• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Pesan Dakwah 1. Pengertian Pesan Dakwah

2. Hakikat Pesan Dakwah

Hakikat pesan dakwah dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an sebagai kitab dakwah, dapat dijelaskan secara singkat berikut ini adalah:

22

a. Di antara wujud kebenaran hakiki (al-haq) adalah al-Islam dan syari’ah, maka pesan dakwah adalah al-Islam atau syari’ah, sebagaimana kebenaran hakiki yang datang dari Allah melalui Malaikat Jibril kepada para nabi-Nya, dan sampai kepada nabi terakhir, yakni Muhammad saw. Pesan dakwah ini dalam Al-Quran diungkapkan dengan terma yang beragam yang menunjukkan fungsi kandungan ajaran-Nya, misalnya dalam Al-Quran An-Nahl ayat 125 disebut dengan sabili rabbika (jalan Tuhanmu), yang berbunyi:

Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmahdan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik (QS. An-Nahl :125)

b. Al-Quran menyebutkan term Islam sebanyak 28 kali dalam bentuk kata kerja sebanyak 110 dalam bentuk kata benda, yang secara eksplisit dalam bentuk kata al-Islam sebanyak 6 kali. kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, ketundukan dan tata aturan hidup manusia, yaitu sebuah nama bagi ad-din. Adapun kata ad-din itu disebut Al-Quran sebanyak 93 kali dalam bentuk 7 bentuk kata benda dan 1 kali dalam bentuk kata kerja.

c. Sumber utama ajaran Islam sebagai pesan dakwah adalah Al-Quran itu sendiri, yang memiliki maksud spesifik, paling tidak ada sepuluh maksud pesan Al-Quran sebagai sumber utama Islam yaitu berikut ini:

i. Menjelaskan tiga hakikat agama Islam, yaitu iman, Islam dan ihsan, yang didakwahkan oleh para nabi dan rasul.

ii. Menjelaskan segala sesuatu yang belum diketahui manusia tentang hakekat kenabian, risalah dan tugas para rasul Allah.

iii. Menyempurnakan aspek psikologi manusia secara individu, kelompok dan masyarakat.

iv. Mereformasi kehidupan sosial kemasyarakatan dan sosial politik di atas dasar kesatuan nilai kedamain dan keselamatan dalam agama.

v. Mengokohkan keistimewaan universalitas ajaran Islam dalam pembentukan kepribadian melalui kewajiban dan larangan.

vi. Menjelaskan hukum Islam tentang kehidupan politik Negara. vii. Membimbing penggunaan urusan harta.

viii. Mereformasi system peperangan guna mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan manusia dan mencegah dehumanisasi.

ix. Menjamin dan memberikan kedudukan yang layak bagi hak-hak kemanusiaan wanita dalam beragama dan berbudaya.

x. Membebaskan perbudakan

d. Al-Quran menjelaskan Islam sebagai pesan dakwah memiliki karakteristik unik dan selalu masa kini yakni:

ii. Islam sebagai agama nasional dan pemikiran. iii. Islam sebagai agama ilmiah, hikmah dan fiqhiyah.

iv. Islaam sebagai agama argumentatif (hujjah) dan demonstaratif (burhan) v. Islam sebagai agama hati (qalb), kesadaran (wijdan) dan nurani (dhamir). vi. Islam sebagai agama kebebasan (huriyah) dan kemerdekaan (istiqlal). vii. Selain yang telah dikemukakan, Islam sebagai agama kedamian dan

kasih sayang bagi seluruh alam (rahmatan lil‘alamin).

Murtadha Mutahhari mengemukakan karakteristik filosofis pandangan dunia Islam sebagai pesan dakwah yang dirumuskan dalam proposisi berikut:

1) Alam semesta memiliki sifat Ilahi (devine nature).

2) Alam semesta yang realitasnya bergantung pada-Nya dan yang diciptakan dalam zat-Nya, juga diciptakan dalam arti temporal.

3) Apapun yang nyata dalam dunia ini adalah tingkatan yang lebih rendah dari pada realitas yang termasuk dalam dunia lain yang disebut alam gaib.

4) Alam semesta mempunyai tabiat kembali kepada-Nya.

5) Alam semesta adalah suatu system sebab akibat yang bersifat psikologi saja. 6) System sebab-akibat tidak terbatas pada sebab akibat yang bersifat psikologi

saja.

7) Ada serangkian tradisi (sunnah) dan hukum-hukum yang kokoh mengatur dunia dan esensal bagi system sebab dan akibat di dalam semesta.

8) Alam semesta adalah suatu realitas yang terbimbing dan perkembangan alam semesta adalah perkembangan yang terbimbing.

