• Tidak ada hasil yang ditemukan

SANGAT BAIK – SEMPURNA : ekspresi lancar, gagasan diungkapkan

2. Hakikat Media Gambar Se ri a.Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/konsep- media-pembelajaran)

Menurut David Buckingham (2009:1) “Medium’as’an I terventing

means, instrument or agency: it is substance or a channel through which

effect or information can be carried or transmitted”. A medium is something banyak kesalahan, tidak komunikatif dan tidak layak nilai

5 Mekanik 5

4

3

2

SANGAT BAIK-SEMPURNA:

menguasai aturan penulisan, hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan dan tanda baca.

CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca tetapi tidak mengaburkan makna. SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca, makna membingungkan atau kabur.

SANGAT-KURANG: tidak

menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, tak layak dinilai.

commit to user

we use when we went to communicate with people indirectly, rather than in person or by face to face contact.

AECT dalam Sri Anitah (2008:1) mendefinisikan bahwa media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Berbeda dengan pendapat Briggs dalam Sri Anitah (2008:1) mengatakan bahwa media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran.

Bretz dalam Sri Anitah (2008:1) menyatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi.

Smaldino, dkk dalam Sri Anitah (2009: 5) mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.

Gerlach dan Ely dala m Azhar Arsyad (200 5: 3) mengungkapkan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang me mbangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Heinich, dkk dalam Azhar Arsyad (2005: 4) menge mukakan bahwa medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Lain halnya menurut Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2005: 4) secara implis it mengatakan bahwa media pembelajaran meliput i alat secara fis ik, digunakan untuk menyampaikan isi, materi pengajaran.

Briggs dalam Arief S. Sadiman, dkk (2007: 6) menyatakan bahwa media adalah segala alat fis ik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Assosiasi Pendid ikan Nasional (National Eduacation

Association/NEA) dala m Arief S. Sadiman, dkk (2007: 6) berpendapat bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio- visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.

commit to user

Romiszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1993 : 8) mendefinisikan bahwa media merupakan pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda ) kepada penerima pesan.

Dinje orman Rumumpuk dalam Mulyani Sumantri, dkk (2001:153) mendefinisikan media pengajaran sebagai setiap alat, baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar- mengajar.

Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dan dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Apabila diabaikan pengajaran bukannya membantu proses belajar mengajar, tapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisiensi.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesua tu yang dapat digunakan untuk menya lurkan pesan (bahan pelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dala m kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

b. Tujuan Penggunaan Me dia

Tujuan utama penggunaan media diantara nya agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap secara maksima l oleh siswa sebagai penerima informasi.

Hama lik dala m Azhar Arsyad (200 5: 15) mengungkapkan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan pembawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Menurut Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994: 154) secara khusus media pembelajaran digunakan denga n tujuan sebagai berikut : (1). Memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami konsep,

commit to user

prins ip, sikap dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik bahan; (2). Memberikan pengala man belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar; (3). Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena siswa tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu; dan (4). Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan siswa.

Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan perencanaan yang sistematik. Perlu diingat pula bahwa media pembelajaran digunakan bila media itu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan. Untuk itu dengan adanya media sangat membantu untuk menya mpaikan pesan- pesan secara lebih mudah kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan- pesan tersebut secara tepat dan akurat.

c. Fungs i Media Pe ngajaran

Dala m proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).

Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad (2004: 19) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu : (1). Memotivasi minat dan tindakan; (2). Menyajikan informasi; dan (3). Memberi instruksi.

Menurut Nana Sudjana dalam Djamarah, (2000:99) merumuskan fungsi media sebagai berikut : (1). Penggunaan media dala m proses belajar mengajar bukan merupakan fungs i tambahan, tapi mempunyai fungsi sendir i sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif; (2). Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar ; (3). Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sis i pelajaran; (4). Penggunaan media bukan semata- mata alat hiburan, bukan sekedar

commit to user

melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa ; (5).

Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan guru; dan (6). Penggunaan media dalam pengajaran diuta makan untuk me mpertinggi mutu belajar mengajar.

