi,
atau alat tanda bahaya. Setiap kabel yang ada harus dipertimbangkan akan adanya arus listrik hingga pemilik kabel atau peralatan listrik menunjukkan bahwa tidak ada arus listrik yang mengalir dan telah diground.
c ) Menara Transmitter
Menara transmitter juga harus diperhatikan atau ditest untuk menentukan adanya arus listrik yang dapat menimbulkan induksi pada crane. Induksi hams dicegah dengan memberi “electrical langsung pada struktur putar atas yang mendukung kabel ground jumper dapat ditambahkan pada material bila terjadi induksi. Para pekeja harus dilengkapi dengan bahan yang tidak bersifat konduktor. Material yang mudah terbakar harus dijauhkan dari daerah operasi sesegera mungkin.
d) Instansi terkait.
Memperhatikan instansi yang terkait dengan jaringan listrik tersebut. Sebelum mulai mengoperasikan crane di dekat jaringan listrik perhatikan pemilik jaringan listrik tersebut dengan mempersiapkan berbagai informasi mengenai : jenis peralatan, tanggal, waktu, dan termasuk jenis pekerjaan. Mintalah kerjasama pemilik untuk meminta jaringan penyekat (halangan penyekat).
e) Program keamanan.
Mengembangkan program keamanan dan melakukan program keamanan tertulis untuk membantu pekerja mengenali dan
mengontrol bahaya dan resiko kontaknya crane dengan jaringan 1 istri k.
f) Evaluasi pekerjaan
Mengevaluasi pekerjaan sebelum mulai bekerja untuk menentukan area teraman untuk penyimpanan
bahan
penempatan terbaik untuk mesin selama pengoperasian, dan ukuran dan jenis mesin yang digunakan. Mengetahui lokasi dan voltage semua arus tenaga listrik dari pekerjaan sebelum mengoperasikan
g) Pelatihan pekerja.
Melatih dan meyakinkan bahwa pekerja ditugasi untuk mengoperasikan dan kendaraan besar telah secara khusus dilatih dalam prosedur pengoperasian yang aman. Juga meyakinkan pekerja dilatih untuk mengerti perlengkapan seperti pelindung jaringan penyekat, tangkai tanah, hubungan non konduktif, dan dekat perlengkapan peringatan, dan untuk mengenali bahwa perlengkapan tersebut tidak digunakan sebagai pengganti “ground’ atau untuk menjaga jarak aman.
2.8.5. Perbandingan Persyaratan Standard yang Ada dalam Konstruksi Crane Terutama yang Berhubungan dengan Bahaya Listrik
a) Aturan OSHA :
Aturan OSHA saat ini memerlukan pekerja untuk mengawasi ketika dan dioperasikan dekat jaringan kabel listrik.
Tiap jaringan kabel listrik harus dipertimbangkan energinya
kecuali pemilik jaringan atau perusahaan listrik menunjukkan bahwa tidak ada listrik yang mengalir dan telah (29 CFR 1926.550( 1 )( 15)(vi).
Aturan OSHA diringkas sebagai berikut:
1) Pekerja harus memastikan bahwa arus listrik telah dimatikan atau dipisahkan dari dan bebannya dengan melakukan satu atau lebih prosedur berikut:
1.1. Jaringan transmisi dan distribusi listrik telah dimatikan (29 CFR 1910.33(c)(3); 29 CFR
1926.550(a)( 15)}
1.2. Menggunakan pembatas penyekat yang berdiri- sendiri untuk mencegah hubungan fisik jaringan tenaga [29CFR 1910.333(c)(3); 29 CFR
1926.550(a)( 15)]
Menjaga jarak minimum antara jaringan listrik dan serta bebannya [29 CFR 19 10.333(c)(3)(iii);
29 CFR 1926.5 50(a)( 1 5)(i),(ii)y(iii)].
1.3.
2) Operator mengalami kesulitan dalam menjaga jarak secara visual, sehingga diperlukan seseorang untuk membantu dalam mengawasi jarak antara jaringan listrik dan
serta bebannya [29 CFR 1926.550(a)( 15)(iv)].
3) Menggunakan jenis pelindung besar, penyekat hubungan, atau alat peringatan yang tidak akan mengubah tindakan pencegahan yang diperlukan [29 CFR 1926.550(a)( 15)(v)].
