• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.2 Landasan Teori

2.2.4 Hakikat Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur

Pada bagian ini akan dibahas mengenai kemampuan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari, tujuan pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari, pemilihan materi menganalisis cerpen, dan kriteria pemilihan cerpen.

2.2.4.1Kemampuan Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari

Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan 1997:7). Kegiatan membaca merupakan kegiatan reseptif, suatu bentuk penyerapan aktif. Dalam kegiatan membaca pikiran dan mental dilibatkan secara aktif, tidak hanya aktivitas fisik saja.

Kemampuan membaca yang bersifat aktif reseptif pada hakikatnya merupakan kemampuan atau proses decoding, kemampuan untuk memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak lain (Nurgiyantoro 2001:211). Kegiatan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan aktif reseptif. Hal inilah yang mendasari pemilihan judul menggunakan kata ‘kemampuan’.

Karya sastra dalam bentuk karya pendek banyak beredar di masyarakat dan dengan mudah didapat. Proses pembelajaran sastra memberikan pengalaman bersastra kepada siswa. Menganalisis cerpen akan memberikan pengetahuan dan wawasan serta rasa bangga terhadap karya sastra Indonesia sebagai karya intelektual bangsa (Yuliantini 2012:3).

Cerita pendek sebagai salah satu bentuk karya sastra mengungkap berbagai realita dinamika kehidupan. Oleh karena itu, cerpen dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari melalui pengaitan unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika seseorang membaca karya sastra. Unsur-unsur tersebut di antaranya, tokoh, penokohan, latar, alur, tema, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2010: 23). Unsur intrinsik ini memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

2.2.4.2Tujuan Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari

Tujuan pembelajaran sastra khususnya pembelajaran menganalisis cerpen adalah terwujudnya kemampuan siswa untuk mengapresiasi sastra khususnya cerpen secara memadai. Kejelasan tujuan pembelajaran sastra khususnya cerpen sangat penting sebab akan memberi pedoman bagi pemilihan bahan yang sesuai. Pemilihan bahan pembelajaran dan bahan yang diteskan harus menopang tercapainya tujuan

yaitu membimbing dan meningkatkan kemampuan mengapresiasi sastra siswa (Nurgiyantoro 2001:293).

2.2.4.3Pemilihan Materi Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari

Materi pembelajaran merupakan suatu yang disajikan oleh guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, materi pembelajaran merupakan salah satu unsur atau komponen yang penting artinya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran terdiri atas fakta-fakta genelasisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya yang terkandung dalam mata pelajaran (Ibrahim dan Syaodih 2003:100).

Secara garis besar bahan pembelajaran sastra dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu: (1) bahan apresiasi tak langsung berfungsi untuk menunjang berhasilnya pembelajaran apresiasi yang bersifat langsung. Bahan apresiasi tak langsung menyaran pada bahan pembelajaran yang bersifat teoretis dan sejarah yaitu teori sastra dan sejarah sastra; (2) bahan apresiasi langsung mengarah pada pengertian bahwa siswa langsung dihadapkan pada berbagai jenis karya sastra. Siswa secara kritis dibimbing utuk memahami, mengenali berbagai unsurnya yang khas, menunjukkan kaitan diantara berbagai unsur yang semuanya tercakup dalam wadah apresiasi sastra (Nurgiyantoro 2001:293). Materi pembelajaran menganalisis

keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari termasuk dalam bahan apresiasi langsung. Berdasarkan pemilihan materi pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari hendaknya dibutuhkan pemilihan cerpen untuk bahan yang akan digunakan dalam mengapresiasi cerpen.

Pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen merupakan bagian dari pembelajaran membaca karya sastra. Nurgiyantoro (2001:228) mengemukakan bahwa kemampuan membaca diartikan sebagai kemampuan untuk memahami informasi yang disampaikan pihak lain melalui sarana tulisan. Oleh karena itu, bahan pembelajaran hendaklah yang mengandung informasi yang menuntut untuk dipahami. Pemilihan cerpen sebagai bahan pembelajaran kemampuan menganalisis cerpen hendaknya juga mempertimbangkan beberapa faktor. Rahmanto (1996:27-33) menyatakan bahwa pemilihan bahan ajar cerpen adalah:

a. Latar Belakang Budaya

Pada umumnya siswa akan lebih tertarik pada karya sastra dengan latar belakang yang akrab dengan kehidupannya. Bahan ajar sastra akan mudah diterima oleh siswa jika dipilih karya sastra yang memiliki latar cerita yang dengan dengan kehidupan dunianya.

b. Aspek Psikologis

Dalam memilih bahan ajar sastra tahap-tahap perkembangan psikologis hendaknya diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat besar pengaruhnya

terhadap minat siswa dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologi ini juga sangat besar pengaruhnya terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan tugas, dan kesiapan bekerja sama.

c. Aspek Kebahasaan

Penguasaan suatu bahasa sebenarnya tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap yang nampak jelas pada setiap individu. Sementara perkembangan karya sastra melewati tahap-tahap yang meliputi banyak aspek kebahasaan. Aspek kebahasaan dalam sastra tidak hanya ditentukan oleh masalah-masalah yang akan dibahas, tapi juga faktor lain seperti cara penulisan, ciri bahasa sastra pada waktu penulisan karya, dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau oleh pengarang.

2.2.4.4Penilaian Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari

Pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari termasuk dalam pembelajaran apresiasi cerpen. Aminuddin (2002: 34) mengungkapkan tiga jenis penilaian apresiasi sastra antara lain: 1) aspek kognitif, 2) aspek emotif, 3) aspek evaluatif. Penilaian kemampuan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen termasuk dalam pembelajaran membaca cerpen merupakan penilaian aspek kognitif karena menilai kemampuan yang terkandung dalam cerpen. Kegiatan memehami informasi itu sendiri sebagai suatu aktivitas kognitif dapt dilakukan atau berjenjang, sebagaimana ranah kognitif yang

dikembangkan Bloom (dalam Ismiwati 2011:222) adalah: 1) tingkat ingatan, 2) tingkat pemahaman, 3) tingkat penerapan, 4) tingkat analisis, 5) tingkat sintesis, 6) tingkat evaluasi.

Penilaian kemampuan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik dengan kehidupan sehari-hari merupakan tingkat analisis. Membaca pada tingkat analisis menuntut siswa untuk mampu menganalisis informasi tertentu dalam wacana, mengenali, mengidentifikasi, atau membedakan pesan dan atau informasi (Nurgiyantoro 2001:239). Aktivitas kognitif yang dituntut dalam tugas ini lebih dari sekadar memahami isi cerpen. Pemahaman yang dituntut adalah pemahaman secara lebih kritis dan terinci sampai bagian-bagian khusus.

Dokumen terkait