Levie dan Lentz dalam Azhar Arsyad (200 5: 16) menyebutkan bahwa empat fungs i media pembelajaran, khususnya media visua l, yaitu (1). Fungsi atensi media visual merupakan int i, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran; (2). Fungs i afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar; (3). Fungs i kognit if media visua l dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengu ngkapkan bahwa lambang- la mbang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memaha mi dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar ; dan (4). Fungsi kompresatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelit ian bahwa media visual yang me mberikan konteks untuk memahami teks untuk memaha mi teks menmbantu siswa yang lemah dala m me mbaca untuk mengorganisasikan informasi dala m teks dan mengingatnya kembali.

Fungsi media pembelajaran adalah untuk memberikan pengalaman baru kepada siswa dengan lebih me ngkonkritkan konsep yang masih bersifat abstrak, menambah motivasi belajar, menambah semangat belajar, dan

me mpertinggi daya serap belajar.

(http://blog.persimpangan.com/blog/fungsi-dan- manfaat- media)

d. Manfaat Media Pe mbe lajaran

Hama lik dalam Azhar Asyad (200 5: 15) menge mukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

commit to user

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Oemar Hamalik dalam Azhar Arsyad (2007: 25) me nyebutkan bahwa manfaat media sebagai berikut : (1). Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpik ir, oleh karena itu mengurangi verbalis me; (2). Memperbesar perhatian siswa; (3). Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap; (4). Memberikan pengala m nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan usaha sendiri di kalangan siswa; (5). Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup; (6).

Membantu menumbuhkan pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa; dan (7). Memberikan pengala man yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiens i dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Menurut Gagne’s M. Robert ( 2002: 212) manfaat media pendidikan terhadap pembelajaran adalah sebagai berikut “Some educators are convinced

that learnes differing in”learning styles” may benefit most from media presentations that match their styles. What these learning stlyes differences are and wheather they may be efective with different media has not been

definityly established.”

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa beberapa pendidik atau guru mempunyai gaya yang berbeda dalam mengadakan pembelajaran, yang menyebutkan bahwa gaya atau model pembelajaran guru yang diadakan akan lebih bermanfaat dengan menggunakan media, serta pembelajaran yang diadakan akan lebih efektif dengan menggunakan media yang berbeda secara berkelanjutan. Maksudnya adalah pembelajaran akan lebih efektif jika penggunaan media pembelajaran tersebut tidak monoton, tetapi divariasikan dengan media yang lainnya secara bervariasi. Dalam hal ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih berminat dalam mengikuti pelajaran, karena

commit to user

mempermudah siswa dalam menerima pelajaran sehingga siswa mendapat nilai yang lebih tinggi.

e. Pe rtimbangan dalam pe milihan dan pe nggunaan me dia

Menurut Azhar Arsyad (2005 : 72) dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip- prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbanga n dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:

1. Mot ivasi. Harus ada kebutuhan minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Oleh karena itu, perlu melahirkan minat itu dengan perlakuan yang melahirkan motivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran it u.

2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda, sehingga kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.

3. Tujuan pembalaj aran. Jika siswa diberitahukan apa yang diaharapkan mereka pelajari mela lui media pembelajaran itu kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.

4. Organisasi isi. Pelajaran akan lebih mudah jika is i dan prosedur atau keteramp ilan fis ik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bermakna.

5. Persiapan sebelum belaj ar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki penga laman yang diperlukan

secara memadai yang mungk in merupakan prasyarat untuk

penggunaan media semakin sukses.

6. Emosi. Pembelajaran yang me libatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan akan berpengaruh dan bertahan.

7. Part isipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya.

commit to user

8. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya.

9. Penguat an (reinf orcement ). Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar.

10.Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang kali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan.

11.Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.

Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3) tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing- masing media, dan (6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan. (http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran)

f. Langkah-Langkah Pe nggunaan Me dia Pe mbelajaran

Sri Anitah (2008 : 97) menjelaskan bahwa langkah- langkah penting dalam penggunaan dibagi 4 tahapan yaitu :

1. Persiapan sebelum menggunakan media

Langkah awal penggunaan adalah membuat persiapan sebaik-baiknya, yang dilakukan dengan cara :

commit to user

a) Mempelajari petunjuk penggunaan media terutama bila

dibutuhkan perangkat keras. Di samping manua l yang terdapat pada alat, mungk in masih diperlukan buku- buku khusus tentang penggunaan media.

b) Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran tidak hanya terganggu oleh hal- hal yang bersifat teknis. Perhatian pengaturan ruang maupun siswa, bila media diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan semua siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang baik.