Alat ini bukan berfungsi untuk mematikan atau aliran listrik atau menjaga jarak aman.
4) Pekerja harus mematuhi spesifikasi pabrik dan batasan dalam mengoperasikan segala jenis crane. Pada keadaan dimana tidak ada spesi filtasi dari pabrik pembuatnya maka batasan untuk pengunaan peralatan i tu seharusnya berdasarkan pada pekerja yang berkompetan dan mempunyai kemampuan yang baik. Penambahan penggunaan crane tidak boleh melebihi kapasitas, ukuran atau hal yang ditentukan oleh pabrik.
5 ) Kapasitas beban, persyaratan kecepatan pengoperasian atau instruksi harus ada di tiap peralatan. lnstruksi atau peringatan harus dapat dilihat oleh operator selama berada pada stasiun pengontrol.
6 ) Pekerja harus dipilih dari seseorang yang kompeten untuk memeriksa semua mesin dan peralatan di setiap pemakaian baik sebelum, selama dan sesudah untuk memastikan kondisi pengoperasian yang aman.
7) Direkomendasikan oleh departemen tenaga kerja.
8) Bersertifikat dan sudah ditraining.
9) Memenuhi standar OSHA.
10) Perkecualian dimana distribusi listrik dan kabel transmisi berada di dekat tempat pendirian harus dicegah adanya kontak dengan kabel, peralatan, atau mesin selama
pengoperasian dengan perkiraan terhadap tenaga listrik sebagai berikut :
Untuk kahel di bawah 50 kV, jarak bebas minimum antara kabel dan bagian atau beban harus 10 kaki.
Untuk kabel lebih dari 50 kV, jarak bebas minimum antara kabel dan bagian atau beban hams 10 kaki ditambah 0.4 inci untuk tiap I kV diatas 50 kV atau dua kali panjang dari kabel insulator tetapi tidak kurang dari
10 kaki.
1 1 ) Seseorang harus mengawasi jarak bebas dari peralatan dan memberi peringatan untuk segala pengoperasian, yang mana hal yang sulit bagi operator untuk melihat jarak bebas yang ada.
12) Tidak boleh ada penambahan atau modifikasi yang mempengaruhi kapasitas atau keamanan operasi peralatan tanpa persetujuan tertulis dari pabrik.
(.lvww.osha-slc.gov/SLTC/cranehoistsafety/inobilecrane/mobil
crane - 3 .html) b) Standard ANSI
telah mengeluarkan standard untuk yang termasuk pengoperasian yang dekat dengan jaringan tenaga listrik. Standard konsensus ini (B30.5- 1994) mengandung panduan untuk mencegah terjadinya kontak
antara crane dan energi listrik. Standard ini ditujukan untuk hal- hal berikut:
1 ) Mempertimbangkan adanya kabel yang beraliran listrik dan memati kannya sampai pi hak yang berwenang memastikan bahwa tidak ada aliran listrik.
2) Aliran daya terus digerakkan sebelum pekerjaan mulai, menegakkan hambatan penyekat untuk mencegah hubungan fisik dengan aliran yang digerakkan, atau menjaga penjelasan keamanan antara jaringan yang digerakkan dan peralatan besar.
3) Batasan jenis pelindung besar, penyekat hubungan, dan pendekatan alat peringatan
4) Memberitahukan pihak jaringan listrik sebelum pekerjaan dilakukan di dekat kabel listrik.
5) Penempatan peringatan pada sehingga operator dapat antara jaringan listrik dan peralatan menjaga jarak aman
digunakan.
c) Rekomendasi CSA
Asosiasi Konstruksi Keamanan di Ontario, Kanada (CSA) m e r e k o m e n d a s i penambahan latihan kerja yang ditujukan pada standard OSHA dan ANSI.
Rekomendasi tersebut termasuk berikut ini:
1) Mengoperasikan lebih lambat daripada angka normal disekitar jaringan tenaga listrik.
2) Pelatihan kerja di bawah jaringan kabel listrik, karena angin dapat menyebabkan kabel listrik bergoyang secara menyamping dan dapat mengurangi jarak ruangan antara crane dan jaringan tenaga.
