a. Pengertian Karangan Eksposisi
Kata eksposisi yang diambil dari kata bahasa Inggris exposition
sebenarnya berasal dari kata bahasa Latin yang berarti membuka atau
memulai.59 Karangan ekposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan terutama pemberitahuan atau informasi. Karangan ekposisi bersifat
55
Niknik M. Kuntarto, op.cit., h. 238-239
56
Rosihan Anwar, loc.cit.
57
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, op. cit., h. 93
58
E. zainal Arifin dan S. Amran Tasai, op.cit., h. 132
59
26
memaparkan sesuatu, ekposisi juga dapat disebut dengan karangan paparan.
Ekposisi atau paparan ialah salah satu jenis karangan yang berusaha untuk menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan orang yang membaca uraian tersebut.60
Selan itu, Gorys Keraf menyatakan “Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas
pandangan atau pengetahuan pembaca”.61
Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud hakekat suatu objek, misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan, komunikasi, perkembangan teknologi,
pertumbuhan ekonomi kepada pembaca. Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa eksposisi adalah suatu bentuk tulisan yang bertujuan untuk menerangkan, menguraikan, dan menjelaskan suatu gagasan atau pokok pikiran kepada para pembaca.
b. Syarat Menulis Ekposisi
Pada hakekatnya eksposisi bertujuan untuk memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. Oleh sebab itu, dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, seorang pengarang yang ingin menulis sebuah eksposisi harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini:
(1) Penulis mengetahui serba sedikit tentang subjeknya, dengan demikian penulis dapat mengembangkan pengetahuannya mengenai subjeknya untuk kemudian ditampilkan dalam tulisan; (2) Penulis harus mampu menganalisis persoalan yang ada dengan
jelas dan konkret.62
60
Bistok dkk., Pedoman Karangan-Mengarang, (Jakarta: Pemendikbud, 1985), h. 15
61
Gorys Keraf, Komposisi Lanjutan II, (Jakarta: Grasindo, 1995), h. 7
62
Gorys Keraf, Ekposisi dan Deskripsi, (Ende Flores: Nusa Indah, 1982), cet. 2, h. 6
c. Teknik Penulisan Karangan Eksposisi
Untuk menulis sebuah karangan, pastinya mempunyai cara atau tekniknya masing-maisng. Misalnya saja karangan narasi mempunyai tekniknya sendiri yaitu terdapat tokoh dan urutan waktu. Begitu juga dengan karangan eksposisi yang mempunyai teknik penulisan untuk mencapai karangan eksposisi yang maksimal.
Randall E. Decker berpendapat, “As in most patterns of writing, the use of expository narration is most likely to be successful if the writer constantly keeps his purpose and his audience in mind, remembering that the only reason for using the method in the first place-for doing any writing-is to communicate ideas. soundness, clarity, and interest are the best means of attaining this goal”.
“Seperti dalam kebanyakan pola penulisan, penggunaan narasi ekspositoris yang paling mungkin berhasil jika penulis selalu membuat tujuan dan pendengarnya dalam pikiran, mengingat bahwa satu satunya alasan untuk menggunakan metode di tempat pertama untuk menulis apapun adalah untuk menyampaikan gagasan-gagasan. Keadaan baik, kejelasan, dan minat adalah cara
terbaik untuk mencapai tujuan”63
.
Karangan eksposisi mengandung tiga bagian utama, sebagaimana dikatakan Gorys Keraf yaitu:
(1) Pendahuluan
Bagian pendahuluan menyajikan latar belakang, alasan memilih topik, luas lingkup, batasan pengertian topik, permasalahan dan tujuan penulisan, kerangka acuan yang digunakan. Pada tulisan populer, pendahuluan tidak perlu menyajikan semua unsur yang dikemukaan sebelumnya, cukup dipilih beberapa saja dari semua segi di atas untuk mengembangkan tulisan eksposisi.
63
Randall E. Decker,Pattern of Exposition,(Little, Brown and Company: Boston, 1966), cet. 6, h. 237
28
(2) Tubuh Ekposisi
Penulis harus mengembangkan sebuah organisasi atau kerangka karangan terlebih dahulu. Berdasarkan organisasi, penulis kemudian menyajikan uraiannya mengenai tiap bagian secara terperinci, sehingga konsep atau gagasan-gagasan yang ingin diinformasikan pada para pembaca tampak jelas.