2. Pelaksanaan penggunaan media

Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung hendaknya dijaga agar suasana tetap tenang. Keadaan tenang tidak berarti siswa harus duduk diam dan pasif, yang penting perhatian siswa tetap terjaga.

Apabila media yang akan digunakan secara kelompok,usahakan setiap kelompok secara bergiliran dengan pantauan dan bimbingan. Dengan demik ian, dapat membantu siswa bila mendapat kesulitan. Selain itu, dapat menjaga ketertiban kelas. Selain sajian media berlangsung, dapat diselingi dengan pertanyaan, meminta siswa melakukan sesuatu, misalnya menunj uk gambar, mengerjakan soal, atau merumuskan sesuatu.

3). Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap menyajikan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai, sela in untuk memantapkan pemaha man materi yang disampaikan mela lui media, untuk itu perlu disediakan tes yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai umpan balik. Kalau ternyata tujuan belum tercapai, maka perlu mengulangi sajian program media tersebut.

commit to user 4). Tindak lanjut

Dari umpan balik yang diperoleh, meminta siswa untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara, misalnya : Diskusi tentang hasil tes, mempelajari referensi dan me mbuat rangkuman, melakukan suatu percobaan, observasi.

g. Pe mbuatan Me dia Pe ngajaran

Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi dalam Mulyani Sumantri, dkk (2001: 177) mengungkapkan bahwa prinsip- prinsip pembuatan media sebagai berikut (1). Kesederhanaan (slimlicity), yaitu suatu media hendaknya ringkas, sederhana dan dibatasi pada hal- hal yang dianggap penting; (2). Kesatuan (unity), yaitu hubungan yang ada di antara unsur-unsur media itu sebagai satu keseluruhn yang bermakna ; (3). Penekanan (emphasis), yaitu adanya gagasan atau pesan tertentu yang menjadi fokus perhatian pada bagian- bagian tertentu untuk menarik minat dan perhatian; dan (4). Keseimbangan (balance), yaitu komposisi penampilan media itu memperlihatkan keadaan yang serasi, baik itu untuk kesimestrisan ataupun ketidaksimetrisan, bahkan media itu menampilkan segi- segi estetika / keindahan.

Menurut Nana Sudjana dalam memilih media untuk kepent ingan pengajaran sebaiknya memperhatikan criteria sebagai berikut: (1). Ketepatan dengan tujuan pengajaran; (2). Dukungan te rhadap isi bahan pelajaran; (3). Kemudahan me mperoleh media; (4). Keterampilan guru dalam menggunakanya; (5). Tersedia waktu untuk menggunakanya; dan (6). Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

h. Macam-Macam Me dia

Menurut Sri Anitah (2009 : 37) media pembelajaran dibagi 3 menurut jenisnya, antara lain :

commit to user 1. Media Audio

Media audio merupakan suatu media untuk menya mpaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan me lalui indera pendengaran atau media yang dapat didengar. Agar media tersebut benar-benar dapat membawakan pesan yang mudah diterima oleh pendengar, harus digunakan bahasa audio. Secara sederhana bahasa audio adalah bahasa yang memadukan ele men- elemen suara, bunyi, dan mus ik, yang mengandung nilai abstrak misalnya : bahasa puitis, musik yang agung, dan suara yang merdu misalnya: Tape recorder, kaset audio, radio, CD, dan MP3. Ada beberapa jenis program audio, antara lain : Program wicara, wawancara, diskusi, bulet in, warta berita, program dokumenter, program feature dan majalah udara, drama, dan audio. 2. Media Visual

Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya atau media yang hanya dapat dilihat. Media visual dapat diklasifikasikan menjadi 2, antara lain :

a) Media visual yang tidak diproyeksikan

Media yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar untuk memproyeksikan perangkat lunak. Media ini tidak dapat tembus cahaya, tidak dapat dipantulkan pada latar. Media ini digunakan karena lebih praktis, mudah pembuatannya ataupun penggunaannya. Misalnya : Gambar mati, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta, realia, model, spesimen, mock up, berbagai jenis papan, sketsa. b) Media visual yang diproyeksikan

Media ini merupakan suatu media visual na mun dapat

diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat proyektor. Oleh karena itu, media ini terdir i dari 2 unsur yang tidak dapat dipisahkan satu sama la in, yait u perangkat keras dan perangkat lunak.

commit to user 3. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat

mendengar sesuatu yang divisualisasikan atau media yang

menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual

(penglihatan) yang dapat dipandang maupun did engar suaranya. Ada dua jenis media yang dibahas dalam buku ajar ini yaitu : Slide suara dan televis i. banyak jenisnya, namun dalam buku ajar ini hanya dikemukakan beberapa jenis, yaitu : OHP, slide, filmstre, dan opaque proyektor.

