• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

3. Hakekat Hasil Belajar

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yaitu tujuan pengajaran, pengalaman belajar dan mengajar dan hasil belajar.25 Hakekat hasil belajar, adalah adanya perubahan pada diri seseorang yang melakukan kegiatan atau proses belajar dengan ditunjukannya perubahan-perubahan pada dirinya baik berupak knowlage, (pengetahuan), sikap dan prilaku serta moral. Hakekat hasil belajar adalah dampak pengajaran yang diukur seperti tertuang dalam angka raport, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.26

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka harus bertitik tolak dari pengertian belajar itu sendiri.

Secara teori, banyak teori-teori belajar yang dikembangkan oleh para pakar yang salah satunya teori asosiasi yakni hubungan antara stimulus dan repons. Hubungan itu akan bertambah kuat bila sering diulangi dan respon yang tepat diberi ganjaran berupa makanan atau pujian atau cara lain yang

25

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja Rosda Karya,2009), Cet-Ke 14, h. 2

26Ibid,

19

memberi rasa puas.27 Defenisis belajar menurut James O. Wittaker, yang

dikutif oleh Abu Ahmad dan Widodo, “Belajar dapat didefinisikan sebagai

proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diuabah melalui latihan atau pengalaman.28 Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian.29

Dari pengertian diatas, bahwa belajar merupakan proses perubahan yang dilkaukan secara sadar untuk memperoleh hasil belajar berupa adanya perubahan baik perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik, perubahan dari tidak tahun menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Dan proses ini membutuhkan waktu. Hasil belajar tidak secara tiba-tiba, tetapi memerlukan usaha dan kerja keras baik dari siswa maupun dari guru selaku orang yang melakukan transformasi ilmu.

a. Pengertian Hasil Belajar

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar diartikan sebagai hasil ahir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya30

Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Tujuan dari hasil belajar disekolah tentunya sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah, sebgai mana

27

Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 132

28

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 123

29

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:Rosda, 2011), Cet-Ke 2, h.9

30

20

diuangkapkan dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II

Pasal 3 yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.31

Hasil belajar berorentasi pada tujuan belajar yang tentunya disesuaikan dengan tujuan pemerintah yang tertuang dalam standar isi, dan standar kelulusan, tujuan sekolah dan tujuan guru yang memiliki peran besar dalam mecapai tujuan tersebut.

Indikator tercapainya tujuan belajar apabila telah tercapainya hasil belajar setelah siswa melakukan dan mengalami proses belajar. Hasil belajar ini diperoleh setelah siswa mengikuti serangkan tes, dan ujia materi melalui ulangan harian, ulangan semester maupun ujian nasional.

Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapatingkatan taraf sebagai berikut.

a) Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

b) Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-99%.

c) Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%.32

Alat ukur pencapaian hasil belajar, saat ini sangat ditentukan oleh batasan kriteria ketuntasan minimun (KKM), dimana KKM ini dibuat oleh guru yang berangkutan dengan memberikan skor pada tiap tipa indikator yang ada pada kompetensi dasar (KD) dengan mengukur tingkat kesulitan materi, daya dukung atau sarana yang disediakan oleh

31Dede, “Pentingnya Karakteer Positif Pendidikan”, artikel di akses pada 17 Maret 2013 dari http://dedekusn.com/tag/tujuan-pendidikan-nasional/html.

32

21

sekolah dalam meunjang proses belaajar mengajar dan daya serap siswa atau kemampuan dasar siswa sebelum menerima materi pembelajaran yang baru.

Sering kali pencapaian hasil belajar ini tidak memenuhi stanadar minimum yang ada pada KKM, sehingga penilaian hasil belajar siswa tidak obyektif sebagaimana kemampuan siswa. Hal ini terjadi karena standar minimum yang dibuat guru tidak mengikuti prosedur yang belaku, guru memberikan batasan minimum nilai dalam KKM hanya berdasarkan perkiraan dan ada juga yang melihat dari sekolah lain sebagai bahan rujukan dan acuan KKM pada sekolah tersebut. Selain itu rasa malu, jika batasan minimum yang dibuat guru lebih kecil dari sekolah lain, padahal situasi dan kondisi tiap sekolah tidak dapat disamakan baik daya dukung maupun daya serap siswanya. Selain itu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hail belajar.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, bahwa hasil belajar siswa banyak ditentukan dari faktor-faktor pendukung baik faktor internal maupun eksternal sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto dalam

“bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya”33

. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

Djaali (2008: 99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain sebagai berikut:

a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) 1) Kesehatan

2) Intelegensi

33

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet. 4, h. 55

22

3) Minat dan motivasi 4) Cara belajar

b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) 1) Keluarga

2) Sekolah 3) Masyarakat 4) Lingkungan34

Pada masa perkembangan anak usia remaja, sebagai masa rasa ingin tahu, coba-coba sangat besar. Dan jika hal ini kurang mendapat perhatian, tempat mencurahkan perasaan baik dari guru maupun orang tua, maka besar kemungkinan mereka akan mencari sendiri tempat dan perhatian dari luar lingkungan sekolah dan rumah.

Faktor-fator ini juga yang harusnya menjadi bahan pertimbangan dan penilaian seorang guru, karena tidak semua memiliki dan berada pada kondisi yang baik, baik dalam keluarga, masyarakat dan sekolah juga faktor yang ada pda diri siswa itu sendiri seperti faktor kesehatan, faktor fsikologis minat dan bakat dari siswa itu sendiri. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, guru dapat mengambil tindakan bimbingan kepada siswa agar hasil belajarnya jauh lebih baik dari yang sudah diperoleh.

Dokumen terkait