9) Dunia mengandung kebaikan dan kejahatan, keserasian dan ketidak serasian, kemurahan dan kekikiran, cahaya dan kegelapan, cahaya dan diam, tetapi kebaikan, keserasian, kemurahan hati, cahaya dan gerakan mempunyai eksistensi yang asli, sementara kejahatan, kontradiksi, kekikiran, kegelapan dan mempunyai eksistensi yang parasitis dan subordinat. Namun eksistensi yang parasitis itu memainkan peranan penting dalam menciptakan kebaikan, keserasian, kemakmuran hati, cahaya, gerakan dan perkembangan.

10) Karena alam semesta merupakan kesatuan yang hidup, artinya karena alam semesta diatur oleh kekuatan-kekuatan yang cerdas, ia adalah alam semesta aksi dan reaksi. Alam semesta tidaklah acuh terhadap kebaikan dan kejahatan manusia, ada pahala dan hukuman, pertolongan dan pembahasan yang seimbang (qishash) di dunia ini, di samping yang akan datang di akhirat. bersyukur dan berbuat kufur tidaklah sama.

11) Sesudah kehidupan yang sekarang ini, manusia akan mengalami kehidupan abadi, yaitu akan diberi pahala atau hukuman sebagai hasil dari awal perbuatannya dalam kehidupan yang sekarang ini.

12) Ruh manusia adalah kenyataan yang abadi

13) Prinsip dasar dan dasar-dasar kehidupan, yakni perinsip-prinsip kehidupan moral dan manusiawi adalah abadi dan tetap

14) Kebenaran adalah abadi.

16) Kehendak Ilahi menggariskan kemenagan akhir dan kebenaran atas kebatilan.

17) Manusia diciptakan sederajat dan tak seorangpun mempunyai hak istimewa atas orang lain karena rupa kejadiannya, sebab manusia hanya dibedakan manurut:

• Ilmunya (Q.S.Az-Zumar [39] : 9), yang berbunyi:

Artinya: “Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak tidak mengetahui”?

(QS. Az-Zumar :9)

• Perjuangan keagamaan dan spritual di jalan Tuhan (QS. An-Nisa’: 95), yang berbunyi:

☺ ⌧

Artinya: “Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang )tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan dengan harta dan jiwanya. Allah

melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan).kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga )dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (QS. An-Nisa: 95)

18) Menurut tabiatnya, manusia mamiliki serangkaian pembawaan dan kapasitas batin, termasuk pembawaan moral dan relegius.

19) Karena setiap orang dilahirkan membawa fitrah manusiawai, orang yang peling jahatpun mempunyai kemampuan untuk menerima nasihat dan tobat. 20) Meskipun manusia merupakan satu kesatuan yang riel, ia juga merupakan

gabungan (dari unsur-unsur yang berbeda).

21) Karena manusia memiliki esensial spiritual yang tinggi dan kehendak seseorang bersumber realitas spritualnya, manusia adalah merdeka independent.

22) Umat manusia, seperti halnya individu, juga gabungan (dari unsur-unsur yang betentangan ) dan memiliki hukum tradisi, (sunnah), dan institusi, dan sebagai keseluruhan sepanjang sejarahnya belum pernah bergantung pada hakekat seorang manusia tertentu,. Unsur-unsur bertentangan yang membentuk struktur masyarakat umat manusia, yaitu kelompok intelektual, bisnis, politik dan ekonomi sama sekali tidaklah kehilangan identitas mereka.

23) Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah diri mereka sendiri (terlebih dahulu) mengubah apa yang ada dalam diri mereka.

24) Tuhan yang maha kuasa yang menciptakan alam semesta termasuk manusia adalah zat yang maha kaya, lengkap dalam segala aspek dan sempurna secara mutlak.

25) Alam semesta memiliki ketetapan khusus, seperti keterpaduan organisasi dari suatu makhluk hidup sebab ia berasal dari suatu sumber (Tuhan) dan kembali kepada-Nya dalam jalan yang serasi.

Dakwah sebagai aktivitas internalisasi, transmisi, transformasi, dan difusi

ajaran Islam, dalam prosesnya melibatkan unsur da’i, pesan, metode, media dan mad’u yang merupakan satu kesatuan yang saling terkait antara satu unsur lainnya. Adapun respon, tujuan dan dimensi ruang dan waktu merupakan sesuatu yang melekat (iltizam) proses dakwah, yaitu sesuatu yang berbeda di luar unsur dakwah, tetapi tidak dapat terpisahkan dari proses dakwah.23

Dokumen terkait