Pada penelit ian ini peneliti menggunakan media visual berupa media gambar seri. Mengenai pengalaman belajar, lebih banyak diperoleh me lalui indera lihat, maka dalam proses belajar mengajar diupayakan menggunakan media visual khususnya media gambar seri sebagai alat bantu menyampaikan materi pelajaran, juga sangat membantu mempercepat pemahaman.

Atas dasar uraian tersebut di atas, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan media gambar seri di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran membaca permulaan, sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut terampil membaca sesuai dengan tema, ide, pengala man dan kejadiannya.

i. Pe nge rtian Media Gambar Se ri

Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan bahwa gambar seri adalah gambar yang merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa berlatih mendeskripsikan setiap gambar, yang nanti hasil deskripsi setiap gambar apabila dirangkaikan akan menjadi suatu karangan yang utuh.

Arief S. Sadiman, dkk (2007: 29) menge mukakan bahwa media grafis meliput i gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,

commit to user

poster, peta, dan globe. Media gambar merupakan salah satu jenis media visua l atau grafis.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai dalam Azhar Arsyad (2007:125) menyatakan bahwa media gambar adalah media yang mengomb inasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi dan pengungkapan kata-kata dengan gambar.

Oemar Hamalik dalam Azhar Arsyad (2007: 113) mendefinis ikan gambar adalah media yang paling umum dipakai yang dapat dimengerti dan dinikmat i di mana- mana.

Smaldino, dkk dala m Sri Anitah (2009: 8) mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu, seperti :b inatang, orang, tempat, atau peristiwa.

Edgar Dale dala m Sri Anitah (2009: 8 ) menjelaskan bahwa gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dan taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkret (pengala man langsung).

Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media gambar seri adalah media yang me mvisualisasikan konsep ke dalam sebuah gambar dan menampakkan benda atau peristiwa, umum digunakan di mana- mana, dapat dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, untuk mengatasi kesulitan mendapatkan dan menampilkan benda aslinya di dalam ruangan kelas. Dengan media gambar akan memperjelas konsep dan instruksi yang dikomunikasikan guru, sehingga siswa lebih mudah mengerti dan menyerap informasi atau pengetahuan yang disampaikan.

j. Manfaat Media Gambar Se ri

Hackbart dalam H. Hamzah B. Uno (2010:128) berpendapat bahw a pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu pengajaran dalam beberapa hal, antara lain (1). Menarik perhatian, paada umumnya semua orang senang me lihat foto/gambar; (2). Menyediakan gambar nyata suatu objek karena suatu hal tersebut tidak mudah untuk

commit to user

diamati; (3). Unik; (4). Memperjelas hal- hal yang bersifat abstrak; dan (5). Mampu mengilustrasikan suatu proses.

Sri Anitah (2008: 9) menyatakan bahwa manfaat media gambar sebagai media visual, antara lain sebagai berikut (1). Menimbulkan daya tarik bagi siswa, gambar dari berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian siswa ; (2). Mempermudah pengertian siswa, suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah me mahami apa yang dimaksud; (3). Memperjelas bagian-bagian yang penting, mela lui gambar dapat diperbesar bagian- bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamat i lebih jelas; dan (4). Menyingkat suatu uraian panjang, uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja.

Oemar Hamalik (2008:204-206) mengungkapkan ada beberapa alasan sebagai dasar penggunaan gambar adalah sebagai berikut : (1). Gambar bersifat konkret, me lalui gambar para siswa dapat melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas; (2). Gambar mengatasi batas waktu dan ruang, gambar merupakan penjelasan dari benda-benda yang sebenarnya yang kerap kali tidak mungkin dilihat karena letaknya jauh atau terjadi pada masa lampau; (3). Gambar

Dokumen terkait