Eksposisi dapat mempergunakan bermacam metode penyajian untuk memaparkan suatu objek, mengajukan fakta-fakta untuk mengkonkretkan informasi kaitan antara fakta-fakta harus kelihatan logis dan masuk akal. Pendapat dan gagasan yang disampaikan biasanya dijalin dalam alinea yang padu dan kompak. (3) Kesimpulan
Penulis pada akhirnya menyajikan kesimpulan mengenai apa yang disajikan dalam isi atau tubuh eksposisi. Karangan eksposisi tidak mengarah pada usaha untuk mempengaruhi pembaca. Kesimpulan yang diberikan hanya bersifat pendapat atau kesimpulan yang diterima atau ditolak pembaca. Hal terpenting dalam menulis eksposisi, penulis mampu menyajikan informasi untuk memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca.64
d. Metode Menulis Karangan Eksposisi
Penulisan karangan eksposisi dapat digunakan dengan beberapa metode. Metode-metode yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dari karangan eksposisi sebagaimana dikatakan Gorys Keraf yaitu:
(1) Metode Identifikasi
Identifikasi merupakan suatu metode untuk menggarap sebuah eksposisi sebagai jawaban atas pertanyaan: Apa itu? dan Siapa itu? Berdasarkan hubungan ini, maka pengertian identifikasi adalah
64
proses penyebutan unsur-unsur yang membentuk suatu hal sehingga ia dikenal sebagai hal tersebut, dengan kata lain metode identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek tersebut.
(2) Metode Perbandingan atau Pertentangan
Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara dua objek atau lebih menggunakan dasar-dasar tertentu. Tujuan perbandingan adalah membicarakan sesuatu yang dianggap belum diketahui oleh pembaca atau pendengar. Beberapa tujuan dalam menyampaikan suatu uraian dengan menggunakan metode perbandingan yaitu, menyampaikan suatu informasi tentang suatu hal, dengan menghubungkan hal lain yang telah dikenal pembaca, menyampaikan dua pokok persoalan (atau lebih) sekaligus menghubungkannya dengan prinsip-prinsip umum bersama, dan membandingkan dua pokok yang dikenal untuk menyampaikan suatu prinsip umum atau suatu gagasan umum.
(3) Metode Ilustrasi atau Eksemplifikasi
Ilustrasi adalah suatu metode untuk mengadakan gambar atau penjelasan yang khusus dan konkret atau suatu prinsip umum atau sebuah gagasan umum. Metode ilustrasi atau eksemplifikasi pengarang ingin menjelaskan suatu prinsip umum atau suatu kaidah yang lebih luas lingkupnya dengan mengutip atau menunjukkan suatu pokok khusus yang tercakup dalam prinsip umum atau kaidah yang lebih luas cakupannya.
(4) Metode Klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu proses yang bersifat alamiah untuk menampilkan pengelompokan-pengelompokan sesuai dengan pengalaman manusia. Klasifikasi merupakan metode untuk menempatkan barang-barang dalam suatu sistem kelas. Klasifikasi juga merupakan metode yang sering dipakai dalam menyusun
30
kaidah-kaidah ilmiah, khususnya untuk sampai pada suatu pengalaman baru.
(5) Metode Definisi
Definisi merupakan suatu proses yang berusaha meletakkan batas-batas penggunaan sebuah kata, sepeti tampak dalam makna dari unsur-unsur kata itu sendiri. Definisi juga dapat digunakan sebagai metode penulisan eksposisi, definisi memberikan
pengetahuan kepada kita “kebenaran suatu barang”.
(6) Metode Analisa
Analisis adalah suatu cara membagi-bagi subjek ke dalam komponen-komponennya. Jadi, analisis berarti melepaskan, menanggalkan, atau menguraikan sesutau yang terikat. Analisis sama sekali tidak menciptakan komponen-komponen. Bagian- bagian itu ditemukan oleh penulis bukan diciptakan oleh penulis, dengan menemukan bagian-bagian tersebut, penulis meminta pembaca untuk memperhatikan bagian-bagian tersebut.
a) Analisa bagian adalah suatu teknik untuk membagi-bagi sebuah objek ke dalam unit-unit yang lebih kecil, yang memperlihatkan hubungan-hubungan tertentu. Analisa bagian berusaha menjawab pertanyaan: Apakah objek garapan itu terdiri dari bagin-bagian tertentu? Inilah yang disebut analisa. Suatu objek yang utuh dibagi-bagi menjadi komponen- komponen yang saling berhubungan.
b) Analisa fungsional merupakan proses lanjutan dari analisa bagian, penulis harus mengaitkan bagian itu dengan fungsi yang diemban tiap bagian itu, baik terhadap kesatuannya maupun terhadap bagian lainnya.
c) Analisa proses adalah suatu metode yang berusaha menjawab pertanyaan: Bagaimana sesuatu bekerja? Bagaimana sesuatu terjadi? Analisa proses sebenarnya merupakan analisa lebih lanjut dari analisa bagian dan fungsi harus dilanjutkan dan
berakhir dengan analisa proses. Analisa proses menjelaskan tahap-tahap yang membentuk suatu peristiwa atau hal.
d) Analisa kausal adalah analisa yang berusaha menemukan sebab-akibat dari suatu hal atau peristiwa. Analisa ini dianggap sebagai suatu kesadaran manusia yang paling tinggi mengenai alam dan dunia sekitarnya. Analisa ini juga dianggap sebagai awal dari perkembangan ilmu dan teknologi.65