3) Menandai rate yang aman dimana harus secara berulang bergerak di bawah jaringan tenaga listrik.
4) Pelatihan kerja di tanah yang tak rata yang bisa menye- babkan bergoyang mendekati jaringan tenaga listrik.
5 ) Menjaga semua pekerja agar menjauh dari crane ketika mendekati jaringan tenaga listrik.
6) Mencegah seseorang menyentuh crane atau bebannya sampai adanya signal yang menunjukkan bahwa hal tersebut telah aman.
Rekomendasi CSA juga menunjukkan batasan dekatnya alat peringatan, penyekat kait, penyekat pelindung batasan henti ayun, dan perlengkapan yang sama untuk perlindungan terhadap bahaya listrik. (www.saftek.com/osha/nioshcrane.html) 2.8.6. Perbandingan Data Kecelakaan yang Terjadi Akibat Penggunaan
Crane
a) Data NTOF
Data dari NIOSH
(NTOF) Surveillance System menunjukkan bahwa terkena listrik terhitung kurang lebih 450 (7%) dari 6.400 kerja yang terkait dengan kematian daripada terluka yang terjadi setiap tahun di
Amerika selama periode 1980-89 (NIOSH 1993a). Tiap tahun rata-rata 15 tersengat listrik disebabkan oleh hubungan dengan atau kendaraan besar yang sama dan energik, arus tenaga diatas. Jumlah pekerja sebenarnya yang meninggal akibat crane
yang berhubungan dengan jaringan tenaga penggerak adalah lebih besar dari yang dilaporkan oleh NTOF karena metode untuk pengumpulan dan laporan data tersebut cenderung meremehkan jumlah total kematian (NIOSH 1993a). Lebih dari separuh tersebut terkait dengan listrik terjadi dalam industri konstruksi.
b) Data FACE
Dari tahun 1982 sampai 1994, NIOSH mengadakan 226 penyelidikan sambilan atas pekerjaan yang terkait dengan tersengat listrik dibawah Assessment dan Program Evaluasi Pengontrolan (FACE). Dua puluh sembilan ( 13%) dari insiden tersebut (yang mengakibatkan 3 1 fatalitas) termasuk crane yang terkait dengan arus daya tinggi. Hampir separuh insiden terjadi dalam industri konstruksi. Karena penyelidikan FACE yang diadakan hanya di 16 teinpat, fatalitas tersebut hanya mewakili sejumlah yang terkait dengan tersengat listrik selama periode 1982-94.
c) Data OSHA
Studi yang diadakan oleh Penempatan Keamanan dan Administrasi Kesehatan (OSHA) menunjukkan bahwa 377
(65%) dari 580 pekerjaan yang terkait dengan sengatan listrik terjadi dalam industri konstruksi selama periode 1985-1 989 (OSHA 1990). Hampir 30% (113) kecelakaan dari sengatan listrik tersebut dialami oleh (www.saftek.com/osha/niosh crane.html
2.9. RANGKUMAN
Karena banyaknya data-data yang didapat maka untuk inempermudah analisa data dibuatlah suatu matriks mengenai latar belakang penyebab kecelakaan kerja penggunaan yang dibagi dalam beberapa tahap :
Dari landasan teori tersebut di atas maka dianalisa hal-hal yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja secara umum adalah seperti tercantum pada tabel 2.6.
Kemudian dari (tabel 2.6) penyebab kecelakaan kerja secara umum dan khusus (berhubungan dengan akan dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu dari segi lingkungan, manusia, dan alat (tabel 2.7, tabel 2.8, tabel 2.9).
Setelah itu kedua hal tersebut akan dimatriks dan akan didapatkan hubungan antara keduanya
Dari tabel 2.7, tabel 2.8, tabel 2.9 inilah maka akan didapat latar belakang penyebab kecelakaan kerja dari penggunaan pada proyek konstruksi (tabel 2. 10).
lain
Data Kantor Kodya Surabaya
Data Surabaya
Data Surabaya
Data Kantor Surabaya
Data Surabaya
Data Kantor Depnaker Surabaya
SUMBER
I^_--
bend;- I
M I V
V Q
M k e j a
ti Usia Q V
T
I
V
V V I
Tabel 2.10
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kese!amatan dan kecelakaan kerja yang berhubungan dengan Crane
I