• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1.8 Hakekat Pembelajaran PKn

2.1.8.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Winataputra (2010:1.2) menyatakan PKn merupakan pendidikan yang berfungsi mengembangkan tiga karakteristik pokok warga Negara yang demokratis, yaitu civic intelligence atau kecerdasan warga Negara, civic responsibility atau tanggung jawab warga Negara, dan civic participation atau partisipasi warga Negara. PKn adalah pendidikan pengetahuan, sikap mental, nilai-nilai, dan perilaku yang menjunjung tinggi demokrasi sehingga terwujud warga masyarakat yang demokratis, dapat menjaga persatuan dan integrasi guna mewujudkan bangsa yang kuat, sejahtera, serta demokratis Charim (dalam Aryani dan Susatim, 2010:40).

Zamroni (dalam Taniredja, 2013:2) menyatakan PKn adalah pendidikan demokratis yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang menjamin hak-hak warga masyarakat. Selain itu, PKn adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga memiliki political knowledge, awareness, attitude, political efficacy, dan political participation, serta kemampuan

mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang dirancang untuk membentuk peserta didik yang cerdas, terampil, berkarakter, serta memahami hak-hak dan kewajibannya, sehingga dapat menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.

2.1.8.2 Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Winataputra (2010:1.20) menyatakan tujuan PKn adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dan warga Negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia.

Sedangkan menurut Mulyasa (dalam Ruminiati, 2007:1.26) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya;

2) mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggungjawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan;

3) bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan tujuan PKn di SD/MI adalah supaya siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kretaif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti-korupsi. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan kewarganegaraan di SD yaitu membentuk warganegara yang baik, warganegara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya.

2.1.8.3 Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup PKn menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 meliputi: 1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta

lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan.

2) Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan

daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warga Negara, meliputi: hidup gotong-royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara.

5) Konstitusi Negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi.

6) Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa, kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

7) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi Negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara, pengalaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

8) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia, dampak hubungan internasional, organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan ruang lingkup PKn meliputi aspek sebagai berikut: (1) persatuan dan kesatuan bangsa; (2) norma, hukum, dan peraturan; (3) hak asasi manusia; (4) kebutuhan warga Negara; (5) konstitusi Negara; (6) kekuasaan dan politik; (7) Pancasila; (8) globalisasi.

2.1.8.4 Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Materi Pendidikan Kewarganegaraan merupakan konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD 1945 beserta dinamika perwujudan dalam kehidupan masyarakat Negara Indonesia (Winataputra, 2014:1.38). Materi Pendidikan Kewarganegaraan dengan paradigma yang baru dikembangkan dalam bentuk standar nasional Pendidikan Kewarganegaraan yang pelaksanaannya berprinsip pada implementasi kurikulum terdesentralisasi. Menurut Winataputra (2008:1.20) ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan, yaitu:

a. kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sarana pembentukan;

b. standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran;

c. indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan; d. rambu-rambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternatif para guru.

Materi Pendidikan Kewarganegaraan di kelas I-VI beranekaragam jenisnya. Materi tersebut termuat dalam ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah terbagi masing-masing dalam bentuk Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Standar Isi. Namun di kelas IV untuk semester II materi Pendidikan Kewarganegaraan mencakup Sistem Pemerintahan

Pusat dan Globalisasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian lebih terfokus pada materi Globalisasi. Selain materinya yang begitu luas, globalisasi merupakan materi pada Standar Kompetensi terakhir untuk kelas IV di semester II.

2.1.8.5 Materi Globalisasi Kompetensi Dasar :

Indikator :

4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya.